Share

Bab 480

Penulis: Galang Damares
Aku menjawab dengan kesal, "Teman-temanku juga sudah punya pacar."

Tak disangka, Tiara begitu gigih. "Bagaimana dengan teman dari temanmu? Aku nggak percaya, nggak ada satu pun pria di sekitarmu yang lajang."

"Kamu sengaja? Kubilang nggak ada, berarti nggak ada yang cocok."

"Bagaimanapun, kamu sahabatnya. Jangan sembarangan jodohkan sahabatmu dengan pria, kamu tahu latar belakang pria itu? Kamu tahu karakternya?"

Aku tidak sanggup menahan diri dan langsung menegur Tiara.

Tiara tidak menganggap serius, dia tertawa terbahak-bahak. "Kok marah? Aku cuma bercanda, nggak boleh? Kok kurasa kamu peduli sama sahabatku?"

"Kenapa kamu merasa begitu? Aku cuma pendengar, nggak boleh kasih saran?"

Aku merasa wanita ini tidak memiliki logika, dia hanya ingin mencari masalah denganku.

Aku tidak bisa menahan diri untuk mengatainya.

"Maksudmu, aku nggak pantas jadi sahabatnya?"

"Aku nggak bilang begitu, kamu yang bilang." Aku membenarkan ucapannya secara tidak langsung.

Karena menurutku dia memang tidak
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 481

    Aku berpikir dalam hati, 'Untung ayahmu ketahuan korupsi. Kalau nggak, kamu bakal jadi penerus ayahmu. Entah berapa banyak orang yang bakal menderita.'Aku sangat kesal. Jadi, aku menjawab dengan sembrono, "Nggak, puas?""Lumayan."Tiara kembali berbaring.Aku menatap payudaranya. Makin dipikirkan, aku makin kesal.Di tengah memijatnya, suatu ide buruk terlintas di benakku.Awalnya, titik akupunktur berada di bagian bawah payudara. Namun, kali ini aku sengaja meraba ke bagian atas.Tiara menyadari ada yang aneh, dia bertanya dengan curiga, "Hei, kamu mau apa?"Aku tersenyum palsu sambil menjawab, "Pijat titik akupunkturmu, bagian ini lebih efektif.""Serius? Kenapa sebelumnya kamu nggak pijat area ini?"Meskipun wanita ini ceroboh, dia tidak bodoh dan sulit dikelabui.Namun, aku sama sekali tidak gugup. "Sebelumnya buru-buru, nggak sempat oleskan minyak. Kali ini, sudah oleskan minyak, harus dipijat biar minyaknya meresap.""Oh."Aku berpikir dalam hati, 'Dasar kurcaci, sok-sokan mau l

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 482

    Jauh lebih baik dari sesuatu yang dipermak dengan teknologi."Aku tiba-tiba merasa ucapanmu benar. Aku jadi nggak ingin perbesar payudara lagi."Sembari berbicara, Tiara membusungkan dadanya dengan bangga.Terlihat jelas dia sangat gembira.Aku tidak menyangka ucapanku akan menimbulkan reaksi sebesar ini."Sudah selesai, tolong selesaikan pembayaran."Aku menyodorkan kode pembayaran padanya.Tanpa basa-basi, Tiara langsung membayar.Layanan yang diinginkan Tiara cukup sederhana. Hanya memijat area dada, jadi harganya lebih murah, total 1,6 juta.Setelah menerima uang, aku pergi.Pertama, aku takut wanita itu berubah pikiran. Kedua, Kak Lina meneleponku, tetapi aku tidak angkat karena sedang sibuk.Aku kembali ke dalam mobil dan segera menelepon kembali.Kak Lina mengangkat panggilan videoku.Dia berkata, "Nancy bilang suasana hatinya kurang baik, malam ini dia minta ditemani."Ini bukan jawaban yang kuinginkan.Aku berharap Kak Lina pulang.Selain itu, bagaimana mungkin suasana hati Na

