Home / Urban / Kebangkitan Naga Perang / 113. Kecurigaan Jessy

Share

113. Kecurigaan Jessy

Author: Zhu Phi
last update Last Updated: 2024-10-12 02:25:31

Jessy berdiri di kejauhan, menyaksikan dari balik bayangan dengan mata penuh kewaspadaan. Sepanjang pertarungan tadi, dia tetap di tempatnya, mengamati setiap gerak Rendy—atau Naga Perang—dan Sheila. Dia sudah lama mengetahui kelicikan Sheila Tanoto, sifatnya yang licin seperti belut, selalu siap memutarbalikkan keadaan demi keuntungannya sendiri. Sekarang, hanya dalam beberapa menit, Sheila setuju untuk bergabung dengan Rendy begitu saja? Itu tidak masuk akal.

Tatapan Jessy mengeras, bibirnya tertarik ke dalam senyum tipis yang penuh kecurigaan. Dia tahu betul bahwa Sheila bukan tipe orang yang mudah diyakinkan, apalagi jika itu melibatkan pengkhianatan terhadap Sang Pewaris. Namun, di depan matanya, Sheila tampak menyerah begitu saja, mengulurkan tangan untuk berdamai dengan seseorang yang baru saja menghancurkannya di medan pertarungan.

“Tidak mungkin semudah itu,” gumam Jessy pelan, sambil menyilangkan tangan di dadanya. Mata elangnya menelusuri tiap ekspresi Sheila, mencoba memba
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kebangkitan Naga Perang   114. Apartemen Penthouse Ganesha

    Javali, kota yang dipahat dari sejarah panjang agama Hindu, memancarkan pesona yang berbeda dari kota-kota lain di Negeri Khatulistiwa. Di sepanjang jalan utama, patung-patung dewa berjaga, memberikan aura sakral yang menyatu dengan suasana kota. Udara sejuk dari pegunungan menyapa lembut, dan deburan ombak pantai yang menawan memanggil turis dari Negeri Cakrawala, tertarik oleh nilai tukar yang menguntungkan. Kota ini, dengan keindahan alamnya dan tata kota yang rapi, menjadi magnet bagi mereka yang mencari keindahan dan kemewahan.Rendy, di tengah hiruk-pikuk Kota Javali, merasakan keinginan untuk menyendiri. Namun, tugas menunggunya. Dengan tenang, ia memerintahkan Sheila menyelidiki keberadaan Sang Pewaris di Underground City, tapi gadis itu, dengan senyum liciknya, menunda tugas itu, memilih kembali ke Negeri Malam. Rendy, atau yang lebih dikenal sebagai Naga Perang, tak punya pilihan selain membiarkan Sheila pergi, sementara pikirannya teralihkan pada sesuatu yang lebih mendesak

    Last Updated : 2024-10-12
  • Kebangkitan Naga Perang   115. Alex Huang Yang Menjengkelkan

    Keraguan Wayan membangkitkan sisi kegelapan dalam diri Rendy yang biasanya bisa ditekannya saat bersama Keluarga Huang.“Apakah aku terlihat bercanda?” Rendy menatap Wayan dingin, lalu mengeluarkan teleponnya dan menekan beberapa tombol. “Aku akan mengurus transfernya sekarang. Siapkan dokumen-dokumennya.”"Maaf, apa Tuan hendak membayar cash? kami juga menyediakan cicilan ringan apabila Tuan menginginkannya?" jawab Wayan dengan sedikit derdiplomasi. menurutnya, tidak mungkin ada orang kaya yang bisa mengeluarkan uang sebesar 150 milyar dengan mudahnya. Pasti ada pertanyaan dari pihak Bank."Kamu masih tidak percaya dengan kekayaanku? Baiklah, aku izinkan Kau melihat saldo rekeningku!" ucap Naga Perang sambil memperlihatkan saldo tabungannya di Bank Niaga yang mencapai 200 trilyun.Wayan masih tercengang, tubuhnya kaku di tempat. Pria ini—yang tadi dianggapnya hanya turis iseng yang naik sepeda listrik sewaan—sebenarnya adalah orang yang memiliki kekayaan luar biasa. Pelajaran pahit m

