Share

Bab 8 Marah

Author: Juni
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
"Naomi, nggak perlu bertengkar sama mereka demi membela aku," kata Yuki yang kasihan melihat perlakuan Keluarga Harison terhadap Naomi.

Yuki mengkhawatirkan kehidupan Naomi di Keluarga Harison. Menjadi istri dari keluarga konglomerat bukanlah hal yang mudah dijalani.

Naomi melambaikan tangan. "Selama ini mereka nggak pernah menghargai aku. Sekarang aku nggak perlu sungkan, sebentar lagi aku dan Clay akan bercerai."

Demi Clay, Naomi selalu berusaha keras untuk menyanjung anggota Keluarga Harison. Tidak peduli bagaimana Keluarga Harison memperlakukannya, Naomi berharap suatu saat nanti mereka bisa menerimanya. Sayangnya anggota Keluarga Harison tidak pernah menerima Naomi, mereka hanya berhubungan dengan orang-orang yang dianggap setara.

Di saat bersamaan, Naomi mengeluarkan ponselnya yang bergetar. Kemudian Naomi memutar bola mata sambil menunjukkan ponselnya kepada Yuki. "Nih, lihat!"

Tidak perlu ditanya, Naomi sudah tahu untuk apa Clay meneleponnya.

"Halo?" Naomi menjawab panggilan Clay.

"Kamu bicara apa ke Corin?" tanya Clay.

"Kamu nggak tahu? Kalau nggak tahu ngapain telepon? Oh iya, barusan aku bertemu Corin dan Mauren. Aku nggak nyangka, ternyata wanita itu dekat banget sama keluarga kalian?" jawab Naomi dengan nada menyindir.

Meskipun hanya berbicara melalui telepon, Naomi menyadari napas Clay yang terdengar berat. Naomi langsung menutup panggilan tersebut, lalu memejamkan mata untuk menyembunyikan kekecewaannya.

"Aku nggak nyangka hubungan kalian jadi gini." Yuki menghela napas panjang.

Yuki mendengar pembicaraan Naomi dan Clay di telepon. Tak hanya Naomi yang ketus, nada bicara Clay pun terkesan menyalahkan Naomi.

Tak lama setelah menutup telepon Clay, sekarang malah Indira yang menelepon Naomi.

Naomi menatap Yuki dengan frustrasi. Dia tidak ingin sahabatnya melihat sisi kehidupannya yang menyedihkan. "Yuki, aku harus pulang, kamu nggak perlu mengantarku."

Sebenarnya orang-orang terdekat mengetahui bagaimana kehidupan Naomi, mereka hanya tidak pernah mempertanyakannya secara langsung di hadapan Naomi.

Yuki mengangguk. "Hati-hati di jalan."

Setelah masuk ke dalam taksi, Naomi baru menjawab panggilan Indira. Sesaat Naomi menjawab panggilan tersebut, suara Indira yang ketus langsung terdengar di ujung telepon. "Datang ke wastu sekarang juga!"

"Nggak ada waktu," Setelah menjawab, Naomi langsung menutup teleponnya tanpa memberikan Indira kesempatan merespons. Naomi juga membisukan nada dering ponsel. Tidak peduli berapa kali Indira menelepon, Naomi tidak menjawab panggilannya.

....

Sesampainya di rumah, Naomi mengajak Bibi Arum untuk merapikan tanaman-tanaman di rumah.

Bibi Arum adalah pelayan di rumah. Sejak bekerja di rumah ini, Bibi Arum selalu memperlakukan Naomi dengan baik.

Di saat Naomi dan Bibi Arum sedang merapikan tanaman, telepon rumah berdering.

"Bi, tolong angkat teleponnya," pinta Naomi.

"Baik." Bibi Arum pergi menjawab telepon.

Entah apa yang dibicarakan orang di ujung telepon, tetapi raut wajah Bibi Arum tampak tegang. Setelah orang di ujung telepon selesai bicara, Bibi Arum menjawab sambil mengerutkan alis, "Nona Naomi pulang sekitar jam 9 pagi."

