Rumor di Kota Lathe masih terus menyebar dengan maraknya. Perhatian publik yang tadinya berpusat pada Mauren, kini beralih ke Naomi. Fotonya yang berdiri di depan kamar pasien Mauren beredar di seluruh internet. Semua orang sangat marah melihat sosok Naomi yang hanya berdiri di sana.Pagi-pagi sekali, Naomi telah dijemput Alviva ke kantor. Di konferensi pers, ada banyak sekali satpam dan pengawal yang mengatur keamanan. Bahkan jika para wartawan ingin mengajukan pertanyaan, mereka tetap harus menunggu Naomi memiliki waktu luang.Dalam dua jam penuh, Naomi terus menceritakan perjalanan kariernya. Para wartawan di lokasi yang awalnya tidak sabaran ingin mewawancarainya, kini juga jadi serius mendengarkan ucapan Naomi. Dari rumor yang beredar sebelumnya, Naomi adalah seorang Nyonya di keluarga kaya yang tidak punya pekerjaan apa pun dan suaminya selalu saja sibuk. Oleh karena itu, dia jadi sangat membenci pelakor. Namun siasatnya menghadapi pelakor terlalu kejam sehingga memicu kemarahan
Tak disangka, Naomi malah menjelaskan visi dan misi kariernya dengan percaya diri di konferensi pers yang berlangsung selama beberapa jam. Saat sesi wawancara, Mauren mengira dia akan bisa melihat penampilan Naomi yang menyedihkan saat diburu pertanyaan.Akan tetapi, ternyata pada akhirnya Naomi malah melemparkan semuanya kepada Clay dan dirinya."Kamu hanya ingin melihat dia bercerai dengan kakakmu, tapi bagaimana denganku?" tanya Mauren dengan ekspresi muram. Setelah dipikirkan, dia menoleh ke arah Corin dan berkata, "Dari luar, dia memang mengatakan kakakmu yang menyuruhnya minta maaf. Tapi setelah dicermati, sebenarnya dia ingin menyiratkan bahwa aku yang memaksa kakakmu untuk membuatnya minta maaf!"Tanpa perlu diragukan lagi, semua orang juga pasti akan berpikir seperti itu. Posisi Mauren saat ini semakin sulit. Dia tidak menyangka Naomi akan membalasnya secara tak langsung seperti ini. Sebelumnya dia memang terlalu meremehkan Naomi karena mengira wanita itu sangat lemah lembut.
Saat ini kerja sama dengan Lavish International juga sudah berhasil. Dengan adanya dukungan dari Lavish International, studio mereka akhirnya mulai sedikit terkenal. Selanjutnya, pesanan di studio juga akan semakin banyak. Meskipun tetap saja dipengaruhi kekuasaan Clay, Naomi masih tetap akan baik-baik saja dengan bantuan pamannya.Alviva mengecek jadwalnya, lalu menjawab, "Sore ini kita harus menemui seorang klien dari Kota Norta."Naomi kaget mendengar hal itu. Hanya dalam waktu semalam, mereka bahkan mendapat klien dari Kota Norta? Naomi bertanya dengan nada takjub, "Apa ini karena koneksi Paman?"Alviva menggelengkan kepalanya. "Bukan! Ini karena draf design semalam sudah diketahui semua orang."Ucapan Alviva cukup masuk akal. Bagaimanapun, hanya segelintir orang yang bisa mengalahkan Clay. Sementara Clay saat ini mengalami pukulan yang cukup keras dari Naomi. Oleh karena itu, para klien mulai menaruh kepercayaan terhadap studio kecil mereka ini. Dulunya, studio kecil seperti milik
"Daripada harus kesal dituduh karena menghabiskan uangmu, lebih baik aku cari uang sendiri. Lagi pula, aku juga bukannya nggak sanggup cari uang sendiri!" Usai bicara, Naomi langsung berjalan melewati Clay, meninggalkan pria itu yang masih terpaku di tempatnya.Clay membatin, 'Naomi lumayan hebat juga. Cara apa yang digunakannya untuk mendapat bisnis dari Bradlie?'....Naomi dan Bradlie duduk di tempat yang tidak jauh dari Clay. Posisi Naomi membelakangi Clay, sedangkan tatapan Clay saat ini seakan-akan hendak menguliti Bradlie hidup-hidup! Dibandingkan dengan kemarahan Clay, Bradlie malah terkesan santai-santai saja.Setelah steik disajikan, Bradlie membantu Naomi untuk memotong dagingnya menjadi potongan kecil. Ekspresi Naomi sangat lembut saat berkata, "Terima kasih.""Kamu sering datang ke tempat ini?" tanya Bradlie."Aku jarang makan di luar," jawab Naomi. Dia tahu banyak restoran terkenal di Kota Lathe, tetapi jarang keluar untuk makan. Bagaimanapun, saat itu Indira sangat keber
