Happy reading all.
Kreeek!Baru saja mendengar Xiongrui berucap, pintu gerbang benteng segera terbuka!“Dik Xiongrui!” seru Haoyun berlari keluar dari pintu gerbang.“Dik Xiongrui, Kakak pertama kau?….” Haoyun menatap ke arah murid pertama, “kenapa bisa begini?”“Jangan pedulikan aku, cepat bawa kami masuk!” sela murid pertama mengalihkan situasi.Begitu masuk ke dalam benteng, Haoyun segera membawa mereka menemui jenderal.Namun di depan ruang peristirahatan, mereka dicegat.Pengawal pribadi jenderal keluar dan meminta Songrui dan kedua kakaknya untuk segera menemui jenderal.Sedangkan yang lain menunggu di luar.Begitu masuk ke dalam ruangan, jenderal yang tadinya terbaring segera dipapah pengawal pribadi, duduk di tempat tidurnya.“Pendekar Xiongrui, lama tidak berjumpa! Syukurlah ... kami punya harapan untuk mempertahankan benteng perbatasan!” ucap jenderal tersenyum penuh semangat.“Jenderal, kakakku adalah seorang tabib, biarkan dia memeriksa keadaanmu dulu,” sambung Songrui melirik ke arah murid p
Entah sudah berapa lama ia berdiri di sana—memandang lautan semut hitam di kejauhan, hingga kedatangan murid pertama dan Haoyun mengalihkan pandangannya.“Apa yang kau pikirkan, Xiongrui?”Songrui menarik napas panjang.“Tidak ada, Kak.”Melihat ekspresi Songrui, murid pertama segera menarik lengannya dan menekankan jari di nadi pergelangan tangan.Usai melepaskan pergelangan tangan Songrui, murid pertama berucap, “Xiongrui, kamu mungkin bisa melawan takdirmu, tapi kamu tak bisa melawan apa yang seharusnya ditakdirkan terjadi.”“Dik Xiongrui, aku sudah mendengarnya dari Kakak pertama,” sambung Haoyun memandang dalam, “jangan khawatir, kamu memiliki kami berdua. Ikuti saja apa kata hatimu yang menurutmu benar.”Melihat Haoyun, Songrui teringat akan bayangan burung legendaris.“Kak Haoyun, kalian berdua menyembunyikan sesuatu dariku?”Kedua kakaknya terdiam sejenak.“Setiap manusia dilahirkan ke dunia dengan tugasnya masing-masing. Akupun yakin dengan latar belakang kalian berdua pasti m
“Xiongrui?”“Kali ini trik apalagi yang kau gunakan?”Di tengah keheningan, Songrui menjawab dengan suara lantang.“Aku ingin bernegosiasi denganmu!”“Ha ha ha!”“Cih!” pangeran meludah ke samping dengan wajah remeh, “negosiasi katamu?”“Dengan kemampuan pasukanku kau bahkan tak mampu mengalahkanku, Xiongrui!”Songrui terdiam, memberikan jeda bagi pangeran untuk tersenyum hingga situasi menjadi hening.“Sepertinya ingatan pangeran begitu buruk….”Songrui melanjutkan dengan mengeluarkan pedang penghakiman.“Kalau begitu, anggap saja aku tidak pernah mengatakannya!” lanjutnya santai lalu bersiap mengayunkan pedang.“Baik!” sosor pangeran.Songrui diajaknya mendekat.Di tengah-tengah kerumunan, beberapa prajurit dengan cepat menyediakan tempat duduk lengkap dengan meja yang di atasnya tersedia cangkir dan kendi.Iapun turun dari tunggangan dan dengan berani menerima ajakkan itu.“Aku bisa membantu pangeran kedua belas untuk mendapatkan keinginanmu!”Tawaran Songrui diacuhkan. Pangeran bah
