Share

18 - Kedatangan Vanya

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-17 11:46:03

Jay berjalan ke arah pagar dengan langkah berat, matanya menatap tajam ke arah Vanya. Ketika dia sampai, dia tidak repot-repot menyapa. Bahkan dia tidak membukakan pagar untuk mantan istrinya.

"Apa maumu?" tanya Jay dengan nada dingin.

Vanya tersentak mendengar nada suara Jay. Belum pernah dia mengetahui sisi Jay yang seperti itu.

"Jay, aku ... aku perlu bantuanmu." Vanya berusaha menebalkan tekadnya.

Dia harus mendapatkan sesuatu dari Jay. Memangnya Jay yang biasanya patuh padanya tidak jatuh iba melihat dia dalam kondisi ini?

"Oh, minta bantuanku? Lalu ... ke mana Om Deri yang kamu dan ibumu bangga-banggakan?" Jay memberikan tatapan jenaka namun berbahaya saat dia menyindir.

Vanya terhenyak atas sindiran itu. Matanya bergerak gelisah saat Jay menyebut nama pria yang menjadi penyebab dia menceraikan Jay.

"Dia ... jangan sebut lagi nama orang brengsek itu!" Vanya setengah berteriak. "Dia bajingan!"

Ucapan Vanya tentu saja menerbitkan senyuman kecil di wajah tampan Jay.

"Oh? Bukankah
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   19 - Cari 'Angin Segar' di Klub

    Keheningan yang menyusul terasa mencekam. Jay menatap Vanya dengan tatapan tidak percaya, merasa dikhianati untuk kedua kalinya."Jadi," Jay akhirnya berkata. Suaranya dipenuhi kekecewaan dan amarah yang ditahan, "semua ini hanya tentang uang?"Jelas saja dia merasa dimanfaatkan oleh Vanya. Betapa bodohnya dia sempat iba dan ingin membantu.Vanya mencoba menjelaskan, "Bu-bukan gitu, Jay. Kami benar-benar membutuhkan bantuan dan—""Udah!" potong Jay, mengangkat tangannya. "Aku nggak ingin dengar lagi. Kamu tau, Vanya? Untuk sesaat tadi, aku benar-benar berpikir mungkin ada sedikit penyesalan kamu karena perlakuan kamu dan keluargamu ke aku dulunya. Tapi ternyata … kalian tetap nggak berubah!"Wajah Vanya menunjukkan penyesalan, tapi bukan karena apa yang dia dan keluarganya pernah lakukan ke Jay, melainkan menyesal karena kurang memilah kata yang bagus untuk meminta uang ke mantan suaminya.Jay berbalik, siap untuk pergi, tapi berhenti sejenak. Tanpa menoleh, dia berkata, "Aku akan men

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-18
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   20 - Memikat 4 Wanita Sekaligus

    Sementara Bella membawanya berkeliling, Jay terus memainkan perannya sebagai anak polos yang banyak bertanya. Dia sengaja menanyakan hal-hal yang terlihat tidak penting, tapi sebenarnya mengumpulkan informasi."Wah, klub ini besar sekali, ya Kak. Berapa lama udah berdiri?" tanya Jay. “Apa ada artis sering ke sini? Aku berharap bisa ketemu artis, Kak.”Bella menjawab santai, "Oh, Blizard udah ada sejak 5 tahun lalu. Tapi baru 2 tahun terakhir jadi hits banget."Jay mengangguk antusias. "Wah, keren! Pemiliknya pasti orang hebat ya, Kak?""Hm, soal pemilik sih ...." Bella terlihat ragu sejenak. "Yang jelas, bos besar jarang ke sini. Biasanya yang mengurus tempat ini Pak Marco."Jay menyimpan informasi ini dalam memorinya. Marco. Nama yang harus dia selidiki lebih lanjut.Saat mereka berjalan, beberapa wanita cantik lainnya bergabung dengan mereka. Kini Jay dikelilingi oleh empat wanita cantik yang terlihat sangat tertarik padanya."Aduh, jangan rebutan dong," canda Bella pada teman-teman

