Sebuah ruangan yang besar dengan interior yang mewah terlihat sangat jelas ketika seorang bayi baru membuka matanya dan menatap dunia barunya. Terlihat juga sosok laki-laki berambut hitam dan wajah yang tampan tapi dengan tatapan dingin menatap sang bayi kecil yang baru saja lahir ke dunia baru.
"Aku serahkan pekerjaan mengurus anak kecil yang tidak berguna ini kepada kalian,""Aku ke sini hanya akan memberikan nama dan nama gadis itu adalah Charlotte Fitzgerald," ucap laki-laki itu ke arah seorang pelayan yang tidak jauh dari laki-laki itu kemudian hanya di jawab dengan anggukan mengerti oleh pelayan-pelayan ituBayi yang melihat laki-laki berambut hitam dan wajah yang tampan itu merasa kalau dia mungkin adalah ayahnya di kehidupannya yang baru ini, tapi walaupun terlihat dia kemungkinan adalah seorang ayah. Dia sama sekali tidak pernah menyentuh bayi yang berada di dalam box bayi itu, setelah memberikan nama laki-laki itu pergi meninggalkan ruangan itu dan tidak pernah terlihat lagi seperti telah dilupakan dan beberapa tahun kemudian bayi kecil itu tumbuh menjadi anak kecil yang riang.Anak kecil riang yang telah tumbuh itu memiliki ingatan di kehidupan sebelumnya, terutama ingatan mengenai novel yang saat ini dia masuki sebagai karakter antagonis bernama Charlotte Fitzgerald."Nona, anda tidak boleh berlari ke taman itu karena di tempat itu adalah taman yang dilarang oleh tuan duke," ucap seorang pelayan yang mencegah sang gadis kecil berjalan lebih jauh dari itu"Tuan Duke? Bukankah dia adalah ayahku? Tapi kenapa aku tidak boleh ke taman yang dia miliki bukankah aku adalah putrinya satu-satunya?" ucap sang gadis kecil dengan tatapan polos ke arah pelayan itu tapi dengan langkah yang semakin dekat ke arah taman terlarang ituSang pelayan yang mendengarkan ucapan dari sang nona kecil terkejut dan terdiam, karena tidak bisa menjawab alasan kenapa dia tidak boleh melangkah ke taman itu. Sejak gadis itu kecil dia selalu di beri tau oleh pelayan kalau ayahnya sangat menyayangi dirinya dan karena sang ayah sangat sibuk hingga tidak ada waktu untuk menemuinya. Karena pelayan itu tidak bisa menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh sang gadis kecil itu maka sang gadis berlari ke arah taman dengan nekat walaupun dia tau itu berbahaya kata para pelayan.Gadis kecil itu tentu tau risiko dari apa yang dia lakukan saat ini di taman tersebut, karena dia tau kalau alasan kenapa taman ini tidak boleh di datangi siapa pun sebab taman ini adalah taman kesayangan ibunya yang telah meninggal dunia, semua itu tertulis di dalam novel dengan jelas.Setelah sang gadis kecil berjalan di taman itu terlihat sebuah gazebo yang besar dengan sosok laki-laki berambut hitam yang sedang tertidur di sana. sang gadis kecil itu berjalan mendekat karena penasaran dengan sosok laki-laki yang tertidur, tetapi tiba-tiba saja tangan dari sosok laki-laki berambut hitam itu berada di leher sang gadis kecil itu."Ternyata hanya seorang anak kecil,""Bagaimana bisa seorang anak kecil datang ke tempat ini? Aku ingat dengan jelas kalau aku sangat melarang semua orang masuk ke taman ini bahkan anak kecil sekalipun," ucap laki-laki berambut hitam yang melepaskan cengkeraman tangannya di leher gadis kecil itu dengan tatapan dingin dan kesal menatap ke arah anak kecil yang baru saja di lepaskannya"Aku ke sini datang sendiri, dan papa apakah