Ha ha ha!Jiwa jahat muncul di udara!Tak lama setelah kemunculannya sekian banyak sosok hitam bermata merah memenuhi wilayah sekitar benteng perbatasan.“Xiongrui, kali ini kau tak akan bisa melindungi mereka!” seru jiwa jahat dengan suara yang terdengar mengerikan.Usai berucap jiwa jahat mengulurkan tangannya ke depan—memerintahkan semua sosok hitam menyerang.Kesempatan ini juga digunakan pangeran kedua belas memerintahkan pasukannya menyerang serentak.Para guru dan murid menyatukan kekuatan dan membentuk formasi untuk menyerang balik sekian banyak bayangan hitam yang ada di sekitar mereka.Begitu juga jenderal dan prajuritnya yang berada di dalam benteng berjuang keras menyerang setiap bayangan hitam yang datang menyerang.Sementara Songrui menggunakan kesempatan ini untuk berhadapan dengan jiwa jahat.Namun pangeran kedua belas ikut membantu jiwa jahat dan menyerang Songrui.Meski begitu, pangeran kedua belas yang terluka bukanlah tandingan Songrui.Syuut!Brukh!Serangan terakh
Jiwa jahat menghajarnya hingga terlempar jauh.Racun di dalam tubuh benar-benar membuat Songrui lemah.Semua orang yang sadar kembali menyatukan kekuatan mereka dan serentak menyerang ke arah jiwa jahat.Namun usaha mereka berakhir sia-sia. Bahkan para guru yang berupaya menyegel jiwa jahat berakhir sama seperti Songrui.“Xiongrui-xiongrui, aku sudah muak dengan permainan lemah seperti ini!”Usai berucap jiwa jahat memulai ritual.“Biar aku tunjukan padamu, seperti apa kekuatan dewa sebenarnya!”Ngiiing!Jiwa jahat mengulurkan kedua tangannya ke depan.Sepasang mata Songrui terbelalak!Jiwa jahat mulai menyerap semua energi di dalam tubuh semua orang.Satu persatu orang yang diserap energinya berjatuhan di tanah bagai mayat kering.Hal ini membangkitkan emosi Songrui.Keadaan memaksanya untuk menghentikan tindakan jiwa jahat.Wuuushhh!Sliing!Ia melayangkan pedang penghakiman hingga berhasil memutus aliran ritual penyerapan dari jiwa jahat.Tak menyangka tindakan Songrui justru mempro
Awalnya Songrui tak percaya sedikitpun perkataan Hua Rong. Namun saat wanita itu memberitahukan bahwa selama ini ingatannya sengaja disegel oleh guru Liu Yaoshan, Songrui mulai meragukan kepercayaannya sendiri.Ia teringat kejadian masa lalu di saat kedua orang tuanya yang merupakan seorang jenderal sedang ditugaskan oleh kaisar sebelumnya untuk membinasakan sebuah kerajaan.Semua yang dikatakan Hua Rong jika dikaitkan dengan masa lalu memang sangat masuk akal.Apalagi saat Hua Rong dibawa guru Liu Yaoshan masuk ke dalam perguruan, bertepatan setelah kedua orang tuanya memenangkan pertempuran.“Guru Liu Yaoshan, kaisar dan semua orang yang ada di kerajaan ini pantas mendapatkan balasan!”“Terutama kau, Songrui!”“Aku ingin membunuhmu dengan tanganku sendiri!”Songrui terdiam menatap Hua Rong.Sepasang mata yang dipenuhi dendam, persis seperti dirinya dulu yang dipenuhi dendam atas kematian sang guru.Wuushh!Dalam diamnya, Hua Rong berlari dengan tangan yang memegang lurus sebilah peda
???Saat semua tenggelam dalam kebingungan, jiwa jahat muncul kembali.Energi jahat dari berbagai arah muncul dan diserap oleh jiwa jahat.Kenapa pedang penghakiman tak bisa menghancurkan jiwa jahat?Sebenarnya apa yang salah? “Kau masih tak cukup kuat untuk menandingiku, Xiongrui!”“Di dunia ini, kejahatan di hati manusia jauh lebih besar dari kebaikan!”Swiing!Tubuh Songrui terangkat.Racun jiwa jahat bereaksi berkali-kali lipat.Keinginan membunuh menjadi semakin kuat.Bayangan peperangan di masa lalu muncul dalam ingatannya.Terasa seperti nyata.Menahan reaksi racun jiwa jahat ia kehilangan kesadaran, dan terbangun di suatu tempat yang berbeda.Istana langit yang megah.Berpakaian zirah perang.Dikerumuni oleh para dewa yang siap menyerang.Pedang penghakiman di tangan mengayun bebas membalas para dewa yang menghujaninya dengan serangan bertubi-tubi.Sementara Songrui bingung dengan apa yang terjadi, salah satu dewa menyadarkannya dengan satu kalimat.“Rupanya ini ingatan jiwa j