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-18
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   21 - Menciptakan Gara-Gara

    Eva yang paling agresif langsung memangkas jaraknya dari Jay sambil satu tangan mengelus paha Jay dengan gerakan seduktif.Jay tersenyum malu-malu. "Ah, Kak, aku ... aku nggak tau harus gimana. Ini … ini pertama kalinya aku ke tempat begini."Mata Jay mengkuti tangan Eva yang sudah mulai merambah bagian dalam pahanya.Tak mau kalah dari rekannya, Bella pun mengelus lembut bibir Jay. "Tenang aja, Jon sayang, kami akan membimbingmu."Bella mendekatkan bibirnya ke wajah Jay, ingin meraih bibir Jay. Sementara, elusan Eva di pangkal paha semakin intens hingga menyentuh benda pusaka Jay.Saat para wanita semakin liar, Jay tiba-tiba berdiri. "Ah, maaf, Kak! Aku ... aku ... aku harus ke toilet sebentar."Tapi Eva yang sudah bernapsu karena ketampanan dan kepolosan Jay, lekas berdiri juga dan menempelkan tubuhnya ke Jay. Tindakan itu diikuti Bella, Ocha, dan Fara. Mereka mengepung Jay dari berbagai arah dan menyentuh tubuh dan wajah Jay dengan gerakan sensual.“Ja-jangan, Kak!” Jay berlagak pa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-18
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   22 - Marco Datang

    “Huh! Kamu pikir hanya karena namamu Jon maka dirimu adalah King Jek Jon?” tukas Roger. “Bocah culun sepertimu sok ingin bertingkah seperti King Jek Jon! Ha ha ha!”Anak buahnya langsung ikut tertawa mengejek Jay dan terlihat semakin meremehkan dia.“Mana mungkin dia King Jek Jon, Bos! Mukanya aja masih kayak bocah yang kencingnya belum lurus! Ha ha ha!”Ejekan anak buah Roger membuat yang lain semakin menertawakan Jay.“Heh, bocah Jon! Lekas lakukan perintahku tadi!” teriak Roger.Teriakannya membuat orang yang ada di lorong menoleh dan memilih untuk menyingkir, tak mau terlibat.“Tidak mau. Jelas-jelas kamu yang sengaja menabrakku.” Jay tegas menolak.Mata Roger berkilat berbahaya. "Oh, kamu berani menolak perintahku, bocah? Sepertinya kamu perlu butuh diajari."Dia melayangkan tinjunya ke arah Jay, yakin bahwa pukulannya akan mengenai sasaran dengan telak. Namun, apa yang terjadi selanjutnya membuat semua orang terkesiap.“Aku nggak suka diatur oleh orang yang bahkan nggak tau cara

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-18
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   23 - Mendatangkan Nero dari PhantomClaw

    Jay tertawa dalam hati. Benar-benar tipikal preman jalanan yang tak tahu diri, membela saudara terlalu buta. “Luar biasa.”Dia menatap Marco dengan tenang, tidak terintimidasi oleh ukuran tubuhnya yang besar. "Logika yang menarik. Jadi menurutmu, jika adikmu menganggap bumi itu oval, maka semua orang harus setuju?"Marco menggertakkan giginya. "Jangan sok pintar kamu, bocah brengsek!""Aku nggak sok pintar," balas Jay. "Hanya mencoba memahami cara berpikirmu yang ... unik."Marco, pria kekar dengan bekas luka di wajahnya, menatap Jay dengan pandangan meremehkan."Bocah ingusan brengsek sepertimu berani-beraninya mengacau di klubku?" Marco mendengus. "Aku akan mengajarimu sopan santun."Jay hanya tersenyum tipis, posturnya tetap tenang. "Silakan coba, Kakak Marco."Marco menyerang dengan pukulan keras ke arah wajah Jay. Namun, dengan gerakan mulus bagai air mengalir, Jay memiringkan kepalanya sedikit, membuat tinju Marco hanya menyapu udara kosong."Terlalu lambat," komentar Jay santai