kamu telah melupakan aku?""Namaku adalah Charlotte Fitzgerald," ucap sang gadis kecil itu ke arah sosok laki-laki di depannya sedang terlihat kesal kepada dirinyaCharlotte yang memiliki ingatan dimasa lalu mengenai isi novel yang dia baca ini berharap kalau dia bisa meluluhkan orang yang mungkin akan menelantarkan dirinya di masa depan bahkan membuangnya di masa depan, karena tidak peduli kepadanya sama sekali tetapi saat ini dia hanya berharap kalau dirinya mendapatkan hal yang bisa menunjang masa depannya misalnya uang yang bisa membuatnya bertahan hidup walaupun dirinya di buang nanti oleh ayah kandungnya sendiri.Tiba-tiba keheningan terjadi antara keduanya, sampai seorang ajudan atau asisten pribadi datang untuk melaporkan pekerjaan sang Duke. Betapa terkejutnya sang ajudan atau asisten pribadi itu melihat ada sosok anak kecil yang datang berada di depan atasannya, akan tetapi saat ini sang ajudan mengerti siapa sosok anak kecil yang saat ini berada di depan atasannya, karena warna mata keduanya sangat langka dan sangat sulit ditemukan di negeri ini."Nona muda, sudah lama sekali tidak bertemu terakhir kali kita bertemu sepertinya sudah sekitar beberapa tahun yang lalu,""Tapi, bagaimana Anda bisa di sini nona muda?" tanya sang ajudan dengan tatapan lembut dan ramah ke arah Charlotte yang begitu kecil dan menggemaskan"Nona kenapa di leher Anda ada luka? Siapa yang berani melukai Anda? Saya akan mengirim pasukan untuk membunuh orang yang berani menyentuh harta keluarga Fitzgerald," ucap sang ajudan lagi kemudian mendapatkan tatapan tajam dari sang atasan yang masih duduk memperhatikan Charlotte dan ajudannya, tapi terlihat sang ajudannya langsung paham dengan tatapan dari atasannya kalau dia adalah sosok laki-laki yang berani mencekik leher siapa pun tidak terkecuali"Tuan, kenapa Anda tega mencekik leher putri yang tidak pernah Anda temui lagi setelah memberikannya nama,""Padahal sangat jelas kalau dia adalah putri Anda, lihat wajahnya yang begitu menggemaskan," ucap sang ajudan dengan tatapan khawatir ke arah CharlotteSang laki-laki yang duduk di depannya sama sekali tidak merespons, ucapan dari sang ajudan seolah-olah dia tidak mendengarkan ucapan itu."Baiklah, jika Anda tidak ingin mengurus nona kecil yang menggemaskan ini,""Maka biarkan saya saja yang merawatnya nona, saya selalu menginginkan anak perempuan walaupun saya belum menikah,""Pasti akan sangat lucu nona saat memanggilku papa," ucap sang ajudan sambil menggendong Charlotte ke dalam pelukannyaCharlotte tentu tidak menolak gendongan tersebut, karena dia juga berpikir tidak akan buruk juga di adopsi oleh orang yang memiliki pekerjaan tetap ini."Berikan aku benda itu,""Aku tidak akan membiarkan dirimu yang merawatnya, dan dia adalah milik keluarga Fitzgerald," ucap sang laki-laki yang berambut hitam itu tiba-tiba membuat Charlotte terkejut karena dia mendapatkan pengakuan dari laki-laki berambut hitam di depannyaDi serahkannya Charlotte kepada laki-laki berambut hitam itu oleh sang ajudan dengan senyuman seolah-olah dia tau ini akan terjadi."Aku pikir benda kecil seperti dirimu telah mati, karena sudah lama tidak terlihat,""Kalau begitu mulai sekarang kamu akan tinggal di mansion utama dengan aku,"Setelah kejadian itu, Charlotte di gendong oleh laki-laki yang dianggapnya sebagai seorang ayah ke mansion lamanya untuk melihat para pelayan