Share

Bab 13 Abu Tulang

Author: Juni
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Di lantai dua.

Naomi yang ditarik Clay pun tiba-tiba menghentikan langkahnya. Tubuh mungil Naomi bergetar hebat, dirinya memancarkan aura dingin yang mengerikan.

Clay baru pertama kali melihat Naomi semarah ini. Sulit dibayangkan, ternyata wanita bertubuh mungil ini bisa membuat orang lain bergidik.

"Kita ...."

"Prang!" Naomi mengempaskan tangan Clay dan mendorongnya hingga menghantam tembok.

Suara hantaman menunjukkan betapa cepatnya pergerakan Naomi. Sebelum Clay mencerna semua yang terjadi, Naomi telah membalikkan badan dan berjalan ke arah tangga.

"Naomi!" Sorotan mata Clay tampak muram.

Naomi tidak memedulikan Clay, dia berlari menuruni tangga dan berjalan ke arah Indira.

Indira memiliki postur yang lebih tinggi dibandingkan Naomi. Setiap mereka berdiri bersebelahan, Indira selalu mengintimidasi Naomi yang memiliki postur mungil.

Namun sekarang Naomi sudah tidak takut, dia mengangkat kepalanya dan menatap Indira. Kebencian yang tersirat di mata Naomi tampak berkobar, seakan ingin melahap Indira. Auranya memberikan kesan yang mengerikan.

Indira yang tadinya bersikap galak, sekarang malah ketakutan menghadapi Naomi. Indira bertanya secara terbata-bata, "Ka-kamu ... mau apa?"

Apakah Naomi ingin menyakiti Indira? Apakah Naomi berani?

Di saat Indira ingin menantang, tiba-tiba Naomi menarik liontin yang ada di leher dan melemparnya ke arah Indira.

"Ka-kamu ... kamu ...." Indira marah sampai tidak sanggup berkata-kata.

Ketika hendak maju untuk menahan Naomi, Clay mendengar Naomi bertanya kepada Indira, "Kamu tahu itu apa?"

"Apa?" tanya Indira.

Naomi mengenakan liontin tersebut sejak 2 tahun yang lalu. Karena kalung itu terlalu sederhana, Indira berkali-kali memarahi Naomi untuk melepaskannya. Indira merasa menantu Keluarga Harison tidak pantas mengenakan aksesoris murahan.

"Kamu nggak tahu? Liontin itu berisi abu cucumu!" jawab Naomi dengan dingin.

Indira dan Clay tersentak mendengarnya. Seketika, dada Clay langsung terasa sesak.

"Aku nggak bisa memberikan anak? Saat kalian memasukkan obat-obatan ke dalam makananku, apakah kalian pernah berpikir yang kalian bunuh adalah darah daging Keluarga Harison?"

Ucapan Naomi bagaikan petir yang menyambar, Clay refleks menoleh ke arah Indira.

"Aku tidak mengerti maksudmu." Indira tidak berani menatap Naomi.

"Kamu nggak mengerti maksudku? Valda Abner, dokter yang bekerja di Rumah Sakit Newra adalah teman sekolahmu. Perlu aku panggilkan istrinya untuk menceritakan kapan kamu pergi ke rumah sakit dan meminta obat itu?" Naomi menatapnya tajam.

"Kamu, kamu ...." Indira menatap Naomi hingga tercengang. Kata-kata Naomi yang tajam membuat Indira tidak bisa membantah.

Reaksi Indira membuat Naomi makin membencinya. Clay pun menatap ibunya dengan tidak percaya.

Waktu terasa berhenti berputar selama beberapa menit.

"Naomi." Suara Clay terdengar gemetar. Dia merasa gagal sebagai seorang suami dan ayah.

Naomi tidak menghiraukan Clay, dia membalikkan badan dan naik ke lantai dua.

Sekarang hanya tersisa Clay dan Indira di ruang tamu, suasana terasa mencekam.