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   24 - 'Penghargaan' untuk Nero

    “Kak Nero!”“Bos Nero!”Marco dan Roger langsung menyambut Nero yang datang, diikuti anak buah masing-masing. Rombongan mereka segera keluar dari lorong untuk menghampiri Nero.Jay berjalan santai keluar dari lorong dan melangkah ke mereka yang sudah berkumpul di ruangan luas.“Kau! Apakah kau yang mengacau di sini?” tanya Nero.Sosok Nero yang setinggi hampir 2 meter dengan kulit sawo matang dan bekas luka di pipi kirinya, sangat terlihat intimidatif.Namun, Jay malah memberikan cengiran. “Iya, itu aku. Apakah ini yang dikatakan sebagai Bos Nero dari PhantomClaw?”Mata tajam Nero meneliti Jay dari atas sampai bawah, khawatir kalau-kalau Jay anak petinggi yang dia kenal. Tapi sepertinya dia tak pernah melihat bocah tampan culun itu di mana pun.Jangankan Nero, bahkan Erlangga yang sering berada di dekat Jay saja bisa terkecoh dengan penyamaran Jay, apalagi Nero yang ada di circle ketiga PhantomClaw!“Kamu! Jangan seenaknya menyebut PhantomClaw secara nggak hormat dengan mulut sialanmu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   25 - Beramal Setengah Miliar

    “Tak berani mengaku, ya?” Suara Jay bagaikan sembilu yang menyakitkan hati mereka dan menciutkan nyali hingga sebesar biji merica.Ratusan anggota PhantomClaw tertunduk takut ketika bos besar sedang marah seperti itu. Dengan tindakan tegas Jay pada Nero, itu sama saja sebuah pesan tegas dari sang bos besar untuk mereka semua.“Biar aku segarkan lagi ingatan kalian semua!” seru Jay sambil berdiri jumawa di tengah lapangan. “PhantomClaw bukan organisasi preman jalanan! Kita nggak memukul sembarang orang, apalagi hanya karena tersenggol atau nggak sengaja bertabrakan. Kita nggak serendah itu!”Hening di antara mereka, hanya ada suara Jay saja.“Udah berulang kali kubilang agar kalian semua lebih baik low profile, sembunyikan identitas kalian sebagai anggota PhantomClaw, nggak usah petantang-petenteng mirip preman pasar! Kalian di sini harusnya udah nggak di level itu! Hilangkan mental preman pasar dari diri kalian kalau udah masuk PhantomClaw! Kita hanya berurusan dengan orang-orang besa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   26 - Black Virus

    Jay mendengarkan laporan Erlangga dengan seksama, matanya menyipit. "Black Virus? Bukankah mereka organisasi yang baru berdiri 2 tahun ini? Masih bayi dan mereka berani sekali mencoba mengambil alih teritori kita."Erlangga mengangguk serius. "Mereka sudah mulai memasuki beberapa area kita di pinggiran Jatayu, Bos. Informan kita melaporkan mereka membawa senjata dan mulai mengintimidasi pedagang lokal."Jay berdiri, berjalan ke arah jendela kantornya yang menghadap kota Jatayu."Berapa banyak orang yang mereka kirim?"Dia tak mungkin rela wilayahnya direbut pihak lain. Jatayu adalah area utama bermain mereka. Jatayu adalah warisan dari pemimpin-pemimpin terdahulu dan tak boleh hilang dalam kepemimpinan Jay."Sekitar 50 orang, Bos. Mereka dibagi dalam kelompok-kelompok kecil untuk menghindari kecurigaan."Sebagai kepala divisi keamanan, Erlangga bekerja dengan baik dan memberikan data akurat untuk bos besarnya.Jay mengangguk perlahan. "Cerdik. Tapi nggak cukup cerdik." Dia berbalik me