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 483

    "Aku sedang buktikan. Lihat, bukankah aku sedang berusaha?""Ada apa denganmu? Kok tiba-tiba sanggup?" Suara Kak Nia makin menggebu-gebu.Wiki tidak berkata jujur.Ketika melihat Nia pulang, dia diam-diam meminum obat.Oleh karena itu, tubuhnya bereaksi.Namun, Wiki tidak berani memberi tahu Nia. Kalau tidak, Nia tidak akan membiarkan Wiki menyentuhnya."Nggak tahu, mungkin aku sudah sadar.""Nia, aku sangat mencintaimu. Aku nggak mau kehilanganmu."Aku mendengar suara erangan dari dalam.Kak Nia sangat puas, suaranya makin menggelegar.Seingatku, akulah orang terakhir yang memuaskan Kak Nia.Namun, sekarang dia tidak membutuhkanku lagi.Aku agak kecewa.Aku diam-diam meninggalkan rumah dan kembali ke mobil, suasana hatiku sangat kacau.Kak Nancy dan Kak Nia memiliki suami. Setiap suami mereka pulang, aku bukan siapa-siapa.Aku sangat tidak menyukai perasaan ini.Seolah-olah aku hanyalah alat. Ketika dibutuhkan, mereka akan membelaiku. Ketika tidak dibutuhkan, mereka mencampakkanku.Ak

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 484

    Ketika Yasan sedang makan, pria berambut kuning muncul, diikuti oleh gadis itu.Pria berambut kuning itu mendatangi Yasan, dia menunjuk hidung Yasan dengan marah. "Sialan, kamu yang namanya Yasan? Kamu yang hasut pacarku?""Aku nggak hasut dia. Aku cuma kasihani dia, suruh dia jauhi kamu," jawab Yasan dengan serius.Pria berambut kuning itu langsung menampar wajah Yasan hingga mimisan.Aku melangkah maju untuk melindungi Yasan. "Apa yang kamu lakukan? Kalau kamu main tangan lagi, aku lapor polisi!"Hari ini, pria berambut kuning itu tidak takut. Dia bahkan tidak mundur ketika aku mengancam akan melapor polisi.Dia membentakku, "Ini urusanku dengannya, nggak ada hubungan sama kamu. Jangan ikut campur."Aku melirik Yasan, hidungnya berdarah, tetapi dia sama sekali tidak takut.Kemarin, kami juga menghadapi situasi seperti ini, tetapi reaksinya berbeda jauh.Bagaimana bisa seorang gadis membawa pengaruh sebesar itu padanya?Melihat Yasan dipukul, wanita itu memohon pada pacarnya, "Willy,

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 485

    Sembari berbicara, gadis itu tiba-tiba menerjang ke pelukan Yasan dan memeluk erat Yasan.Yasan kebingungan, tetapi suatu cahaya kegembiraan melintas di matanya.Aku sudah berpengalaman dalam hal percintaan. Aku dapat merasakan bahwa Yasan sangat menyukai gadis ini.Namun, dia sudah memiliki keluarga dan harus membatasi diri."Nggak apa-apa, cuma hal sepele. Kelak, kalau butuh bantuan, boleh cari aku."Sembari berbicara, Yasan otomatis mengulurkan tangan untuk memeluk gadis itu.Aku makin yakin dengan dugaanku.Melihat adegan ini, Willy pun marah. "Sialan, lepaskan tanganmu. Dia pacarku, jangan sentuh dia!"Willy menerjang ke arah Yasan.Aku menahan Willy.Namun, Willy malah berteriak padaku, "Sialan, jangan ikut campur. Kalau nggak, kuhabisi kamu."Di tengah kami berdebat, polisi datang.Setelah memahami apa yang terjadi, polisi menyimpulkan bahwa ini adalah pertengkaran dua belah pihak dan semuanya harus pergi ke kantor polisi.Aku sangat kesal. "Ini bukan pertengkaran kedua belah pi

