Share

Bab 4

last update Last Updated: 2024-04-04 15:24:39

Rosa—ibunda Jovan, wanita itu gugup setengah mati ketika tuan besar Lavine menatap matanya begitu tajam. Pria itu belum bersuara saja sudah membuatnya ketakutan. Andai anaknya tidak bodoh, tidak akan jadi seperti ini. Sekarang mungkin dia sedang ongkang-ongkang kaki menikmati indahnya kehidupan memiliki menantu kaya.

"T-tuan, tolong maafkan Jovan, dia benar-benar di luar kendali aku sebagai ibunya. Tolong maafkan dia," ucap Rosa terbata-bata. Bahkan setelah membuat kekacauan seperti ini anaknya entah pergi ke mana.

"Satu kesalahan belum tentu kumaafkan, dia berani membuat kesalahan lain. Anakmu benar-benar menjijikkan!" hardik Domenico penuh penekanan. Ada untungnya juga cucu perempuan satu-satunya itu tidak menikah dengan Jovan.

"Apa maksud anda, Tuan? Kesalahan apa lagi yang sudah dibuat Jovan?" tanya Rosa bingung. Jika boleh, dia ingin mencekik Jovan sekarang juga.

Tanpa menjelaskan panjang lebar, Domenico segera memberikan kode pada pengikut setianya. Pria berumur lebih muda dari Domenico itu dengan gesit membuka sebuah video di ponselnya dan menunjukkan langsung pada Rosa.

Dua bola mata wanita itu nyaris buta melihat adegan panas sang anak. Sayangnya, wanita yang menjadi partner ranjang Jovan bukanlah Shiren. Tidak tahu siapa wanita itu.

"T-tidak mungkin! Jovan tidak mungkin seperti itu!" Meski mulut mengelak kuat, kenyataan tetap berjalan sesuai cerita. Di layar ponsel canggih itu, wajah Jovan terlihat dengan jelas. Bahkan mulut Jovan berkali-kali mengucap kata memuja untuk partner ranjangnya.

Setelah cukup, video itu pun ditutup. Kini, hanya ada keheningan di antara mereka. Rosa berkali-kali membuka tutup matanya berharap semua ini mimpi. Berharap ketika dia membuka mata statusnya sudah berubah menjadi besan dari keluarga terpandang. Hanya saja, ini semua tetap nyata.

"Katakan di mana dia sekarang, dia harus membayar lunas tanpa sisa setelah membuat semuanya hampir kacau. Aku tak peduli pada apapun, kecuali Shiren. Anakmu mengacaukan perasaan cucu tersayangku, Rosa. Shiren bahkan harus menikah dengan orang yang tidak dia sukai, bahkan belum tentu mereka saling mengenal. Dan itu semua karena anakmu. Jangan pikir aku tidak tahu bagaimana sifatnya selama menjadi kekasih Shiren. Dia selalu memanfaatkan Shiren untuk kebutuhan gengsinya yang setinggi langit, gayanya yang seolah memiliki pabrik uang sendiri. Padahal, itu semua dia dapatkan dari Shiren. Sudah dari dulu aku ingin memisahkan mereka berdua. Namun melihat Shiren bahagia, itu semua tidak kulakukan. Kupikir, Jovan bisa berubah menjadi lebih baik setelah menjadi keluarga kami. Beruntung Tuhan masih menyayangi keluarga kami sehingga dia tidak jadi masuk menjadi bagian Lavine." Domenico mengatakannya dengan santai, namun berhasil menusuk Rosa pada bagian paling dalam.

Ya, bahkan dia pun ikut menikmati harta Shiren. Tas semahal apapun Shiren selalu memberinya secara percuma. Wanita itu memang sangat mencintai Jovan.

Setelah diam cukup lama, Rosa pun memberanikan diri membuka suara.

"Tuan, silahkan Tuan hukum Jovan semau yang Tuan inginkan. Asal jangan buat dia mati, hanya dia yang aku miliki di dunia ini. Dan aku akan berusaha mengembalikan apapun barang mahal yang Shiren berikan. Tolong, biarkan Jovan tetap hidup." Rosa memohon dengan sangat. Sekarang dia tidak ingin egois, dia tidak punya siapa-siapa lagi selain Jovan si bajingan.

