Hujan lebat turun bergerisik. Permukaan air sungai yang berada di sisi vila pun naik.Naomi duduk di depan piano sambil memainkan sebuah lagu. Dari belakang, rambut Naomi yang panjang serta lantunan pianonya membuat Clay terpikat.Tiba-tiba Naomi berhenti memainkan piano, dia menoleh ke arah Clay dan bertanya dengan lembut, "Kapan pulang?""Sepuluh menit yang lalu." Clay melangkah masuk tanpa mengganti sepatu. Dia masih mengenakan pakaian yang sama seperti beberapa hari lalu.Clay tampak kelelahan, beberapa hari ini dia menemani Mauren."Sudah lihat kotak-kotak yang ada di ruang tamu?" tanya Naomi dengan tenang."Kenapa tidak dibuang?""Kamu nggak penasaran siapa yang mengirimkannya?" Naomi malah balik bertanya.Kilatan dingin melintas di mata Clay. Dia tidak menyangka selama beberapa hari ini ada yang berani mengirimkan paket untuk meneror Naomi.Naomi adalah wanita yang penakut. Sejak publik menyerang Naomi melalui internet, Clay terus menunggu-nunggu telepon dari Naomi.Selama beber
Di saat emosi Clay mau meledak, Bibi Arum datang memanggilnya, "Tuan Muda, Tuan Connor sudah datang.""Suruh dia tunggu di ruang kerja," Clay memerintahkan.Raut wajah Naomi makin masam saat mendengar kedatangan Connor.Connor adalah sahabat Clay, dia memiliki sebuah perusahaan detektif rahasia. Selama sanggup membayar, tidak ada kasus yang tak sanggup dipecahkan.Ada banyak konglomerat yang meminta Connor untuk mencari bukti perselingkuhan suami mereka.Naomi mengetahui tujuan kedatangan Connor. Begitu melihat dokumen yang diberikan Connor, perasaan Clay terhadap Naomi langsung berubah."Jangan pernah membahas masalah perceraian lagi, atau aku tidak akan memaafkanmu!" Clay mengancamnya, lalu membalikkan badan dan pergi.Naomi memandang sosok Clay yang beranjak pergi. Naomi tidak bisa menahan diri dan memanggilnya, "Sebentar!"Clay berhenti dan membalikkan badan sambil bertanya, "Apa lagi?""Apakah masih ada kepercayaan di antara kita?" Naomi sadar bahwa ini adalah pertanyaan yang bodo
Sudut kertas yang tajam menggores pipi Naomi hingga terluka.Naomi sontak memejamkan mata sambil menahan rasa sakit. Clay tersentak, dia tidak bermaksud menyakiti Naomi.Ada dorongan yang memaksa Clay untuk memeriksa kondisi Naomi, tetapi amarah seolah menahan tubuhnya. "Naomi, kamu mengecewakanku."Naomi membuka mata. Sesaat melihat tatapan kekecewaan Clay, dia malah tersenyum.Senyuman Naomi bukanlah senyuman kebahagiaan. Hati Clay terasa seperti dicabik-cabik oleh senyumannya. "Kenapa?"Naomi sangat kecewa saat mendengar pertanyaan Clay. Kemudian Naomi membalikkan badan dan menatap ke arah jendela. Dia memandang hujan yang turun deras di luar sana.Suara hujan, desiran sungai, Naomi menyukai semua yang ada di rumah ini. Selama ini Naomi mengira kalau tempat ini akan menjadi rumah terakhirnya, tetapi ternyata dia salah.Beberapa menit yang lalu Clay mengatakan selalu memercayai Naomi, tetapi sekarang dia malah datang menuduhnya."Kenapa? Kenapa apanya?" tanya Naomi."Naomi!" Clay men
Naomi ditampar hingga sudut bibirnya berdarah.Namun Naomi tidak menangis, dia mengangkat kepala dan menatap Indira dengan dingin. Tatapan Naomi sangat mengintimidasi, Indira agak ketakutan dan refleks melangkah mundur."Beraninya kamu menatapku seperti itu? Lihat dirimu! Kamu telah menghancurkan Keluarga Harison!" Indira marah hingga sekujur tubuhnya bergetar. "Apa hakmu menuntut cerai anakku? Harusnya kami yang membuangmu dari keluarga ini!"Naomi sudah terbiasa menghadapi caci maki Keluarga Harison.Corin memapah Indira. "Bu, jangan marah-marah, tidak bagus untuk kesehatan.""Kamu mau minta berapa?" Indira bertanya secara frontal sambil memelototi Naomi.Minta berapa? Apakah Indira sedang menanyakan uang? Setelah kehabisan akal, akhirnya Indira menggunakan uang untuk menyingkirkan Naomi."Menurutmu, berapa jumlah uang yang bisa menyaingi harta gono-gini dari hasil pernikahanku dan anakmu selama 3 tahun?" tanya Naomi."Apa katamu? Harta gono-gini? Apa hakmu menuntut harta gono-gini?