Akhirnya Indira tersadar dari lamunan. Dia mendekati Clay sambil berusaha menjelaskan, "Clay, aku, aku ...."

"Apakah yang Naomi katakan benar?" tanya Clay.

"Aku tidak melakukannya. Jangan memercayai wanita itu!"

"Perlu aku selidiki?" Clay memaksa Indira untuk mengakui perbuatannya.

"Kamu!" Indira tidak bisa berkata-kata. Selama ini dia mengira kalau semuanya berjalan mulus sesuai rencana. Tidak disangka, ternyata Naomi mengetahui semuanya.

Indira panik, dia tidak berani membuat putranya marah.

Kekecewaan dan rasa sakit tersirat jelas di mata Clay. Setelah menikah, Clay dan Naomi sangat mengharapkan kehadiran seorang anak.

Penantian mereka pun berbuah, Clay sangat bahagia saat Naomi mengandung. Di saat mereka tidak sabar menanti kehadiran buah cinta, takdir malah berkata lain. Tak hanya kehilangan anak, Naomi juga divonis sulit untuk mengandung lagi.

Sejak saat itu, setiap hari Naomi harus mengonsumsi berbagai macam obat. Namun apa yang dilakukan Keluarga Harison? Mereka menggunakan kondisi Naomi sebagai senjata untuk membujuk Clay menceraikannya.

"Aku tidak pernah memaksa kalian untuk menerima Naomi, tapi bukan berarti kalian berhak menyakitinya! Kalian kelewatan!" Clay membentak Indira.

Related chapters

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 14 Opini Media

    Naomi merasa konyol sekaligus menyedihkan saat mendengar Clay membentak Indira.Karena tidak menyukai Naomi, Keluarga Harison juga tidak mengizinkannya untuk melahirkan anak Clay. Meskipun mengetahui kejahatan Keluarga Harison, Naomi tidak pernah mengadu kepada Clay.Jika dipikir-pikir, Naomi merasa sangat bodoh. Waktu itu Naomi berpikir kalau dirinya belum berusaha cukup keras, makanya anggota Keluarga Harison tidak menyukainya. Asalkan terus berusaha, lama-lama Keluarga Harison pasti menerimanya.Sejak kematian orang tua dan neneknya, Naomi tidak pernah lagi merasakan kehangatan keluarga. Oleh karena itu, dia berusaha mati-matian untuk mempertahankan rumah tangganya.Naomi bertekad dan berusaha keras agar diterima oleh Keluarga Harison, tetapi ternyata semua pemikirannya salah. Keluarga Harison tidak akan pernah menerimanya!Naomi memejamkan mata, dia tidak dapat menyembunyikan kesedihannya.Ketika membuka pintu, Clay melihat Naomi yang sedang berbaring di sofa kamar. Clay mendekatin

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 15 Main Hakim Sendiri

    Kepala pelayan melirik Naomi dengan cemas. Beberapa hari ini Naomi menjadi perbincangan panas di internet, masyarakat berbondong-bondong mengutuk tindakannya.Insiden yang menimpa Mauren tidak hanya menyeret Naomi, tetapi juga Keluarga Harison.Tidak disangka, kekuatan netizen begitu mengerikan, sampai ada yang berani mengirimkan bangkai tikus ke rumah ini. Naomi telah menjadi musuh masyarakat."Nona, bagaimana ini?" Kepala pelayan mengkhawatirkan keselamatan Naomi.Naomi meletakkan alat makan, lalu mengambil beberapa helai tisu untuk menyeka mulutnya. Setiap gerakannya tampak elegan, tidak disangka dia masih bisa tenang di saat seperti ini.Reaksi Naomi sekarang berbeda dengan kehidupan sebelumnya. Meskipun tenang, sikapnya memberikan kesan yang dingin."Lapor polisi," Naomi memerintahkan."Lapor polisi?" Kepala pelayan terkejut."Kalau tidak lapor polisi, terus mau bagaimana?" Naomi melemparkan tatapan tajam."Tapi yang mengirimkan ini adalah salah satu dari orang yang memarahimu di