"Benar, Nona tidak pergi ke mana-mana setelah pulang," kata Bibi Arum.

"Krak." Naomi memotong batang bunga mawar. Sorotan mata Naomi terlihat masam, dia tahu apa yang terjadi, Mauren pasti sudah diculik.

Naomi lanjut merapikan bunganya, sementara Bibi Arum menutup telepon dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa

"Siapa yang telepon?" Naomi bertanya kepada Bibi Arum.

"Tuan Muda yang telepon," jawab Bibi Arum.

Apakah Clay layak disebut suami? Saat Mauren diculik, orang yang pertama dicurigai Clay adalah Naomi. Selama sepuluh tahun ini, apa yang Naomi dapatkan?

Walaupun sedang menjalani kehidupan baru, Naomi bergidik mengingat pengalaman pahitnya.

"Clay tanya apa?"

"Tuan menanyakan kapan Nona pulang. Lalu apakah Nona pergi lagi setelah pulang," jawab Bibi Arum.

Naomi mengangguk, sebentar lagi dia akan menghadapi pertempuran besar.

Naomi meletakkan gunting yang dipegang, lalu berkata kepada Bibi Arum, "Siang ini aku mau makan hotpot."

Naomi mau merayakannya. Walaupun sebentar lagi Naomi akan menjadi korban fitnah, dia harus makan yang banyak untuk melawan para musuhnya.

Related chapters

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 9 Menginterogasi

    Clay pulang pada sore hari.Setelah menjawab beberapa panggilan telepon, Clay baru keluar dari ruang kerja.Naomi yang mengenakan pakaian rumah terlihat sedang duduk di sofa sambil memeluk seekor kelinci. Naomi adalah wanita yang lembut, dia mendandani kelincinya dengan cantik dan elegan.Clay mendekati Naomi, lalu merebut dan melemparkan kelincinya ke atas sofa. Amarah Naomi langsung meledak, apakah Clay sudah gila? Kenapa menyalahkan Naomi atas penculikan yang dialami Mauren?"Kamu ngapain?" bentak Naomi."Aku mau tanya," jawab Clay."Tanyakan saja, ngapain melempar Milo?"Clay tak kalah murka melihat Naomi yang memarahinya demi seekor kelinci. Naomi memiliki kemampuan untuk membuat Clay marah kapan pun dan di mana saja.Clay duduk di sofa sambil melempar kelincinya sejauh mungkin.Naomi memelototi Clay, lalu bergegas menggendong kelincinya dan menenangkannya. "Milo, jangan takut. Nggak usah hiraukan, dia sudah gila."Amarah Clay makin membara saat melihat sikap Naomi."Apa yang kamu

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 10 Senjata Makan Tuan

    "Kemarin aku meminta cerai pada Clay. Jadi, masalah keluarga kalian sudah tidak ada hubungannya dengan aku. Mau kalian bangkrut atau tidak, aku nggak ikut campur," jawab Naomi sambil memeluk Milo.Indira yang tadinya marah-marah pun tercengang selama beberapa saat. Setelah mencerna ucapan Naomi, Indira terkejut dan meninggikan suaranya. "Apa katamu?""Aku mau cerai," Naomi mengulang jawabannya.Suasana langsung terasa hening. Indira yang berada di ujung telepon tidak memahami sikap Naomi yang tiba-tiba berubah. Tadi pagi Naomi menutup panggilan Indira, sekarang malah mengatakan ingin bercerai dari Clay?Sekarang Naomi tidak sungkan-sungkan untuk melawan Keluarga Harison. Tadi pagi Naomi membentak Corin, sekarang dia melawan ibu mertuanya. Naomi merasa lega, akhirnya dia tidak perlu berusaha menyanjung orang yang jelas tidak menyukainya.Selama tiga tahun ini Keluarga Harison tidak pernah menghargai Naomi. Kalaupun Naomi hamil, sikap Keluarga Harison tetap tidak akan berubah.Anggota Ke

