Jenderal Yutamg yang kembali ke kediamannya Mulai mengumpulkan semua berkas-berkasnya, Jenderal Yutang ingin sesegera mungkin mengembalikannya ke Raja Tanduq dan memberitahu tentang kemundurannya menjadi jenderal perang, posisi Jenderal perang itu lebih pantas diteruskan oleh seseorang yang sangat peduli pada kerajaan Tarum, orang yang bisa mengatasi segalanya termasuk Demon.Sehari setelahnya mengumpulkan semua berkas-berkasnya Jenderal Yutang sudah siap untuk mengembalikan semua berkas-berkas itu, tidak ingin membuang waktu Jenderal Yutang bergegas pergi ke istana kerajaan.Di aula istana kerajaan semua menteri hadir seperti biasa, Pangeran Fua dan Putri Fu bahkan juga hadir untuk membahas peperangan yang dikatakan oleh Nau Sang sebelumnya dan hanya Nau Sang yang tidak hadir."Jika wakil Jenderal Nau Sang yang sudah mengatakannya Aku akan langsung mempercayainya," ucap menteri Cian."Padahal sebelumnya menteri Cian selalu menentang wakil jenderal Nau Sang, sekarang kenapa menteri Ci
Mendengar perkataan Nau Sang tiba-tiba saja merasa sedikit menyesal sudah menyerahkan begitu saja posisinya, andai dirinya tahu Nau Sang melakukan semua ini karena ada dendam mungkin dirinya tidak akan melakukan sampai sejauh ini."Haaaaaah," jenderal Yutang menarik nafas panjang mendengar perkataan Nau Sang Walau memiliki sedikit penyesalan tidak tahu kalau Nau Sang memiliki dendam tersendiri Jenderal Yutang juga berpikir semua sudah terlanjur, Jenderal Yutang yakin Nau Sang pasti tidak akan menghancurkan kerajaan Tarum karena yang dilakukannya semata untuk kerajaan Tarum itu sendiri."Aku tidak perlu ragu, dia pasti akan melakukan semua yang terbaik untuk kerajaan," ucap Jenderal Yutang."Ahhhh, dari pada memikirkan itu lebih baik aku menyiapkan saja yang lainnya, setelah ini akan penyerahan posisi lalu ada pesta kemunduran ku dan pesta pengangkatan Nau Sang, aku akan sibuk," sambung Jenderal Yutang yang berbicara sendiri.Di tempat lain Nau Sang yang berjalan pergi tersenyum puas
"Tetap tidak bisa, aku tidak menyangkal permintaan seperti itu yang pangeran inginkan," ucap Jenderal Yutang dengan cepat.Pangeran Fua menarik nafas panjang dan bersiap memberitahu semua Kenapa dirinya melakukan semua itu, sebenarnya Pangeran Fua masih belum bisa menerima kalau Nau Sang Yang baru menjabat sebagai wakil jenderal beralih menjadi jenderal dengan cepat."Bukankah dari sebelumnya Jenderal Yutang tidak pernah menang darinya, hal ini mungkin saja jenderal tak bisa menang dan itu akan menjadikan kenangan tersendiri yang pantas untuk dibanggakan," ucap Pangeran Fua mencoba meyakinkan Jenderal Yutng."Pertandingan ini juga tidak akan melibatkan pedang," sambung Pangeran Fua."Aku benar benar berharap pada jenderal Yutang," ucap Pangeran Fua lagi."Kalau begitu Katakan padaku pertandingan seperti apa yang aku akan lakukan dengannya?" Tanya Jenderal Yutang."Pertandingan yang paling Jenderal Yutang sukai, pertandingan siapa yang paling kuat minum arak," ucap Pangeran Fua."Bukan
Tanpa menunggu jawaban jenderal Yutang Nau Sang langsung mengangkat satu Kendi besar dan kembali meminumnya, satu Kendi lagi yang tersisa juga dihabiskannya begitu saja tidak menunggu Jenderal Yutang mengatakan apapun."Hahaha, Aku sama sekali tidak menyangka kamu bisa minum lebih banyak mengalahkan aku, ternyata kamu memang serba bisa tidak salah aku akan menyerahkan posisi ku pada mu," ucap Jenderal Yutang."Aku dipuji seperti ini benar-benar merasa Tersanjung," sahut Nau Sang."Jadi Pangeran Fua apa ini sudah cukup atau Pangeran akan menambahkan arak Lagi Untukku," sambung Nau Sang."Tidak perlu pembuktiannya sudah cukup sampai di sini saja, karena wakil Jenderal Nau Sang bisa mengalahkan jenderal Yutang sepertinya memang wakil jenderal pantas menggantikannya," ucap Pangeran Fua."Karena pertandingan sudah selesai kalian semua boleh pergi, minum arak bukan sebuah pertandingan Aku tidak ingin pertandingan seperti ini terjadi lagi," sahut Raja Tandua."Baik Ayah, itu tidak akan terja