    Last Updated : 2024-10-12
  • Kebangkitan Naga Perang   116. Enaknya Jadi Orang Kaya

    Wayan seakan tak percaya nasib baik yang menimpanya saat Rendy menyelesaikan pembayaran apartemen penthouse itu tanpa sedikit pun keraguan. Tidak hanya itu, bonus seratus juta langsung ditransfer ke rekeningnya dalam sekejap. Pikirannya melayang, seolah dunia yang biasa ia kenal berputar sedikit lebih cepat.“Maafkan kebodohanku, Tuan. Tadinya aku sempat meragukan kemampuan Tuan untuk membayar penthouse ini,” ucap Wayan dengan suara sedikit bergetar, sambil menyerahkan kunci elektronik.Rendy hanya tersenyum tipis. “Tidak masalah. Kamu sudah memilih keputusanmu dengan baik. Alex Huang hanya pura-pura kaya, perusahaannya hampir bangkrut.”Wayan menatapnya dengan perasaan malu. Dia merasa seperti orang bodoh yang telah menghina seseorang yang benar-benar kaya. “Enaknya jadi orang kaya,” batinnya, sambil menundukkan kepala.“Tak pernah dengar tentang Tuan atau perusahaan Tuan di Khatulistiwa… Apakah Tuan berasal dari luar negeri?” tanya Wayan, masih merasa penasaran, sementara ia mengant

    Last Updated : 2024-10-12
  • Kebangkitan Naga Perang   117. Kemewahan Apartemen Penthouse

    Sambil membiarkan nada-nada terakhir dari piano menghilang, Rendy bangkit, meninggalkan kesunyian elegan di belakangnya. Langkahnya terhenti di depan dinding kaca yang menghadap ke pemandangan kota di bawah, di mana gedung-gedung tinggi terlihat seperti deretan mainan kecil yang tunduk pada keheningan malam. Dari ketinggian ini, hiruk-pikuk kehidupan kota terasa begitu jauh, seakan ia berada di dunia yang berbeda—dunia yang dirancang untuk kenyamanan dan kemewahan tanpa batas.Rendy menyentuh layar sentuh di dinding, kali ini membuka akses ke sistem rumah pintar. Layar holografis muncul, menampilkan berbagai opsi mulai dari pencahayaan, suhu ruangan, hingga keamanan. Ia menggeser jari ke salah satu menu, dan ruangan perlahan meredupkan cahayanya. Suhu udara sedikit meningkat, membuatnya nyaman, seolah penthouse ini beradaptasi dengan keinginannya. Dengan gerakan cepat, Rendy memeriksa sistem keamanan yang begitu canggih, layar menampilkan sudut-sudut ruangan dan pintu masuk, memastika

    Last Updated : 2024-10-12
  • Kebangkitan Naga Perang   118. Direktur Teknologi Informasi

    Rendy tiba di depan Menara Naga Perang, dan Katrin sudah menunggunya dengan sikap tenang namun tegas. Ia menghampirinya, pandangan matanya tajam namun penuh pengertian."Aku akan mengenalkan Ketua sebagai CEO Wang Industries kepada para dewan. Dengan begitu, Ketua bisa mengendalikan mereka dengan mudah," ujar Katrin sambil membetulkan dasi dan pakaian Rendy dengan hati-hati, memastikan penampilan sang Naga Perang sempurna.Rendy tersenyum tipis, menghela napas sejenak. "Kamu memang yang terbaik, Kat. Aku tak tahu bagaimana jadinya tanpa kamu yang mengendalikan semua perusahaan ini saat aku harus menyamar menjadi menantu tak berguna di keluarga Huang."Katrin hanya menanggapi pujian itu dengan senyum kecil. Meskipun ia menyimpan perasaan terhadap Rendy, profesionalitas selalu menjadi prioritasnya. Dalam benaknya, urusan perusahaan selalu berada di depan segalanya."Apa Ketua sudah siap?" tanyanya, sambil menyodorkan lengannya, bersiap menggandeng sang Naga Perang menuju dunia bisnis ya