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 16 Bukan Lagi Tempat Perlindungan

    Hujan lebat turun bergerisik. Permukaan air sungai yang berada di sisi vila pun naik.Naomi duduk di depan piano sambil memainkan sebuah lagu. Dari belakang, rambut Naomi yang panjang serta lantunan pianonya membuat Clay terpikat.Tiba-tiba Naomi berhenti memainkan piano, dia menoleh ke arah Clay dan bertanya dengan lembut, "Kapan pulang?""Sepuluh menit yang lalu." Clay melangkah masuk tanpa mengganti sepatu. Dia masih mengenakan pakaian yang sama seperti beberapa hari lalu.Clay tampak kelelahan, beberapa hari ini dia menemani Mauren."Sudah lihat kotak-kotak yang ada di ruang tamu?" tanya Naomi dengan tenang."Kenapa tidak dibuang?""Kamu nggak penasaran siapa yang mengirimkannya?" Naomi malah balik bertanya.Kilatan dingin melintas di mata Clay. Dia tidak menyangka selama beberapa hari ini ada yang berani mengirimkan paket untuk meneror Naomi.Naomi adalah wanita yang penakut. Sejak publik menyerang Naomi melalui internet, Clay terus menunggu-nunggu telepon dari Naomi.Selama beber

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 17 Hancur Berantakan

    Di saat emosi Clay mau meledak, Bibi Arum datang memanggilnya, "Tuan Muda, Tuan Connor sudah datang.""Suruh dia tunggu di ruang kerja," Clay memerintahkan.Raut wajah Naomi makin masam saat mendengar kedatangan Connor.Connor adalah sahabat Clay, dia memiliki sebuah perusahaan detektif rahasia. Selama sanggup membayar, tidak ada kasus yang tak sanggup dipecahkan.Ada banyak konglomerat yang meminta Connor untuk mencari bukti perselingkuhan suami mereka.Naomi mengetahui tujuan kedatangan Connor. Begitu melihat dokumen yang diberikan Connor, perasaan Clay terhadap Naomi langsung berubah."Jangan pernah membahas masalah perceraian lagi, atau aku tidak akan memaafkanmu!" Clay mengancamnya, lalu membalikkan badan dan pergi.Naomi memandang sosok Clay yang beranjak pergi. Naomi tidak bisa menahan diri dan memanggilnya, "Sebentar!"Clay berhenti dan membalikkan badan sambil bertanya, "Apa lagi?""Apakah masih ada kepercayaan di antara kita?" Naomi sadar bahwa ini adalah pertanyaan yang bodo

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 18 Lapor Polisi

    Sudut kertas yang tajam menggores pipi Naomi hingga terluka.Naomi sontak memejamkan mata sambil menahan rasa sakit. Clay tersentak, dia tidak bermaksud menyakiti Naomi.Ada dorongan yang memaksa Clay untuk memeriksa kondisi Naomi, tetapi amarah seolah menahan tubuhnya. "Naomi, kamu mengecewakanku."Naomi membuka mata. Sesaat melihat tatapan kekecewaan Clay, dia malah tersenyum.Senyuman Naomi bukanlah senyuman kebahagiaan. Hati Clay terasa seperti dicabik-cabik oleh senyumannya. "Kenapa?"Naomi sangat kecewa saat mendengar pertanyaan Clay. Kemudian Naomi membalikkan badan dan menatap ke arah jendela. Dia memandang hujan yang turun deras di luar sana.Suara hujan, desiran sungai, Naomi menyukai semua yang ada di rumah ini. Selama ini Naomi mengira kalau tempat ini akan menjadi rumah terakhirnya, tetapi ternyata dia salah.Beberapa menit yang lalu Clay mengatakan selalu memercayai Naomi, tetapi sekarang dia malah datang menuduhnya."Kenapa? Kenapa apanya?" tanya Naomi."Naomi!" Clay men

