Share

41 - Semakin Tak Tahu Diri dan Tak Tahu Malu

“Kamu nggak pernah belajar, yah Van!” sindir Jay melalui tablet di tangan Atin.

Jay menatap layar tablet dengan tatapan dingin, wajahnya yang terpampang di sana kontras dengan keputusasaan yang tergambar jelas di wajah Vanya. Di sisi lain, Atin tetap menjaga jarak, tanpa ekspresi, seperti bayangan yang tak terpisahkan dari Jay.

"Jay! Please! Aku mohon bantu aku kali ini!" Vanya berteriak hampir histeris, suaranya bergetar di antara tangis dan amarah yang terpendam.

Jay menarik napas dalam-dalam, mengendalikan emosinya yang sebenarnya sudah lama mati rasa terhadap Vanya.

“Aku udah memberi lebih dari cukup ke kamu, Vanya. Uang yang terakhir kali kukirim harusnya cukup untukmu bertahan selama beberapa bulan, bahkan bertahun-tahun kalau kamu tau cara menggunakannya dengan bijak. Tapi kamu malah kembali untuk meminta lebih, seolah-olah aku bank pribadimu.”

Tatapan tajam Jay tergambar jelas di tablet yang dipegang Atin.

Vanya menggelengkan kepalanya dengan cepat, rambutnya yang panjang bera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status