    Last Updated : 2024-10-13
  • Kebangkitan Naga Perang   119. Mata Dewa

    Rendy merenung sejenak saat lift bergerak naik. Divisi ini sangat penting untuk masa depan perusahaannya, tapi juga untuk misinya yang lebih besar: memastikan keamanan dirinya dan orang-orang terdekatnya dari ancaman yang tidak terlihat. Teknologi semacam ini bisa menjadi kunci utama dalam melindungi mereka dari musuh yang mungkin bersembunyi di balik bayangan.Saat pintu lift terbuka, Rendy disambut oleh pemandangan yang futuristik dan canggih. Lantai 88 dipenuhi oleh dinding-dinding kaca yang menampilkan layar digital raksasa. Tim divisi startup dan teknologi informasi, terdiri dari beberapa pakar yang diboyong dari berbagai negara, tengah bekerja dengan intensif di meja mereka, memantau sistem keamanan dan teknologi yang sedang dikembangkan.Katrin memandu Rendy menuju ruang presentasi khusus, tempat prototype teknologi terbaru yang akan diuji. Di sana, beberapa perangkat canggih sudah ditata rapi di atas meja, siap dipresentasikan kepada Rendy. "Ini, Ketua. Kami sudah menyiapkan p

    Last Updated : 2024-10-13
  • Kebangkitan Naga Perang   120. Penguntit Misterius

    Rendy keluar dari Menara Naga Perang dengan berjalan kaki agar tidak terlalu menarik perhatian musuh yang mungkin sedang mengawasinya. ia menghindari bertemu Cindy sesuai janjinya sebelumnya karena merasakan bahaya yang besar apabila ia terlihat bersama Cindy Huang sekarang.Tanpa Rendy sadari ada satu sosok yang terus mengikutinya sejak ia keluar dari Menara Naga Perang, mengikuti Naga Perang ini dari kejauhan.Rendy yang awalnya tidak menyadari kehadiran penguntit dirinya akhirnya mulai merasakan kalau ada yang mengikutinya. Sengaja ia berjalan masuk ke gang sempit di Kota Kartanesia ini untuk memancing penguntitnya muncul secara terang-terangan atau ia bisa menjebak penguntitnya ini."Tidak perlu memanggil bala bantuan untuk saat ini karena penguntit ini hanya satu orang tapi kekuatannya luar biasa," pikir Rendy. Energi yang besar dirasakan oleh Rendy yang terus menekan dirinya dari jarak jauh.Namun,kekuatan yang didapatkannya membuat Naga Perang ini bisa bertahan oleh kekuataan b

    Last Updated : 2024-10-13
  • Kebangkitan Naga Perang   121. First Class, Ardi, dan The Infinity

    "Kat, pesankan aku tiket First Class menuju Negara Aurora dengan maskapai penerbangan terbaik!" kata Naga Perang lewat ponselnya setelah kepergian wanita misterius tadi. Wanita misterius ini sangat hebat dan hanya berpura-pura terlihat kalah, padahal kekuatannya jauh di atas Naga Perang, "Siapa sebenarnya wanita misterius itu? Kenapa kekuatannya besar sekali? Ahli Bela Diri terhebat pun tidak memiliki kekuatan sebesar itu, sepertinya wanita misterius itu bukan berasal dari dunia ini," pikir Rendy yang masih penasaran dengan kemunculan wanita yang memiliki kekuatan yang sangat hebat itu."Ketua, apa Ketua tidak naik private jet milik Ketua saja? Kenapa harus naik penerbangan komersil?" tanya Katrin dari balik ponsel. "Aku akan mengutus Ardi untuk menjemput Ketua dan mengantar Ketua ke bandara pribadi di pinggiran Kota Kartanesia ini.Ardi adalah salah satu pengawal pribadi andalan Katrin yang telah menjaganya selama beberapa tahun belakangan ini. Kesetiaannya sangat terjamin sehingga

