Home / Fantasi / Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang / Petunjuk Baru Dari Tuan Pasar Gelap

Share

Petunjuk Baru Dari Tuan Pasar Gelap

Author: Cristi Rottie
last update Last Updated: 2024-01-15 04:26:10
Kaisar tentu menolak keras permintaan permaisuri yang ingin melihat Songrui dan selir Hua Rong berduel dengan alasan tubuh selir Hua Rong masih dalam pemulihan.

Namun hal itu ditolak. Selir Hua Rong sendiri menerima dan menganggap permintaan permaisuri adalah keberuntungan baginya.

Kedua pasang mata Songrui yang terpaku sejak tadi pada selir Hua Rong kini beralih ke arah lain ketika kaisar memintanya untuk berduel.

Songrui berdiri dan berjalan ke tengah-tengah ruangan.

“Yang mulia, terima kasih atas kehormatan ini, tapi aku tak bisa melakukannya!”

Seluruh ruangan menjadi riuh dengan bisikkan komentar atas keputusan yang diambil Songrui.

“Kenapa?”

“Apa karena aku seorang wanita hingga kau meremehkanku?!” Selir Hua Rong menaikkan nada bicara dengan wajah kesal.

“Tidak!” bantah Songrui santai.

“Dalam dunia pendekar, lelaki dan wanita setara. Kemampuan yang mulia selir juga sudah diketahui semua orang.”

“Tapi yang mulia selir, maaf, aku sedang tidak ingin melakukannya!”

BRAK!

!
Cristi Rottie

"Tak perlu menjadi orang lain hanya untuk menyenangkan hati seseorang. Cukup jadi dirimu sendiri meski tidak disukai orang lain. Suka atau tak suka itu urusan mereka bukan urusanmu! Tak perlu ambil pusing, santai aja." Selamat membaca para pembaca setiaku yang penyabar, baik hati, dan tidak sombong. Semakin tambah cantik dan ganteng, semakin awet mudah, semakin ditambahkan rejekinya oleh TYME. Jangan lupa komentar dan tanggapannya yah. Makasih.

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Perjalanan Menuju Benteng Perbatasan

    Songrui sendiri merasa aneh.Bukankah saat itu kemampuan permaisuri tidak berpengaruh padaku?Kenapa sekarang….Bingung dengan apa yang terjadi, ia melakukan perlawanan hingga berhasil terlepas dari kendali permaisuri.Namun sesuatu yang lain terjadi bersamaan.“Uhuk! Uhuk!”Permaisuri terenyak seolah mendapat serangan balik, batuknya mengeluarkan bercak darah.Di saat itu murid pertama yang baru saja memasuki ruangan, bergegas masuk dengan membawa semangkuk ramuan.“Yang mulia permaisuri, sehebat apapun ramuanku, tapi jika yang mulia tidak mendengarkan perkataanku maka aku tidak akan sanggup menyembuhkanmu!” tuturnya setelah selesai memeriksa nadi di pergelangan tangan Hua Rong.“Kalau bukan karena mereka berdua yang menguji kesabaranku, hal seperti ini tidak akan terjadi!” balas permaisuri mencoba menenangkan kekesalannya.“Lupakan….” Permaisuri menarik napas panjang lalu lanjut berucap, “sebenarnya ada hal lain yang menjadi beban pikiranku.”“Aku hanya terlalu khawatir dengan keseh

    Last Updated : 2024-01-28
  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Tiba Di Benteng Perbatasan

    Di sisi lain, kedua pendekar menemui Bo Bingwen dan melaporkan apa yang terjadi pada mereka bertiga.Bo Bingwen begitu geram mendengar laporan dari kedua murid.Kedatangan Gaozhi yang terluka ringan juga membenarkan penjelasan itu.Pembicaraan mereka teralihkan saat Songrui muncul sambil memikul hewan buruan.Semua mata memandang ke arahnya.Ia sedikit bingung dengan situasi apa yang ia hadapi sekarang, hingga akhirnya ia paham saat melihat ketiga murid berdiri di samping Bo Bingwen.“Xiongrui, dari mana saja kau?!”“Guru, ada apa ini? Kenapa kalian menatapku seperti itu?” Songrui balik bertanya sambil memasang wajah bingung.“Xiongrui, katakan apa yang kau lakukan tadi!”“Tentu saja aku sedang berburu.”“Bohong!” sosor Gaozhi dengan suara lantang.“Kau sengaja menjebak kami masuk ke dalam sarang hewan buas!”Tak puas dengan hal itu, Gaozhi bahkan mengatakan kalau Songrui sengaja membiarkannya melawan sekumpulan hewan liar dan mengambil keuntungan darinya.Buukh!Dilemparkan