"Apapun selain kematian?" tanya Domenico memastikan.

Rosa dengan berat hati mengangguk. Wanita berdarah Asia itu tampak sangat pasrah.

Setelah itu, dua pria yang tak lagi muda pergi dari hadapan Rosa. Mereka harus segera menemukan Jovan.

***

Jovan sendiri saat ini masih bersembunyi di apartemen miliknya. Tentu bersama wanita yang telah dia hukum habis-habisan. Karena wanita inilah adegan dewasa mereka tersebar, bahkan sampai di tangan Shiren. Mungkin jika Shiren tidak tahu video itu, dia bisa membuat sandiwara kecelakaan atau apalah itu agar bisa dimaklumi. Tidak seperti ini, sudah pasti kesejahteraan hidupnya terganggu.

"Argh! Kenapa wanita ini sangat bodoh!" pekik Jovan kesal. Dia sedari tadi mondar-mandir di balik pintu apartemen.

Seorang wanita muncul dari dalam kamar yang ada di unit apartemen Jovan, penampilannya tampak sangat kacau. Dia mendekat pada Jovan dan berdiri di sampingnya.

"Maafkan aku," cicit wanita itu.

Jovan menoleh, amarahnya kembali memuncak melihat wanita di sebelahnya.

"Apa kamu pikir dengan kata maaf cukup untuk semuanya? Kenapa kamu sangat bodoh, Olivia?" Jovan berkata penuh penekanan, dia menatap nyalang wanita bernama Olivia itu.

"Karena aku mencintaimu!" balas Olivia dengan lantang. Hal itu sukses membuat amarah Jovan semakin memuncak.

Jovan menarik lengan Olivia membawa wanita itu ke hadapan sebuah cermin besar. Di sana, bayangan mereka yang sama-sama kacau terlihat. Wajah cantik Olivia basah oleh air mata, sedangkan wajah tampan Jovan penuh oleh raut tegang dan murka.

"Kamu lihat wanita itu? Dia adalah seorang jalang yang sangat kurang ajar. Jalang memang pantas disembunyikan, bukan? Tapi jalang satu itu, dia sangat kurang ajar. Aku membayarnya sesuai dengan yang dia mau, tugasnya hanya memuaskanku, bukan untuk mengacaukan kehidupanku. Sungguh, dia jalang yang sangat tidak tahu diri!" Bertepatan dengan mulut Jovan terkatup, pintu apartemen mereka berhasil didobrak dari luar.

Hal itu sukses membuat Jovan dan Olivia terkejut. Tak lama, para pria berpakaian begitu rapi datang untuk menangkap keduanya. Jovan dan Olivia hanya bisa pasrah, berpikir untuk bisa kabur pun rasanya percuma.

"Dasar manusia tidak tahu diri!" geram James seraya memasukkan Jovan dan Olivia ke dalam mobil. James, dia adalah orang kepercayaan Domenico.

Mereka dengan cepat melesat menuju tempat di mana Domenico berada. Awalnya Domenico mengajak Shiren untuk bertemu Jovan terakhir kalinya. Namun tanpa disangka, Shiren sama sekali tidak mau bertemu dengan Jovan. Dia seolah sangat jijik seakan melihatnya saja membuatnya muak.

Di sini Shiren berada, rooftop hotel bersama beberapa cup es krim. Dia hanya melamun seraya menikmati es krimnya. Di ujung pagar rooftop, Nicholas tampak tenang merokok.

"Rokok bisa membunuhmu, Nicholas," ujar Shiren seraya menengok ke arah pria itu berada. Beberapa saat matanya sempat terpesona, menatap kagum akan indahnya ciptaan Tuhan satu itu. Usia Nicholas lebih muda 2 tahun darinya, namun auranya sangat tidak bisa diremehkan.

"Merokok atau tidak manusia akan sama-sama mati, Shiren. Justru jika sambil merokok kematian akan terasa jauh lebih nikmat," balas Nicholas bersamaan dengan asap terakhir yang keluar dari mulutnya.

Nicholas akhirnya mendekat ke arah Shiren dan berdiri di depannya. Tanpa diduga, Nicholas justru mengecup bibir mungil Shiren yang terasa manis seperti es krim.