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 11 Memperebutkan Harta

    Ketika Naomi keluar dari kantor polisi, dia melihat mobil Yuki dan Clay yang diparkir bersebelahan.Yuki dan Clay berdiri agak jauh, ekspresi mereka terlihat masam. Begitu melihat Naomi, Clay langsung berlari menghampirinya. Clay merasa bersalah karena telah mencurigai Naomi.Namun Naomi mengacuhkan Clay dan berjalan ke arah mobil Yuki.Clay menarik pergelangan tangan Naomi. "Aku datang menjemputmu pulang ke rumah.""Pulang ke rumah?" Naomi tersenyum menyindir. Dia menepis tangan Clay sambil menjawabnya dengan tenang, "Itu bukan rumahku lagi."Perasaan Naomi untuk Clay sudah mati, tidak ada seorang pun yang bisa memahaminya.Pada kehidupan sebelumnya, Clay tidak membantu Naomi saat dibawa ke kantor polisi. Saat itu Naomi panik dan ditahan selama 3 hari. Alhasil, Naomi bisa bebas karena bantuan Yuki."Naomi!" Suara Clay terdengar panik.Naomi berhenti dan menoleh ke arah Clay. Pria itu memiliki wajah yang tampan, hidung mancung, postur tubuh yang tinggi, setiap inci tubuhnya sangat meme

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 12 Pembalasan Dendam

    Setibanya di rumah, Naomi merasa ada yang tidak beres saat Bibi Arum datang membukakan pintu.Bibi Arum terlihat gugup. "Nona, Nyonya Besar ada di sini."Naomi mengangkat alis, Indira pasti datang untuk memarahinya. Apalagi mengingat sikap Naomi yang berubah 180 derajat, Indira tidak mungkin diam saja diperlakukan seperti itu.Naomi merapikan rambutnya yang agak berantakan, lalu beranjak ke ruang tamu untuk menemui Indira. Naomi melihat Indira yang sedang duduk di sofa bagaikan seorang ratu.Pada kehidupan sebelumnya, setiap Indira datang ke rumah, Naomi bergegas menyiapkan camilan dan minuman untuknya.Naomi bersikap seperti seorang pelayan yang melayani majikan. Dia melakukan semua itu demi mendapatkan pengakuan Keluarga Harison. Namun Naomi tidak sadar, semakin dia merendahkan diri, anggota Keluarga Harison justru makin menindasnya.Naomi masuk dan melemparkan tasnya ke atas sofa."Bibi Arum," panggil Indira."Iya, Nyonya?" Bibi Arum bergegas menghampiri Indira.Indira menatap Naomi

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 13 Abu Tulang

    Di lantai dua.Naomi yang ditarik Clay pun tiba-tiba menghentikan langkahnya. Tubuh mungil Naomi bergetar hebat, dirinya memancarkan aura dingin yang mengerikan.Clay baru pertama kali melihat Naomi semarah ini. Sulit dibayangkan, ternyata wanita bertubuh mungil ini bisa membuat orang lain bergidik."Kita ....""Prang!" Naomi mengempaskan tangan Clay dan mendorongnya hingga menghantam tembok.Suara hantaman menunjukkan betapa cepatnya pergerakan Naomi. Sebelum Clay mencerna semua yang terjadi, Naomi telah membalikkan badan dan berjalan ke arah tangga."Naomi!" Sorotan mata Clay tampak muram.Naomi tidak memedulikan Clay, dia berlari menuruni tangga dan berjalan ke arah Indira.Indira memiliki postur yang lebih tinggi dibandingkan Naomi. Setiap mereka berdiri bersebelahan, Indira selalu mengintimidasi Naomi yang memiliki postur mungil.Namun sekarang Naomi sudah tidak takut, dia mengangkat kepalanya dan menatap Indira. Kebencian yang tersirat di mata Naomi tampak berkobar, seakan ingin