Sekian banyak pasukan jiwa jahat keluar dari dalam portal.Hanya dalam hitungan detik mereka telah dikelilingi pasukan jiwa jahat.Para guru, murid seperguruan, bahkan semua orang diserang secara membabi buta.Melihat ketidakberdayaan, Songrui terpaksa bertindak.Tebasan pedang penghakiman melenyapkan jiwa jahat, akan tetapi hal itu justru membuat Songrui kehilangan kendali.Semakin banyak prajurit jiwa jahat yang dibinasakan, energi jahat di tubuh Songrui semakin besar.Racun jiwa jahat bereaksi.Keinginan membunuh semakin kuat.CLAP!Tindakan Songrui terhenti.Sebuah tangan mencengkeram kuat pergelangan tangannya.“Xiongrui! Cukup!” pungkas murid pertama, “kau tak boleh melakukannya lagi!”“Menyingkir!” bentak Songrui menatap tajam ke arah murid pertama.“Jika dilanjutkan, kau akan dikendalikan sepenuhnya oleh energi jahat!”Mendengar hal itu, Songrui tersenyum menakutkan lalu kembali berucap “mereka ditakdirkan untuk mati di tanganku!”Kegeramannya memuncak saat melihat pergelangan
Usai menyimpan kedua wujud asli kakaknya, Songrui memasang wajah datar berjalan melewati guru misterius.“Xiongrui, kau mau ke mana?”Pertanyaan guru misterius menghentikan langkah kakinya.Ia terdiam.Suasana hening itu berubah setelah kedatangan guru pemabuk dan guru penjudi.“Ada apa dengan kalian berdua?” tanya guru penjudi.Pertanyaan itu dijawab langsung oleh guru misterius.“Jangan terlalu bersedih, mereka berdua hanya kembali dari awal, seperti saat kami menemukannya,” sambung guru pemabuk.“Tapi, butuh waktu yang sangat lama untuk membuat mereka bereinkarnasi kembali,” lanjut guru penjudi.Sedikitpun ekspresi sedih tidak terlihat di wajah kedua guru itu.Raut wajah Songrui sedikit berubah mendengar perkataan kedua guru.Ia teringat kembali perkataan biksu tua sebelum akhirnya tersadar.“Maksud guru, mereka berdua masih bisa diselamatkan?”Guru penjudi dan guru pemabuk dengan santai menjelaskan bahwa kedua kakaknya adalah benda roh milik para dewa yang kemungkinan besar sedang
“Kak pertama, sekarang bagaimana?” Haoyun menatap murid pertama.“Guru pasti akan menyalahkanku karena tidak menjaga Dik Xiongrui dengan baik.”Murid pertama mengacuhkan perkataan Haoyun. Tatapan matanya hanya fokus pada tubuh Songrui yang terbaring di depan mereka.“Sudahlah Kak, jika kau ingin manangis, maka menangislah—”“Diam!” sela murid pertama memasang wajah serius menatap ke depan.Ngiiing!Haoyun yang sejak tadi ribut kini terdiam.Sebuah benda aneh keluar dari tubuh Songrui.“Kak, ini? Bukankah ini?”“Haoyun, sekarang Songrui masih punya harapan!” tutur murid pertama.“Kak, sejak awal kau sudah tahu dan menyembunyikannya dariku?”Murid pertama menoleh ke arah Haoyun.“Diamlah, dan cepat bantu aku!” desak murid pertama.********“Tempat apa ini?”Mendapati dirinya terbangun di tempat yang serupa seperti langit, Songrui menoleh ke kiri dan ke kanan.Ia kembali mengingat bayangan pertempuran dengan jiwa jahat.“Ini tidak seperti lautan kesadaranku.”“Jadi aku benar-benar sudah m
