Halo-halo, author Songrui menyapa pembaca setia. Semoga para pembaca setiaku dalam keadaan sehat baik secara jasmani, ekonomi dan rohani. Saat ini aku hanya bisa up bab di weekend yah. Nanti para pembaca setia catat jadwal up bab Wang Songrui yah. di weekend ini akan aku publish banyak bab. So, jangan tinggalin Wang Songrui hanya karena jadwal publish authornya yah.
Kedua tangan Songrui terentang.Tubuhnya bagai tersalib di udara.Sakit yang menusuk hingga sampai ke dalam tulang membuat kesadaran Songrui melemah hingga di menit berikut kilatan petir dari pilar berhenti menyerangnya.BEDUGH!Ia terjatuh ke lantai.Wajah yang menawan itu kini telah pucat.Tatapan tajam tertuju ke arah guru Yan.Ia berusaha mengumpulkan tenaga untuk berdiri.Kedua telapak tangan menumpu ke lantai.Perlahan ia pun mencoba.Meski tubuh yang penuh luka itu terhuyung-huyung, tapi pada akhirnya Songrui berhasil berdiri tegak.Dengan napas tersenggal-senggal ia berucap tegas.“Aku … Xiongrui!”“Tidak membunuh Kakak seperguruan!”ZRRK!Keempat pilar kembali berputar cepat!“Ada apa ini?!”Mata guru Yan melotot melihat keempat pilar kembali aktif.JGER!Sambaran kilat yang menyerupai ayunan cambuk raksasa menuju ke arah guru Yan.Lelaki tua itu tak dapat bergerak sedikitpun untuk menghindar, ia hanya menggunakan kedua tangannya dengan mengeluarkan energi untuk menahan seran
Songrui mengikuti guru Kun menemui guru Yan. Di dalam ruangan kamar, seorang murid terbaring tak bernyawa di atas lantai. Dia?! Mata Songrui terpaku pada wajah pucat yang dikenalinya salah satu dari tiga murid yang pernah bertarung dengannya saat ia berkelana memasuki perguruan-perguruan. “Apa yang sebenarnya terjadi, guru Yan?” Sebelum menjawab, guru Yan menyodorkan selembar kertas bertuliskan pesan sebelum lelaki itu meninggal. Di dalam pesan itu tertulis alasan lelaki itu menjebak Songrui semata-mata hanya karena ingin membalas kematian saudaranya. Lelaki itu mengakhiri nyawanya sendiri karena ia tahu cepat atau lambat perbuatannya itu akan segera diketahui. “Kau mengenalinya, Xiongrui?” tanya guru Kun menyodorkan selembar kertas yang baru ia baca. Songrui pun mengangguk dan menceritakan kejadian di masa lalu. “Jangan khawatir, Xiongrui, meski pembunuhnya telah tiada, tapi ada bukti yang bisa membersihkan nama baikmu dari tuduhan ini,” ujar guru Yan melirik selembar kertas
Songrui dibiarkan sendiri di dalam ruangan. Berkali-kali ia mencoba melepaskan cengkeraman itu, tapi berakhir sia-sia. KRAK! “Akh!” Sialnya lagi saat berusaha menyerap energi, cepatu Lanchu kembali berulah. Kini cengeraman yang datang secara bersamaan membuat Songrui kewalahan. Ia terduduk tangan yang terentang—menenangkan cepatu Lanchu agar tidak bereaksi. Kreek! Pintu ruangan terbuka! Guru Kun masuk diikuti kedua kakak Songrui. “Adik Xiongrui!” “Kau tak apa-apa?” Xiongrui memasang wajah pengasihan, “tanganku kebas, Kak.” Kedua kakak yang merasa kasihan memaksa tangan Songrui untuk turun, tapi usaha itu sia-sia. Kedua kakaknya justru melihat garis hitam di lengan Songrui. “Aku akan meminta guru menghentikan semua ini!” bisik murid pertama menurunkan lengan pakaian Songrui—berusaha menutupi garis hitam. “Tidak apa-apa, Kak. Aku bisa mengatasinya.” Gerak-gerik mereka bertiga hampir saja diketahui guru Kun. Haoyun dan murid pertama segera mengubah topik pembicaraan. “J