***

Related chapters

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 5

    Domenico tak main-main dalam menghancurkan Jovan. Tak hanya karir yang dibuat luluh lantak, Jovan dan Rosa juga berhasil dideportasi dari negaranya sendiri. Mereka saat ini ditempatkan di sebuah negara tak terlalu besar, memulai kehidupan baru tanpa apapun yang mereka miliki. Terlebih lagi, sedari dulu mereka memiliki hubungan yang buruk dengan keluarga yang lain. Dan beginilah hasilnya, tak ada yang peduli pada mereka.Beralih pada sepasang pasangan kontrak, entah mengapa, selalu saja ada hal yang mereka alami. Saat ini di hari ke-7 pernikahan, Shiren dan Nicholas sudah kembali bekerja seperti biasa. Mereka bahkan berangkat bersama agar menunjukkan pada dunia jika mereka adalah sepasang suami istri. Ya ... meskipun pada awalnya banyak cibiran tentang pasangan Shiren yang tentunya bukan Jovan. Dan lagi-lagi, entah apa yang Domenico lakukan sampai akhirnya tak ada satu orang pun berani mengomentari pernikahan Shiren. Bahkan yang awalnya media sangat gencar membuat berita tentang Shiren

    Last Updated : 2024-04-06
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 6

    Atensi para karyawan Shiren kini tertuju pada sang empu perusahaan. Bagaimana tidak, wanita itu tampak patuh berada di gendongan Nicholas. Sebagian dari mereka memekik gemas, sebagian lagi mencibir ganas. "Entah mataku yang salah atau bagaimana, semenjak bersama Nicholas, Nyonya Shiren seperti kehilangan sisi dominannya," celetuk salah satu karyawan wanita Shiren. Dua karyawan wanita itu asyik berbisik-bisik seraya bekerja."Ck, panggil Tuan, bodoh! Kamu memanggil Shiren dengan Nyonya sedangkan suaminya disebut nama saja. Jika didengar mereka kita pasti terkena masalah!" ujar satunya lagi mengingatkan. "Shiren ini diselingkuhi atau dia yang selingkuh? Ya ... siapa tahu dia menghalalkan segala cara agar bisa menikah dengan Nicholas." Inilah yang paling tidak masuk akal. Teman karyawan wanita itu tampak sangat ketar-ketir, dia bahkan sampai menoleh kanan kiri dengan gesit, memastikan tidak ada orang lain yang mendengar percakapan mereka."Cukup! Aku tidak mau karirku rusak karena per

    Last Updated : 2024-05-01
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 7

    Sore hari, keadaan kantor kembali dibuat ramai oleh penampakan Shiren dan Nicholas. Bagaimana tidak, siang tadi sebagian dari mereka melihat bagaimana romantisnya Nicholas menggendong tubuh Shiren. Dan saat ini, hampir semua dari mereka melihat secara langsung. Terlihat sangat sempurna perpaduan antara Nicholas dan Shiren."Mereka seperti pasangan yang ada di film-film! Ah, kenapa tidak dari dulu aku menyadari ada Nicholas di sini? Tahu begini, aku ingin menjadikan dia kekasihku," gerutu salah satu karyawan wanita Shiren. "Nicholas ini sangat jarang terlihat. Selama ini pun aku tidak pernah melihatnya di manapun kecuali di bagian tempat dia bekerja. Di kantin pun tidak ada. Di lobi sebelum masuk pun tidak pernah terlihat," jelas yang lain. Ya ... pantas saja dari mereka banyak yang tidak tahu sosok Nicholas."Ck, wajah setampan itu sangat rugi tidak dipamerkan!"Shiren yang ada di gendongan Nicholas hanya bisa memutar bola mata malas. Sedikit banyak dia mendengar apa yang karyawannya

    Last Updated : 2024-05-08
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 8