Gerakan terakhir Songrui mengakhiri ritualnya.Ujung pedang penghakiman tertuju ke arahnya!(Menggunakan pedang penghakiman untuk membunuhku?! Sungguh naif!)Ngiing!Jiwa jahat kembali berupaya mengendalikan tubuh Songrui, tapi Songrui menggunakan kedua energi di dalam tubuhnya untuk menekan jiwa jahat di dalam sana.(Roh pedang sialan! Beraninya kau mengkhianatiku!)Ngiiing!Tsk!Deg!Upaya Songrui berhasil!Pedang penghakiman menembus tubuhnya.“Jiwa jahat, kau sudah kalah! Sekarang semuanya telah berakhir!” ucap Songrui pelan.(Dasar bodoh! Kita berdua telah menyatu, membunuhku sama saja dengan membunuh dirimu sendiri. Selamanya kau tidak akan pernah bereinkarnasi!)Songrui tersenyum lega.Ia sama sekali tidak terkejut mendengar perkataan jiwa jahat, sebab roh pedang telah memberitahu sebelumnya bahwa satu-satunya cara agar jiwa jahat binasa selamanya, yaitu membiarkan jiwa jahat menyatu dengan tubuh Songrui.Awalnya Songrui sedikit ragu, tapi ketika roh pedang memberitahukan bahwa
“Apa yang kau lakukan!?” jiwa jahat berucap cemas.Sebilah pisau yang berada dalam genggaman Songrui kini telah menusuk dadanya sendiri.Tsk!“Ugh!”Sekali lagi ia mendorong kuat pisau yang dipegangnya hingga sepenuhnya masuk ke dalam dada.“Dasar bodoh! Beraninya kau?!” lagi jiwa jahat berucap.Tindakan Songrui menggagalkan ritual jiwa jahat terhadap kedua kakaknya.Sret!Ditariknya keluar pisau yang menusuk jantung.Meski Songrui menahan rasa sakit yang luar biasa, tapi ia bisa merasakan energi jiwa jahat mulai melemah.Trang!Memanfaatkan peluang itu ia melepaskan semua belenggu di pergelangan.Brukh!Ia terduduk sambil menahan bekas tusukkan di dadanya.Bayangan penderitaan semua orang masih terlintas dalam pikiran.Hanya memikirkan itu saja, Songrui berupaya mengambil kembali kendali atas tubuhnya sendiri.Ia duduk bersila.Memejamkan mata dan menenangkan pikiran.Rencana yang telah ia susun tidak boleh berhenti hanya karena luka di tubuhnya.Meski peluang keberhasilan rencana itu
“Jangan khawatir, setelah semuanya selesai, kalian berdua akan melihat seberapa besar kekuatanku!” ucap Songrui melemparkan pandangan matanya ke arah jiwa jahat.“Akhirnya kau sadar juga, Xiongrui. Jika dari awal kau menerimanya, aku tentu tidak akan menyakitimu.”Jiwa jahat begitu bersemangat. Ia segera memulai ritual!Tubuh Songrui perlahan mengudara bersama jiwa jahat.Proses ritual dilanjutkan.“Hentikan!” seru murid pertama menyerang—mencoba menggagalkan.Sliiing!Sayangnya serangan murid pertama digagalkan oleh jiwa jahat.“Meskipun harus mengorbankan nyawaku, tidak akan kubiarkan kau melakukannya!”“Jangan terbaru-buru!” sosor jiwa jahat menyela, “kau masih berguna untuk keberhasilan rencanaku.”“Setelah aku berhasil, nyawamu tidak lagi berharga, kau bisa pergi dengan tenang!” lanjut jiwa jahat mengulurkan tangannya.Murid pertama diposisikan di antara Songrui dan jiwa jahat.Ritual penyatuan dilanjutkan.Dengan menggunakan kekuatannya, jiwa jahat memaksa wujud asli murid pertam
Setelah mendapat serangan itu Songrui merasa ada keanehan dengan tubuhnya.Secara alami orang biasa pasti akan mengalami kesakitan luar biasa, tapi saat ini ada ledakan energi jahat yang besar dalam tubuhnya.Songrui berdiri sambil menatap bingung kedua telapak tangannya.Adanya energi jahat sebesar itu, tubuhnya bahkan tidak ada penolakan atau reaksi seperti biasa. Namun beberapa detik kemudian, dadanya terasa aneh.“Sudah saatnya!” seru jiwa jahat.Pandangan Songrui teralihkan melihat jiwa jahat berdiri di depannya.Sreek!Tangan jiwa jahat secepat kilat mengarah ke depannyaDEG!Kedua mata Songrui membulat besar!Sesuatu yang masuk di dalam sana seperti mencengkeram kuat dan menarik paksa jantungnya keluar!“Apa yang kau lakukan?!”“Karena kau menolak tawaran yang kuberikan, maka akan kuambil apa yang menjadi milikku!Krak!“Segel jiwa!” ucap jiwa jahat kesal, “pantas saja aku tidak bisa mengendalikanmu. Tapi sekarang dengan kekuatanku, segel ini tidak berguna sama sekali!”"Buum!