Clay tidak sempat menghindar dari tamparan itu. Jelas sekali Clay tidak menyangka Naomi akan memukulnya demi Bradlie. Suasana hatinya yang sudah buruk sedari tadi, sekarang menjadi semakin parah."Kenapa? Aku mengganggu kalian? Bilang saja, kamu mau ke mana naik mobilnya? Vila? Atau hotel?" Nada bicara Clay semakin emosional, ucapan yang dilontarkannya juga semakin keterlaluan. Berani-beraninya Naomi memukulnya demi pria lain?Wajah Clay memanas saking marahnya, penampilannya sudah tidak karuan lagi saat ini. Naomi hanya menatap Clay dengan lekat-lekat. Meski jarak tinggi badan mereka lumayan jauh, aura Naomi saat ini sama sekali tidak kalah dari Clay."Clay, sudah kuperingatkan kamu untuk berhenti. Kalau kamu berani menggangguku lagi, aku nggak akan mengampunimu!" ancam Naomi.Clay tertawa. "Ternyata kalian memang ada hubungan yang tidak boleh diketahui orang lain?"Wajar saja kalau begitu, Bradlie adalah orang yang sangat pemilih. Ada begitu banyak proposal yang ditolaknya selama ini
Dulu, ketika ada pesta di rumah lama, Naomi akan sangat sibuk sehingga tidak sempat berdandan. Gaun-gaun yang dibuat khusus untuknya juga hanya disimpan di lemari dan tidak terpakai.Selama bertahun-tahun ini, Clay tidak pernah melihat Naomi mengenakan gaun. Jika dilihat sekarang, Naomi tidak ada bedanya dengan bintang yang bersinar di langit. Jelas-jelas begitu dekat dengannya, tetapi Clay tidak bisa menggapainya. Entah mengapa, Clay seketika merasa panik.Naomi naik ke mobil, menatap Clay yang terpana. Dia tersenyum dingin sambil bertanya, "Kenapa?""Kamu sangat cantik saat pakai gaun," sahut Clay yang tersadar kembali.Naomi sungguh cantik. Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa Clay tidak tahu ternyata istrinya secantik ini. Padahal, Naomi sepertinya tidak pernah berubah selama bertahun-tahun ini. Clay pun mengira dirinya sudah cukup memahami istrinya.Kini, Clay baru menyadari bahwa dia bukan hanya tidak memahami karakter Naomi, tetapi juga tidak tahu secantik apa Naomi saat mema
Naomi memang ingin bercerai dari Clay. Namun, ketika orang-orang merendahkannya seperti itu, bukan berarti dia tidak merasakan apa pun.Kalau bisa memilih, siapa yang mau diperlakukan tidak adil seperti ini, bahkan harga diri terus diinjak-injak?Naomi menatap Indira yang memakai gaun hitam dan bersanggul, persis seorang ratu. Ketika bicara, dia bahkan menggunakan nada memerintah.Dulu, sikap Indira ini yang membuat Naomi kehilangan kesabaran dan akhirnya bersembunyi di dapur. Kemudian, anggota Keluarga Harison pun mulai berpikiran bahwa dia memang seharusnya berada di sana.Senyuman di bibir Naomi makin lebar saat membalas, "Sepertinya nggak bisa, lagi pula aku ini masih Nyonya Muda Keluarga Harison.""Kamu masih berani mengatakannya?" sahut Indira dengan geram."Sudah!" Ketika Naomi masih ingin bicara, Clay sudah menyela dulu. Dia pun mendekapkan Naomi di pelukan sebagai bentuk perlindungan. Kemudian, Clay meneruskan, "Dia istriku, bukan pelayan, jadi tidak perlu pergi ke dapur.""Ka