Hari yang dinantikan Songrui tiba.Kedua bola matanya tercermin bukit yang dikelilingi energi perisai.Sebelum memulai, guru Kun menjelaskan sedikit cara kerja energi perisai.Bukan hanya mengandalkan kemampuan, melainkan fokus dan pengendalian diri.Pola pada perisai energi memiliki tingkat kerumitan yang sulit dipahami. Setiap kali Songrui gagal memecahkannya maka perisai energi akan menyerang balik.“Baik guru, aku tahu!”WUUSHH!Pedang pusaka muncul.Songrui melompat ke atasnya—menjadikan pedang pusaka sebagai alat yang memudahkannya untuk melayang di udara.Sebelum memulai, ia memperhatikan setiap pola yang mengitari bukit.“Ini mudah!” seru Songrui tersenyum lebar saat mengenali sebuah pola yang ada pada perisai.Ngiiinggg!Sruut!Pola pada perisai energi berputar!Secara tiba-tiba menyerang balik ke arah Songrui!Untung saja ia masih bisa menghindari serangan itu.“Kenapa?”“Salahku dimana?”Songrui mulai bingung.Pikirnya pola pada energi perisai menunjukkan urutan kedua belas
Wuuiingg!Sepertinya emosi guru Yizhen tidak bisa dikendalikan lagi sebelum mendapatkan jawaban.Terserahlah!Lagipula guru Yizhen sepertinya mengenali buku itu.Guru misterius, jangan salahkan aku!“Seorang misterius memberikannya padaku!”“Nyawaku taruhannya, aku tidak berbohong!”Guru Yizhen mengibaskan lengannya sekali.Songrui baru bisa bernapas lega saat formasi itu dihilangkan.Namun lagi-lagi guru Yizhen memperhatikan penampilan Songrui dengan mata menyelidik.“Baik!”“Karena kau telah berhasil masuk kemari, maka berlatihlah dengan giat!”Guru Yizhen membalikkan badan beriring dengan pintu yang terbuka seolah memberikan isyarat kepada Songrui untuk pergi dari sana.Beberapa murid yang menunggu di luar pintu menatap heran Songrui.Mereka saling berbisik satu dengan lainnya.“Apa hari ini suasana hati guru Yizhen sedang baik?”“Diamlah!”“Jika guru mendengarnya, kita pasti tidak akan baik-baik saja!”Hari pertama Songrui tiba di bukit kedua, ia sedikit kesulitan berbaur dengan m
“Xiongrui!” bentak guru Yizhen mendesaknya. Songrui terpaksa menjelaskan tentang asal usul cepatu Lanchu dan alasan kenapa ia tak bisa melepaskannya. Namun guru Yizhen tetap saja ragu hingga ia memutuskan memeriksa sendiri kondisi tubuh Songrui. “Masalah ini akan guru tangani.” “Untuk sementara jangan ada yang menyebarluaskan hal ini sebelum ada keputusan dariku!” “Jika ada yang berani mengabaikan perkataanku, kalian tahu sendiri akibatnya!” Semua murid tampak tak senang, tapi dari temperamennya guru Yizhen mereka tahu sendiri apa yang akan terjadi jika peringatan itu dilanggar. “Hari ini terakhir kali kita latihan.” “Besok semuanya sudah harus mengikuti persiapan peringatan besar!” Usai berucap, guru Yizhen membubarkan semua murid. Namun tidak berlaku bagi Songrui. Ia diminta untuk mengikuti guru Yizhen. Begitu sampai di dalam ruangan, seluruh tubuh Songrui merasakan keanehan. Ia tak bisa bergerak sedikitpun. Keanehan itu disadari saat guru Yizhen menatapnya tajam! “Gur
“Apakah itu benar, guru Yizhen?” Satu persatu guru mulai mengajukan pendapat mereka. Akar Lanchu sangat sulit tumbuh. Hanya seseorang yang berkemampuan hebat bisa membudidayakannya. Dan membuat benda dari akar Lanchu sangat berisiko, karena bisa menghabiskan hampir seluruh kemampuan pembuatnya. “Tapi siapa pendekar hebat yang mau mengorbankan nyawanya hanya untuk membuat sepasang cepatu?” “Pertanyaan ini tidak terlalu penting,” sela guru Yizhen menjeda pertanyaan salah satu guru. “Yang terpenting sekarang, Xiongrui tidak bersalah atas tuduhan menggunakan benda jahat!” Meski para guru telah memahami alasan Songrui menggunakan cepatu Lanchu, tapi para murid senior tak mau membebaskan Songrui. Mereka menyalahkannya karena telah melanggar peraturan persiapan upacara besar di dalam perguruan. “Benar, guru Agung! Kami mendapati ini di bawah alas tidur Adik Xiongrui,” ucap seorang senior menyodorkan bukti pelanggaran Songrui. Songrui diam menatap Bo Bingwen. Ia sendiri ingin melihat