    Last Updated : 2024-10-13

Latest chapter

  • Kebangkitan Naga Perang   479. Jessy, Sang Ahli Teknologi

    Di balik kerlip lampu dan gemerlap modernitas Red Lotus Club and Resort, Rendy melangkah dengan penuh ketegasan, namun di balik mata dinginnya tersimpan segudang kenangan. Di tengah kekacauan hidupnya—konflik dengan Cindy dan keputusannya untuk mencari kebenaran tentang ibunya—hanya satu hal yang selalu ia rindukan yaitu kehadiran Jessy Liu.Jessy, wanita yang telah lama menjadi bagian dari hidupnya, kini duduk di sebuah ruangan rahasia di balik dinding resort yang mewah. Di sana, di antara deretan monitor dan kode-kode digital yang menari, ia mungkin bisa menyusun petunjuk-petunjuk yang akan membongkar rahasia Kekuatan Tertinggi. Setiap detik tanpa Rendy terasa begitu lama baginya. Rindu yang selama ini tersembunyi di balik ketenangan profesional kini terpancar jelas saat ia melihat pintu terbuka perlahan."Ketua," panggilnya dengan nada lembut penuh harap, suaranya seakan melunakkan segala kegamangan. Saat Rendy melangkah mendekat, hatinya sejenak luluh oleh kehadiran wanita yang ta

  • Kebangkitan Naga Perang   478. The New Rendy

    Rendy tidak lagi menghiraukan Vera Huang. Wanita itu baginya bukan lagi seorang mertua, melainkan hanya semut yang bisa ia injak kapan saja jika ia mau. Matanya menatap kosong ke depan, tapi pikirannya dipenuhi kemarahan yang mendidih. Hatinya telah beku. Jika Cindy lebih memilih ibunya, maka ia akan pergi—mereka akan bercerai. Sesederhana itu."Masih ada hal yang lebih penting daripada mengurusi seorang mertua yang tidak berarti!" gumamnya, suara rendahnya nyaris seperti geraman. "Aku harus mencari tahu di mana ibuku yang ditahan oleh Kekuatan Tertinggi."Ia melangkah menuju gudang garasi, membuka pintu dengan sedikit tenaga. Derit engsel yang berkarat memenuhi udara, menyambutnya dengan suasana yang muram. Di dalam, skuter bututnya masih berdiri dengan setia, lapisan debu tipis menyelimutinya. Tanpa ragu, ia menyalakan mesin tua itu, suara bisingnya langsung menggema di seantero garasi.Baru saja ia hendak memutar gas, suara langkah kaki yang terburu-buru menghentikannya."Ren...!"

  • Kebangkitan Naga Perang   477. Kehancuran Huang Corporation

    Vera menggertakkan giginya, rahangnya mengeras sementara napasnya memburu. Matanya menyala penuh kebencian, seperti bara api yang siap melalap habis apa pun di hadapannya. Dengan suara yang lebih tajam dari pisau belati, ia berdesis, "Aku tidak akan membiarkan ini terjadi! Huang Corporation tidak akan runtuh hanya karena seorang pria yang dulu kupandang sebelah mata! Kau bukan Naga Perang... Semua ini hanya kebetulan belaka."Rendy tetap berdiri dengan tenang, sikapnya tegap bagai gunung yang tak tergoyahkan oleh badai. Sorot matanya dingin, penuh ketegasan yang tak terbantahkan. "Sudah kubilang, Vera, ini baru permulaan. Kau pikir aku akan berhenti di sini? Tidak. Aku akan memastikan kau merasakan kehancuran yang lebih menyakitkan daripada sekadar kehilangan investasi. Kau telah mempermainkan hidupku, dan sekarang, aku yang akan menentukan nasibmu."Wajahnya yang dulu dikenal lemah lembut kini menampakkan ketegasan yang mengerikan. Rendy bukan lagi pria yang bisa diabaikan begitu saj