Ketika Corin hendak merangkul lengan Naomi, Clay langsung berkata, "Dia harus menemaniku menemui tamu lain, kamu cari saja orang lain."Ada banyak nona di sini, mengapa harus mengajak orang yang berhubungan tidak baik dengannya? Clay tentu tahu motif tersembunyi Corin.Dahulu, Clay selalu berpura-pura bodoh karena mengira Naomi bisa mengatasinya sendiri, bahkan mengira tidak ada masalah. Tanpa diduga, ternyata ada kekacauan yang begitu besar di balik semua ini!Corin menatap Clay dengan kesal. Dahulu, Clay selalu mengalah jika Corin bersikap seperti ini. Akan tetapi, kali ini Clay malah merangkul Naomi dan berjalan ke sisi lain. "Ayo, kita pergi."Sikap Clay sangat tegas. Dia sama sekali tidak memberi Corin kesempatan untuk berinteraksi dengan Naomi.Melihat Clay yang seperti ini, Naomi pun memahami tujuannya. Malam ini, Clay ingin memberi tahu semua orang, termasuk anggota Keluarga Harison, bahwa dia akan mempertahankan pernikahannya.Jika itu sebelumnya, Naomi pasti akan terharu. Nam
Di Harison Group, Naomi melihat Eden, Nilam, dan karyawan lainnya keluar masuk ruangan. Karyawan dari beberapa departemen pun menghadiri rapat mendadak. Clay juga tampak tegang. Namun, Naomi tidak merasa kasihan kepada Clay.Seperti yang dikatakan Clay, malam ini mereka semua tidak perlu tidur lagi. Proyek di luar negeri bermasalah, hal ini sangat merepotkan. Semua karyawan dari setiap departemen kembali ke kantor untuk lembur dan membereskan masalah ini. Setelah rapat 3 kali, Clay baru beristirahat. Dia duduk di depan Naomi yang hampir tertidur.Naomi merasakan tatapan Clay, dia langsung tersadar dan berkomentar sembari memelototi Clay, "Aku berharap perusahaanmu nggak bisa melewati malam ini.""Sebaiknya kamu berdoa malam ini semua masalah bisa diselesaikan. Kalau tidak, kamu juga tidak usah tidur," ancam Clay. Ini artinya, jika Clay tidak bisa tidur, Naomi harus menemaninya.Ini adalah pembalasan dari Clay. Gibson mencari masalah dengan Clay, jadi Clay juga menyeret Naomi. Harus dia
Suasana di ruangan kantor sangat tegang. Eden mengangguk dan berucap, "Oke. Aku akan menyelidikinya."Kemudian, Eden keluar. Sementara itu, tatapan Clay menjadi dingin. Dia tidak berhenti merenung. Saat Eden memegang gagang pintu, Clay berseru, "Tunggu dulu!"Eden berujar, "Ada apa, Pak?"Clay memerintah, "Selidiki juga apakah Mauren punya musuh lain atau tidak.""Siap!" sahut Eden.Clay merasa masalah ini berhubungan dengan Naomi. Namun, belakangan ini banyak hal yang terjadi sehingga keyakinan Clay mulai goyah. Itulah sebabnya, kali ini Clay tidak berani bertindak gegabah saat menghadapi Naomi. Apalagi, Naomi tidak pernah mengakui bahwa dia terlibat dalam masalah Mauren.....Sementara itu, Naomi sangat sibuk. Acara peluncuran produk baru sudah berakhir dan sangat berhasil. Studio Ode juga sibuk. Ditambah lagi, proyek Bradlie sudah dimulai. Naomi harus mengurus detail-detail pada denah. Itulah sebabnya, Naomi berniat untuk tinggal di kantor. Saat Clay menelepon, Naomi merasa gusar.N
Ketika keluar dari perusahaan, Odele melihat Corin yang berjalan ke arahnya. Jika dibandingkan dengan Corin, penampilan Odele jelas lebih anggun. Odele pun kira-kira tahu apa yang terjadi saat melihat Corin."Kak Odele datang untuk mencari kakakku? Dia seharusnya sangat sibuk, 'kan? Apa kamu sempat bertemu dengannya?" Corin tampak sangat angkuh."Kamu yang melakukannya?" tanya Odele dengan ekspresi masam."Maksudnya? Aku nggak mengerti," sahut Corin."Huh, silakan berbangga sekarang. Menurut tebakanku, dia akan menikahi Naomi kembali sebentar lagi. Ketika saat itu tiba, kamu nggak akan bisa melakukan apa pun lagi!" jelas Odele.Ekspresi Corin sontak membeku. Odele tahu seperti apa kepribadian Corin, hanya Keluarga Harison yang masih dibutakan oleh wanita ini.Setelah Odele pergi, Corin menoleh dan menatap sosok belakang Odele sambil meludah. Kemudian, dia berjalan ke lift khusus presdir dengan angkuh.....Begitu Clay kembali ke ruang kantornya, Corin pun tiba. Corin tersenyum berseri-