yang merawatnya selama ini. Betapa terkejutnya sosok laki-laki itu melihat kamar yang begitu besar hanya ada kasur yang keras dan pakaian yang tidak terlalu banyak jangankan mewah layak pakai saja masih bagus, walaupun sebagian adalah bekas berada di dalam ruangan itu.Untuk makanan gadis kecil itu juga hanya ada roti yang keras dan sup yang tawar seperti air, tidak terbayangkan kehidupan seperti itu dialami oleh anak kecil hingga bertahan seperti sekarang. Semua pelayan berkumpul di satu tempat tidak berani menatap sang Duke yang terlihat marah."Katakan padaku kenapa di tempat ini hanya ada roti yang tidak layak dimakan dan sup seperti air tawar? Aku ingat dulu memberikan anggaran yang cukup besar ke mansion ini untuk di urus," ucap sang Duke dengan tatapan dingin dan aura yang menekan sambil menggendong CharlotteTerlihat dengan jelas sosok k
Charlotte berguling-guling di atas tempat tidur hingga akhirnya dia tertidur dan lupa kalau makan malam telah tiba, sang Duke yang telah beberapa menit tidak melihat Charlotte datang untuk makan malam memutuskan untuk melihat di mana putrinya berada saat ini, ruangan pertama yang sang Duke cek adalah kamar putrinya yang benar saja pada saat dia tiba terlihat Charlotte yang tertidur lelap di tengah-tengah tempat tidur."Nona tertidur rupanya, sepertinya dia akan sangat menikmati tinggal di mansion utama,""Lihat putrimu tertidur pulas Aaron, aku masih tidak menyangka kalau seorang tiran dan berdarah dingin seperti dirimu memiliki putri yang sangat menggemaskan,""Jangan terlalu memaksakan dirimu untuk mengasuhnya jika kamu tidak ingin, karena aku bisa mengadopsi dirinya," ucap sosok laki-laki berkacamata yang berada di belakang sang Duke dengan senyuman percaya diriSang Duke langsung menatap tajam ke arah sosok laki-laki yang berada di belakangnya, setelah itu mengelus lembut kening p
Beberapa bulan kemudian di kediaman duke Charlotte yang telah terbiasa dengan suasana di mansion duke, mulai sering mengunjungi sang ayah dan duduk manis menunggu hingga pekerjaan duke selesai, walaupun tidak pernah terlihat selesai."Ah iya, nona apakah nona tau kapan nona berulang tahun? Nona pasti tidak pernah merayakannya bukan? Jadi akan bagus jika kita merayakan di tempat ini," ucap sang asisten yang tiba-tiba saja terpikirkan ingin bertanya kepada sang nona dengan senyuman yang ramahCharlotte yang mendengarnya langsung terdiam dan berpikir tentang tanggal lahirnya, dia sendiri sama sekali tidak ingat kemudian berjalan ke arah sang ayah yang sedang fokus dengan pekerjaan yang menggunung di atas meja."Papa, kapan aku lahir? Kakak Carius bertanya kepadaku kalau dia ingin merayakan ulang tahunku,""Apakah papa tau kapan?" tanya Charlotte dengan tatapan yang penasaran kepada sang ayah"Kamu lahir di musim dingin dan di saat yang sama ibumu telah meninggalkan dunia ini," ucap sang
Semua orang yang hadir di dalam pesta berusaha sebaik mungkin untuk menikmati pesta yang sedang berlangsung, walaupun sang Duke menatap tajam ke arah semua tamu undangan yang hadir. Ditengah-tengah pesta Charlotte tidak sengaja melihat sesosok laki-laki berambut hitam bermata merah yang membuat Charlotte teringat dengan isi di dalam novel.'Dia pemeran utama yang ada di cover itu bukan? Tapi itu adalah versi mininya bukan?''Karena aku sudah mengetahuinya lebih baik aku menjauh darinya sebelum nanti aku mengalami hal yang buruk,' ucap Charlotte di dalam hatinya dengan suram"PRANKKKK...""KYAAA..."Terdengar suara pecahan dan teriakan di tengah-tengah pesta yang membuat semua orang menjauh dari sekitar suara pecahan yang ternyata ada seseorang laki-laki yang terbaring di lantai tidak sadarkan diri. Charlotte yang penasaran dengan yang terjadi langsung memberikan isyarat kepada sang ayah untuk di turunkan dengan memukul-mukul dan mendorong lengan ayahnya yang melingkarkan tangannya kep