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 486

    "Gimana caramu balas budi?" tanya Helena sambil terkekeh.Aku berpikir dalam hati, 'Di saat seperti ini, kamu masih ingin mengusiliku?'Aku terpaksa menjawab, "Gimana pun boleh."Aku tahu Helena suka menggoda dan mengusiliku, dia mungkin menyukaiku.Aku berkata demikian untuk mengisyaratkan bahwa aku rela melakukan apa pun asal dia membantuku.Mengenai apakah aku menepati janjiku, kita bicarakan di lain hari.Aku hanya ingin terbebas dari kesulitan ini."Ini janjimu, aku nggak paksa kamu."Mendengar Helena mungkin akan membantuku, aku sangat emosional.Aku segera menjawab, "Aku sukarela. Semua akibatnya, aku yang tanggung. Oke?""Oke, aku telepon dulu."Helena hanya wanita simpanan, tetapi Tiano, kekasihnya bukan orang biasa!Tiano bahkan tidak ragu untuk membawa wanita simpanannya menghadiri berbagai acara penting.Jadi, Helena mengenal banyak orang. Bahkan sebagian orang mencoba untuk mendekati Tiano melalui Helena.Inilah alasan mengapa begitu banyak orang menghadiri pesta yang diad

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 487

    Perubahan situasi ini membuat Willy tercengang."Ada apa? Bukannya bosku sudah ....""Diam! Cepat masuk." Dalam sekejap, sikap polisi yang bertugas berubah drastis. Dia menjadi sangat tegas dan serius.Dia langsung membawa Willy pergi.Dia juga meminta Yasan dan Tasya Naranda masing-masing membayar denda dua juta.Yasan kebingungan. "Ada apa? Tadi, polisi itu masih bela Willy, kok tiba-tiba bela kita?"Tentu saja, aku mengetahui apa yang terjadi.Perlu diakui, orang berkuasa memang efektif dalam menangani masalah.Kami menghabiskan tenaga dan waktu untuk bernegosiasi dengan polisi, tetapi sama sekali tidak membuahkan hasil.Helena hanya perlu menelepon untuk mengatasi masalah ini.Memang benar, koneksi sangat penting!Ini adalah hukum alam.Namun, aku tidak banyak berbicara dan hanya berkata, "Masalah sudah beres, ayo pergi."Aku menarik Yasan ke samping untuk memperingatkannya. "Kamu sudah berkeluarga, jangan macam-macam. Masalah Tasya, jangan ikut campur.""Aku tahu, aku hanya mengan

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 488

    Aku tidak tahu apakah Tasya akan mendengarkan nasihatku. Dia menundukkan kepala tanpa mengucapkan sepatah kata pun, entah apa yang dia pikirkan.Saat ini, seseorang yang kukenal berjalan mendekat. Dia adalah Sharlina."Sharlina, kamu sudah balik?" Aku berinisiatif menyapanya. Meskipun agak canggung, aku tidak mungkin hanya diam.Sharlina tersenyum padaku. Dia melihat Tasya yang duduk di kursi penumpang. "Tasya, kok kamu di sini?""Kalian kenal?""Kami teman sekamar, satu jurusan."Pantas saja.Sebelumnya aku sangat familier dengan rok yang dikenakan Tasya, ternyata Sharlina juga memiliki rok tersebut.Mereka tinggal satu asrama dan memakai rok yang sama. Artinya, mereka cukup dekat.Aku berkata pada Sharlina, "Bawa Tasya kembali ke kampus. Beberapa hari ini, luangkan waktu buat temani dia.""Oh, oke."Tasya keluar dari mobil, lalu memasuki kampus bersama Sharlina.Namun, dia tampak sangat murung.Hanya ini yang bisa kulakukan. Semoga mereka berdua sadar dan tidak bertindak gegabah.Set