“Huh!”“Aku tidak percaya tak bisa menemukannya!”Sudah lewat beberapa hari Songrui bergumul dengan tumpukkan buku, tapi tidak juga mendapatkan jawaban.Ia pun kembali ke kamar tidur dan akan melanjutkan pencarian di hari berikutnya.Namun dalam perjalanan tiba-tiba langkahnya terhenti.Wush! Tiupan angin yang tak biasa dirasakannya.Ia berbalik.Menengok ke kiri dan ke kanan—berwaspada.Sekilas di atas langit bayangan hitam terbang cepat ke arah bukit kelima—menuju ke bangunan makam sang guru.Songrui pun berusaha mengejar tanpa memikirkan apapun.Dung!Bedukh!Sayangnya baru saja Songrui terbang dengan pedang kayunya, ia harus terjatuh sebelum keluar dari bukit kedua.Rupanya guru Yizhen telah mengganti formasi perisai di bukit kedua hingga Songrui sendiri tak dapat membukanya dengan cara lama.“Bagaimana bayangan hitam itu bisa dengan bebasnya memasuki perguruan Yuancheng?”“Kenapa tidak ada satupun guru yang menyadarinya?”Memikirkan hal ini, rasa penasaran Songrui men
“Apa yang kau lakukan!?” jiwa jahat berucap cemas.Sebilah pisau yang berada dalam genggaman Songrui kini telah menusuk dadanya sendiri.Tsk!“Ugh!”Sekali lagi ia mendorong kuat pisau yang dipegangnya hingga sepenuhnya masuk ke dalam dada.“Dasar bodoh! Beraninya kau?!” lagi jiwa jahat berucap.Tindakan Songrui menggagalkan ritual jiwa jahat terhadap kedua kakaknya.Sret!Ditariknya keluar pisau yang menusuk jantung.Meski Songrui menahan rasa sakit yang luar biasa, tapi ia bisa merasakan energi jiwa jahat mulai melemah.Trang!Memanfaatkan peluang itu ia melepaskan semua belenggu di pergelangan.Brukh!Ia terduduk sambil menahan bekas tusukkan di dadanya.Bayangan penderitaan semua orang masih terlintas dalam pikiran.Hanya memikirkan itu saja, Songrui berupaya mengambil kembali kendali atas tubuhnya sendiri.Ia duduk bersila.Memejamkan mata dan menenangkan pikiran.Rencana yang telah ia susun tidak boleh berhenti hanya karena luka di tubuhnya.Meski peluang keberhasilan rencana it
“Jangan khawatir, setelah semuanya selesai, kalian berdua akan melihat seberapa besar kekuatanku!” ucap Songrui melemparkan pandangan matanya ke arah jiwa jahat.“Akhirnya kau sadar juga, Xiongrui. Jika dari awal kau menerimanya, aku tentu tidak akan menyakitimu.”Jiwa jahat begitu bersemangat. Ia segera memulai ritual!Tubuh Songrui perlahan mengudara bersama jiwa jahat.Proses ritual dilanjutkan.“Hentikan!” seru murid pertama menyerang—mencoba menggagalkan.Sliiing!Sayangnya serangan murid pertama digagalkan oleh jiwa jahat.“Meskipun harus mengorbankan nyawaku, tidak akan kubiarkan kau melakukannya!”“Jangan terbaru-buru!” sosor jiwa jahat menyela, “kau masih berguna untuk keberhasilan rencanaku.”“Setelah aku berhasil, nyawamu tidak lagi berharga, kau bisa pergi dengan tenang!” lanjut jiwa jahat mengulurkan tangannya.Murid pertama diposisikan di antara Songrui dan jiwa jahat.Ritual penyatuan dilanjutkan.Dengan menggunakan kekuatannya, jiwa jahat memaksa wujud asli murid pertam
Setelah mendapat serangan itu Songrui merasa ada keanehan dengan tubuhnya.Secara alami orang biasa pasti akan mengalami kesakitan luar biasa, tapi saat ini ada ledakan energi jahat yang besar dalam tubuhnya.Songrui berdiri sambil menatap bingung kedua telapak tangannya.Adanya energi jahat sebesar itu, tubuhnya bahkan tidak ada penolakan atau reaksi seperti biasa. Namun beberapa detik kemudian, dadanya terasa aneh.“Sudah saatnya!” seru jiwa jahat.Pandangan Songrui teralihkan melihat jiwa jahat berdiri di depannya.Sreek!Tangan jiwa jahat secepat kilat mengarah ke depannyaDEG!Kedua mata Songrui membulat besar!Sesuatu yang masuk di dalam sana seperti mencengkeram kuat dan menarik paksa jantungnya keluar!“Apa yang kau lakukan?!”“Karena kau menolak tawaran yang kuberikan, maka akan kuambil apa yang menjadi milikku!Krak!“Segel jiwa!” ucap jiwa jahat kesal, “pantas saja aku tidak bisa mengendalikanmu. Tapi sekarang dengan kekuatanku, segel ini tidak berguna sama sekali!”"Buum!