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20

Bab terbaru

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   200 - Berhasil Ditaklukkan

    "Tutup moncong busukmu, Jek! Aku tak butuh belas kasihanmu!" teriak Bruno. "Lebih baik kau lekas menyerah padaku, dan PhantomClaw milikmu akan baik-baik saja!" Jek Jon terkekeh sembari dia menerima pukulan demi pukulan Bruno. Kali ini dia tidak menghindari. "Memangnya apa yang dijanjikan majikanmu mengenai aku dan PhantomClaw?" Jek Jon bertanya dengan bahasa tersirat. Dia sudah paham bahwa di balik pergerakan organisasi milik Bruno yang mengganggu PhantomClaw, pasti ada orang dengan kedudukan tinggi yang ingin dia hancur. Hanya saja, dia belum bisa memastikan orangnya. Tapi dia yakin, tak lama lagi semua tabir akan terbuka untuknya. Bruno menyeringai. "Beliau hanya meminta aku untuk mengendalikan kamu yang mirip kuda liar! Maka dari itu, Jek. Kusarankan kamu lekas menyerah dan kalian akan tetap bisa bertahan. Patuhlah!"Seraya menyerukan kata terakhir, Bruno mengirimkan pukulan tenaga dalam dari jarak 15 meter ke Jek Jon di depannya. "Apakah kepalamu terbentur meja saat kamu m

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   199 - Pertarungan Sengit

    "Oh, rupanya kau juga mampu menggunakan kekuatan semacam itu, he he!" Keluar seringaian dari Jek Jon. Bukannya gentar, dia justru terpacu untuk lekas menerjang ke Bruno. "Kemari kau, Jek Jon sampah!" teriak Bruno. Malam itu, di sebuah kedalaman wilayah yang jauh dari pemukiman penduduk di Pulau Gaharu, suasana tegang telah tercipta sejak awal. Jek Jon mengumpulkan tenaga murni, aliran chakra segera membanjiri tubuhnya, pergi ke titik-titik chakra untuk memaksimalkan potensi di setiap lini tubuhnya. "Hmph!" Jek Jon mendengus keras seraya meledakkan auranya sehingga debu di sekelilingnya mulai beterbangan. Setelahnya, dia melesat ke Bruno yang telah menanti dengan mata nyalang melotot. "Ayo! Kita tak perlu banyak basa-basi!" seru Bruno tanpa mengendurkan auranya sendiri. Jay yang sedang dalam mode Jek Jon si Raja Bengis, lekas menebaskan tangannya yang membentuk cakar. Angin energi keluar dari sana dan siap mencabik Bruno. "Apa itu basa-basi? Justru kamu yang te

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   198 - Mendatangi Markas Mafia Lain

    “Dia adalah Jay, Pa.” Zafia menjawab Tistan.Zafia tidak ingin secara gamblang mengungkap mengenai jati diri suaminya.Tapi, Tristan tidak puas dan masih bertanya, “Iya, dia adalah Jay. Tapi apakah dia juga punya identitas lain sebagai Jek Jon?”Sembari memunculkan senyumannya, Zafia menyahut, “Dia Jay, Pa. Jay Mahawira.”Usai mengucapkan kalimat itu, tampaknya tak hanya Tristan yang gemas. Yoana pun demikian.“Fia, jawab yang benar!” Yoana kehilangan kesabaran.Yoana merasa putrinya sedang menutupi sesuatu dan hal tersebut berbahaya dan menakutkan.Bagaimana mungkin sesuatu yang berkaitan dengan organisasi mafia terbesar di Astronesia tidak menakutkan?“Dia suamiku, Ma, Pa. Dia Jay Mahawira. Tentunya jawaban ini sudah lebih dari cukup, kan?” Masih dengan ketenangan yang sama, Zafia menanggapi kedua orang tuanya.Tristan menghela napas, tak tau lagi bagaimana cara berpikir Zafia. Membela suaminya sedemikian kuat di depan orang tuanya sendiri ketika sang suami terindikasi memiliki kait