  • Kebangkitan Naga Perang   476. Membongkar Penyamaran

    Di tengah ruangan yang remang, bayangan senja menari di dinding-dinding mewah, Vera mengeluarkan dengusan penuh ejekan. Matanya yang tajam dan dingin menembus kegelapan, seolah memancarkan bara amarah. Dengan suara yang menyeruak, ia mencaci,"Menolak? Hah! Kamu pikir dirimu siapa? Hanya seorang pecundang yang bahkan tidak mampu membeli dasi layak, berani menantangku!"Rendy, berdiri tegap bagaikan patung besi di tengah badai, menatap balik tanpa setitik ragu. Tatapannya yang tajam dan dingin menantang, seolah berkata bahwa ia telah lelah menjadi korban hinaan. Suaranya rendah namun menggema dengan kepastian, "Aku sudah muak dipandang rendah. Jika aku mengaku sebagai Naga Perang, maka aku memang Naga Perang! Dan jika kau memaksaku menceraikan Cindy demi keuntunganmu sendiri, kau akan merasakan penyesalan yang meendalam!"Rendy sudah habis kesabaran dengan sikap arogan Vera yang selalu menghinanya.Tawa sinis Vera pecah, melayang ke udara seperti asap pahit, "Oh, jadi sekarang kau meng

  • Kebangkitan Naga Perang   475. Hinaan Vera

    HA-HA-HA ...!!!Tawa itu meledak di udara, menggetarkan ruangan dengan gaungnya yang menusuk telinga. Vera Huang menepuk-nepuk pahanya, seolah ucapan yang baru didengarnya adalah lelucon paling konyol yang pernah ada."Ha-ha-ha! Astaga, Rendy! Aku tahu kamu ini miskin dan tidak berguna, tapi aku sungguh tidak menyangka kamu juga pintar membual!" katanya dengan nada mengejek, matanya menyipit penuh penghinaan.Rendy mengepalkan tangan, kuku-kukunya hampir menembus kulit telapak tangannya sendiri. Napasnya berat, dadanya naik turun dengan penuh amarah. "Aku tidak berbohong! Aku memang Naga Perang yang akan menarik seluruh investasi Wang Industries dari Huang Corporation! Aku sudah muak hidup seperti ini, tanpa kejelasan dan tanpa harga diri!" suaranya bergetar, bukan karena ketakutan, tapi karena tekad yang sudah tak bisa dibendung lagi"Mentang-mentang nama margamu sama dengan nama perusahaan Grade A, terus kamu klaim kalau itu perusahaanmu? Hah! Sungguh lucu dan tak masuk akal!" sind

  • Kebangkitan Naga Perang   474. Sepuluh Tahun Lalu

    Tanpa ragu, Rendy Wang melangkah maju, tubuhnya masih berlumuran debu pertempuran. Portal dimensi di hadapannya berputar liar, cahaya biru kehijauan berpendar seperti ombak liar. Setelah mengalahkan Zhang Wei dan menyelamatkan Negeri Langit dari kehancuran, ia tahu ini adalah satu-satunya jalan pulang. Dengan satu tarikan napas, ia melangkah masuk.Saat portal menutup di belakangnya, kegelapan langsung menyergap. Kesadarannya menghilang.Ketika membuka mata, aroma kayu tua dan udara dingin menyeruak ke hidungnya. Dia mengenali tempat ini—kamar sempit di rumah Keluarga Huang, Paradise Hill, Kota Buitenzorg. Dinding-dinding kayu masih sama, catnya mengelupas di beberapa tempat, dan kasur tipis di bawahnya berderit saat ia bangkit."Sepertinya kamar ini memang gerbang antar dimensi," gumamnya. "Setiap kali kembali ke Khatulistiwa, selalu melalui tempat ini."Sebelum sempat berpikir lebih jauh, suara nyaring menusuk telinganya."Untuk apa lagi pengangguran itu pulang ke rumah?" suara cemp