Bab terbaru

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 963

    "Jangan membuat pernyataan yang kedengarannya muluk-muluk seperti itu. Terakhir kali, bukankah kamu berencana untuk menyerahkanku pada Johan untuk perusahaanmu? Wiki, apa begitu sulit untuk mengakui bahwa kamu hina dan nggak tahu malu? Kamu berani berbuat nggak berani bertanggung jawab. Kamu bukan pria sejati."Nia mengerahkan segenap tenaganya untuk memegang kemudi.Wiki berteriak, "Kamu gila. Aku sedang nyetir."Nia berkata, "Sekalipun aku mati, aku nggak akan pernah membiarkanmu mewujudkan keinginanmu."Saat berkata, Nia memutar kemudi dengan kuat.Mobil itu melaju kencang. Tiba-tiba mobil itu mulai melaju tidak terkendali.Wiki ketakutan hingga memohon belas kasihan, "Oke, oke. Aku nggak akan melakukan itu. Tolong lepaskan."Nia tidak percaya kebohongannya. Pria ini selalu berbohong dan tidak pernah mengatakan yang sebenarnya.Nia bertekad untuk mati. "Sudah terlambat, Wiki. Aku tahu kamu nggak akan menerimanya. Mari kita mati bersama. Dengan begitu, kamu nggak menyakiti orang lain

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 962

    "Kamu begitu membenciku?" Wiki benar-benar merasa bahwa perkataan Nia sungguh keterlaluan.Nia berkata dengan nada dingin, "Bukan benci, aku benar-benar membencimu. Kalau bukan karena aku ingin menceraikanmu lebih cepat, aku nggak akan mau duduk di sini sama sekali."Wiki diam-diam menggertakkan giginya.Nia melanjutkan, "Aku sudah menyiapkan surat cerai. Bacalah. Kalau nggak ada masalah, cepat tanda tangan."Saat berkata, Nia meletakkan surat cerai yang telah disiapkan sebelumnya di depan Wiki.Wiki merasa seperti dipaksa oleh Nia.Dia benar-benar tidak menyukai perasaan ini. Dia merasa bahwa Nia terlalu agresif.Dia boleh mencampakkan Nia, tetapi Nia tidak boleh mencampakkannya.Seperti inilah pemikiran seorang pria yang memiliki harga diri tinggi dan ingin dihormati.Namun, Wiki sangat pandai menyamar. Meskipun dia marah, dia tetap tersenyum. "Baiklah, tapi ini terakhir kalinya kita bertemu. Aku ingin jalan-jalan denganmu, oke?"Nia menatap Wiki dengan tatapan waspada. "Aku nggak pu

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 961

    "Nia, aku yang mendapatkan semua uang itu. Kenapa aku harus memberikannya padamu?"Nia berkata dengan ekspresi masam, "Kalau aku nggak membantumu, kamu bahkan nggak akan punya modal awal. Kenapa kamu berani bilang semua uang itu hasil kerja kerasmu?""Saat kamu pertama kali memulai bisnis, aku menemanimu keluar untuk mencari klien, bukan? Aku yang menemanimu untuk membicarakan bisnis, bukan?""Wiki, di mana hati nuranimu? Kamu memberikannya ke binatang?"Wiki berkata dengan nada tidak setuju, "Nggak ada gunanya kamu memberitahuku hal ini sekarang. Aku hanya tahu uang yang aku miliki sekarang adalah hasil kerjaku.""Selain itu, aku sudah mentransfer semua uang itu ke orang tuaku. Sekarang, aku hanya punya beberapa ratus ribu di rekeningku. Kalau kamu mau berbagi, aku akan memberimu 500 ribu.""Adapun rumah yang kita tinggali sekarang, mati pun aku nggak akan pernah memberikannya padamu. Aku nggak ingin melihatmu dan Edo bermesraan di kamarku.""Kamu yakin ingin memperlakukanku seperti i