    Pikiran Shiren sudah terlalu jauh berkelana. Pada kenyataannya, tujuan Nicholas tidur di kamarnya pun agar dia tidak kesulitan. Awalnya Nicholas hendak tidur di sofa, namun karena Shiren memiliki perasaan, wanita itu mengizinkan Nicholas untuk tidur di satu ranjang yang sama dengannya. Ini adalah kali kedua mereka tidur bersama, pertama di malam setelah pernikahan. "Kamu bisa menggunakan ruang kerjaku jika ada pekerjaan yang belum selesai. Dari tadi kulihat kamu sangat sibuk," ujar Shiren pada Nicholas yang asyik memangku laptop. Padahal, saat ini keduanya sudah berada di atas ranjang dan bersiap untuk tidur."Sebentar lagi, kamu jika sudah mengantuk tidurlah lebih dulu," titah Nicholas tanpa mengalihkan tatapannya dari layar laptop. Menjadi sekretaris seorang Shiren Lavine ternyata bukan hal mudah. Shiren akhirnya memposisikan diri agar nyaman, dia juga sangat hati-hati melindungi kakinya yang masih terluka dan terasa nyeri. Selang satu jam, Nicholas akhirnya menyimpan laptop mil

    Last Updated : 2024-05-08
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 9

    Seminggu kemudian, Shiren telah sembuh sepenuhnya berkat perawatan terbaik dari Nicholas. Nicholas benar-benar menjadi sosok yang selalu ada untuk Shiren.Hari ini, keduanya bersiap untuk melakukan perjalanan bisnis. Sudah lama Shiren merencanakan hal ini, namun karena kemarin-kemarin kondisi tubuhnya tidak memungkinkan, alhasil baru bisa terlaksana sekarang."Jangan ceroboh, kamu ini terluka sedikit saja seperti kehilangan seperempat usus," ujar Jay mengingatkan sang kakak. Beruntung ada Nicholas, kepekaan suami kakaknya ini tidak perlu diragukan. Daun yang hampir mengenai Shiren saja berhasil Nicholas depak terlebih dahulu."Kamu cerewet seperti wanita! Pergi sana dan uruslah pekerjaanmu," usir Shiren pada sang adik. Dia sangat malas berurusan dengan mulut cerewet Jay. Nicholas dan Belinda hanya mampu geleng-geleng kepala, hal sekecil apapun selalu menjadi sumber keributan bagi kakak beradik itu."Hati-hati di sana, ya? Nicholas, tolong jaga Shiren dari apapun. Kamu tahu sendiri ji

    Last Updated : 2024-05-08
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 10

    Suasana yang sebelumnya ceria kini berubah sunyi. Kembali mengingat Jovan itu artinya dibukakan kembali luka yang belum sembuh sepenuhnya. "Bukankah kamu sudah berjanji? Selama bersamaku tugasmu hanya bersenang-senang dan bekerja. Rugi sekali memikirkan pria itu," ucap Nicholas lembut. Dia tahu dibalik diamnya Shiren masih menyimpan banyak luka yang tak kentara. Maka dari itu, dia berusaha agar membuat wanita ini tak bisa diam. Itu lebih baik."Ya, aku sedang berusaha. Terima kasih telah berbaik hati padaku." Senyum tulus Shiren mengembang kembali, sangat berbeda dengan senyum sebelumnya. Inilah yang Nicholas suka. Saat fokus Shiren kembali ke piring, dia terkejut melihat udang dan lobster miliknya yang sudah selesai dikupas semua. Wanita itu segera menatap Nicholas dan kembali terkejut melihat piring Nicholas penuh oleh kulit udang dan lobster miliknya. "Cepat selesaikan makananmu, setelah ini bekerja denganku," titah Nicholas yang segera diangguki oleh Shiren. Kali pertama dalam h

    Last Updated : 2024-05-09
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 11

    Sebagai permintaan maaf, Shiren rela bangun pagi buta untuk membuatkan sarapan Nicholas. Semalaman dia tidak bisa tidur dengan nyaman karena memikirkan perasaan Nicholas. "Telurku!" pekik Shiren ketika mencium bau gosong. Niatnya ingin multitasking, menggoreng telur dibarengi mencuci sayuran. Namun karena terlalu asyik dengan pikiran sendiri, dia melupakan nasib si telur. Alhasil, telurnya gosong tak bisa dimakan.Dari arah kamar lain muncul Nicholas. Penampakannya masih cukup berantakan, wajahnya juga terlihat cukup panik."Bau apa ini? Kamu sedang membuat apa?" tanya Nicholas seraya berjalan mendekat ke arah Shiren. Shiren sama sekali tak bisa fokus, pemandangan di hadapannya sangat memanjakan mata. Entah sengaja atau tidak, Nicholas keluar dari kamar tanpa memakai atasan. Bukan yang pertama kali, namun masih mampu membuat jantungnya berdetak abnormal. "S-sedang membuat sarapan. K-kamu mandilah dulu, nanti kita sarapan bersama." Sekuat tenaga Shiren bersikap normal, kepalanya men