Sekian banyak pasukan jiwa jahat keluar dari dalam portal.Hanya dalam hitungan detik mereka telah dikelilingi pasukan jiwa jahat.Para guru, murid seperguruan, bahkan semua orang diserang secara membabi buta.Melihat ketidakberdayaan, Songrui terpaksa bertindak.Tebasan pedang penghakiman melenyapkan jiwa jahat, akan tetapi hal itu justru membuat Songrui kehilangan kendali.Semakin banyak prajurit jiwa jahat yang dibinasakan, energi jahat di tubuh Songrui semakin besar.Racun jiwa jahat bereaksi.Keinginan membunuh semakin kuat.CLAP!Tindakan Songrui terhenti.Sebuah tangan mencengkeram kuat pergelangan tangannya.“Xiongrui! Cukup!” pungkas murid pertama, “kau tak boleh melakukannya lagi!”“Menyingkir!” bentak Songrui menatap tajam ke arah murid pertama.“Jika dilanjutkan, kau akan dikendalikan sepenuhnya oleh energi jahat!”Mendengar hal itu, Songrui tersenyum menakutkan lalu kembali berucap “mereka ditakdirkan untuk mati di tanganku!”Kegeramannya memuncak saat melihat pergelangan
???Saat semua tenggelam dalam kebingungan, jiwa jahat muncul kembali.Energi jahat dari berbagai arah muncul dan diserap oleh jiwa jahat.Kenapa pedang penghakiman tak bisa menghancurkan jiwa jahat?Sebenarnya apa yang salah? “Kau masih tak cukup kuat untuk menandingiku, Xiongrui!”“Di dunia ini, kejahatan di hati manusia jauh lebih besar dari kebaikan!”Swiing!Tubuh Songrui terangkat.Racun jiwa jahat bereaksi berkali-kali lipat.Keinginan membunuh menjadi semakin kuat.Bayangan peperangan di masa lalu muncul dalam ingatannya.Terasa seperti nyata.Menahan reaksi racun jiwa jahat ia kehilangan kesadaran, dan terbangun di suatu tempat yang berbeda.Istana langit yang megah.Berpakaian zirah perang.Dikerumuni oleh para dewa yang siap menyerang.Pedang penghakiman di tangan mengayun bebas membalas para dewa yang menghujaninya dengan serangan bertubi-tubi.Sementara Songrui bingung dengan apa yang terjadi, salah satu dewa menyadarkannya dengan satu kalimat.“Rupanya ini ingatan jiwa j
Awalnya Songrui tak percaya sedikitpun perkataan Hua Rong. Namun saat wanita itu memberitahukan bahwa selama ini ingatannya sengaja disegel oleh guru Liu Yaoshan, Songrui mulai meragukan kepercayaannya sendiri.Ia teringat kejadian masa lalu di saat kedua orang tuanya yang merupakan seorang jenderal sedang ditugaskan oleh kaisar sebelumnya untuk membinasakan sebuah kerajaan.Semua yang dikatakan Hua Rong jika dikaitkan dengan masa lalu memang sangat masuk akal.Apalagi saat Hua Rong dibawa guru Liu Yaoshan masuk ke dalam perguruan, bertepatan setelah kedua orang tuanya memenangkan pertempuran.“Guru Liu Yaoshan, kaisar dan semua orang yang ada di kerajaan ini pantas mendapatkan balasan!”“Terutama kau, Songrui!”“Aku ingin membunuhmu dengan tanganku sendiri!”Songrui terdiam menatap Hua Rong.Sepasang mata yang dipenuhi dendam, persis seperti dirinya dulu yang dipenuhi dendam atas kematian sang guru.Wuushh!Dalam diamnya, Hua Rong berlari dengan tangan yang memegang lurus sebilah peda