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 19 Pergi Meninggalkannya

    Naomi ditampar hingga sudut bibirnya berdarah.Namun Naomi tidak menangis, dia mengangkat kepala dan menatap Indira dengan dingin. Tatapan Naomi sangat mengintimidasi, Indira agak ketakutan dan refleks melangkah mundur."Beraninya kamu menatapku seperti itu? Lihat dirimu! Kamu telah menghancurkan Keluarga Harison!" Indira marah hingga sekujur tubuhnya bergetar. "Apa hakmu menuntut cerai anakku? Harusnya kami yang membuangmu dari keluarga ini!"Naomi sudah terbiasa menghadapi caci maki Keluarga Harison.Corin memapah Indira. "Bu, jangan marah-marah, tidak bagus untuk kesehatan.""Kamu mau minta berapa?" Indira bertanya secara frontal sambil memelototi Naomi.Minta berapa? Apakah Indira sedang menanyakan uang? Setelah kehabisan akal, akhirnya Indira menggunakan uang untuk menyingkirkan Naomi."Menurutmu, berapa jumlah uang yang bisa menyaingi harta gono-gini dari hasil pernikahanku dan anakmu selama 3 tahun?" tanya Naomi."Apa katamu? Harta gono-gini? Apa hakmu menuntut harta gono-gini?

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 20 Menginginkan Anak

    Naomi mengira kalau Clay tidak akan pulang selama beberapa hari ke depan, tetapi nyatanya dia pulang sekitar pukul 10 malam dalam keadaan mabuk.Naomi keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambut. Dia melihat Clay yang menatapnya dengan dingin, dia masih mengenakan kemeja yang sama seperti sebelumnya.Naomi mengenakan jubah mandi yang ketat, kakinya yang mulus membuat jantung Clay berdebar.Naomi memalingkan wajah tanpa menghiraukan Clay. Suasana di sini terlalu menegangkan, Naomi tidak ingin tidur bersama Clay.Di saat Naomi hendak membuka pintu, Clay berkata dengan intonasi memerintah, "Berhenti!"Nada bicara Clay seakan ingin merobek-robek Naomi.Naomi yang dulu mungkin sedih mendengar nada bicara Clay, tetapi Naomi yang sekarang sangatlah tenang.Clay tidak memahami jalan pikiran Naomi, bagaimana dia bisa bersikap tenang setelah semua yang dilakukan kepada Mauren?Naomi bukan malaikat, dia juga bisa marah. Sejak terlahir kembali, Naomi bersikeras ingin bercerai dari Clay.Sel

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 21 Tidak Yakin Menang

    Tangan Naomi yang sedang memegang gelas susu pun bergetar. Permintaan Clay terdengar konyol.Tanpa menunggu reaksi Naomi, Clay lanjut berkata, "Segera cabut tuntutan ceraimu. Semua warisan Keluarga Harison akan diberikan kepada anak kita."Clay memberikan tawaran yang menggoda agar Naomi tidak mencampuri hubungannya dengan wanita lain?Naomi merasa sangat konyol, pada akhirnya Clay mempertahankan pernikahan mereka dengan menggunakan uang.Naomi meneguk susunya sambil memperhatikan wajah Clay yang tampak menua. Walaupun tampan, masalah akhir-akhir ini membuat keriput Clay bertambah."Aku merasa penawaranmu sangat lucu!" Aura pertikaian yang kuat tercium di pagi buta.Clay benci setiap melihat ekspresi Naomi yang merendahkannya. "Kamu sudah lihat bukti-buktinya?"Tiba-tiba Clay malah membahas bukti yang diberikan Connor.Sesaat mendengar pertanyaan Clay, Naomi mengangkat kepalanya yang cantik dan melayangkan tatapan yang mengintimidasi. "Apa maksudmu?"Clay menggunakan semua bukti palsu