Tatapan mata yang menggemaskan ditunjukkan oleh Charlotte membuat orang-orang merasa tidak mungkin seorang Duke akan mengabulkan keinginan seorang anak kecil dengan cara yang begitu mudah. Namun betapa terkejutnya semua orang yang melihat sang duke mengangguk begitu mudah ketika melihat putri kecilnya yang menggemaskan. Tidak lama tersangka laki-laki dan perempuan di bawa oleh para pelayan ke ruangan yang berbeda untuk di periksa dengan teliti."Memangnya bisa ditemukan pelakunya di dalam ruangan? Mustahil bukan seseorang ingin melakukan pembunuhan dari dalam ruangan?" bisik D kepada seseorang yang di sebelahnya dengan tatapan remeh ke arah Charlotte"Keluarga Duke adalah keluarga terhormat mustahil ada orang yang ingin mengotori pesta yang susah payah di buat, kecuali anaknya adalah pembawa sial atau kutukan maka tidak lagi heran jika ini terjadi," bisik G kepada seseorang yang berada di tengah kerumunan orang dengan tawa yang remehBisikan orang-orang mengenai tingkah Charlotte yang
Beberapa hari kemudian Charlotte mulai mengambil kelas pendidikan calon pewaris keluarga Duke hingga beberapa tahun berlalu dan Charlotte akhirnya berumur enam belas tahun. Umur di mana para gadis melakukan debut di pergaulan atas untuk mencari pasangan dan menunjukkan kemampuan mereka di kalangan bangsawan dan awal dari segala cerita di dalam novel di mulai. Charlotte selama ini selalu membantu banyak orang dan tidak pernah melakukan perbuatan buruk merasa dia mungkin akan baik-baik saja ke depannya."Charlotte, jadi ini adalah isi dari proposal yang ingin kamu ajukan?" tanya sang Duke sambil melemparkan kertas yang dibacanya dengan tatapan dingin"Iya, apakah berlebihan? Jika iya saya akan meng-""Ini sangat kurang,""Apa yang akan di ucapkan oleh orang-orang jika mereka mengetahui kalau keluarga Duke mengadakan pesta dengan dana kecil ini? Seharusnya kamu meminta dana tujuh kali lipat dari yang kamu ajukan atau jika perlu kita menggunakan aula dansa istana kerajaan untuk pestamu,"
Hari demi hari dan minggu demi minggu berlalu kini musim semi tiba tepat hari di mana pesta kedewasaan atau debut Charlotte di mulai. Seluruh kota ikut ramai merayakan kedewasaan dari sang putri keluarga Duke yang sangat sering membatu mereka ketika mengalami kesulitan, walaupun mereka tidak di undang ke pesta yang diadakan, tetapi beberapa putra dan putri mereka yang terpilih bisa melakukan debut bersama dengan Charlotte.Charlotte merencanakan itu sebab dia ingin kedua pemeran utama di dalam novel bertemu. Di dalam novel alasan sebenarnya Charlotte bisa mati muda, sebab dia mencintai pemeran utama. Sedangkan pemeran utama hanya memusatkan perhatiannya kepada sang gadis yang dicintai membuat api kecemburuan dan benci Charlotte di dalam novel tumbuh dan menyebabkan banyaknya masalah. Ketika dia berada di titik akan diberikan hukuman mati seorang ayah bahkan tidak bersuara sama sekali ingin menyelamatkan putrinya dari kematian."Apakah kamu siap Charlotte?" tanya sesosok laki-laki bera
