Beberapa saat kemudian, Nancy mengirimiku tangkapan layar album fotonya.Benar saja, foto itu sudah tidak ada lagi.Aku akhirnya bisa bernapas lega.Aku, "Kak Nancy memang paling baik. Aku yang salah tadi."Nancy, "Jangan hanya meminta maaf dengan kata-kata, lakukan tindakan praktis, traktir aku makan shabu-shabu malam ini."Aku, "Nggak masalah, panggil Kak Lina dan kakak iparku. Kamu yang traktir kami sebelumnya, hari ini aku akan traktir kalian."Paruh kedua obrolan dengan Nancy cukup menyenangkan.Itu juga membuatku mengubah pandanganku terhadap wanita ini.Ternyata dia bukan penyihir, dia hanya suka menggodaku.Setelah berurusan dengan Nancy, aku membalas Kak Lina dengan pesan yang mengatakan bahwa Nancy sudah menghapus foto tersebut.Lina, "Edo, bolehkah aku nggak hapus?"Aku menjawab sambil tersenyum nakal, "Boleh, Kak Lina ingin menyimpan fotoku agar bisa menikmatinya diam-diam sendirian di malam hari. Aku senang sekali diapresiasi oleh Kak Lina."Lina membalasku dengan ekspresi
Sepertinya dia khawatir tentang kemampuanku, jadi ingin mengawasi.Aku tidak peduli tentang apa pun.Aku hanya berkonsentrasi pada pekerjaanku.Kakekku bilang kalau orang bisa mengendalikan diri sendiri, maka tidak perlu takut.Aku memiliki kemampuan yang nyata, jadi aku sama sekali tidak peduli dengan keraguan dan ketidakpercayaan mereka.Setelah melihat teknik akupunkturku, Wono langsung duduk kembali.Dia berkata kepada pasiennya, "Paman, jangan khawatir, keterampilan medis Dokter Edo sangat bagus."Paman berkata sambil tersenyum, "Aku juga bisa merasakannya. Biarpun aku bukan seorang dokter dan nggak tahu akupunktur, aku bisa merasakannya. Ketika dokter ini terapi akupunktur padaku, rasa sakit di kakiku sepertinya berkurang banyak."Aku sangat senang mendapatkan kepercayaan orang tua itu.Akupunktur dan terapi api adalah proses yang lambat.Aku membutuhkan waktu dua jam penuh untuk menyelesaikan perawatan pada orang tua itu."Paman, datang untuk terapi sekali lagi minggu depan.""A
"Kamu sebaiknya lihat dulu. Kamu bahkan belum lihat. Kenapa kamu langsung tolak?"Aku benar-benar tidak bisa mengalahkan orang tua itu, jadi aku hanya bisa melihatnya.Ternyata cucu lelaki tua itu cantik sekali.Dia terlihat sangat cerah dan manis, seluruh tubuhnya penuh dengan suasana awet muda dan indah.Sejujurnya, kalau aku tidak bertemu Lina, aku akan langsung mempertimbangkan untuk mengejar gadis ini.Karena usia kami hampir sama dan dia berpenampilan menarik, dia sangat cocok untuk dijadikan pacar.Tapi, sayang sekali.Sejak aku merasakan keunggulan nyonya muda, aku tidak lagi memiliki banyak perasaan terhadap gadis-gadis muda itu.Untuk gadis-gadis muda, aku masih harus berpikir keras, menebak apa yang mereka pikirkan dan memikirkan cara untuk menggoda mereka.Tapi, dalam mengejar Lina, aku tidak perlu banyak berpikir, aku hanya perlu memberikan ketulusanku.Sebagai perbandingan, aku masih lebih menyukai nyonya muda.Jadi, aku masih menggelengkan kepala pada lelaki tua itu dan
Aku segera membuka video dan merasa sangat tidak nyaman pada saat yang bersamaan.Sambil memikirkan apa maksud Kak Wiki dengan mengirimkan video ini kepadaku?Apakah dia mau aku melihat seperti apa reaksi Kak Nia saat bermesraan dengan Kak Wiki di video?Tapi, setelah menonton video tersebut, aku merasa seperti ada yang menuangkan air dingin ke tubuhku.Karena video ini sama sekali bukan video berskala besar, melainkan video ucapan selamat yang direkam oleh Kak Wiki dan Kak Nia.Mereka berharap aku menjadi dokter TCM yang terkenal sesegera mungkin.Aku tidak bisa menceritakan apa yang aku rasakan dalam hatiku, aku merasa kecewa, Bahagia dan bingung ....Tapi, lebih dari segalanya, sepertinya itu adalah perasaan khawatir.Apa yang aku khawatirkan?Aku khawatir setelah Kak Wiki mampu, Kak Nia tidak membutuhkanku lagi. Lalu bukankah aku tidak bisa bersikap seperti itu dengan Kak Nia lagi di kemudian hari?Memikirkan tubuh Kak Nia yang montok dan menawan, aku merasa sangat enggan berpisah