Semua menatap ke arah jenderal Yutang dan Nau Sang, semua prajurit Jenderal Yutang seperti tidak percaya dikatakan oleh Jenderal Yutang baru saja.Mereka menatap jenderal Yutang yang terlihat sangat serius dengan perkataannya, walau mereka tidak tahu kenapa Jenderal Yutang mengatakan semua itu."Aku tahu apa yang sedang kalian pikirkan, aku mengambil keputusan ini secara sepihak tanpa memberitahu kalian lebih dulu," ucap jenderal Yutang."Tapi... .""Kami bersedia Jenderal," sahut semua serentak membuat jenderal Yutang yang mendengarnya sangat terkejut."Tunggu, apa yang baru saja kamu katakan," ucap Jender Yutang tidak percaya apa yang baru saja di dengarnya."Kami bersedia menjadi prajurit wakil jenderal Nau Sang," sahut semua prajurit serentak.Jenderal Yutang terdiam mendengar perkataan para prajuritnya, Jenderal Yutang mengira para prajuritnya akan merasa sedih dan terpukul karena dirinya menyerahkan hampir dari mereka semua ke Nau Sang, tapi mendengar para prajuritmu berkata den
melihat Hima dan prajurit yang lainnya terdiam Nau Sang sudah tahu apa yang mereka pikirkan, sebelumnya prajurit Jenderal Yutang selalu mengejek mereka mengejek pelatihan yang diajarkannya saat menjadi ketua Hima dan yang lainnya sangat enggan dan ingin menolak mereka semua."Aku tahu apa yang kalian pikirkan, tapi kita tidak bisa menolak mereka, sudah sepantasnya mereka menjadi prajurit ku juga karena Jenderal Tang yang memberikannya, aku harap kalian bisa menahan ego masing-masing," ucap Nau Sang."Apa kalian mengerti!" sambung Nau Sang."Kami mengerti ketua," sahut Hima dan prajurit senior lainnya.Penolakan secara tidak langsung para murid senior membuat murid lainnya kebingungan, kenapa mereka sampai seperti itu pikir prajurit baru karena mereka tidak mengerti permasalahannya."Baiklah, aku ucapkan terima kasih untuk kejutan selamat dari kalian, sebagai hadiah kembalian aku akan berikan kalian semua libur latihan selama tiga hari," ucap Nau Sang."Terima kasih ketua," sahut semua
Pemakaman berjalan dengan lancar tidak ada satupun hambatan, keluarga pelayan yang mati juga sudah merelakan kepergian keluarganya itu, Nau Sang memberi kompensasi yang sepantasnya di terima oleh keluarga pelayannya.Semua sudah selesai tapi masih ada yang belum terselesaikan, Nau Sang masih belum tahu siapa yang membunuh pelayannya itu dan apa alasannya membunuhnya, kenapa pelayannya itu mati di ruang penyimpanan sedangkan para pelayannya tidak mungkin kekurangan uang, Nau Sang yakin dirinya sudah memberi para pelayannya gaji yang cukup.Setelah selesai pemakaman Nau Sang mengumpulkan para pelayan dan penjaga yang ada di rumahnya tanpa terkecuali, Nau Sang ingin memastikan apa selama ini gaji yang diberikannya masih kurang.Semua terdiam menatap Nau Sang memasang wajah serius, mereka sudah bisa menebak kalau Nau Sang mengumpulkan mereka karena pelayan yang baru saja di kubur."Apa kalian tahu kenapa aku memanggil kalian?" Tanya Nau Sang."Tidak Tuan," sahut semua serentak."Seperti y
Nau Sang sudah tahu harus melakukan apa dan mencarinya di mana, orang yang membunuh pelayan itu saat ini masih berada di kota, mata-mata dari kerajaan Namgala itu memiliki nyali yang besar walau sudah membunuh pelayannya masih berani berkeliaran di sekitarnya."Ternyata kamu benar-benar bisa memanggil roh," ucap Aru."Sudah kubilang kamu hanya perlu mempercayai ku, Sekarang aku tidak memiliki waktu untuk berdiam dan hanya berbicara dengan mu, mata-mata yang membunuh pelayanku itu masih berada di kota ini dia memiliki Nyali yang besar karena masih berani tinggal walau sudah membunuh pelayan ku," sahut Nwu Sang."Sepertinya dia mengira dia sangat hebat, mengira pembunuhan yang dilakukannya tidak akan ada yang mengetahuinya benar-benar sangat tidak masuk di akal," sambung Nau Sang yang langsung berjalan pergi."Jadi apa kamu akan Membunuhnya setelah mendapatkannya?" Tanya Aru lagi."Tentu saja, aku malah akan langsung memenggal kepalanya dan mengirimnya ke kerajaan Namgala, tentu saja se