Naomi mengira kalau Clay tidak akan pulang selama beberapa hari ke depan, tetapi nyatanya dia pulang sekitar pukul 10 malam dalam keadaan mabuk.Naomi keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambut. Dia melihat Clay yang menatapnya dengan dingin, dia masih mengenakan kemeja yang sama seperti sebelumnya.Naomi mengenakan jubah mandi yang ketat, kakinya yang mulus membuat jantung Clay berdebar.Naomi memalingkan wajah tanpa menghiraukan Clay. Suasana di sini terlalu menegangkan, Naomi tidak ingin tidur bersama Clay.Di saat Naomi hendak membuka pintu, Clay berkata dengan intonasi memerintah, "Berhenti!"Nada bicara Clay seakan ingin merobek-robek Naomi.Naomi yang dulu mungkin sedih mendengar nada bicara Clay, tetapi Naomi yang sekarang sangatlah tenang.Clay tidak memahami jalan pikiran Naomi, bagaimana dia bisa bersikap tenang setelah semua yang dilakukan kepada Mauren?Naomi bukan malaikat, dia juga bisa marah. Sejak terlahir kembali, Naomi bersikeras ingin bercerai dari Clay.Sel
Tangan Naomi yang sedang memegang gelas susu pun bergetar. Permintaan Clay terdengar konyol.Tanpa menunggu reaksi Naomi, Clay lanjut berkata, "Segera cabut tuntutan ceraimu. Semua warisan Keluarga Harison akan diberikan kepada anak kita."Clay memberikan tawaran yang menggoda agar Naomi tidak mencampuri hubungannya dengan wanita lain?Naomi merasa sangat konyol, pada akhirnya Clay mempertahankan pernikahan mereka dengan menggunakan uang.Naomi meneguk susunya sambil memperhatikan wajah Clay yang tampak menua. Walaupun tampan, masalah akhir-akhir ini membuat keriput Clay bertambah."Aku merasa penawaranmu sangat lucu!" Aura pertikaian yang kuat tercium di pagi buta.Clay benci setiap melihat ekspresi Naomi yang merendahkannya. "Kamu sudah lihat bukti-buktinya?"Tiba-tiba Clay malah membahas bukti yang diberikan Connor.Sesaat mendengar pertanyaan Clay, Naomi mengangkat kepalanya yang cantik dan melayangkan tatapan yang mengintimidasi. "Apa maksudmu?"Clay menggunakan semua bukti palsu
Berita mengenai perceraian Clay dan Naomi sedang menjadi perbincangan panas di Kota Lathe.Naomi tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia mengingat jelas semua hal yang terjadi pada kehidupan sebelumnya.Selama Naomi dan Clay belum bercerai, musuhnya tidak akan tinggal diam. Satu-satunya cara adalah bersembunyi.Naomi curiga, jangan-jangan mata dan kaki Mauren baik-baik saja. Mereka sengaja mengguncang psikologis Naomi agar Clay jijik dan menceraikannya.Tidak ada seorang pun yang menyangka Naomi justru memilih pergi meninggalkan Clay yang merupakan satu-satunya tempat bersandar.Naomi sengaja pergi untuk membalas serangan musuhnya."Mau aku antar?" tanya Yuki."Nggak perlu, kamu juga lagi sibuk. Oh iya ...." Naomi teringat sesuatu. "Kalau Clay mengancammu, jangan menantangnya. Lepaskan saja kasusku, aku punya cara lain.""Aku nggak takut sama dia," Yuki menjawab dengan lantang.Naomi memijat keningnya. "Tapi aku takut."Sejak mengambil alih perusahaan keluarga, Clay berubah menjadi