"Nona Fitzgerald sungguh kehormatan bisa bertemu dengan Anda,""Maukah Anda berbicara dengan saya berdua di balkon ini? Karena sangat sulit untuk menemukan waktu yang bisa membuat kita berdua berbincang-bincang," ucap sosok laki-laki berambut emas yang membungkuk hormat kepada CharlotteCharlotte yang melihat warna rambut yang khas dan jarang ada di kerajaan langsung mengetahui identitas sosok laki-laki yang berada di depannya. Charlotte kemudian dengan cepat membungkuk sembilan puluh derajat dengan gemetaran. Charlotte merasa bersalah karena tidak memberikan penghormatan kepada sosok calon pewaris kerajaan selanjutnya, dia takut nyawanya mungkin saja akan menghilang di tangan calon pemimpin kerajaan selanjutnya."Saya memberikan penghormatan kepada yang mulia putra mahkota,""Maafkan sikap saya yang tidak sopan karena tidak langsung menyambut Anda," ucap Charlotte dengan terbata-bata ketika membungkuk tanpa berani mendongak memandang ke arah sosok yang ada di depannya"Tidak apa-apa,
"Tapi, tidak biasanya seorang wakil komandan kerajaan seperti dirimu berada di sini,""Jika ada dirimu bukankah artinya ada Cale, dimana dia?" ucap Charlotte dengan tatapan menyidik ke arah belakang sang wakil komandan kerajaan yang ada di depannya"Ah, ketua dilarang keluar oleh sekretarisnya, karena sering kabur dari ruangan kantornya secara diam-diam mentang-mentang tidak ada pengawasan sama sekali dari sekretarisnya selama seminggu,""Jadinya ketua menyerahkan kasus pembunuhan ini kepadaku untuk menyelidikinya," ucap laki-laki itu dengan helaan napas panjang setelah mengingat-ingat kejadian rekan kerjanya itu sangat keras Charlotte yang melihat wajah kelelahan itu hanya bisa mengangguk paham dan sudut bibir yang naik kaku. Charlotte merasa tidak mengherankan jika laki-laki itu bersikap bebas seperti itu, sebab dia menyelamatkan laki-laki itu dari penjualan budak ketika dia berumur sebelas tahun. Di usia seperti itu sudah akan sangat sulit untuk mengajarkan seseorang etika bangsaw
Keesokan harinya Charlotte yang mengira harinya akan menjadi damai, ternyata dia salah menduga. Sebab pada keesokan hari itu dia malah kedatangan tiga orang tamu tidak di undang duduk dengan manis di ruang tamu sambil menikmati teh dan camilan yang disediakan di atas meja. Charlotte yang melihat tidak adanya waktu untuk dirinya beristirahat hanya bisa membuatnya menghela nafas panjang lelah dengan sudut bibir yang dinaikkan secara paksa, ketika berada di tengah-tengah tamu yang hadir."Tuan Jafar, aku tidak menyangka pedagang timur tengah sangat senggang hingga bisa berada di rumah orang lain untuk minum teh,""Apakah Anda tidak takut saingan Anda lebih untung di saat-saat seperti ini?" ucap Achille dengan tatapan dingin ke arah sosok laki-laki yang berkulit sedikit gelap dengan tatapan tajam dan seringai menyindir"Anda bisa saja bercanda, tapi jika terjadi saya yakin itu hanya sementara,""Dan yang mulia bukankah Anda juga sama? Padahal jelas-jelas seorang calon pemimpin kerajaan ta