Sekian banyak pasukan jiwa jahat keluar dari dalam portal.Hanya dalam hitungan detik mereka telah dikelilingi pasukan jiwa jahat.Para guru, murid seperguruan, bahkan semua orang diserang secara membabi buta.Melihat ketidakberdayaan, Songrui terpaksa bertindak.Tebasan pedang penghakiman melenyapkan jiwa jahat, akan tetapi hal itu justru membuat Songrui kehilangan kendali.Semakin banyak prajurit jiwa jahat yang dibinasakan, energi jahat di tubuh Songrui semakin besar.Racun jiwa jahat bereaksi.Keinginan membunuh semakin kuat.CLAP!Tindakan Songrui terhenti.Sebuah tangan mencengkeram kuat pergelangan tangannya.“Xiongrui! Cukup!” pungkas murid pertama, “kau tak boleh melakukannya lagi!”“Menyingkir!” bentak Songrui menatap tajam ke arah murid pertama.“Jika dilanjutkan, kau akan dikendalikan sepenuhnya oleh energi jahat!”Mendengar hal itu, Songrui tersenyum menakutkan lalu kembali berucap “mereka ditakdirkan untuk mati di tanganku!”Kegeramannya memuncak saat melihat pergelangan
???Saat semua tenggelam dalam kebingungan, jiwa jahat muncul kembali.Energi jahat dari berbagai arah muncul dan diserap oleh jiwa jahat.Kenapa pedang penghakiman tak bisa menghancurkan jiwa jahat?Sebenarnya apa yang salah? “Kau masih tak cukup kuat untuk menandingiku, Xiongrui!”“Di dunia ini, kejahatan di hati manusia jauh lebih besar dari kebaikan!”Swiing!Tubuh Songrui terangkat.Racun jiwa jahat bereaksi berkali-kali lipat.Keinginan membunuh menjadi semakin kuat.Bayangan peperangan di masa lalu muncul dalam ingatannya.Terasa seperti nyata.Menahan reaksi racun jiwa jahat ia kehilangan kesadaran, dan terbangun di suatu tempat yang berbeda.Istana langit yang megah.Berpakaian zirah perang.Dikerumuni oleh para dewa yang siap menyerang.Pedang penghakiman di tangan mengayun bebas membalas para dewa yang menghujaninya dengan serangan bertubi-tubi.Sementara Songrui bingung dengan apa yang terjadi, salah satu dewa menyadarkannya dengan satu kalimat.“Rupanya ini ingatan jiwa j
Awalnya Songrui tak percaya sedikitpun perkataan Hua Rong. Namun saat wanita itu memberitahukan bahwa selama ini ingatannya sengaja disegel oleh guru Liu Yaoshan, Songrui mulai meragukan kepercayaannya sendiri.Ia teringat kejadian masa lalu di saat kedua orang tuanya yang merupakan seorang jenderal sedang ditugaskan oleh kaisar sebelumnya untuk membinasakan sebuah kerajaan.Semua yang dikatakan Hua Rong jika dikaitkan dengan masa lalu memang sangat masuk akal.Apalagi saat Hua Rong dibawa guru Liu Yaoshan masuk ke dalam perguruan, bertepatan setelah kedua orang tuanya memenangkan pertempuran.“Guru Liu Yaoshan, kaisar dan semua orang yang ada di kerajaan ini pantas mendapatkan balasan!”“Terutama kau, Songrui!”“Aku ingin membunuhmu dengan tanganku sendiri!”Songrui terdiam menatap Hua Rong.Sepasang mata yang dipenuhi dendam, persis seperti dirinya dulu yang dipenuhi dendam atas kematian sang guru.Wuushh!Dalam diamnya, Hua Rong berlari dengan tangan yang memegang lurus sebilah peda