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 960

    Nia ragu-ragu. Dia bertanya-tanya apakah dia harus menceritakan hal ini padaku?Namun, melihat aku berlatih dengan sungguh-sungguh, Nia tidak tega menggangguku.Dia berpikir hari masih siang. Wiki tidak akan berani melakukan apa pun padanya, bukan?Jadi, dia bangkit dan berjalan keluar, lalu membalas Wiki, "Aku akan memutuskan tempat pertemuan."Nia sengaja memilih toko yang ramai pengunjung. Dia berpikir hari masih siang dan banyak orang yang berlalu lalang. Jadi, Wiki pasti tidak berani berbuat macam-macam.Namun, Nia tidak menyadari bahwa Wiki tidak sebaik yang dia kira.Alasan mengapa Wiki mengajak Nia bertemu, pertama untuk membalas dendam padaku dan Nia. Kedua, untuk menyenangkan Johan.Saat Johan berada di restoran, dia sangat marah karena dia dipukuli oleh anak buah Bella. Jadi, dia mengarahkan sasarannya pada Nia.Dia tahu bahwa Nia akan menceraikan Wiki sekarang. Jadi, setelah bercerai, Nia pasti akan bersamaku.Balas dendam pada Nia sama saja dengan balas dendam padaku.Sela

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 959

    "Oke, Edo, apa yang terjadi antara kamu dan Charlene? Tadi malam, dia mencariku dan memintaku untuk menjauh darimu," tanya Yuna dengan khawatir.Aku berkata dengan lemah, "Bu Yuna, aku juga nggak tahu. Pokoknya, dia hanya suka mengincarku. Aku merasa dia nggak menyukaiku.""Sebenarnya, Charlene sangat baik. Dia tampak dingin, tapi dia sangat perhatian. Dia mungkin memiliki lidah yang tajam, tapi hatinya sangat lembut. Kecuali kalau kamu benar-benar membuatnya marah."Aku benar-benar tidak berdaya.Bagaimana mungkin aku berani menyinggung perasaannya?"Bu Yuna, aku benar-benar nggak membuatnya marah." Aku menjelaskan dengan lemah, "Kamu mengenal Charlene dengan baik. Bahkan Nona Helena nggak dapat menandinginya, apalagi aku.""Haha, kalian berdua seperti musuh yang sedang bertengkar. Menurutku, itu cukup lucu," kata Yuna sambil terkekeh.Aku benar-benar merasa sangat tidak berdaya. Aku berpikir apakah ini lucu?Aku tidak ingin dipermainkan oleh seorang wanita seperti ini."Oke, Bu Yuna.

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 958

    "Cindy!" Nia merasa sedikit kesal. Di matanya, Nia tampak seperti wanita jalang yang tidak mematuhi etika seorang wanita. Namun, siapa yang tahu apa yang telah Nia alami selama bertahun-tahun?Dia mungkin tidak peduli dengan apa yang dikatakan orang lain tentang dirinya. Namun, ketika saudaranya sendiri mengatakannya, dia merasa hatinya seperti ditusuk.Dia merasa sangat tidak nyaman.Cindy menyadari bahwa perkataannya terlalu kasar. Dia bergegas mendekati Nia. "Kak, bukan itu maksudku. Tolong jangan berpikir aneh-aneh.""Aku hanya ingin bilang semua pria itu jahat. Edo belum tentu orang baik. Jangan cari masalah lagi."Meskipun dia berkata demikian, Nia tetap merasa sangat tidak nyaman.Nia berkata, "Aku tahu betul orang macam apa Edo. Cindy, aku tahu kamu nggak suka dengan Bagas, tapi jangan libatkan Edo. Apa yang terjadi antara kamu dan Bagas nggak ada hubungannya dengan Edo."Cindy mencibir dan berkata, "Saat ini, aku bahkan nggak bisa mengurus diriku sendiri. Bagaimana mungkin aku