Latest chapter

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 185 Tidak Bisa Melewati Malam Ini

    Di Harison Group, Naomi melihat Eden, Nilam, dan karyawan lainnya keluar masuk ruangan. Karyawan dari beberapa departemen pun menghadiri rapat mendadak. Clay juga tampak tegang. Namun, Naomi tidak merasa kasihan kepada Clay.Seperti yang dikatakan Clay, malam ini mereka semua tidak perlu tidur lagi. Proyek di luar negeri bermasalah, hal ini sangat merepotkan. Semua karyawan dari setiap departemen kembali ke kantor untuk lembur dan membereskan masalah ini. Setelah rapat 3 kali, Clay baru beristirahat. Dia duduk di depan Naomi yang hampir tertidur.Naomi merasakan tatapan Clay, dia langsung tersadar dan berkomentar sembari memelototi Clay, "Aku berharap perusahaanmu nggak bisa melewati malam ini.""Sebaiknya kamu berdoa malam ini semua masalah bisa diselesaikan. Kalau tidak, kamu juga tidak usah tidur," ancam Clay. Ini artinya, jika Clay tidak bisa tidur, Naomi harus menemaninya.Ini adalah pembalasan dari Clay. Gibson mencari masalah dengan Clay, jadi Clay juga menyeret Naomi. Harus dia

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 184 Pukulan Telak

    Suasana di ruangan kantor sangat tegang. Eden mengangguk dan berucap, "Oke. Aku akan menyelidikinya."Kemudian, Eden keluar. Sementara itu, tatapan Clay menjadi dingin. Dia tidak berhenti merenung. Saat Eden memegang gagang pintu, Clay berseru, "Tunggu dulu!"Eden berujar, "Ada apa, Pak?"Clay memerintah, "Selidiki juga apakah Mauren punya musuh lain atau tidak.""Siap!" sahut Eden.Clay merasa masalah ini berhubungan dengan Naomi. Namun, belakangan ini banyak hal yang terjadi sehingga keyakinan Clay mulai goyah. Itulah sebabnya, kali ini Clay tidak berani bertindak gegabah saat menghadapi Naomi. Apalagi, Naomi tidak pernah mengakui bahwa dia terlibat dalam masalah Mauren.....Sementara itu, Naomi sangat sibuk. Acara peluncuran produk baru sudah berakhir dan sangat berhasil. Studio Ode juga sibuk. Ditambah lagi, proyek Bradlie sudah dimulai. Naomi harus mengurus detail-detail pada denah. Itulah sebabnya, Naomi berniat untuk tinggal di kantor. Saat Clay menelepon, Naomi merasa gusar.N

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 183 Dokter yang Disuap

    Ketika keluar dari perusahaan, Odele melihat Corin yang berjalan ke arahnya. Jika dibandingkan dengan Corin, penampilan Odele jelas lebih anggun. Odele pun kira-kira tahu apa yang terjadi saat melihat Corin."Kak Odele datang untuk mencari kakakku? Dia seharusnya sangat sibuk, 'kan? Apa kamu sempat bertemu dengannya?" Corin tampak sangat angkuh."Kamu yang melakukannya?" tanya Odele dengan ekspresi masam."Maksudnya? Aku nggak mengerti," sahut Corin."Huh, silakan berbangga sekarang. Menurut tebakanku, dia akan menikahi Naomi kembali sebentar lagi. Ketika saat itu tiba, kamu nggak akan bisa melakukan apa pun lagi!" jelas Odele.Ekspresi Corin sontak membeku. Odele tahu seperti apa kepribadian Corin, hanya Keluarga Harison yang masih dibutakan oleh wanita ini.Setelah Odele pergi, Corin menoleh dan menatap sosok belakang Odele sambil meludah. Kemudian, dia berjalan ke lift khusus presdir dengan angkuh.....Begitu Clay kembali ke ruang kantornya, Corin pun tiba. Corin tersenyum berseri-