    Last Updated : 2024-01-29
  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Memasuki Wilayah Musuh

    Sejak pihak musuh menyerang benteng perbatasan banyak prajurit yang meninggal dan terluka.Sebagian dari prajurit musuh memang pendekar-pendekar hebat, tapi ada keanehan lain. Mereka bisa pulih dalam waktu yang singkat, seperti tidak pernah kehabisan tenaga.Mendengar penjelasan jenderal, Songrui merasa memang ada hal yang aneh.Dengan pasukan sebanyak itu mereka bisa langsung memenangkan pertempuran, tapi kenapa mereka tidak melakukannya?“Berapa banyak prajuritmu yang masih bisa bertempur, Jenderal?”“Kurang dari lima ribu!”“Kurang dari lima ribu?!” Bo Bingwen melotot.“Oh ia, ada hal penting lain yang ingin kukatakan,” sosor jenderal.Sudah ketiga kalinya ia memimpin pasukan untuk berperang, dan semua prajurit yang meninggal di medan perang menghilang tanpa jejak.“Sembarangan!”“Hal seperti ini saja tidak bisa kau tangani! Lalu kemana mereka semua?!”Alis kening Songrui mengerut, “termasuk mayat prajurit musuh?”“Aku tidak yakin.”“Xiongrui, apa ada yang ingin kau katakan?” tanya

    Last Updated : 2024-02-04
  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Pedang Penghakiman Di Tengah Pertempuran

    “Keberanianmu pantas untuk dipuji, tapi sayang kau tak cukup pintar!”Dari cara bicara dan ekspresi pangeran, Songrui mengerti bahwa identitasnya telah diketahui.“Ternyata hanya seperti ini kemampuan murid istimewa Bo Bingwen?”Songrui tertegun.Di detik berikut sudut bibirnya melengkung.“Karena pangeran sudah mengetahui identitasku, lantas apa yang akan kau lakukan?”“Membunuhku?”Songrui tertawa remeh hingga membuat pangeran murka dan menghunuskan pedangnya ke leher Songrui.Sayangnya Songrui tak menunjukkan kegentaran sedikitpun. Ia justru memandang santai.“Kau tak bisa membunuhku, pangeran!” tantang Songrui dengan wajah datar.Memahami karakter pangeran kedua belas, Songrui berani bertaruh di situasi ini nyawanya akan sangat berharga jika dihabisi begitu saja.“Kau!”Pedang di leher Songrui ditekan kuat.Kegeraman pangeran seperti tertahan oleh sesuatu.“Menarik!” ucap pangeran kedua belas dengan senyuman licik.“Kau akan lebih berguna untukku gunakan nanti.”Dugaan Songrui ben

    Last Updated : 2024-03-03
  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Mengalahkan Pasukan Musuh

    Syuut… Pedang di tangan Songrui mengayun bebas menebas prajurit musuh. Mengetahui kemampuan Songrui, prajurit musuh yang tersisa menjauhinya. Kesempatan ini digunakan Songrui untuk berusaha mengendalikan diri dari keinginan membunuh. Bukh! Lutut Songrui tertekuk ke tanah. Pedang penghakiman bergetar seolah tak mau berhenti menyerang. Sepasang matanya melirik ke pedang pusaka dan kerumunan prajurit musuh. Hal ini membuatnya teringat akan sesuatu. “Xiongrui, ada apa?” Bo Bingwen menghampiri dan menekan nadi di pergelangannya. “Aliran meridianmu!?” Menyadari ekspresi Bo Bingwen, ia dengan cepat menarik tangannya. Clap! Sayang sekali hal yang sengaja ia sembunyikan disadari Bo Bingwen saat nadi di pergelangan tangannya ditekan. Sepasang mata Bingwen melotot melihat tanda hitam bercabang terukir di lengan Songrui. “Kau!” Songrui diam dan menarik paksa tangannya. Ia dengan cepat mengeluarkan botol obat kecil dan meneguk beberapa butir. “Aku baik-baik saja, jangan pedulikan