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 14 Opini Media

    Naomi merasa konyol sekaligus menyedihkan saat mendengar Clay membentak Indira.Karena tidak menyukai Naomi, Keluarga Harison juga tidak mengizinkannya untuk melahirkan anak Clay. Meskipun mengetahui kejahatan Keluarga Harison, Naomi tidak pernah mengadu kepada Clay.Jika dipikir-pikir, Naomi merasa sangat bodoh. Waktu itu Naomi berpikir kalau dirinya belum berusaha cukup keras, makanya anggota Keluarga Harison tidak menyukainya. Asalkan terus berusaha, lama-lama Keluarga Harison pasti menerimanya.Sejak kematian orang tua dan neneknya, Naomi tidak pernah lagi merasakan kehangatan keluarga. Oleh karena itu, dia berusaha mati-matian untuk mempertahankan rumah tangganya.Naomi bertekad dan berusaha keras agar diterima oleh Keluarga Harison, tetapi ternyata semua pemikirannya salah. Keluarga Harison tidak akan pernah menerimanya!Naomi memejamkan mata, dia tidak dapat menyembunyikan kesedihannya.Ketika membuka pintu, Clay melihat Naomi yang sedang berbaring di sofa kamar. Clay mendekatin

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 15 Main Hakim Sendiri

    Kepala pelayan melirik Naomi dengan cemas. Beberapa hari ini Naomi menjadi perbincangan panas di internet, masyarakat berbondong-bondong mengutuk tindakannya.Insiden yang menimpa Mauren tidak hanya menyeret Naomi, tetapi juga Keluarga Harison.Tidak disangka, kekuatan netizen begitu mengerikan, sampai ada yang berani mengirimkan bangkai tikus ke rumah ini. Naomi telah menjadi musuh masyarakat."Nona, bagaimana ini?" Kepala pelayan mengkhawatirkan keselamatan Naomi.Naomi meletakkan alat makan, lalu mengambil beberapa helai tisu untuk menyeka mulutnya. Setiap gerakannya tampak elegan, tidak disangka dia masih bisa tenang di saat seperti ini.Reaksi Naomi sekarang berbeda dengan kehidupan sebelumnya. Meskipun tenang, sikapnya memberikan kesan yang dingin."Lapor polisi," Naomi memerintahkan."Lapor polisi?" Kepala pelayan terkejut."Kalau tidak lapor polisi, terus mau bagaimana?" Naomi melemparkan tatapan tajam."Tapi yang mengirimkan ini adalah salah satu dari orang yang memarahimu di

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 16 Bukan Lagi Tempat Perlindungan

    Hujan lebat turun bergerisik. Permukaan air sungai yang berada di sisi vila pun naik.Naomi duduk di depan piano sambil memainkan sebuah lagu. Dari belakang, rambut Naomi yang panjang serta lantunan pianonya membuat Clay terpikat.Tiba-tiba Naomi berhenti memainkan piano, dia menoleh ke arah Clay dan bertanya dengan lembut, "Kapan pulang?""Sepuluh menit yang lalu." Clay melangkah masuk tanpa mengganti sepatu. Dia masih mengenakan pakaian yang sama seperti beberapa hari lalu.Clay tampak kelelahan, beberapa hari ini dia menemani Mauren."Sudah lihat kotak-kotak yang ada di ruang tamu?" tanya Naomi dengan tenang."Kenapa tidak dibuang?""Kamu nggak penasaran siapa yang mengirimkannya?" Naomi malah balik bertanya.Kilatan dingin melintas di mata Clay. Dia tidak menyangka selama beberapa hari ini ada yang berani mengirimkan paket untuk meneror Naomi.Naomi adalah wanita yang penakut. Sejak publik menyerang Naomi melalui internet, Clay terus menunggu-nunggu telepon dari Naomi.Selama beber