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 182 Bersikeras Menolaknya

    "Kamu nggak mungkin mampu membuat Keluarga Harison bangkrut!" ujar Clay dengan sinis. Dia langsung melepaskan Naomi.Clay duduk di sofa, lalu menyalakan rokok dan melanjutkan, "Sebentar lagi Corin ulang tahun. Dia sudah mengincar perhiasan Posh Jewelry selama bertahun-tahun. Kamu siapkan 1 satu set untuknya."Corin belum pernah mendapatkan perhiasan Posh Jewelry padahal sudah mengincarnya selama beberapa tahun. Sudah jelas produk Posh Jewelry sangat digemari banyak orang. Naomi menyahut, "Nggak bisa. Perhiasan yang diinginkan Corin itu edisi terbatas."Clay menimpali, "Sekarang kamu itu presdir Posh Jewelry."Naomi menanggapi, "Jumlah produk ditentukan oleh dewan direksi. Aku nggak berhak mengambil keputusan.""Naomi!" seru Clay.Naomi berkata, "Oh, aku lupa. Kamu memang suka mengubah aturan, tapi Posh Jewelry berbeda dengan perusahaanmu. Jumlah produk yang sudah ditentukan nggak bisa diubah lagi."Naomi meneruskan ucapannya, "Apa aku harus mengubah aturannya demi hubunganku dengan Cor

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 181 Membuatnya Bangkrut

    Naomi merasa kalut begitu mendengar Bradlie akan kembali. Sampai sekarang, Gibson hanya tahu bahwa Bradlie tidak bisa datang ke Kota Lathe karena ulah Clay. Namun, perusahaan dan Bradlie sama sekali tidak mengetahui hal ini. Naomi merasa bersalah."Sepertinya, Bradlie sudah berhasil menyelesaikan masalahnya," ujar Naomi yang merasa lega.Gibson berkomentar, "Bradlie memang anak muda yang hebat."Ucapan Gibson memang terdengar ambigu, tetapi Naomi bisa merasakan desakan dari Bradlie kali ini. Naomi tidak menanggapi perkataan Gibson. Kemudian, Gibson membicarakan masalah pekerjaan dengan Naomi. Dia mengajari Naomi cara untuk mengelola perusahaan. Naomi mendengarkannya dengan serius.Setelah mengakhiri panggilan telepon, sekretaris berjalan masuk ke ruangan dan melapor, "Bu Naomi, Pak Clay sudah datang."Naomi baru saja menenangkan dirinya. Namun, ekspresinya langsung berubah sesudah mendengar laporan sekretaris. Clay datang bersama Eden yang membawa kotak makanan.Naomi tidak menyangka C

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 180 Bradlie

    Naomi tersenyum sinis, lalu membuka pintu mobil. Naomi langsung naik ke mobil karena malas meladeni Corin.Melihat Naomi mengabaikannya, Corin segera menahan pintu mobil Naomi dan bertanya, "Naomi, sekarang kamu merasa bangga sekali, ya? Memangnya apa yang perlu dibanggakan darimu?""Aku nggak punya waktu untuk meladenimu," ujar Naomi dengan acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak peduli dengan Corin yang marah-marah.Hal yang paling mengesalkan adalah orang lain mengabaikanmu setelah kamu merencanakan sesuatu untuk mencelakainya."Aku mau beli perhiasan itu, kenapa kamu nggak mau menjualnya? Apa kamu nggak takut aku melaporkanmu?" tanya Corin.Naomi menimpali, "Kamu mau melaporkanku dengan alasan apa? Posh Jewelry selalu mengeluarkan produk edisi terbatas setiap tahun. Kalau kamu nggak mendapatkannya, berarti kamu yang terlalu lambat."Corin berujar, "Kamu ...."Naomi bertanya, "Apa masih ada urusan lain?"Corin mengingatkan, "Naomi, kamu jangan terlalu sombong!""Singkirkan tanganmu!"