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 957

    "Pantas saja kamu nggak punya pacar. Kelihatannya kamu nggak punya permintaan dalam hal itu. Aku dengar dari Jessy kalau wanita nggak punya banyak permintaan dalam hal itu, dia cenderung lebih cuek. Charlene, kamu nggak mau memeriksa kondisimu?"Ekspresi Bella menjadi semakin aneh. Awalnya, dia menanyai Yuna. Namun, sekarang Yuna malah bertanya padanya.Bella segera mengalihkan topik pembicaraan. "Yuna, kamu bilang kamu melihat Edo bersama seorang wanita malam itu. Apa kamu melihat dengan jelas siapa wanita itu?""Nggak, aku mabuk dan pandanganku kabur. Aku nggak bisa melihat dengan jelas. Tapi, aku melihat wanita itu sepertinya memiliki tato di dadanya.""Tato? Tato apa itu?" tanya Bella dengan cepat.Yuna berpikir sejenak, lalu berkata, "Kelihatannya seperti tato kupu-kupu. Yah, itu tato kupu-kupu. Tepat di dadanya."Bella mengingat dengan saksama. "Selain kami berempat, orang-orang yang makan malam itu adalah kakak ipar Edo dan pacarnya.""Nggak ada seorang pun dari kami yang memili

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 956

    Yuna menarik Bella ke sebuah ruangan kosong. Pipinya memerah hingga darah tampak yang akan menetes keluar."Yuna, apa yang terjadi padamu di Vila Dragonfly? Apa Edo melakukan sesuatu padamu? Katakanlah. Aku pasti akan membunuhnya."Yuna menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Bukan, bukan. Ini nggak ada hubungannya dengan Edo. Ini masalahku sendiri.""A ... aku bukan wanita baik-baik. Saat aku berada di Vila Dragonfly ...."Yuna mengerutkan bibirnya dan tidak dapat berbicara.Tindakannya itu membuat Bella sangat cemas. "Apa yang terjadi padamu di Vila Dragonfly? Katakan padaku, aku sangat khawatir.""Kalau aku bilang, jangan beri tahu Jessy dan yang lainnya.""Kamu nggak mengenalku? Apa aku tipe orang yang banyak bicara?"Yuna mengerutkan bibirnya, seolah dia sulit untuk berbicara.Setelah beberapa saat, dia berkata, "Sebenarnya, malam itu aku samar-samar melihat Edo dan seorang wanita berhubungan. Aku mungkin terangsang oleh alkohol saat itu. Aku merasa sekujur tubuhku sangat nggak nya

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 955

    Setelah aku pergi, akhirnya Bella tidak menahan diri lagi.Bella harus mengakui bahwa dia sudah lama tidak berhubungan. Barusan, dia merasa sangat menyenangkan.Dia merasa ukuranku sangat cocok dengannya. Aku selalu bisa memberinya rasa senang dan puas yang luar biasa.Bella pernah berpikir mungkin tubuhnya lebih sensitif atau mungkin dia akan merasakan hal yang sama dengan pria lain. Dia bahkan berpikir untuk mencari pria lain untuk mencobanya.Namun, akhirnya dia tidak melakukannya.Dia bukan wanita murahan. Sebaliknya, dia merasa sedikit jijik terhadap pria.Dia tidak seperti Helena dan Jessy yang dapat memiliki banyak pria hanya untuk memuaskan hasrat mereka.Dia hanya memiliki aku dan Henry. Henry adalah cinta pertamanya. Bella memberikan seluruh hatinya pada pria itu, tetapi pria itu malah membuatnya sakit hati.Sejak itu, Bella tidak pernah menyukai pria lain dengan mudah.Namun, Bella tidak tahu mengapa. Saat aku berhubungan dekat dengan sahabat-sahabatnya, dia merasa sangat ti

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status