Latest chapter

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 185 Tidak Bisa Melewati Malam Ini

    Di Harison Group, Naomi melihat Eden, Nilam, dan karyawan lainnya keluar masuk ruangan. Karyawan dari beberapa departemen pun menghadiri rapat mendadak. Clay juga tampak tegang. Namun, Naomi tidak merasa kasihan kepada Clay.Seperti yang dikatakan Clay, malam ini mereka semua tidak perlu tidur lagi. Proyek di luar negeri bermasalah, hal ini sangat merepotkan. Semua karyawan dari setiap departemen kembali ke kantor untuk lembur dan membereskan masalah ini. Setelah rapat 3 kali, Clay baru beristirahat. Dia duduk di depan Naomi yang hampir tertidur.Naomi merasakan tatapan Clay, dia langsung tersadar dan berkomentar sembari memelototi Clay, "Aku berharap perusahaanmu nggak bisa melewati malam ini.""Sebaiknya kamu berdoa malam ini semua masalah bisa diselesaikan. Kalau tidak, kamu juga tidak usah tidur," ancam Clay. Ini artinya, jika Clay tidak bisa tidur, Naomi harus menemaninya.Ini adalah pembalasan dari Clay. Gibson mencari masalah dengan Clay, jadi Clay juga menyeret Naomi. Harus dia

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 184 Pukulan Telak

    Suasana di ruangan kantor sangat tegang. Eden mengangguk dan berucap, "Oke. Aku akan menyelidikinya."Kemudian, Eden keluar. Sementara itu, tatapan Clay menjadi dingin. Dia tidak berhenti merenung. Saat Eden memegang gagang pintu, Clay berseru, "Tunggu dulu!"Eden berujar, "Ada apa, Pak?"Clay memerintah, "Selidiki juga apakah Mauren punya musuh lain atau tidak.""Siap!" sahut Eden.Clay merasa masalah ini berhubungan dengan Naomi. Namun, belakangan ini banyak hal yang terjadi sehingga keyakinan Clay mulai goyah. Itulah sebabnya, kali ini Clay tidak berani bertindak gegabah saat menghadapi Naomi. Apalagi, Naomi tidak pernah mengakui bahwa dia terlibat dalam masalah Mauren.....Sementara itu, Naomi sangat sibuk. Acara peluncuran produk baru sudah berakhir dan sangat berhasil. Studio Ode juga sibuk. Ditambah lagi, proyek Bradlie sudah dimulai. Naomi harus mengurus detail-detail pada denah. Itulah sebabnya, Naomi berniat untuk tinggal di kantor. Saat Clay menelepon, Naomi merasa gusar.N

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 183 Dokter yang Disuap

    Ketika keluar dari perusahaan, Odele melihat Corin yang berjalan ke arahnya. Jika dibandingkan dengan Corin, penampilan Odele jelas lebih anggun. Odele pun kira-kira tahu apa yang terjadi saat melihat Corin."Kak Odele datang untuk mencari kakakku? Dia seharusnya sangat sibuk, 'kan? Apa kamu sempat bertemu dengannya?" Corin tampak sangat angkuh."Kamu yang melakukannya?" tanya Odele dengan ekspresi masam."Maksudnya? Aku nggak mengerti," sahut Corin."Huh, silakan berbangga sekarang. Menurut tebakanku, dia akan menikahi Naomi kembali sebentar lagi. Ketika saat itu tiba, kamu nggak akan bisa melakukan apa pun lagi!" jelas Odele.Ekspresi Corin sontak membeku. Odele tahu seperti apa kepribadian Corin, hanya Keluarga Harison yang masih dibutakan oleh wanita ini.Setelah Odele pergi, Corin menoleh dan menatap sosok belakang Odele sambil meludah. Kemudian, dia berjalan ke lift khusus presdir dengan angkuh.....Begitu Clay kembali ke ruang kantornya, Corin pun tiba. Corin tersenyum berseri-