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   197 - Kepanikan Orang Tua

    "Hm, lakukan evakuasi seperti biasa." Jay berbicara sambil berjalan ke arah belakang gedung NeoTech. Tidak lupa dia masuk ke ruangan khusus yang bisa menghilangkan bau dan aroma. Benar-benar ruangan steril yang dia bangun khusus untuk insiden semacam ini. Setelah itu, melalui jalan rahasia di balik dinding dapur, dia meluncur menggunakan golf car menuju kediamannya. "Jay." Muncul sosok Zafia, menunggu Jay keluar dari pintu rahasia di kediamannya, di ruang gudang bersih mansionnya.Jay bertatapan dengan istrinya. Dia sadar ada banyak hal yang harus dia ungkapkan ke Zafia. "Pastinya ada banyak hal yang perlu kamu katakan ke aku, ya kan Jay?" Zafia menatap lurus ke suaminya dengan dua lengan terlipat di depan dada. Dari kalimat itu saja Jay sudah mengerti bahwa sang istri telah mengetahui jati dirinya sebagai King Jek Jon. Bahkan Zafia bisa menemukan pintu rahasia di mansion. Tapi, mungkinkah Zafia mengetahui siapa dia dari investigasi Darius Wu? "Fi, sayang, nanti kita bicarakan

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   196 - Diburu Aparat

    Sementara itu ….Di apartemennya yang sederhana, Darius Wu sedang memeriksa dokumen tambahan ketika layar laptopnya tiba-tiba menampilkan pesan aneh.Pesan itu sederhana namun membuat darahnya membeku:“Kamu sudah terlalu jauh, Darius. Dunia gelap tidak mentolerir pahlawan.”Setelah itu, muncul gambar berikutnya di layar dia. Gambar yang menampilkan anak tidak sah Darius, yang selama ini dia sembunyikan sangat rapat dari publik. Anak yang selama ini menjadi satu-satunya ketika istri sah Darius divonis tidak subur oleh dokter tapi sang istri menolak keras pada poligami.Jika anak itu ditemukan istri sahnya, bisa dipastikan anak itu dalam bahaya. Namun, kini PhantomClaw juga sudah mengendus keberadaan si anak yang sudah Darius simpan sangat rapat.Bukankah anak itu sama saja dalam situasi bahaya?Darius tersentak, matanya menyapu sekeliling ruangan. Ketika dia bangkit dari kursinya, suara langkah kaki terdengar dari lorong luar.Pintu apartemennya dihantam keras, membuat Darius panik. D

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   195 - Kedok Terbongkar

    Jay terdiam sejenak, lalu berkata pelan, “Aku melindungi kotaku. Itu aja.” Setelahnya, dia memulaskan senyumannya.Tanpa menunggu jawaban Lina, Jay berjalan pergi bersama pasukannya, meninggalkan wartawati itu dengan banyak pertanyaan yang menggantung di pikirannya.* * *Langit Jatayu malam itu dihiasi sorotan lampu helikopter yang memecah gelap. Suara sirene meraung di berbagai sudut kota.Di layar-layar televisi dan media sosial, wajah Jay, CEO karismatik Supreme Group, terpampang di samping nama yang selama ini hanya terdengar dalam bisik-bisik gelap: King Jek Jon.Berita itu meledak seperti bom waktu. Detektif swasta bernama Darius Wu, seorang pria paruh baya dengan reputasi tanpa cela, baru saja mengungkapkan temuannya ke publik.“Bukti-bukti tak terbantahkan—rekaman pertemuan rahasia, transaksi gelap, dan koneksi organisasi bawah tanah—semua mengarah pada satu kesimpulan: Jay adalah sosok di balik kekaisaran kriminal yang mengendalikan bayangan Jatayu.” Seorang pembawa berita s