Semakin Hendra melihatnya, dia menjadi semakin iri.Dulu dia mengira pacarnya cukup cantik, tapi dibandingkan dengan Lina dan yang lainnya, ada perbedaan yang sangat besar!"Aku penasaran dengan wanita mana Edo mengobrol hari itu?"Hendra meregangkan lehernya dan melihat sekeliling.Sasarannya adalah wanita yang aku ajak mengobrol hari itu, karena dia merasa wanita yang berpikiran terbuka pada umumnya lebih mudah diserang.Tapi, dia tidak mengenal wanita-wanita ini, jadi dia tidak bisa membedakan mereka.Dia hanya bisa menemukan tempat untuk duduk dan mengamati dalam diam.Aku masih belum mengetahui bahwa aku sedang diikuti oleh Hendra.Karena pikiranku tertuju pada kakak iparku dan Kak Wiki.Aku merasa malam ini Kak Nia terlihat sangat berbeda dari sebelumnya. Dia sangat senang dan bahagia, matanya bersinar.Sepertinya dugaanku benar, Kak Wiki benar-benar mampu.Kak Nia sudah ternutrisi, jadi suasana hatinya sedang bagus.Biarpun aku sudah melakukan beberapa persiapan psikologis untuk
Kalau tangan ini milik Lina atau Nancy, aku akan merasa itu baik-baik saja, tapi masalahnya, aku melihat dengan jelas bahwa tangan ini milik Kak Nia.Karena Kak Nia ingin mengobrol dengan Nancy, dia duduk di sebelah mereka, membuatku terjepit di antara Kak Wiki dan Kak Nia.Kak Wiki di sebelah kanan memegang bahuku dan Kak Nia duduk di sebelah kiri sambil menyentuh pahaku.Dia membuatku ketakutan.Pertama, aku takut ketahuan oleh Kak Wiki.Yang kedua, entah apa yang ingin dilakukan Kak Nia dengan melakukan hal tersebut?Bukankah Kak Wiki sudah sembuh? Bukankah dia sudah bisa menciptakan manusia dengan Kak Wiki?Kenapa dia masih melakukan ini padaku?Aku merasa berkonflik dan terjerat, yang lebih penting lagi, aku khawatir, maka diam-diam aku menjauhkan tangan Kak Nia.Tapi, Kak Nia segera meletakkan kembali tangannya dan menatapku tajam, "Edo, kenapa kamu selalu mendorongku?"Mendengar Kak Nia berkata demikian, aku hampir ketakutan setengah mati.Aku mendorongnya diam-diam, kenapa dia
Setelah Hendra menyelesaikan semua ini, dia pergi sambil mencibir.Setelah masuk ke dalam mobil, dia mengirimkan video kepada pacarnya, "Sayang, mandi dan tunggu aku di rumah. Aku akan segera kembali."Saat itu sudah lewat jam sembilan malam setelah kami menghabiskan shabu-shabu.Nancy sedang dalam suasana hati yang baik dan ingin mengundang kami bernyanyi di KTV.Kak Nia berkata, "Lupakan saja, ini sudah larut, ayo pulang,"Nancy berkata dengan sedih, "Ini baru lewat jam sembilan. Kenapa sudah larut? Aku rasa kamu sedang terburu-buru untuk pulang dan membuat bayi dengan suamimu. Kalau kamu ingin pulang, kalian pulang saja, kami akan pergi bermain.""Itu nggak bisa. Edo harus berangkat kerja besok."Nancy menatapku dan berkata, "Edo, katakan, kamu mau pergi nggak?"Nancy dan Kak Nia menatapku bersamaan.Aku melihat kedua wanita itu dan merasa serba salah.Pergi atau tidak pergi?Sejujurnya, aku tidak ingin pulang sekarang.Hubungan Kak Wiki dan Kak Nia sekarang sangat baik, aku merasa
