Share

Masuk Dalam Ingatan

“Siapa yang berani-beraninya mempermainkannya?!” teriak Tuan Urdha emosi.

'Jangan terima persyaratan itu, Ayah!’

Tulisan itu membuat Tuan Urdha merasa dirinya dipermainkan. Tidak mungkin ada seseorang yang akan memanggilnya ayah, jika semua keturunannya masih bayi dan beberapa masih berada di dalam perut istri-istrinya.

“Apa kau melakukan ini, karena aku menanamkan benih pada istriku hampir secara bersamaan?!” teriak Tuan Urdha pada udara kosong dihadapannya.

“Memang benar, aku melakukan itu agar aku bisa menikahi orang yang aku cintai! Tapi, permainan seperti ini sangat tidak lucu! Tunjukkan wujudmu sekarang!” teriak Tuan Urdha kembali dengan frustasi.

Pandya terhenyak mendengar pernyataan dari sang ayah, itulah alasan usianya dengan para saudara tirinya tidak jauh berbeda. Memang masuk akal, jika itu yang dipikirkan oleh sang pemimpin. Mengingat pernikahan sebelumnya merupakan pernikahan aliansi, yang mengharuskan memilih satu wanita untuk meneruskan garis keturunan dari setiap Ajar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status