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 179 Perbedaan Besar

    Begitu Indira melontarkan ucapannya, suasana menjadi hening. Mauren memang tidak menyukai Corin, dia bahkan menganggap Corin sebagai rekan yang tidak bisa dipercaya. Namun, status Corin di Keluarga Harison masih berguna bagi Mauren.Melihat Mauren yang tidak berbicara, Indira berujar dengan tatapan dingin, "Mauren, aku ingat kamu itu pintar sekali. Jadi, jangan bertindak bodoh."Mauren menyahut, "Nggak ada yang memberikannya kepadaku, itu ponselku sebelumnya.""Benaran?" tanya Indira."Iya," jawab Mauren sembari mengangguk.Indira menarik napas dalam-dalam dan berusaha menahan emosinya. Kemudian, Indira berdiri dan melirik pelayan di belakang Mauren sekilas. Indira mengulurkan tangan dan pelayan yang merasa gugup berujar, "Nyo ... Nyonya."Mauren yang mendengar suara pelayan bertanya, "Apa maksud Bu Indira?"Indira menyahut, "Mauren, aku harap kamu nggak menelepon Clay lagi."Mauren bertanya balik, "Apa karena kakakku? Seingatku, kamu nggak menyukainya."Indira menjelaskan, "Tapi, kamu

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 178 Mauren yang Dipermalukan

    Clay dan Naomi saling menatap dan berselisih satu sama lain. Mereka sama-sama memancarkan aura yang menakutkan. Tak lama kemudian, Clay berkata, "Naomi, nyalimu besar sekali!""Clay, jangan memaksaku!" ucap Naomi. Dia bersedia tinggal di sini karena situasi yang dihadapi oleh Gibson. Namun, ini sudah menjadi batas toleransinya.Clay tentu memahami maksudnya. Jika dia terus memaksanya, Naomi mungkin akan .... Setelah menarik napas dalam-dalam, Clay pun menenangkan diri sambil berjanji, "Aku tidak akan mengulanginya lagi!""Boleh saja kalau kamu mau pergi mencarinya, tapi jangan berurusan lagi denganku!" jelas Naomi yang enggan mengalah.Telepon barusan membuat Naomi paham bahwa hubungannya dengan Clay telah memicu amarah beberapa orang. Begitu murka, mereka sama sekali tidak dapat mengendalikan diri.Sementara itu, Clay baru saja membuat rumor pada siang hari bahwa mereka mungkin masih belum bercerai atau sudah rujuk, tetapi dia malah berkemudi ke Zerant malam harinya. Sebenarnya, dia i

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 177 Sifat Asli Terungkap

    Setelah mematikan telepon Naomi, Indira langsung menelepon putranya. Di ujung telepon, Clay berkata, "Halo.""Kamu pergi ke mana?" tanya Indira.Clay menjawab, "Zerant!""Apa-apaan kamu! Cepat putar balik sekarang. Nggak peduli apa yang terjadi sama Mauren, Ibu akan mengurusnya!" marah Indira.Saat ini, Clay yang berada di mobil bertanya dengan nada serius, "Siapa yang kasih tahu Ibu?" Dia baru saja keluar dari Red Leaf, tetapi Indira malah langsung meneleponnya. Apa yang pertama terlintas di benak Clay adalah ada mata-mata Indira di Red Leaf.Indira menjawab, "Kamu nggak perlu tahu siapa yang kasih tahu Ibu, tapi Clay, masalah ini nggak sesederhana itu. Ibu harap kamu bisa mengerti!""Apa maksudnya?" tanya Clay.Indira menjelaskan, "Hubunganmu dengan Naomi baru ada kemajuan, tapi Mauren langsung mencarimu. Ibu curiga ... ada dalang yang bantu wanita itu!"Sebelumnya, Indira tidak pernah memikirkan hal ini. Dia hanya menganggap semua itu sebagai kelicikan Mauren. Akan tetapi, setelah d

DMCA.com Protection Status