    Last Updated : 2024-03-17
  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Tungku Pembakaran Dewa

    “Kau?” Lelaki bertopeng—Tuan pemilik pasar gelap berdiri di depannya. “Tidak tahu keuntungan besar seperti apa yang membuat Tuan pemilik pasar gelap datang sendiri ke wilayah seperti ini?” Pertanyaan Songrui hanya dibalas dengan senyum seringai. “Tidak mungkin hanya untuk menyapaku, ‘kan?” “Ha ha ha!” lelaki itu tertawa keras lalu lanjut berucap, “aku suka lelaki yang tak bertele-tele sepertimu.” “Baiklah. Akan aku persingkat saja!” Lelaki itu mengeluarkan botol obat kecil, lalu melirik ke arah Songrui. “Di tanganku ini adalah solusi untuk mengatasi masalah para prajurit!” Songrui melotot! “Kau!” “Ternyata ini semua adalah perbuatanmu!” “Tidak semua!” bantah lelaki bertopeng dengan tegas. “Kau tahu sendiri seperti apa cara kerja pasar gelapku, ‘kan?” Mendengar perkataan itu, Songrui sadar bahwa tuan pasar gelap menginginkan sesuatu darinya untuk ditukarkan dengan keselamatan para prajurit. “Katakan! Apa yang kau inginkan?!” “Tungku pembakaran dewa!” DEG! “Kau bercanda

    Last Updated : 2024-03-24
  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Tumbuhan Liar Dan Burung Misterius

    Alis kening Songrui mengerut ketika kedua bola matanya menatap ke lembaran kertas. “Ada apa, Dik Xiongrui?” tanya murid pertama merespon ekspresi Songrui. Songrui menggelengkan kepala lalu berucap, “tidak apa-apa.” “Oh iya, bagaimana keadaan para prajurit? Apa Kakak pertama bisa mengobati mereka?” Wajah murid pertama menjadi ragu. “Tidak bisa!” “Ini bukan penyakit, tapi racun!” “Ramuan yang kubuat hanya bisa menyelamatkan nyawa mereka untuk sementara waktu.” Songrui terbungkam. Pikirnya jika memang tidak ada jalan lain, maka ia harus memenuhi keinginan tuan pasar gelap. “Maaf, Dik Xiongrui. Aku tidak bisa berbuat apa-apa.” “Kakak pertama tidak perlu minta maaf, ini bukan kesalahanmu, tapi termasuk kesalahanku.” “Apa maksudmu?” murid pertama bertanya bingung. Songrui menjelaskan tentang masalah keracunan para prajurit dan hubungan dengan tuan pasar gelap. Ia bahkan menyinggung masalah tungku pembakaran dewa. Traang! Mangkuk yang dipegang murid pertama tiba-tiba terjatuh.

    Last Updated : 2024-04-04
  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Rencana Menunda Serangan Musuh

    Meski kejadian ini terlalu kebetulan, tapi melalui hal inilah Songrui menyimpulkan satu hal.Ia berencana membawa beberapa pendekar untuk menghambat perjalanan pasukan musuh.Dengan begitu, semua prajurit yang terkena penyakit memiliki sedikit waktu untuk memulihkan kesehatan mereka.“Baik!”“Lakukanlah yang terbaik. Sebisa mungkin kau harus menghambat mereka!”Usai menyampaikan rencana, Songrui memilih beberapa pendekar untuk ikut bersamanya.Jenderal juga ikut membantu—memberikan beberapa kuda tercepat dan sehat untuk mereka gunakan.“Kakak pertama, bagaimana keadaan….”Ucapan Songrui terhenti.Kedua matanya memaku.Melihat sosok lelaki di depannya sedikit berubah.Rambut yang terikat acak tampak beruban. Ditambah lagi dengan wajah sedikit pucat.“Kakak pertama, kau sakit?”“Ada apa dengan rambutmu?”Murid pertama tersenyum kaku, “oh itu … tidak apa-apa.”“Kak … kau menyembunyikan sesuatu dariku?”Songrui menatap dalam.“Apa yang kau pikirkan, Anak bodoh?”“Aku hanya terlalu banyak