"Sudah, sudah, kalian jangan bertengkar lagi, ayo pergi. Kalau terus bertengkar, hari sudah subuh."Pada akhirnya, Lina maju untuk menengahi.Nancy masih merangkul erat lenganku dan menolak melepaskanku.Aku bisa dengan jelas merasakan lenganku terjepit di antara dua gunung besar. Sungguh megah dan spektakuler.Sejujurnya, aku menikmatinya.Karena aku bersama Nancy, aku tidak perlu terlalu banyak berpikir atau terlalu khawatir.Berbeda dengan saat bersama Lina, aku harus mempertimbangkan pikiran dan suasana hatinya.Berbeda seperti saat bersama Kak Nia, aku ragu dan takut, karena aku takut diketahui oleh Kak Wiki.Jadi, aku cukup suka bersama Nancy.Biarpun siluman penggoda ini selalu berbohong dan menggodaku, dia memiliki sosok yang sangat seksi.Aku mengambil kesempatan untuk mencubitnya secara diam-diam, rasanya sungguh luar biasa.Nancy merasakannya tapi tidak berkata apa-apa.Kak Nia juga termasuk orang yang keras kepala. Melihat Nancy tak kunjung melepaskanku, dia malah merangkul
Setelah mendengar apa yang dikatakan Dora, aku menjadi sangat ketakutan.Aku hanya memikirkan balas dendam pada Johan. Aku tidak mempertimbangkan hal lain sama sekali.Ternyata aku belum memiliki banyak pengalaman.Aku segera berkata pada Dora, "Kali ini, aku sudah belajar dari kesalahanku. Aku nggak akan mengulanginya lagi.""Oke. Baguslah kamu bisa belajar dari pengalamanmu. Tetap fokus pada target. Akan lebih baik kalau kamu bisa mengumpulkan lebih banyak bukti."Aku bertanya dengan bingung, "Bukankah buktinya sudah difoto?""Apa yang bisa dibuktikan oleh beberapa fotomu? Kalau pihak lain menyewa pengacara untuk membela dirinya, dia akan punya banyak alasan.""Kalau perlu memiliki rangkaian bukti yang cukup untuk membuktikan bahwa mereka memang memiliki hubungan yang tidak pantas.""Contohnya, mereka membeli alat pengaman dan sejenisnya. Contoh lain misalnya kamu memiliki foto mereka berdua di ranjang.""Ini disebut bukti langsung. Apa yang kamu foto sekarang adalah bukti nggak lang
Dia adalah orang yang ingin didekati oleh Johan.Johan tidak menyangka bahwa perbuatan jahatnya telah diketahui oleh ayah mertuanya.Aku turut senang untuk Lina. Untungnya, Lina menceraikan Johan lebih awal. Dia telah menyingkirkan bajingan itu.Jika tidak, Lina yang akan terluka.Kali ini adalah pertama kalinya aku mengunjungi perusahaan Johan. Aku tidak menyangka perusahaannya begitu besar.Perusahaan Johan bergerak di bidang dekorasi. Dia memiliki 20 hingga 30 karyawan.Aku memarkir mobil di sudut terpencil, lalu aku terus mengamatinya.Setelah menunggu lama, aku tidak melihat tanda-tanda kemunculan Johan.Sebaliknya, aku melihat istrinya, Rani.Penampilan Rani terlihat sangat biasa-biasa saja. Dia tidak begitu memesona, tetapi sebenarnya dia cukup cantik.Rani keluar dari perusahaan dengan perut buncit.Aku segera membuntutinya.Meskipun aku tidak tahu keberadaan Johan, jika aku tahu keberadaan Rani, mungkin aku bisa menemukan Johan.Setelah mengikutinya sepanjang jalan, aku menget
Alhasil, begitu aku masuk ke ruang tamu, Sharlina juga keluar.Selain itu, dia juga menyalakan lampu di ruang tamu.Sialan, aku berdiri di ruang tamu dengan tubuh telanjang seperti ikan.Sharlina menatapku dengan tatapan bodoh, seakan dia tidak menyangka aku akan muncul seperti ini.Ekspresinya tampak sangat canggung.Namun, matanya tertuju pada salah satu bagian tubuhku.Dia tidak bisa mengalihkan pandangannya sama sekali.Aku bereaksi, lalu aku segera menutupi tubuhku dengan tangan.Selain itu, aku segera meminta maaf, "Maaf, aku kira kamu sudah tidur ...."Aku merasa jika aku menjelaskannya saat ini, aku seperti orang bodoh.Sebelum aku selesai berkata, aku berlari ke kamar mandi.Aku merasa sangat canggung.Pertama, aku tidak sengaja melihat Sharlina telanjang. Sekarang, aku telanjang seperti itu lagi.Apakah Sharlina mengira aku seorang cabul?Semakin aku memikirkannya, aku merasa semakin kesal. Aku benar-benar ingin menampar wajahku sendiri.Kenapa aku tidak pakai celana pendek?