  • Kebangkitan Naga Perang   473. Dunia Baru

    Pagi itu, sinar matahari menembus tirai sutra jendela kamar, mengusap wajah Rendy Wang yang perlahan terbangun. Ia membuka matanya, mendapati ruangan yang begitu akrab—suasana mewah Resort Red Lotus Resort and Club yang pernah ia kunjungi sebelumnya. Meski begitu, ada keanehan yang menyelinap ke dalam ingatannya, seolah waktu telah mengubah segalanya. Aroma lavender dan kayu manis yang lembut menyatu dengan semilir angin dari balkon, mengiringi kebingungan yang menggelayuti pikirannya.Saat tangannya meraba permukaan lembut sprei sutra, ia mendapati sosok di sampingnya. Punggung putih mulus Renata, istrinya kah? Benar-benar mengundang kehangatan sekaligus teka-teki. Dalam keheningan pagi itu, Renata terbangun dan menatap Rendy dengan tatapan penuh tanya."Kak Rendy, sudah bangun?" suaranya serak namun penuh keakraban, mengisi ruangan dengan nuansa kenangan.Rendy mengerutkan dahi, matanya menyusuri sosok Renata yang kini tampak lebih dewasa, lebih matang. "Renata... kenapa kita di sin

  • Kebangkitan Naga Perang   472. Menaklukan Kegelapan Abadi

    Langit masih bergetar hebat setelah kehancuran Zhang Wen. Namun, sebelum Rendy Wang sempat bernapas lega, Negeri Langit bergetar kembali. Dari reruntuhan medan perang, aura kegelapan yang lebih kelam muncul. Udara di sekeliling membeku, dan langit yang sebelumnya mulai cerah kembali diselimuti awan hitam pekat."Tidak... Ini tidak mungkin..." gumam Rendy, merasakan tekanan yang jauh lebih dahsyat dibandingkan yang ditimbulkan oleh Zhang Wen.Dari balik kabut hitam, muncul sosok berbalut jubah gelap dengan mata merah menyala. Energinya begitu besar hingga membuat tanah di sekelilingnya merekah. Sosok itu tertawa kecil, suaranya menggema seperti berasal dari dunia lain."Rendy Wang... kau mungkin telah mengalahkan Zhang Wen, tapi kegelapan sejati tak akan pernah bisa dihancurkan oleh cahaya sekecil milikmu. Aku adalah Kegelapan Abadi, pemilik sejati kegelapan di alam semesta ini!"Rendy menggertakkan giginya. Ia sudah mengerahkan seluruh kemampuannya dalam pertempuran melawan Zhang Wen,

  • Kebangkitan Naga Perang   471. Pengorbanan Zhang Wei

    Dalam ledakan energi yang membelah langit, Rendy Wang melayang di udara, tubuhnya bersinar dengan cahaya Qi murni yang membentuk bayangan naga raksasa di belakangnya. Zhang Wen, dengan tawa menggema, menyambutnya dengan tangan terangkat tinggi, menyerap energi dari Kuburan Pedang Iblis yang mulai bergetar ganas."Hahaha! Lihatlah! Inilah kekuatan kegelapan sejati!" Zhang Wen berteriak. Dari tanah di sekitarnya, ribuan pedang terkutuk melesat ke langit, membentuk pusaran kematian yang berputar mengelilinginya.Rendy Wang menghunuskan tangan kanannya ke depan, mengumpulkan energi Qi yang menyatu dengan semangat naga di dalam tubuhnya. "Naga Surgawi Penghancur Langit!" Dengan raungan naga yang mengguncang alam, sebuah serangan berbentuk naga merah meluncur, menghantam pusaran pedang Zhang Wen dengan kekuatan dahsyat.Ledakan terjadi! Cahaya merah dan hitam bertabrakan, membentuk gelombang kejut yang menghancurkan pegunungan di sekeliling. Para pasukan iblis dan kultivator pemberontak ter

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status