    Last Updated : 2024-04-14

Latest chapter

  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Bertarung Kembali

    “Xiongrui?”“Kali ini trik apalagi yang kau gunakan?”Di tengah keheningan, Songrui menjawab dengan suara lantang.“Aku ingin bernegosiasi denganmu!”“Ha ha ha!”“Cih!” pangeran meludah ke samping dengan wajah remeh, “negosiasi katamu?”“Dengan kemampuan pasukanku kau bahkan tak mampu mengalahkanku, Xiongrui!”Songrui terdiam, memberikan jeda bagi pangeran untuk tersenyum hingga situasi menjadi hening.“Sepertinya ingatan pangeran begitu buruk….”Songrui melanjutkan dengan mengeluarkan pedang penghakiman.“Kalau begitu, anggap saja aku tidak pernah mengatakannya!” lanjutnya santai lalu bersiap mengayunkan pedang.“Baik!” sosor pangeran.Songrui diajaknya mendekat.Di tengah-tengah kerumunan, beberapa prajurit dengan cepat menyediakan tempat duduk lengkap dengan meja yang di atasnya tersedia cangkir dan kendi.Iapun turun dari tunggangan dan dengan berani menerima ajakkan itu.“Aku bisa membantu pangeran kedua belas untuk mendapatkan keinginanmu!”Tawaran Songrui diacuhkan. Pangeran ba

  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Musuh Telah Dekat, Taktik Berubah

    Entah sudah berapa lama ia berdiri di sana—memandang lautan semut hitam di kejauhan, hingga kedatangan murid pertama dan Haoyun mengalihkan pandangannya.“Apa yang kau pikirkan, Xiongrui?”Songrui menarik napas panjang.“Tidak ada, Kak.”Melihat ekspresi Songrui, murid pertama segera menarik lengannya dan menekankan jari di nadi pergelangan tangan.Usai melepaskan pergelangan tangan Songrui, murid pertama berucap, “Xiongrui, kamu mungkin bisa melawan takdirmu, tapi kamu tak bisa melawan apa yang seharusnya ditakdirkan terjadi.”“Dik Xiongrui, aku sudah mendengarnya dari Kakak pertama,” sambung Haoyun memandang dalam, “jangan khawatir, kamu memiliki kami berdua. Ikuti saja apa kata hatimu yang menurutmu benar.”Melihat Haoyun, Songrui teringat akan bayangan burung legendaris.“Kak Haoyun, kalian berdua menyembunyikan sesuatu dariku?”Kedua kakaknya terdiam sejenak.“Setiap manusia dilahirkan ke dunia dengan tugasnya masing-masing. Akupun yakin dengan latar belakang kalian berdua pasti m

  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Rencana Di Benteng Perbatasan

    Kreeek!Baru saja mendengar Xiongrui berucap, pintu gerbang benteng segera terbuka!“Dik Xiongrui!” seru Haoyun berlari keluar dari pintu gerbang.“Dik Xiongrui, Kakak pertama kau?….” Haoyun menatap ke arah murid pertama, “kenapa bisa begini?”“Jangan pedulikan aku, cepat bawa kami masuk!” sela murid pertama mengalihkan situasi.Begitu masuk ke dalam benteng, Haoyun segera membawa mereka menemui jenderal.Namun di depan ruang peristirahatan, mereka dicegat.Pengawal pribadi jenderal keluar dan meminta Songrui dan kedua kakaknya untuk segera menemui jenderal.Sedangkan yang lain menunggu di luar.Begitu masuk ke dalam ruangan, jenderal yang tadinya terbaring segera dipapah pengawal pribadi, duduk di tempat tidurnya.“Pendekar Xiongrui, lama tidak berjumpa! Syukurlah ... kami punya harapan untuk mempertahankan benteng perbatasan!” ucap jenderal tersenyum penuh semangat.“Jenderal, kakakku adalah seorang tabib, biarkan dia memeriksa keadaanmu dulu,” sambung Songrui melirik ke arah murid p

