Share

Bab 6

“Uhuk-uhuk … itu ….”

Tristan segera mengenakan celananya. Dia tergagap dan merasa canggung untuk melanjutkan perkataannya.

Monica juga melihat ke atas karena malu.

Setelah mengenakan celananya, Tristan mengubah topik pembicaraan, “Kak Monica, siapa kedua orang itu?”

Monica menggelengkan kepalanya karena dia juga tidak tahu tentang hal itu.

Melihat Monica menggelengkan kepala, Tristan tidak bertanya lagi, dan berjalan keluar dari mobil bersamanya. Dia langsung menarik pria paruh baya yang masih berlutut di tanah.

Tristan berkata dengan marah, “Katakan, siapa yang menyuruhmu membahayakan kakakku?”

Pada saat itu, pria paruh baya itu sama sekali tidak berani berbohong kepada Tristan.

“Kami juga tidak tahu … Kami melakukan ini karena dibayar. Seseorang memberi kami 20 juta untuk mengambil foto vulgar Presiden Grup Starlight, hanya itu saja yang kami ketahui, yang lainnya kami tidak tahu.”

“Kak, ampuni aku. Aku masih punya orang tua dan anak, aku … aku mohon …”

Melihat pria paruh baya itu hampir mengompol karena ketakutan, Tristan tahu bahwa dia berkata jujur. Setelah melemparkannya ke tanah, dia berbalik dan bertanya pada Monica.

“Kak Monica, bagaimana menurutmu tentang masalah ini?”

Monica mengerutkan kening dan merenung sejenak, kemudian berkata, “Ada dua perusahaan yang bersaing denganku. Yang satu adalah Estetik Grup yang bergerak di bidang kosmetik serupa dengan kami, sedangkan satu yang lainnya adalah Farel, manajer pemasaran di perusahaanku sendiri!”

“Karena Starlight Grup baru-baru ini bersiap untuk masuk ke bursa saham, Estetik Grup takut kami akan merebut pasar mereka, jadi saat ini mereka terus mengincar kami di setiap kesempatan. Jika terjadi sesuatu padaku di saat masa sebelum perilisan grup ini, mereka pasti akan mendapatkan keuntungan.”

“Sementara manajer pemasaran, Farel, aku memergoki dia bertindak tidak pantas kepada beberapa mahasiswi lulusan baru di kantor, sehingga aku menegurnya dengan keras. Dia selalu menyimpan dendam karena masalah ini.”

“Estetik Grup?”

“Manajer pemasaran, Farel?”

Tristan mengulangi dan mengingat nama dua kelompok yang ingin menjatuhkan Monica

Pada saat ini, Monica melanjutkan, “Baiklah Tristan, kita bicarakan masalah ini nanti. Sekarang, cepat masuk ke dalam mobil, dan aku akan membawamu untuk menemui kakak-kakakmu yang lain.”

“Jika mereka tahu kamu masih hidup, mereka pasti akan sangat bahagia!”

Tristan tersenyum dan langsung masuk ke dalam mobil.

Monica menyalakan Maserati dan melaju dengan kecepatan tinggi di jalan.

Ketika mengemudi, Monica bertanya kepada Tristan tentang masalah yang selama ini dia khawatirkan.

“Tristan, bagaimana kamu bisa selamat dari kebakaran hebat itu? Kami tidak melihatmu di sana, jadi kami mengira kamu sudah mati.”

Tristan berkata, “Seorang pria tua berambut putih yang menyelamatkanku. Saat itu, aku terluka parah dan membutuhkan pertolongan segera. Tidak ada seorang pun di sekitar sana. Jadi dia tidak punya pilihan lain selain membawaku pergi.”

Monica mengangguk dan tidak meragukan ucapan Tristan, lalu dia bertanya lagi, “Setelah itu, kemana saja kamu selama sepuluh tahun terakhir ini?”

Pengalaman selama sepuluh tahun terlalu banyak untuk diceritakan dalam waktu singkat. Jadi, setelah Tristan menyembunyikan beberapa hal yang tidak bisa diceritakan, dia segera menjawab, “Pria tua berambut putih itu adalah seseorang yang sangat berbakat. Aku tidak hanya belajar bela diri darinya, tetapi aku juga melatih tubuhku dengan cara seperti cerita di TV tentang orang yang mengejar kekuatan supernatural.”

Semua itu adalah pengalaman nyata Tristan. Namun, di dalam hati Monica, itu hanyalah cerita fantasi.

“Jangan bicara omong kosong, bocah! Mengaku berlatih kekuatan supernatural? Tunjukkan padaku jika kamu bisa terbang dan mengendalikan awan.”