Sebelum pergi, Naomi meninggalkan sebuah berita yang menggemparkan Kota Lathe.Di zaman modern, perkembangan informasi bergerak sangat cepat. Dua jam setelah Naomi masuk ke pesawat, berbagai perusahaan media menulis sebuah berita yang memberikan keuntungan bagi Naomi."Sejak Awal, Menantu Keluarga Harison Telah Mengajukan Perceraian!"Berita tersebut juga memuat surat perceraian yang telah ditandatangani Naomi beserta bukti identifikasi tanda tangan.Surat tersebut dibuat dan ditandatangani sebelum insiden penculikan Mauren.Awalnya orang-orang mengira kalau Naomi menculik Mauren untuk membalaskan dendam perselingkuhannya bersama Clay. Ada juga yang mengatakan kalau Naomi mengajukan gugatan cerai karena kecewa kepada suaminya.Namun setelah mengetahui Naomi yang menggugat cerai sebelum penculikan Mauren terjadi, opini masyarakat pun berubah drastis. Kalau sudah mengajukan gugatan cerai, untuk apa Naomi menculik Mauren dan menyiksanya? Naomi bersikap selayaknya seorang wanita normal ya
Di Harison Group, Naomi melihat Eden, Nilam, dan karyawan lainnya keluar masuk ruangan. Karyawan dari beberapa departemen pun menghadiri rapat mendadak. Clay juga tampak tegang. Namun, Naomi tidak merasa kasihan kepada Clay.Seperti yang dikatakan Clay, malam ini mereka semua tidak perlu tidur lagi. Proyek di luar negeri bermasalah, hal ini sangat merepotkan. Semua karyawan dari setiap departemen kembali ke kantor untuk lembur dan membereskan masalah ini. Setelah rapat 3 kali, Clay baru beristirahat. Dia duduk di depan Naomi yang hampir tertidur.Naomi merasakan tatapan Clay, dia langsung tersadar dan berkomentar sembari memelototi Clay, "Aku berharap perusahaanmu nggak bisa melewati malam ini.""Sebaiknya kamu berdoa malam ini semua masalah bisa diselesaikan. Kalau tidak, kamu juga tidak usah tidur," ancam Clay. Ini artinya, jika Clay tidak bisa tidur, Naomi harus menemaninya.Ini adalah pembalasan dari Clay. Gibson mencari masalah dengan Clay, jadi Clay juga menyeret Naomi. Harus dia
Suasana di ruangan kantor sangat tegang. Eden mengangguk dan berucap, "Oke. Aku akan menyelidikinya."Kemudian, Eden keluar. Sementara itu, tatapan Clay menjadi dingin. Dia tidak berhenti merenung. Saat Eden memegang gagang pintu, Clay berseru, "Tunggu dulu!"Eden berujar, "Ada apa, Pak?"Clay memerintah, "Selidiki juga apakah Mauren punya musuh lain atau tidak.""Siap!" sahut Eden.Clay merasa masalah ini berhubungan dengan Naomi. Namun, belakangan ini banyak hal yang terjadi sehingga keyakinan Clay mulai goyah. Itulah sebabnya, kali ini Clay tidak berani bertindak gegabah saat menghadapi Naomi. Apalagi, Naomi tidak pernah mengakui bahwa dia terlibat dalam masalah Mauren.....Sementara itu, Naomi sangat sibuk. Acara peluncuran produk baru sudah berakhir dan sangat berhasil. Studio Ode juga sibuk. Ditambah lagi, proyek Bradlie sudah dimulai. Naomi harus mengurus detail-detail pada denah. Itulah sebabnya, Naomi berniat untuk tinggal di kantor. Saat Clay menelepon, Naomi merasa gusar.N
Ketika keluar dari perusahaan, Odele melihat Corin yang berjalan ke arahnya. Jika dibandingkan dengan Corin, penampilan Odele jelas lebih anggun. Odele pun kira-kira tahu apa yang terjadi saat melihat Corin."Kak Odele datang untuk mencari kakakku? Dia seharusnya sangat sibuk, 'kan? Apa kamu sempat bertemu dengannya?" Corin tampak sangat angkuh."Kamu yang melakukannya?" tanya Odele dengan ekspresi masam."Maksudnya? Aku nggak mengerti," sahut Corin."Huh, silakan berbangga sekarang. Menurut tebakanku, dia akan menikahi Naomi kembali sebentar lagi. Ketika saat itu tiba, kamu nggak akan bisa melakukan apa pun lagi!" jelas Odele.Ekspresi Corin sontak membeku. Odele tahu seperti apa kepribadian Corin, hanya Keluarga Harison yang masih dibutakan oleh wanita ini.Setelah Odele pergi, Corin menoleh dan menatap sosok belakang Odele sambil meludah. Kemudian, dia berjalan ke lift khusus presdir dengan angkuh.....Begitu Clay kembali ke ruang kantornya, Corin pun tiba. Corin tersenyum berseri-