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 182 Bersikeras Menolaknya

    "Kamu nggak mungkin mampu membuat Keluarga Harison bangkrut!" ujar Clay dengan sinis. Dia langsung melepaskan Naomi.Clay duduk di sofa, lalu menyalakan rokok dan melanjutkan, "Sebentar lagi Corin ulang tahun. Dia sudah mengincar perhiasan Posh Jewelry selama bertahun-tahun. Kamu siapkan 1 satu set untuknya."Corin belum pernah mendapatkan perhiasan Posh Jewelry padahal sudah mengincarnya selama beberapa tahun. Sudah jelas produk Posh Jewelry sangat digemari banyak orang. Naomi menyahut, "Nggak bisa. Perhiasan yang diinginkan Corin itu edisi terbatas."Clay menimpali, "Sekarang kamu itu presdir Posh Jewelry."Naomi menanggapi, "Jumlah produk ditentukan oleh dewan direksi. Aku nggak berhak mengambil keputusan.""Naomi!" seru Clay.Naomi berkata, "Oh, aku lupa. Kamu memang suka mengubah aturan, tapi Posh Jewelry berbeda dengan perusahaanmu. Jumlah produk yang sudah ditentukan nggak bisa diubah lagi."Naomi meneruskan ucapannya, "Apa aku harus mengubah aturannya demi hubunganku dengan Cor

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 181 Membuatnya Bangkrut

    Naomi merasa kalut begitu mendengar Bradlie akan kembali. Sampai sekarang, Gibson hanya tahu bahwa Bradlie tidak bisa datang ke Kota Lathe karena ulah Clay. Namun, perusahaan dan Bradlie sama sekali tidak mengetahui hal ini. Naomi merasa bersalah."Sepertinya, Bradlie sudah berhasil menyelesaikan masalahnya," ujar Naomi yang merasa lega.Gibson berkomentar, "Bradlie memang anak muda yang hebat."Ucapan Gibson memang terdengar ambigu, tetapi Naomi bisa merasakan desakan dari Bradlie kali ini. Naomi tidak menanggapi perkataan Gibson. Kemudian, Gibson membicarakan masalah pekerjaan dengan Naomi. Dia mengajari Naomi cara untuk mengelola perusahaan. Naomi mendengarkannya dengan serius.Setelah mengakhiri panggilan telepon, sekretaris berjalan masuk ke ruangan dan melapor, "Bu Naomi, Pak Clay sudah datang."Naomi baru saja menenangkan dirinya. Namun, ekspresinya langsung berubah sesudah mendengar laporan sekretaris. Clay datang bersama Eden yang membawa kotak makanan.Naomi tidak menyangka C

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 180 Bradlie

    Naomi tersenyum sinis, lalu membuka pintu mobil. Naomi langsung naik ke mobil karena malas meladeni Corin.Melihat Naomi mengabaikannya, Corin segera menahan pintu mobil Naomi dan bertanya, "Naomi, sekarang kamu merasa bangga sekali, ya? Memangnya apa yang perlu dibanggakan darimu?""Aku nggak punya waktu untuk meladenimu," ujar Naomi dengan acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak peduli dengan Corin yang marah-marah.Hal yang paling mengesalkan adalah orang lain mengabaikanmu setelah kamu merencanakan sesuatu untuk mencelakainya."Aku mau beli perhiasan itu, kenapa kamu nggak mau menjualnya? Apa kamu nggak takut aku melaporkanmu?" tanya Corin.Naomi menimpali, "Kamu mau melaporkanku dengan alasan apa? Posh Jewelry selalu mengeluarkan produk edisi terbatas setiap tahun. Kalau kamu nggak mendapatkannya, berarti kamu yang terlalu lambat."Corin berujar, "Kamu ...."Naomi bertanya, "Apa masih ada urusan lain?"Corin mengingatkan, "Naomi, kamu jangan terlalu sombong!""Singkirkan tanganmu!"