"Kalau kamu dan aku nggak menceritakan apa yang terjadi tadi, nggak akan ada seorang pun yang tahu.""Jangan khawatir. Kamu pasti akan menemukan pacar."Sharlina tidak mengatakan apa-apa.Aku merasa sangat canggung."Eh ... kalau begitu kamu mandi dulu, aku ke kamar sebentar.""Kalau kamu sudah selesai, beri tahu aku. Aku mau ke kamar mandi."Setelah berkata, aku kembali ke kamarku.Aku berpikir, "Apa-apaan ini?"Awalnya, aku tinggal sendirian di sini. Alhasil, seorang wanita tiba-tiba muncul. Saat aku ingin ke kamar mandi, aku bahkan harus menunggunya.Entah mengapa, sosok Sharlina yang muda dan cantik itu tanpa sadar muncul di benakku.Ternyata itulah pesona gadis muda.Tubuh itu tampak muda dan halus!Tidak heran jika banyak lelaki tua yang suka mencari gadis muda.Jumlah kolagen dalam tubuh gadis muda merupakan sesuatu yang tidak dapat dibandingkan dengan banyak wanita dewasa.Saat aku memikirkannya, aku bahkan merasa sedikit tidak nyaman.Aku segera berhenti untuk memikirkannya.S
Aku merasa sangat sedih, sehingga mataku menjadi basah.Aku menahan kesedihan di hatiku, lalu membalas Lina, "Kak Lina, aku nggak mengizinkanmu berkata seperti itu. Aku belum mulai bekerja keras, belum memperjuangkan cintaku. Kenapa kamu menyerah dengan semudah itu? Aku nggak mengizinkannya!"Aku tidak tahu apakah aku buta akan cinta. Aku hanya tahu karena aku telah memilih Lina, aku ingin bertanggung jawab padanya sampai akhir.Aku juga ingin mengatakan padanya bahwa aku belum menyerah. Jadi, Lina juga tidak boleh menyerah.Aku tidak takut dengan tekanan besar dari Dama. Namun, aku takut Lina akan tiba-tiba menyerah.Hal ini langsung membuatku kehilangan motivasi.Lina membalas, "Tapi, aku takut kamu akan bekerja terlalu keras. Nggak peduli seberapa keras kamu berusaha, kamu nggak akan bisa memenuhi permintaan ayahku. Kalau aku hanya orang biasa, tekananmu mungkin nggak begitu besar. Tapi, masalahnya adalah identitas ayahku terlalu istimewa."Aku segera membalas Lina, "Aku nggak takut
Aku bertanya-tanya, bagaimana mungkin rumah dengan dua kamar tidur serta ruang tamu yang begitu bersih dan rapi itu, hanya berharga 2,2 juta per bulan?"Sialan," umpatku dengan kesal. Kemudian, aku langsung menelepon pemilik rumah, tetapi pemilik rumah sialan itu tidak menjawab.Sharlina menatapku dengan gemetar. "Kak Edo, kalau kamu nggak suka aku tinggal bersamamu, aku akan pindah besok.""Tapi, malam ini .... bolehkah aku menginap di sini satu malam?"Melihat penampilan Sharlina yang menyedihkan, bagaimana mungkin aku berani mengusirnya?Ini adalah kesalahan pemilik rumah, bukan kesalahan Sharlina.Lagi pula, dia adalah sepupunya Lina. Sharlina juga sangat polos. Jika dia tinggal sendirian di luar, dia bahkan tidak akan tahu apakah dia telah tertipu.Mungkin ini adalah takdir."Lupakan saja. Karena kamu sudah tinggal di sini, tinggallah.""Ada dua kamar di sini. Kamu satu kamar dan aku satu kamar. Pagi hari, kamu harus pergi ke sekolah. Aku juga harus pergi bekerja. Malam hari, kita