"Kamu nggak mungkin mampu membuat Keluarga Harison bangkrut!" ujar Clay dengan sinis. Dia langsung melepaskan Naomi.Clay duduk di sofa, lalu menyalakan rokok dan melanjutkan, "Sebentar lagi Corin ulang tahun. Dia sudah mengincar perhiasan Posh Jewelry selama bertahun-tahun. Kamu siapkan 1 satu set untuknya."Corin belum pernah mendapatkan perhiasan Posh Jewelry padahal sudah mengincarnya selama beberapa tahun. Sudah jelas produk Posh Jewelry sangat digemari banyak orang. Naomi menyahut, "Nggak bisa. Perhiasan yang diinginkan Corin itu edisi terbatas."Clay menimpali, "Sekarang kamu itu presdir Posh Jewelry."Naomi menanggapi, "Jumlah produk ditentukan oleh dewan direksi. Aku nggak berhak mengambil keputusan.""Naomi!" seru Clay.Naomi berkata, "Oh, aku lupa. Kamu memang suka mengubah aturan, tapi Posh Jewelry berbeda dengan perusahaanmu. Jumlah produk yang sudah ditentukan nggak bisa diubah lagi."Naomi meneruskan ucapannya, "Apa aku harus mengubah aturannya demi hubunganku dengan Cor
Naomi merasa kalut begitu mendengar Bradlie akan kembali. Sampai sekarang, Gibson hanya tahu bahwa Bradlie tidak bisa datang ke Kota Lathe karena ulah Clay. Namun, perusahaan dan Bradlie sama sekali tidak mengetahui hal ini. Naomi merasa bersalah."Sepertinya, Bradlie sudah berhasil menyelesaikan masalahnya," ujar Naomi yang merasa lega.Gibson berkomentar, "Bradlie memang anak muda yang hebat."Ucapan Gibson memang terdengar ambigu, tetapi Naomi bisa merasakan desakan dari Bradlie kali ini. Naomi tidak menanggapi perkataan Gibson. Kemudian, Gibson membicarakan masalah pekerjaan dengan Naomi. Dia mengajari Naomi cara untuk mengelola perusahaan. Naomi mendengarkannya dengan serius.Setelah mengakhiri panggilan telepon, sekretaris berjalan masuk ke ruangan dan melapor, "Bu Naomi, Pak Clay sudah datang."Naomi baru saja menenangkan dirinya. Namun, ekspresinya langsung berubah sesudah mendengar laporan sekretaris. Clay datang bersama Eden yang membawa kotak makanan.Naomi tidak menyangka C
Naomi tersenyum sinis, lalu membuka pintu mobil. Naomi langsung naik ke mobil karena malas meladeni Corin.Melihat Naomi mengabaikannya, Corin segera menahan pintu mobil Naomi dan bertanya, "Naomi, sekarang kamu merasa bangga sekali, ya? Memangnya apa yang perlu dibanggakan darimu?""Aku nggak punya waktu untuk meladenimu," ujar Naomi dengan acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak peduli dengan Corin yang marah-marah.Hal yang paling mengesalkan adalah orang lain mengabaikanmu setelah kamu merencanakan sesuatu untuk mencelakainya."Aku mau beli perhiasan itu, kenapa kamu nggak mau menjualnya? Apa kamu nggak takut aku melaporkanmu?" tanya Corin.Naomi menimpali, "Kamu mau melaporkanku dengan alasan apa? Posh Jewelry selalu mengeluarkan produk edisi terbatas setiap tahun. Kalau kamu nggak mendapatkannya, berarti kamu yang terlalu lambat."Corin berujar, "Kamu ...."Naomi bertanya, "Apa masih ada urusan lain?"Corin mengingatkan, "Naomi, kamu jangan terlalu sombong!""Singkirkan tanganmu!"