Tristan tersenyum dan berkata, “Kak Monica, hentikan mobil, dan aku akan menunjukkan padamu.”

Monica tidak akan percaya pada Tristan, jadi dia melirik dengan sinis dan berkata, “Kamu berlebihan!”

Melihat reaksi Monica, Tristan hanya mengangkat bahu dan tidak menanggapi lagi.

Setelah beberapa saat mereka mengobrol, Maserati itu berhenti di sebuah gedung yang memiliki enam belas lantai.

Di bagian atas gedung itu terdapat tulisan besar ‘Starlight Grup’.

Jelas bahwa ini adalah kantor pusat Starlight Grup.

“Kita sudah sampai, turun!”

Setelah memarkirkan mobilnya di tempat parkir, Monica tersenyum dan berkata kepada Tristan yang di kursi belakang.

Tristan membuka pintu dan keluar dari mobil.

Karena itu adalah kantor pusat Starlight Grup, banyak orang yang mengenali Monica dan mobilnya.

Ketika Tristan keluar dari Mobil, dia langsung menarik banyak perhatian orang di sekitarnya.

Mereka yang ada di sekelilingnya, melihat dan menunjuk ke arah Tristan.

Baik Tristan maupun Monica sama sekali tidak memperdulikan hal itu.

Mereka berdua segera masuk ke kantor Presiden Starlight Grup.

Monica, sebagai Presiden Starlight Grup memberhentikan sementara Farel dari pekerjaannya sebagai manajer pemasaran.

Awalnya, Monica tidak senang dengan tindakan Farel terhadap para gadis muda itu. Sekarang, hal seperti itu terjadi padanya. Terlepas hal itu ada hubungannya dengan Farel atau tidak, dia harus menyelidiki!

Jika bukan Farel yang melakukannya, maka Monica bisa mempertimbangkan untuk menurunkan jabatannya. Jika masalah ini ada hubungannya dengan Farel, dia akan langsung membawanya ke pihak berwajib.

Setelah menyelesaikan urusan Farel, Monica menatap Tristan dan berkata, “Tristan, apakah kamu tertarik untuk menjadi manajer pemasaran di perusahaanku?”

Kali ini, Tristan kembali ke Zayan bukan untuk menjadi manajer pemasaran di Starlight Grup.

Jadi, dia langsung menolak, “Kak Monica, jangan beri aku posisi di perusahaanmu, aku tidak bisa mengelola.”

Monica melanjutkan, “Aku tidak menyuruhmu mengelola. Aku hanya ingin kamu mengambil posisi ini untuk sementara. Departemen pemasaran kami sudah memiliki klien tetap, jadi kamu hanya perlu menghubungi secara rutin untuk menjaga kerja sama.”

“Jika kamu merasa tidak mampu mengatur tim, aku akan menyuruh orang untuk mengajarimu.”

“Orang ini adalah asistenku, dan dia sangat pandai dalam mengelola tim dan merancang strategi.”

Tristan benar-benar tidak ingin bekerja di perusahaan. Dia kembali ke Zayan hanya untuk bersantai.

Jadi, Tristan masih ingin menolak.

Namun pada saat itu juga, pintu kantor presiden terbuka, dan bau parfum samar-samar tercium.

Tristan melihat bahwa orang yang masuk adalah perempuan cantik yang seksi.

Perempuan itu mengenakan pakaian formal berwarna hitam dengan dada yang besar, seperti karakter perempuan dengan tubuh yang montok dalam anime. Dia mengenakan stocking hitam dan sepatu hak tinggi berwarna merah.

Meskipun tidak secantik Monica, tetapi dia bisa dianggap sebagai bibit unggul.

Ketika Tristan menatapnya, perempuan cantik itu juga menatap Tristan.

Namun, dia hanya melihat Tristan sebentar, kemudian langsung mengalihkan pandangannya ke Monica.

Pada saat ini, Monica berinisiatif memperkenalkan satu sama lain.

“Sonya, kamu datang tepat waktu. Aku baru saja membicarakanmu. Pria tampan ini adalah adikku, Tristan.”

“Tristan, ini adalah asistenku yang barusan aku bicarakan, namanya Sonya.”

Tristan berdiri dan tersenyum kepada Sonya, tetapi perempuan itu bahkan tidak memperdulikannya sama sekali. Dia menatap Tristan dengan dingin, lalu berkata kepada Monica, “Presdir Monica, bukankah seharusnya Anda tidak memberhentikan Farel pada saat kritis seperti ini?”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status