"Eh, kenapa dia?" Begitu membaca nama itu, aku langsung merasa jijik.Dora menatapku sambil tersenyum dan bertanya, "Kenapa? Kalian saling kenal?""Dia kenalanku.""Bagus sekali. Aku akan memberikan pekerjaan ini padamu. Aku yakin kamu bisa melakukannya dengan baik.""Ini tugas pertamamu sejak bergabung dengan kantor detektif. Kamu harus menyelesaikannya dengan baik.""Kamu melakukannya dengan baik, kamu akan mendapat hadiah.""Sudahlah. Yang terpenting kamu jangan menipuku." Aku masih ingat dengan jelas adegan Dora menipuku agar menandatangani kontrak.Aku pikir itu adalah kontrak yang menguntungkanku. Namun, nyatanya itu adalah kontrak untuk menjual diriku.Jika dia tidak memberiku 100 juta sekaligus dan sangat bermurah hati padaku, aku pasti sudah berhenti sejak lama."Bawa berkas ini dan pelajari dengan saksama. Dapatkan informasi yang diinginkan klien dalam waktu tiga hari."Aku mengangguk dan berkata, "Oke, aku mengerti."Dora tiba-tiba bersandar di atas meja, lalu dia mencondong
Akhirnya, Larto berhenti.Aku juga diam-diam bernapas lega."Kamu beruntung hari ini, jadi aku akan melepaskanmu.""Tapi, lain kali kamu mungkin nggak seberuntung ini."Setelah Larto selesai berbicara, dia berbalik dan kembali berjaga di pintu bangsal.Aku bergegas meninggalkan pintu bangsal.Aku bahkan langsung meninggalkan rumah sakit.Jika aku berdekatan dengan Larto, sekujur tubuhku akan merasa gelisah.Setelah aku meninggalkan rumah sakit, aku baru dapat bernapas lega.Namun, setelah dipikir-pikir, aku merasa aku terlalu pengecut.Saat tertimpa masalah, aku akan melarikan diri. Aku tidak mencontoh temperamen Andre sama sekali.Hal yang terpenting adalah temperamen dan keberanian bukanlah sesuatu yang dapat dikembangkan dalam semalam.Aku harus menjadi tenang. Aku juga harus memiliki kemampuan nyata untuk mendukungnya.Saat ini, aku tidak punya pengalaman maupun keterampilan nyata. Temperamen seperti apa yang aku miliki?"Huft!"Aku menghela napas dalam-dalam. Aku menyesali mengapa
Setelah Bella memarahi mereka, dia berbalik dan berjalan keluar.Lalu, Bella bersandar ke dinding dengan ekspresi masam."Ada apa denganmu?" Barusan, Bella begitu tegas. Kenapa dia tiba-tiba menjadi seperti ini?Bella menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Aku khawatir dengan Yuna. Apa yang akan Yuna lakukan kalau Harmin benar-benar mati?"Bella memang seperti ini. Dia memiliki lidah yang tajam, tetapi hatinya sangat lembut.Bella selalu terlihat dingin. Namun, sebenarnya dia sangat peduli pada semua sahabatnya.Untuk sesaat, aku tidak tahu harus berkata apa.Aku juga tetap diam.Bella tiba-tiba menatapku, hingga membuatku merasa tidak nyaman."Kenapa kamu menatapku seperti itu? Apa ada sesuatu di wajahku?"Bella memelototiku dan berkata, "Aku peringatkan kamu. Nggak peduli Harmin baik-baik saja atau nggak, kamu nggak boleh mendekati Yuna.""Kalau kamu berani mendekatinya, aku akan membunuhmu!""Sialan, menurutmu aku bajingan? Harmin adalah bosku. Dia sangat baik padaku. Bagaimana mun