    Last Updated : 2024-05-09
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 12

    Belinda, Jay, Domenico, dan juga Jasmine segera mengambil penerbangan menuju Singapura setelah mendengar kecelakaan di proyek pembangunan mall Shiren. Shiren semakin bertambah histeris ketika dokter meminta persetujuannya agar operasi pada Nicholas segera dilakukan. Ada keretakan di bagian tulang punggungnya, juga beberapa organ dalam yang sedikit terganggu karena benturan keras itu."Ya, lakukan yang terbaik untuknya, kumohon!" Bukan Shiren yang menjawab, melainkan seorang arsitek andalan Shiren yang ikut membantu membawa Nicholas ke rumah sakit. Shiren hanya bisa menangis sambil terduduk pasrah, dia sangat takut, bagaimana keadaan Nicholas ke depannya? ***Setelah melewati masa operasi yang begitu menegangkan, kini Nicholas dipindah ruang. Shiren sebenarnya takut melihat ruangan Nicholas saat ini. Banyak benda-benda penunjang kesehatan yang menempel pada tubuh Nicholas. Namun, dia juga tidak mampu beranjak dari sisi pria itu. Setidaknya, dia masih bisa melihat Nicholas meskipun d

    Last Updated : 2024-05-09

Latest chapter

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Extra Part

    "Ohh, Sayang, kenapa kamu tidak menua sama sekali?" tanya Shiren dengan suara sensual saat merasakan badai kenikmatan yang tidak berkesudahan dari sang suami. Melihat bagaimana gagahnya pria ini memberikan sentuhan cinta yang tak pernah berubah dari awal mereka bersama. Nicholas mencecap habis seluruh rongga mulut Shiren seakan ingin menyatukan dua raga yang berbeda. Dan untuk yang ke sekian kalinya, mereka menikmati puncak kenikmatan bersamaan dengan rasa cinta yang semakin meluap.Nicholas ambruk di samping sang istri, memandang penuh bahagia pada seorang wanita yang sangat berarti di hidupnya."Harusnya aku yang bertanya seperti itu, Shiren. Kamu seperti vampir yang tidak pernah tua. Wajahmu saat masih gadis masih bisa aku lihat sekarang," balas Nicholas tak kalah pandai memuja sang pujaan hati.Shiren semakin menempel pada Nicholas seraya terkikik geli, dia naik ke atas perut Nicholas lalu berbaring di sana. "Andai aku bisa hamil lagi, aku rindu saat-saat mengandung dan dimanja

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Ekstra Part

    Nicholas memandang haru foto keempat anaknya yang tumbuh dengan sangat baik. Putri bungsunya bahkan sudah besar dan kini sudah memasuki sekolah menengah atas, tiga kakaknya yang lain sudah lulus dari perguruan tinggi dan sibuk dengan cita-cita mereka masing-masing.Nicholas tidak pernah terpikirkan sanggup menjalani kehidupan selama ini setelah berbagai macam badai yang dia lewati. Tentunya, bersama Shiren dia sanggup melewati segala hal."Melamun lagi? Agaknya lebih baik kita pergi berkencan daripada bosan di rumah. Ayo, aku sudah pesan tempat," celetuk Shiren membubarkan lamunan Nicholas.Ditariknya pinggang Shiren dengan lembut sampai tubuh itu jatuh dalam pangkuan Nicholas. Shiren hanya bisa diam dan menikmati rengkuhan hangat dari sang suami."Aku sangat mencintaimu, Shiren. Kamu segalanya untukku," lirih Nicholas tampak berhenti membelai lembut tubuh sang istri. "Aku juga. Aku juga sangat sangat mencintaimu," balas Shiren tak kalah lembut. Semakin tua Nicholas semakin manja dan