Jiwa jahat menghajarnya hingga terlempar jauh.Racun di dalam tubuh benar-benar membuat Songrui lemah.Semua orang yang sadar kembali menyatukan kekuatan mereka dan serentak menyerang ke arah jiwa jahat.Namun usaha mereka berakhir sia-sia. Bahkan para guru yang berupaya menyegel jiwa jahat berakhir sama seperti Songrui.“Xiongrui-xiongrui, aku sudah muak dengan permainan lemah seperti ini!”Usai berucap jiwa jahat memulai ritual.“Biar aku tunjukan padamu, seperti apa kekuatan dewa sebenarnya!”Ngiiing!Jiwa jahat mengulurkan kedua tangannya ke depan.Sepasang mata Songrui terbelalak!Jiwa jahat mulai menyerap semua energi di dalam tubuh semua orang.Satu persatu orang yang diserap energinya berjatuhan di tanah bagai mayat kering.Hal ini membangkitkan emosi Songrui.Keadaan memaksanya untuk menghentikan tindakan jiwa jahat.Wuuushhh!Sliing!Ia melayangkan pedang penghakiman hingga berhasil memutus aliran ritual penyerapan dari jiwa jahat.Tak menyangka tindakan Songrui justru mempro
Ha ha ha!Jiwa jahat muncul di udara!Tak lama setelah kemunculannya sekian banyak sosok hitam bermata merah memenuhi wilayah sekitar benteng perbatasan.“Xiongrui, kali ini kau tak akan bisa melindungi mereka!” seru jiwa jahat dengan suara yang terdengar mengerikan.Usai berucap jiwa jahat mengulurkan tangannya ke depan—memerintahkan semua sosok hitam menyerang.Kesempatan ini juga digunakan pangeran kedua belas memerintahkan pasukannya menyerang serentak.Para guru dan murid menyatukan kekuatan dan membentuk formasi untuk menyerang balik sekian banyak bayangan hitam yang ada di sekitar mereka.Begitu juga jenderal dan prajuritnya yang berada di dalam benteng berjuang keras menyerang setiap bayangan hitam yang datang menyerang.Sementara Songrui menggunakan kesempatan ini untuk berhadapan dengan jiwa jahat.Namun pangeran kedua belas ikut membantu jiwa jahat dan menyerang Songrui.Meski begitu, pangeran kedua belas yang terluka bukanlah tandingan Songrui.Syuut!Brukh!Serangan terakh
“Xiongrui?”“Kali ini trik apalagi yang kau gunakan?”Di tengah keheningan, Songrui menjawab dengan suara lantang.“Aku ingin bernegosiasi denganmu!”“Ha ha ha!”“Cih!” pangeran meludah ke samping dengan wajah remeh, “negosiasi katamu?”“Dengan kemampuan pasukanku kau bahkan tak mampu mengalahkanku, Xiongrui!”Songrui terdiam, memberikan jeda bagi pangeran untuk tersenyum hingga situasi menjadi hening.“Sepertinya ingatan pangeran begitu buruk….”Songrui melanjutkan dengan mengeluarkan pedang penghakiman.“Kalau begitu, anggap saja aku tidak pernah mengatakannya!” lanjutnya santai lalu bersiap mengayunkan pedang.“Baik!” sosor pangeran.Songrui diajaknya mendekat.Di tengah-tengah kerumunan, beberapa prajurit dengan cepat menyediakan tempat duduk lengkap dengan meja yang di atasnya tersedia cangkir dan kendi.Iapun turun dari tunggangan dan dengan berani menerima ajakkan itu.“Aku bisa membantu pangeran kedua belas untuk mendapatkan keinginanmu!”Tawaran Songrui diacuhkan. Pangeran bah