Begitu Indira melontarkan ucapannya, suasana menjadi hening. Mauren memang tidak menyukai Corin, dia bahkan menganggap Corin sebagai rekan yang tidak bisa dipercaya. Namun, status Corin di Keluarga Harison masih berguna bagi Mauren.Melihat Mauren yang tidak berbicara, Indira berujar dengan tatapan dingin, "Mauren, aku ingat kamu itu pintar sekali. Jadi, jangan bertindak bodoh."Mauren menyahut, "Nggak ada yang memberikannya kepadaku, itu ponselku sebelumnya.""Benaran?" tanya Indira."Iya," jawab Mauren sembari mengangguk.Indira menarik napas dalam-dalam dan berusaha menahan emosinya. Kemudian, Indira berdiri dan melirik pelayan di belakang Mauren sekilas. Indira mengulurkan tangan dan pelayan yang merasa gugup berujar, "Nyo ... Nyonya."Mauren yang mendengar suara pelayan bertanya, "Apa maksud Bu Indira?"Indira menyahut, "Mauren, aku harap kamu nggak menelepon Clay lagi."Mauren bertanya balik, "Apa karena kakakku? Seingatku, kamu nggak menyukainya."Indira menjelaskan, "Tapi, kamu
Clay dan Naomi saling menatap dan berselisih satu sama lain. Mereka sama-sama memancarkan aura yang menakutkan. Tak lama kemudian, Clay berkata, "Naomi, nyalimu besar sekali!""Clay, jangan memaksaku!" ucap Naomi. Dia bersedia tinggal di sini karena situasi yang dihadapi oleh Gibson. Namun, ini sudah menjadi batas toleransinya.Clay tentu memahami maksudnya. Jika dia terus memaksanya, Naomi mungkin akan .... Setelah menarik napas dalam-dalam, Clay pun menenangkan diri sambil berjanji, "Aku tidak akan mengulanginya lagi!""Boleh saja kalau kamu mau pergi mencarinya, tapi jangan berurusan lagi denganku!" jelas Naomi yang enggan mengalah.Telepon barusan membuat Naomi paham bahwa hubungannya dengan Clay telah memicu amarah beberapa orang. Begitu murka, mereka sama sekali tidak dapat mengendalikan diri.Sementara itu, Clay baru saja membuat rumor pada siang hari bahwa mereka mungkin masih belum bercerai atau sudah rujuk, tetapi dia malah berkemudi ke Zerant malam harinya. Sebenarnya, dia i
Setelah mematikan telepon Naomi, Indira langsung menelepon putranya. Di ujung telepon, Clay berkata, "Halo.""Kamu pergi ke mana?" tanya Indira.Clay menjawab, "Zerant!""Apa-apaan kamu! Cepat putar balik sekarang. Nggak peduli apa yang terjadi sama Mauren, Ibu akan mengurusnya!" marah Indira.Saat ini, Clay yang berada di mobil bertanya dengan nada serius, "Siapa yang kasih tahu Ibu?" Dia baru saja keluar dari Red Leaf, tetapi Indira malah langsung meneleponnya. Apa yang pertama terlintas di benak Clay adalah ada mata-mata Indira di Red Leaf.Indira menjawab, "Kamu nggak perlu tahu siapa yang kasih tahu Ibu, tapi Clay, masalah ini nggak sesederhana itu. Ibu harap kamu bisa mengerti!""Apa maksudnya?" tanya Clay.Indira menjelaskan, "Hubunganmu dengan Naomi baru ada kemajuan, tapi Mauren langsung mencarimu. Ibu curiga ... ada dalang yang bantu wanita itu!"Sebelumnya, Indira tidak pernah memikirkan hal ini. Dia hanya menganggap semua itu sebagai kelicikan Mauren. Akan tetapi, setelah d