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Tamat

    "Nicholas, Shiren jatuh!"Tiga kata keramat itu berhasil membuat nyawa Nicholas hampir lepas dari tempatnya. Kandungan Shiren sangat lemah, dan beberapa hari yang lalu dokter sempat berkata padanya kalau Shiren tidak boleh jatuh-jatuh lagi atau akibatnya sangat fatal. Dan saat ini, hal yang sama terulang kembali."Shiren, jangan tidur! Tatap mataku dan jangan pernah tidur! Lihat aku lihat aku, kamu pasti baik-baik saja, kamu dan anak kita pasti selamat. Jangan tutup matamu, Sayang, aku mohon. Katakan apapun yang kamu rasa dan jangan pernah tidur!" Nicholas terus mengoceh dengan kedua kaki terus melangkah membawa istrinya keluar dari rumah. Dan saat masuk ke dalam mobil, Shiren hampir-hampir hilang kesadaran kalau Nicholas tidak semakin kuat berteriak."Shiren, ingat anak-anak dan aku, Sayang. Kamu tidak boleh seperti ini, kamu harus sembuh dan jangan pernah berniat meninggalkan kami. Lihat aku, kamu kuat dan harus bisa bertahan seperti apapun sulitnya. Aku mohon jangan tidur," pinta N

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 261

    Sepasang suami istri yang sedang berbuat mesum di salah satu gazebo pantai hampir saja terciduk oleh petugas keamanan. Beruntungnya mereka tidak sampai melepas pakaian dan dengan mudah menutupi inti diri agar tidak dilihat orang lain."Kami hanya duduk santai di sini, tidak macam-macam," ungkap Nicholas dengan raut wajah serius, berharap kalau dua petugas keamanan yang sedang menginterogasinya percaya."Baiklah, maafkan kami sudah mengganggu waktu Tuan dan Nyonya, mungkin tadi hanya perasaanku saja seperti mendengar suara-suara aneh. Di pantai daerah ini memang tidak boleh macam-macam, kami bukan budaya yang bebas," jelas salah satu dari mereka. Setelah tak ada lagi salah paham, mereka pun pergi."Astaga ... aku benar-benar malu! Bagaimana bisa kita hampir terciduk? Idemu sangat buruk," gerutu Shiren kesal luar biasa pada suaminya. Dia sudah tiga kali menolak ide gila Nicholas, namun pria ini tetap memaksa. Alhasil, hampir saja kelakuan buruk mereka diketahui oleh orang lain."Maafka

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 260

    Anak-anak di rumah tak kalah antusias dari orang tuanya yang sedang pergi berlibur. Mereka juga diajak pergi oleh Cassie dan Robert setiap pulang sekolah dan selalu pulang malam. Meskipun lelah menghadapi tiga cucunya yang sangat aktif, tapi Cassie dan Robert sangat senang. Mereka sangat puas bermain dengan anak-anak."Nenek, kami dan ayah lebih nakal siapa? Kata ayah, kami tidak nakal dan sangat baik seperti ayah kecil. Memangnya ayah tidak nakal? Aku tidak percaya sebenarnya," ujar Bernard mengungkapkan rasa penasarannya selama ini. Sudah cukup lama dia ingin bertanya namun baru ingat lagi sekarang.Cassie dan Robert sontak saling bertukar tatapan, Robert hanya bisa mengendikkan bahu dan menyerahkan urusan anak-anak pada Cassie. Robert pergi mencari angin di luar."Tentu saja, ayah kalian sangat baik dan tidak nakal. Maka dari itu kalian pun menjadi anak-anak yang tak beda jauh dengan ayah sewaktu kecil. Tapi tetap saja, mengurus tiga anak sekaligus tentu lebih melelahkan. Maka dari

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 259

    Selesai bercinta yang sangat membara, Shirren kembali diserang rasa lapar luar biasa. Namun sebelum keluar dari kamar, dia tak lupa untuk mengenakan pakaian tertutup dari leher sampai ujung kaki. Jangan sampai ada orang lain yang melihat motif polkadot di tubuhnya. "Anna, tolong buatkan paella dan churos, ya? Ah iya, buatkan juga espreso dan jus mangga," pinta Shiren pada pramugari yang melayani. Wanita bernama Anna itu langsung mengiyakan dan cepat-cepat pergi.Shiren tak langsung kembali ke kamar, dia berkeliling sebentar di dalam pesawat pribadi ini yang sangat luas dan nyaman. Sofa-sofa berbulu halus dan empuk itu berhasil mencuri perhatian Shiren."Ah ... pinggangku, sofa ini nyaman sekali," gumam Shiren setelah berhasil menemukan posisi nyaman di sofa tunggal yang sangat nyaman. Dia hampir tertidur jika Anna tidak datang membawa pesanan yang dia inginkan."Yang espreso tolong berikan pada suamiku." Anna lagi-lagi mengangguk patuh sambil menaruh paella, churos dan jus mangga yan

