Share

Catwalk

Hani mengernyitkan dahi, tanda tak mengerti.

Niko menundukan kepala, lalu mengusap kasar wajahnya. Hani menatap wajahnya dalam-dalam. Menunggu apa yang akan dijelaskan oleh Niko.

"Selama lima tahun aku mencari keberadaan kamu, Hani. Setiap malam aku merasa kacau. Dan semua malam yang aku lalui adalah malam penyesalanku."

Ungkap Niko, yang kini wajahnya berubah sendu.

Tangannya mulai menggenggam tangan Hani. Seakan sedang mengumpulkan sebuah kekuatan untuk bisa lebih kuat lagi. Tangan Hani yang satu lagi, mengusap pelan punggung tangan Niko. Kini mata Hani melihat sisi lain dari seorang Niko Wijaya. Sebuah kelemahan yang membutuhkan kekuatan dari perasaan cinta.

"Berulang kali aku menyesali, aku mengira setiap malam yang aku lalui dengan secangkir kopi panas darimu adalah kesempatanku yang aku abaikan. Mengapa tak aku sampaikan saja perasaanku, yang nyatanya pada saat itu terlalu banyak kesempatan bagiku. Tapi sayang, aku terlalu takut. Takut jika aku menyatakan perasaanku, kamu akan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status