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 179 Perbedaan Besar

    Begitu Indira melontarkan ucapannya, suasana menjadi hening. Mauren memang tidak menyukai Corin, dia bahkan menganggap Corin sebagai rekan yang tidak bisa dipercaya. Namun, status Corin di Keluarga Harison masih berguna bagi Mauren.Melihat Mauren yang tidak berbicara, Indira berujar dengan tatapan dingin, "Mauren, aku ingat kamu itu pintar sekali. Jadi, jangan bertindak bodoh."Mauren menyahut, "Nggak ada yang memberikannya kepadaku, itu ponselku sebelumnya.""Benaran?" tanya Indira."Iya," jawab Mauren sembari mengangguk.Indira menarik napas dalam-dalam dan berusaha menahan emosinya. Kemudian, Indira berdiri dan melirik pelayan di belakang Mauren sekilas. Indira mengulurkan tangan dan pelayan yang merasa gugup berujar, "Nyo ... Nyonya."Mauren yang mendengar suara pelayan bertanya, "Apa maksud Bu Indira?"Indira menyahut, "Mauren, aku harap kamu nggak menelepon Clay lagi."Mauren bertanya balik, "Apa karena kakakku? Seingatku, kamu nggak menyukainya."Indira menjelaskan, "Tapi, kamu

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 178 Mauren yang Dipermalukan

    Clay dan Naomi saling menatap dan berselisih satu sama lain. Mereka sama-sama memancarkan aura yang menakutkan. Tak lama kemudian, Clay berkata, "Naomi, nyalimu besar sekali!""Clay, jangan memaksaku!" ucap Naomi. Dia bersedia tinggal di sini karena situasi yang dihadapi oleh Gibson. Namun, ini sudah menjadi batas toleransinya.Clay tentu memahami maksudnya. Jika dia terus memaksanya, Naomi mungkin akan .... Setelah menarik napas dalam-dalam, Clay pun menenangkan diri sambil berjanji, "Aku tidak akan mengulanginya lagi!""Boleh saja kalau kamu mau pergi mencarinya, tapi jangan berurusan lagi denganku!" jelas Naomi yang enggan mengalah.Telepon barusan membuat Naomi paham bahwa hubungannya dengan Clay telah memicu amarah beberapa orang. Begitu murka, mereka sama sekali tidak dapat mengendalikan diri.Sementara itu, Clay baru saja membuat rumor pada siang hari bahwa mereka mungkin masih belum bercerai atau sudah rujuk, tetapi dia malah berkemudi ke Zerant malam harinya. Sebenarnya, dia i

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 177 Sifat Asli Terungkap

    Setelah mematikan telepon Naomi, Indira langsung menelepon putranya. Di ujung telepon, Clay berkata, "Halo.""Kamu pergi ke mana?" tanya Indira.Clay menjawab, "Zerant!""Apa-apaan kamu! Cepat putar balik sekarang. Nggak peduli apa yang terjadi sama Mauren, Ibu akan mengurusnya!" marah Indira.Saat ini, Clay yang berada di mobil bertanya dengan nada serius, "Siapa yang kasih tahu Ibu?" Dia baru saja keluar dari Red Leaf, tetapi Indira malah langsung meneleponnya. Apa yang pertama terlintas di benak Clay adalah ada mata-mata Indira di Red Leaf.Indira menjawab, "Kamu nggak perlu tahu siapa yang kasih tahu Ibu, tapi Clay, masalah ini nggak sesederhana itu. Ibu harap kamu bisa mengerti!""Apa maksudnya?" tanya Clay.Indira menjelaskan, "Hubunganmu dengan Naomi baru ada kemajuan, tapi Mauren langsung mencarimu. Ibu curiga ... ada dalang yang bantu wanita itu!"Sebelumnya, Indira tidak pernah memikirkan hal ini. Dia hanya menganggap semua itu sebagai kelicikan Mauren. Akan tetapi, setelah d

DMCA.com Protection Status