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 258

    "Tidak akan kumaafkan." Tiga kalimat yang Nicholas lontarkan berhasil membuat Shiren menahan napas, memandang Nicholas dengan tatapan tak percaya. Shiren menarik sebelah lengan Nicholas untuk dia peluk, dengan mudah dia kembali merengek sambil mengusal-usalkan tubuhnya pada Nicholas seperti anak kucing."Janganlah begitu ... kamu bukan tipe suami tanpa maaf untuk istri, aku tahu itu. Aku sangat sangat meminta maaf padamu, Suamiku. Tolong maafkan aku." Shiren terus merengek dan tak peduli pada pramugari dan pramugara yang berlalu lalang di sekitarnya. "Tapi aku belum mau memaafkanmu, bagaimana? Aku juga sakit hati dituduh yang tidak-tidak dan terus dimarahi sepanjang jalan," balas Nicholas semakin membuat Shiren kelabakan. Meskipun sang suami tidak acuh dan tidak jahat padanya, tetapi selagi maaf belum dia dapatkan, rasanya tidak akan pernah ada ketenangan."Kapan kamu mau memaafkanku memangnya? Apakah ada satu syarat yang perlu aku lakukan agar kamu mau memaafkanku?" tanya Shiren l

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 257

    Pihak keamanan restoran sangat pusing melayani nyonya Leonard yang menyebalkan, berulang kali melihat rekaman yang dia mau namun masih belum percaya juga."Kamu tidak disuap oleh suamiku, kan? Berapa banyak uang yang dia berikan untuk mengedit video sebenarnya? Akan kubayar sepuluh kali lipat asal kamu beri tahu aku yang asli, bagaimana?" tawar Shiren yang masih yakin suaminya ini berbohong.Dari rekaman yang dia lihat, memang Nicholas dan Lea sempat bersentuhan secara tidak sengaja. Tapi, rasanya dia masih belum yakin. Di pojok ruangan Nicholas hanya bisa diam menyaksikan bagaimana petugas keamanan bagian memantau cctv melayani istrinya. Dari raut wajahnya Nicholas sudah bisa menebak kalau petugas itu sudah sangat lelah. "Demi Tuhan aku tidak berbohong, Nyonya. Kami tidak pernah merekayasa rekaman-rekaman seperti ini karena sangat rumit dan bisa membuat sistem berubah-ubah. Dan juga tuan Nicholas tidak pernah menyuapku, kami saja bertemu baru kali ini," jelas petugas itu entah untu

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 256

    "Heh! Kamu cari kesempatan ya?!" Nicholas reflek mendorong tubuh Lea yang semula menempel pada tubuhnya. Heels yang Lea kenakan terlalu tinggi, alhasil salah sedikit saja dia hampir jatuh.Lea hampir jatuh untuk yang kedua kalinya jika tidak ditolong oleh sopir Nicholas. Setelah bisa berdiri dengan benar, barulah Lea membalas Nicholas yang seenak hati menuduhnya."Kamu pikir aku mau menempel padamu seperti tadi? Kalau bisa, pantatku yang cantik ini lebih baik menyentuh lantai daripada menyentuhmu. Dasar pria aneh!" cecar Lea menatap marah pada Nicholas yang menurutnya sangat sembarangan. Nicholas menghela napas pelan dan memilih diam, sebenarnya tadi dia hanya terkejut. Rasanya sangat tidak nyaman saat tubuh wanita lain menyentuh dirinya. Padahal, dia tahu sendiri kalau tadi Lea benar-benar jatuh dan tidak sengaja."Baiklah, aku minta maaf. Terima kasih atas waktu dan penjelasanmu malam ini," putus Nicholas sebelum masuk ke dalam mobil miliknya. Lea hanya mengangguk singkat dan dia

DMCA.com Protection Status