Keesokan harinya Charlotte memutuskan untuk mengirimkan surat pesta minum teh kecil-kecilan, karena dia ingin menggali informasi dari keluarga Marques Rickle demi sebuah tambang yang di janjikan oleh putra mahkota. Setelah selesai menulis tangan dan mengirimkan semua surat undangan ke para tamu, tiba-tiba seorang pelayan masuk ke dalam ruangan dengan nafas yang tersengal-sengal."Nona, itu di ruang tamu ada seorang pedagang dari timur tengah ingin bertemu nona,""Mereka datang tidak memiliki surat izin, tetapi mereka bilang nona pasti akan suka nantinya dengan barang yang mereka bawa untuk di ajak kerja sama di wilayah Fitzgerald," ucap pelayan itu sambil berusaha mengontrol nafasnya'Sejak kapan rumahku seperti bangunan publik? Bisa keluar masuk seenaknya tanpa surat izin? Padahal aku putri keluarga Duke tapi rumahku seperti tempat umum milik kerajaan,' ucap Charlotte di dalam hatinya dengan menyipitkan matanya dan kening berkerut"Baiklah, katakan padanya aku akan menemuinya satu ja
'Apakah aku tidak salah dengar?''Harusnya dia datang ke tempat ini, karena penasaran dengan pemeran utamanya, bukan kepadaku? Apa yang sebenarnya terjadi?' ucap Charlotte di dalam hatinya dengan mengedipkan matanya beberapa kali dengan kebingunganCharlotte akhirnya dengan menurut duduk di kursi kereta kuda milik putra mahkota, keduanya sama sekali tidak berbicara di dalam kereta, hanya ada tatapan dan senyuman yang begitu menyilaukan dari putra mahkota membuat Charlotte tidak enak hati untuk menolak. Charlotte tidak mengerti kenapa orang seperti putra mahkota sangat ingin berteman dengan dirinya, padahal dari posisi keluarga Fitzgerald di kerajaan adalah netral dan juga dia adalah gadis yang cukup pemalas hingga sangat jarang mengikuti kegiatan pergaulan atas bahkan ayahnya sendiri yang mengatakan jika putrinya adalah gadis yang cukup pemalas."Charlotte, kenapa kamu sejak tadi tidak memandangku ataupun sangat ingin menjaga jarak? Padahal kita berteman,""Aku sedikit sedih, di abaik
Beberapa hari berlalu hingga akhirnya putra mahkota dinyatakan sembuh total, Charlotte selalu datang menemui putra mahkota dan menemaninya. Tetapi setelah sembuh Charlotte sudah tidak lagi datang ke istana kerajaan dan malah bermain dengan Frecian, karena disambut baik oleh gadis bangsawan lain saat Charlotte hadir di pesta teh tersebut. Charlotte telah menghadiri pesta yang diadakan oleh Frencia sebanyak tiga kali dan di keempat kalinya ini dia entah kenapa merasakan firasat yang sedikit buruk sebab di pesta ini adalah pesta pertama kalinya pemeran utama di dalam novel hadir semenjak debutnya. Terlihat seorang gadis berambut perak bermata biru duduk minum teh dengan sikap yang anggun layaknya bangsawan.'Tidak heran jika dia akan di cintai oleh banyak pemeran utama laki-laki,''Karena dia cantik dan begitu elegan walaupun berasal dari darah setengah bangsawan,' ucap Charlotte di dalam hatinya dengan tatapan terpukau dengan kecantikan yang bagaikan seorang dewi"Charlotte, kamu tertar
"Dari mulai kamu adalah seorang alkimia dan belajar mengenai banyak tentang racun, obat-obatan dan bahan kimia,""Sampai bukti dari jenis racun yang kamu gunakan," ucap Charlotte dengan tatapan tajam ke arah sosok laki-laki yang berdiri tidak jauh darinyaSemua tamu yang hadir menatap dengan tatapan merendahkan, sebab perilaku yang sangat tercela bisa-bisanya dilakukan oleh seorang anak yang di besarkan. Kepala keluarga pengganti Earl yang tidak bisa lagi menemukan celah untuk menentang ucapan Charlotte langsung mengeluarkan sebuah belati yang di sembunyikan di balik pakaian dan berlari ke arah Charlotte. Charlotte yang panik dan jarak yang dekat hingga tidak bisa membuatnya menghindar mau tidak mau hanya bisa menutup mata dan menantikan ajalnya. Tetapi anehnya pada saat Charlotte menutup mata tidak ada rasa sakit sedikitpun yang kunjung menghampirinya sampai akhirnya dia memutuskan untuk membuka mata berapa terkejutnya dia melihat putra mahkota melindungi dirinya menggunakan tubuhnya