"Kamu nggak mungkin mampu membuat Keluarga Harison bangkrut!" ujar Clay dengan sinis. Dia langsung melepaskan Naomi.Clay duduk di sofa, lalu menyalakan rokok dan melanjutkan, "Sebentar lagi Corin ulang tahun. Dia sudah mengincar perhiasan Posh Jewelry selama bertahun-tahun. Kamu siapkan 1 satu set untuknya."Corin belum pernah mendapatkan perhiasan Posh Jewelry padahal sudah mengincarnya selama beberapa tahun. Sudah jelas produk Posh Jewelry sangat digemari banyak orang. Naomi menyahut, "Nggak bisa. Perhiasan yang diinginkan Corin itu edisi terbatas."Clay menimpali, "Sekarang kamu itu presdir Posh Jewelry."Naomi menanggapi, "Jumlah produk ditentukan oleh dewan direksi. Aku nggak berhak mengambil keputusan.""Naomi!" seru Clay.Naomi berkata, "Oh, aku lupa. Kamu memang suka mengubah aturan, tapi Posh Jewelry berbeda dengan perusahaanmu. Jumlah produk yang sudah ditentukan nggak bisa diubah lagi."Naomi meneruskan ucapannya, "Apa aku harus mengubah aturannya demi hubunganku dengan Cor
Naomi merasa kalut begitu mendengar Bradlie akan kembali. Sampai sekarang, Gibson hanya tahu bahwa Bradlie tidak bisa datang ke Kota Lathe karena ulah Clay. Namun, perusahaan dan Bradlie sama sekali tidak mengetahui hal ini. Naomi merasa bersalah."Sepertinya, Bradlie sudah berhasil menyelesaikan masalahnya," ujar Naomi yang merasa lega.Gibson berkomentar, "Bradlie memang anak muda yang hebat."Ucapan Gibson memang terdengar ambigu, tetapi Naomi bisa merasakan desakan dari Bradlie kali ini. Naomi tidak menanggapi perkataan Gibson. Kemudian, Gibson membicarakan masalah pekerjaan dengan Naomi. Dia mengajari Naomi cara untuk mengelola perusahaan. Naomi mendengarkannya dengan serius.Setelah mengakhiri panggilan telepon, sekretaris berjalan masuk ke ruangan dan melapor, "Bu Naomi, Pak Clay sudah datang."Naomi baru saja menenangkan dirinya. Namun, ekspresinya langsung berubah sesudah mendengar laporan sekretaris. Clay datang bersama Eden yang membawa kotak makanan.Naomi tidak menyangka C
Naomi tersenyum sinis, lalu membuka pintu mobil. Naomi langsung naik ke mobil karena malas meladeni Corin.Melihat Naomi mengabaikannya, Corin segera menahan pintu mobil Naomi dan bertanya, "Naomi, sekarang kamu merasa bangga sekali, ya? Memangnya apa yang perlu dibanggakan darimu?""Aku nggak punya waktu untuk meladenimu," ujar Naomi dengan acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak peduli dengan Corin yang marah-marah.Hal yang paling mengesalkan adalah orang lain mengabaikanmu setelah kamu merencanakan sesuatu untuk mencelakainya."Aku mau beli perhiasan itu, kenapa kamu nggak mau menjualnya? Apa kamu nggak takut aku melaporkanmu?" tanya Corin.Naomi menimpali, "Kamu mau melaporkanku dengan alasan apa? Posh Jewelry selalu mengeluarkan produk edisi terbatas setiap tahun. Kalau kamu nggak mendapatkannya, berarti kamu yang terlalu lambat."Corin berujar, "Kamu ...."Naomi bertanya, "Apa masih ada urusan lain?"Corin mengingatkan, "Naomi, kamu jangan terlalu sombong!""Singkirkan tanganmu!"