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   194 - Lina Menginginkan Hati Nurani Jay

    “Anda sangat berbeda dari yang dulu saya kenal.” Lina menyambung.Dia bahkan menekan perasaan rindunya akan sosok terpuji Jay dan tetap fokus pada misi kedatangannya. Menurutnya, Jay masih bisa diselamatkan.Jay bersandar di kursinya, jemarinya menyentuh dagu. “Lina, dunia ini bukan hitam dan putih. Terkadang, untuk mencapai sesuatu yang lebih besar, kita harus berani melangkah di area abu-abu. Apa kamu berpikir Jatayu bisa jadi kayak sekarang tanpa pengorbanan?”Pria itu tau dengan jelas bagaimana perasaan Lina terhadapnya, dan dia mengucap salut di dalam hati atas profesionalitas Lina.“Pengorbanan siapa?” Lina menyergah. “Orang-orang biasa yang harus menanggung risiko karena permainan Anda? Atau pejabat-pejabat yang Anda tekan hingga mereka tidak punya pilihan?”Lina terkadang tak ingin percaya, bahwa pria yang dia kagumi atas keberanian, patriotisme, dan kebaikan kemanusiaannya … kini seperti monster. Atau dia saja yang tak tau bahwa selama ini Jay memang monster?Jay menatap Lina

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   193 - Lina Ingin Bertemu

    "Nggak ada pilihan lain," jawab salah satu dari mereka dengan putus asa. "Dia tau terlalu banyak. Dia bisa menghancurkan keluarga kita tanpa menyentuh kita langsung."Di markasnya, Jay menerima laporan dari Erlangga. Wajahnya tetap tenang, hanya sedikit senyum terlukis di bibirnya."Mereka menyerah?" tanya Jay, nadanya datar namun penuh wibawa.Erlangga mengangguk. "Semua target sudah menunjukkan tanda-tanda surut. Beberapa bahkan sudah mengirimkan utusan untuk berdamai."Jay menyandarkan tubuhnya ke kursi, memutar gelas anggur di tangannya."Pfftt!” Jay mendengus geli. “Mereka membuatnya terlalu mudah. Ketakutan memang alat yang paling kuat, Erlangga. Nggak perlu darah, nggak perlu kekerasan. Hanya sedikit sentuhan, dan mereka langsung runtuh."Dia memandang keluar jendela besar yang memperlihatkan gemerlap kota Jatayu di malam hari."Biarkan mereka tetap di tempatnya. Kita nggak butuh mereka lenyap. Kita hanya butuh mereka untuk menjadi peringatan hidup bagi siapa aja yang mencoba m

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   192 - Meminjam Ketakutan Orang Tersayang

    “Kota Jatayu mungkin telah tunduk, tapi permainan kekuasaan ini baru saja aku mulai.” Jay menggumam.Dia paham, untuk mempertahankan tahtanya di balik layar, dia harus selalu satu langkah di depan musuh-musuhnya.* * *Jay duduk di ruang konferensi Supreme NeoTech, jari-jarinya mengetuk meja dengan ritme perlahan. Di hadapannya, layar besar memutar rekaman rapat rahasia para elit yang baru saja dia peroleh.Erlangga berdiri di sisi kanan, menunggu instruksi dengan sikap siaga seperti biasa.Mata Jay memerhatikan dengan saksama, sedangkan wajahnya tetap tenang. Pada layar itu, salah satu pria berjas mahal sedang berbicara penuh semangat, membakar semangat para hadirin untuk melawan dominasi Jay."Kita tidak bisa terus membiarkan dia menghancurkan semua yang kita bangun! Jatayu ini adalah kota kita, bukan miliknya. Kita punya hak untuk melawannya!" Demikian kalimat pria berjas mahal itu.Jay tersenyum tipis. "Lucu sekali. Mereka berbicara soal hak seolah aku yang merebut sesuatu dari me

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status