Sebuah tirai panggung terbuka memperlihatkan beberapa tokoh yang akan bermain peran di tempat ini di depan semua tamu yang berfokus ke arah mereka. Charlotte memulai pertunjukan dengan menunjuk seorang pelayan yang mengurus keperluan istri pertama Earl yang mati secara misterius."Kamu tolong jelaskan kepadaku apa yang nyonyamu makan dan minum selama satu hari kejadian itu," ucap Charlotte dengan tatapan menyidik ke arah pelayan yang jaraknya tidak jauh"Nyonya hanya makan steak dan sup di pagi hari dan waktu camilan beliau hanya makan kue kering dan minum teh," jawab sang pelayan dengan gagap dan ketakutanCharlotte kemudian menunjuk ke arah seorang koki yang berada di sudut ruangan untuk memberikan penjelasan tentang bahan-bahan yang digunakan dalam membuat kedua menu tersebut. Tidak ada satupun dari itu disebutkan sebuah bahan yang akan membuat seseorang berbau mulut, dan mungkin para bangsawan juga tidak akan mau menggunakan bahan itu sebagai rempah-rempah makanan mereka. Di sinil
"Nona, Anda harus bangun dan bersiap,""Bukankah Anda bilang ingin ikut hadir ke acara duka keluarga Earl dengan tuan Duke? Jika begitu Anda tidak boleh terlambat," ucap seorang pelayan yang mengguncang-guncang pelan tubuh milik Charlotte yang masih sangat nyenyak tertidurAcara duka adalah acara tradisi di kerajaan ini, biasanya acara tersebut berisikan doa-doa untuk para dewa meringankan hukuman dari pendahulu mereka dan dilakukan oleh pihak kuil oleh para pendeta atas permintaan keluarga. Semua tamu biasanya diminta menggunakan pakaian hitam ataupun putih sebagai bentuk rasa duka mereka atas kehilangan orang yang berharga dan berjasa selama menemani mereka hidup.Charlotte dan ayahnya datang menghadiri acara Duka langsung menjadi pusat perbincangan di tengah-tengah ramainya tamu yang hadir di acara pemakaman. Itu semua sebab gosip miring yang menyebar di kalangan para bangsawan mengenai Charlotte yang jarang muncul ke publik, banyak yang menduga jika Charlotte adalah anak haram kel
"Charlotte, bagaimana rasa kue coklat yang aku beli di toko terkenal itu? Apakah sesuai dengan seleramu?" tanya sang putra mahkota yang duduk di depan Charlotte dengan senyuman lembut"Yang mulia, Anda tidak perlu jauh-jauh ke sini hanya untuk melihat kondisi putri saya,""Putri saya sehat-sehat saja, jadi tidak perlu repot-repot datang ke rumah saya," ucap sang Duke dengan tatapan tajam dan kening yang begitu berkerut memegang erat cangkir teh"Tapi sebagai teman yang baik, saya tidak mungkin tidak mengunjunginya," ucap putra mahkota dengan tatapan menatap khawatir dan tulus'Kenapa rasanya suasananya sangat menegangkan? Dan juga kenapa putra mahkota datang ke sini,' ucap Charlotte di dalam hatinya dengan menundukCharlotte berpikir jika ucapan putra mahkota kemarin hanyalah candaan, tetapi tidak terduga malah sang putra mahkota dengan antusias minum teh di rumahnya. Charlotte merasa dia sedang akan berada di dalam masalah karena ayahnya seperti tidak senang dengan kehadiran putra ma