  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Kabar Penyerangan Musuh Di Benteng Perbatasan

    “Pangeran kedua belas kembali menyerang!”“Syukurlah aku bertemu dengan Tuan pendekar, tolonglah kami Tuan!”Songrui menoleh ke arah para guru, ia tahu bahwa perguruan Yuancheng tidak akan mengambil risiko bergabung dalam masalah kerajaan. Tapi karena hal ini berhubungan dengan pangeran kedua belas Songruipun menjelaskan secara singkat.“Pangeran kedua belas memiliki pasukan tak terkalahkan yang sangat persis dengan pasukan yang dikendalikan oleh jiwa jahat.”Semua guru saling melemparkan pandangan satu sama lain.Meski di awal mereka sempat berbisik merundingkan sesuatu, tapi pada akhirnya mereka setuju untuk membantu.“Karena hal ini telah berhubungan dengan jiwa jahat, maka perguruan Yuancheng lebih tak boleh membiarkannya!”Perjalanan dilanjutkan kembali menuju ke benteng perbatasan.Namun belum lama menempuh perjalanan, sekian banyak orang yang terluka terkulai lemah.Mereka yang terluka meminta agar ditinggalkan karena hanya menambah beban, tapi Songrui tidak setuju akan hal itu.

  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Munculnya Pot Pembakaran Dewa

    “Tidak apa-apa, Kak. Sebentar lagi akan pulih.”Sayangnya perkataan Songrui dibantah murid pertama dengan tegas hingga Songrui terbungkam.DEG!Ia kembali mengingat perkataan Bingwen yang tidak selesai.Setiap kata yang terngiang di telinganya membuat perasaan Songrui semakin cemas jika apa yang ia pikirkan ternyata benar.“Kak, apa tidak ada cara lain untuk menyembuhkannya?” tanya Songrui dengan tatapan kosong.“Pedang yang melukaimu telah diolesi racun milik jiwa jahat!”Sorot mata murid pertama menatap dalam mata Songrui sambil memegang pundaknya.“Xiongrui, aku tidak akan membiarkan kau dimanfaatkan oleh jiwa jahat itu!”Perkataan murid pertama membangkitkan harapan Songrui.Sambil menahan sakit ia tersenyum kecil, “apa Kakak sudah punya solusinya?”Murid pertama terdiam sejenak. Perlahan ia bergerak duduk bersila di depan Songrui.“Masalah sudah seperti ini, mau atau tidak aku tetap harus melakukannya!” tutur murid pertama lalu bersiap melakukan ritual.Kedua tangan murid pertama

  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Tubuh Fana Hancur, Jiwa Jahat Lolos

    “Gu-guru! Bu-bukan aku—”“Kau membunuh guru, Wang Songrui!”Sepasang mata yang berkaca-kaca itu teralihkan ketika melihat bayangan wajah orang lain muncul dari belakang kepala sang guru.Bo Bingwen menatap Songrui dengan senyum puas.Tsk!Lagi tubuh sang guru didorong kuat oleh Bo Bingwen hingga menembus tubuh sendiri.Di saat yang sama sosok bayangan hitam menggunakan kesempatan itu keluar dari dalam tubuh guru Liu Yaoshan dan berhasil melarikan diri.“Aku sudah membantumu melakukan apa yang tak sanggup kau lakukan,” ucap Bingwen dengan suara pelan.“Songrui, bagaimanapun kau sama denganku!”“Tanganmu juga telah tercemar! Kau telah melukai tubuh guru!”“Ha ha ha!”Sreet!Pedang penghakiman ditarik kembali.Bedukh!“Guru!” seru Songrui merangkul tubuh sang guru yang baru terjatuh ke tanah.Sayangnya waktu sangat singkat.Tubuh sang guru menghilang bagai debu dalam rangkulan Songrui.Guru!“Guru!”Teriakkan Songrui pecah memanggil-manggil gurunya.Sepasang mata menyedihkan meratap di ud