Begitu Indira melontarkan ucapannya, suasana menjadi hening. Mauren memang tidak menyukai Corin, dia bahkan menganggap Corin sebagai rekan yang tidak bisa dipercaya. Namun, status Corin di Keluarga Harison masih berguna bagi Mauren.Melihat Mauren yang tidak berbicara, Indira berujar dengan tatapan dingin, "Mauren, aku ingat kamu itu pintar sekali. Jadi, jangan bertindak bodoh."Mauren menyahut, "Nggak ada yang memberikannya kepadaku, itu ponselku sebelumnya.""Benaran?" tanya Indira."Iya," jawab Mauren sembari mengangguk.Indira menarik napas dalam-dalam dan berusaha menahan emosinya. Kemudian, Indira berdiri dan melirik pelayan di belakang Mauren sekilas. Indira mengulurkan tangan dan pelayan yang merasa gugup berujar, "Nyo ... Nyonya."Mauren yang mendengar suara pelayan bertanya, "Apa maksud Bu Indira?"Indira menyahut, "Mauren, aku harap kamu nggak menelepon Clay lagi."Mauren bertanya balik, "Apa karena kakakku? Seingatku, kamu nggak menyukainya."Indira menjelaskan, "Tapi, kamu
Clay dan Naomi saling menatap dan berselisih satu sama lain. Mereka sama-sama memancarkan aura yang menakutkan. Tak lama kemudian, Clay berkata, "Naomi, nyalimu besar sekali!""Clay, jangan memaksaku!" ucap Naomi. Dia bersedia tinggal di sini karena situasi yang dihadapi oleh Gibson. Namun, ini sudah menjadi batas toleransinya.Clay tentu memahami maksudnya. Jika dia terus memaksanya, Naomi mungkin akan .... Setelah menarik napas dalam-dalam, Clay pun menenangkan diri sambil berjanji, "Aku tidak akan mengulanginya lagi!""Boleh saja kalau kamu mau pergi mencarinya, tapi jangan berurusan lagi denganku!" jelas Naomi yang enggan mengalah.Telepon barusan membuat Naomi paham bahwa hubungannya dengan Clay telah memicu amarah beberapa orang. Begitu murka, mereka sama sekali tidak dapat mengendalikan diri.Sementara itu, Clay baru saja membuat rumor pada siang hari bahwa mereka mungkin masih belum bercerai atau sudah rujuk, tetapi dia malah berkemudi ke Zerant malam harinya. Sebenarnya, dia i
Setelah mematikan telepon Naomi, Indira langsung menelepon putranya. Di ujung telepon, Clay berkata, "Halo.""Kamu pergi ke mana?" tanya Indira.Clay menjawab, "Zerant!""Apa-apaan kamu! Cepat putar balik sekarang. Nggak peduli apa yang terjadi sama Mauren, Ibu akan mengurusnya!" marah Indira.Saat ini, Clay yang berada di mobil bertanya dengan nada serius, "Siapa yang kasih tahu Ibu?" Dia baru saja keluar dari Red Leaf, tetapi Indira malah langsung meneleponnya. Apa yang pertama terlintas di benak Clay adalah ada mata-mata Indira di Red Leaf.Indira menjawab, "Kamu nggak perlu tahu siapa yang kasih tahu Ibu, tapi Clay, masalah ini nggak sesederhana itu. Ibu harap kamu bisa mengerti!""Apa maksudnya?" tanya Clay.Indira menjelaskan, "Hubunganmu dengan Naomi baru ada kemajuan, tapi Mauren langsung mencarimu. Ibu curiga ... ada dalang yang bantu wanita itu!"Sebelumnya, Indira tidak pernah memikirkan hal ini. Dia hanya menganggap semua itu sebagai kelicikan Mauren. Akan tetapi, setelah d