  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Jiwa Jahat Di Tubuh Fana Sang Guru

    “Ternyata biksu tua bodoh itu masih belum menyerah!”“Setelah ketiga muridnya yang sama bodoh dengannya gagal melenyapkanku, ia malah memilihmu?!”DEG!Songrui tertegun.Sekilas ia mengingat pertempuran besar yang diperlihatkan ketiga guru padanya.Ternyata saat itu yang dilawan ketiga guru adalah jiwa jahat yang masuk di tubuh fana guru Liu Yaoshan.Tapi apa maksud dari perkataannya?Jiwa jahat melanjutkan pembicaraannya ketika melihat Songrui hanya terdiam.Setelah pertempuran dahsyat itu ia tidak lenyap, melainkan sisa jiwanya berkeliaran mencari sebuah tempat untuk mempertahankan kehidupan kecilnya.Tak menyangka ia tertangkap oleh guru Liu Yaoshan dan berakhir disegel di dalam ruang kesunyian.Setelah sekian lama mencari cara untuk terbebas, ia akhirnya menemukan sebuah jalan.Aura kebencian yang sangat besar di dalam tubuh Bo Bingwen menarik perhatiannya.Hanya dengan memanfaatkan kebencian di hati Bo Bingwen, rencananya baru berhasil.“Kau!” sela Bo Bingwen dengan wajah geram se

  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Dendam Berakhir

    Syuut!Entah serangan yang muncul dari arah mana melukai lengan Songrui.“Songrui!”“Terimalah nasibmu!”Syuut!Tsk!Ujung pedang tajam menembus tubuh Songrui dari belakang!“Setelah masuk di dalam sini, kau tidak akan bisa keluar kecuali mati!”Luka tusukkan di tubuhnya mengingatkan kembali perkataan murid pertama.Ia berupaya menggunakan pedang penghakiman.Menebaskan ke dinding pusaran berkali-kali.Namun hal itu justru membuatnya merasakan keanehan pada telapak tangan yang memegang gagang pedang.“Akh!” ia meringis kesakitan setelah menyimpan pedang penghakiman.Kenapa bisa begini?Apa yang terjadi?Songrui terdiam menatap telapak tangannya yang terluka seperti baru saja terbakar.“Tidak ada gunanya, Songrui!”Suara Bingwen terdengar.“Pedang penghakiman, tidak akan berguna bagimu!”Songrui terdiam mendengar perkataan Bingwen.Ia menyadari bahwa hal aneh yang terjadi pasti ada hubungannya dengan Bingwen.Syuut!Sebilah pedang keluar dari dinding pusaran energi dengan cepat.Namun b

  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Pertarungan Songrui Dan Bingwen

    Krezzz!Peluh di dahi perlahan membeku!Beriring hawa dingin mengalir keluar dari lengan.Energi api dan es kini berada di telapak tangan Songrui.Secara serentak ia menghantamkannya ke atas.Buuum!Dinding energi penyerapan hancur!Senyuman kecil terukir di bibir.Ia berhasil menghancurkan dinding energi penyerapan.“Tidak mungkin!” tutur Bingwen membulatkan kedua matanya seolah tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.Ekspresi yang sama juga dialami oleh para guru saat menyaksikan tindakan Songrui.“Kekuatan seperti ini….”“Hanya seorang dewa yang bisa memilikinya!” tutur guru Yan memandang takjub.Sosok Songrui yang memunggungi para guru memancarkan dua energi berlawanan dari tubuhnya.Dalam keheningan Songrui tersenyum puas melihat ke arah Bingwen yang terpaku menatapnya.Jika bukan karena terdesak akan situasi ia tidak dapat memahami kemampuan diri sendiri.Penderitaannya di masa lalu untuk mendapatkan kembali kehidupan tidaklah sia-sia.“Bo Bingwen, apa kau mengakui semua d

DMCA.com Protection Status