Share

Bab 3 - Naik Becak Motor

Penulis: Rianoir
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-21 10:52:13

“Sial, aku hanya punya uang 50 ribu rupiah saja! Sedangkan perjalanan ke Galaxy Lake menggunakan ojek online memerlukan biaya 56 ribu!” keluh Ian dengan kesal saat melihat biaya yang ditampilkan pada aplikasi ojek online.

Ian lalu menghela nafas dan berkata seraya melihat becak motor miliknya yang terparkir di halaman Kost. “Baiklah, sepertinya aku hanya bisa menggunakan becak motorku.”

Ian memang tidak memiliki kendaraan lain selain becak motornya. Ia biasa menggunakannya untuk berbelanja bahan-bahan makanan yang akan diolah menjadi masakan di kedainya.

Dengan becak motornya itu, Ian berhasil mencapai perumahan Galaxy Lake dalam waktu hampir dua jam. Laju becak motor tidaklah cepat, hanya kurang dari 50 km/jam, yang tentunya sangat lambat. Jadi wajar saja, butuh waktu yang lama untuk tiba di Galaxy Lake.

Galaxy Lake adalah perumahan paling elit di Surabaya. Mereka memiliki keamanan yang sangat ketat. Oleh karena itu, ketika Ian tiba di pintu gerbang perumahan, satpam yang sedang bertugas langsung menghentikan laju becak motornya.

Bagaimanapun juga, saat ini Ian mengenakan pakaian yang terlihat murahan. Di samping itu, ia juga mengendarai becak motor. Satpam perumahan manapun pasti akan menghentikan Ian.

“Selamat siang Pak, ada keperluan apa kemari?” tanya satpam berbadan kekar dengan sangat ramah pada Ian.

Hal itu membuat Ian terkejut. ‘Bukankah biasanya di novel-novel sang protagonis akan mendapat perlakuan buruk dan hinaan? Kenapa satpam ini malah bersikap ramah sekali?! Apa mereka masih satu saudara sama satpam bank berwarna biru itu?’ batinnya.

Pada kenyataannya, satpam yang bekerja di Galaxy Lake memang telah dilatih dengan latihan khusus, di mana mereka akan bersikap ramah pada siapapun, meski orang tersebut tampak miskin. Walau begitu, poin utama yang membuat satpam tersebut ramah adalah karena ketampanan Ian. Meski Ian orang desa, namun ketampanannya setara “oppa-oppa” Korea.

“Saya ingin mengunjungi rumah yang baru saja saya beli,” jelas Ian.

“Bisa tunjukkan kartu kunci rumahnya Pak?”

“Kartu kunci rumah?” Ian mencoba mencarinya di dalam Inventori, namun ia tidak menemukannya. “Saya baru saja membelinya pagi ini. Jadi saya belum memilikinya. Apakah Sertifikat Hak Milik saja cukup?” ucapnya seraya memperlihatkan SHM miliknya.

Satpam berbadan kekar itu menereminya dan mengecek isi SHM di tangannya. Setelah memastikan nama yang tertera pasa SHM sama dengan nama yang ada dalam KTP ian, satpam tersebut berkata, “Selamat datang Tuan Ian, kami dari tim petugas keamanan perumahan Galaxy Lake mempersilahkan Tuan masuk,” katanya dengan ramah.

Detik berikutnya, satpam itu berteriak dengan lantang. “Semuanya, beri hormat pada Tuan Ian!”

Dalam sekejap, beberapa satpam yang bertugas langsung berbaris tegap dan memberi hormat pada Ian. “Selamat datang Tuan Ian!”

Satpam bertubuh kekar itu kemudian mempersilahkan Ian masuk seraya berkata, “Tuan Ian, jika anda membutuhkan sesuatu, Tuan bisa menghubungi kami.”

Ian benar-benar tertegun dengan semua sambutan ini. Tanpa sadar, ia mengangguk dan pergi begitu saja meninggalkan para petugas keamanan yang masih berbaris dengan rapi. ‘Wow! Inikah kekuatan uang?!’ batinnya. pikirnya dalam hati. Ian, yang biasa hidup sederhana, masih belum bisa menyesuaikan diri dengan semua perlakuan istimewa ini.

Setelah memastikan Ian telah pergi, salah satu satpam berkata dengan nada penuh keraguan, “Kapten, apakah orang itu benar-benar pemilik salah satu rumah di Galaxy Lake?”

“Supri, dengar aku baik-baik. Semakin orang itu terlihat biasa, semakin kamu tidak boleh meremehkannya.” Satpam berbadan kekar itu berkata dengan serius, “Apakah kamu tahu? Hari ini, ada seorang ‘crazy rich’ misterius yang telah membeli salah satu unit rumah di kluster Danau Angsa.”

Mendengar ucapan sang kapten, raut wajah Supri berubah. “Serius?! Maksudmu Tuan Ian adalah ‘crazy rich’ misterius yang telah membeli rumah di kluster Danau Angsa?!”

Para satpam lainnya pun mulai menunjukkan keterkejutan mereka. Semua tidak menyangka, seorang pria tampan berkendara becak motor dengan pakaian murahan itu adalah pemilik salah satu rumah di kluster Danau Angsa, kluster paling mewah di Surabaya.

Sementara itu, orang yang menjadi perbincangan para satpam itu, kini juga mulai menarik perhatian para penghuni perumahan. Terutama kaum ibu-ibu yang sedang berkumpul dan bergosip seraya berjalan-jalan membawa anjing mereka.

"Wah, lihat! Ada pria tampan yang sedang mengendarai becak motor di sana," ucap salah seorang ibu yang sedang membawa anjingnya jalan-jalan.

"Wow, dia benar-benar tampan!" seru yang lain.

“Saya suka, saya suka, saya suka! Saya tidak tahu ada orang yang tampak begitu keren saat mengendarai becak motor," kata ibu yang lainnya seraya tersipu centil.

“Sepertinya pria tampan itu penghuni baru di perumahan ini. Aku tidak pernah melihatnya sebelumnya," tambah salah seorang ibu yang penasaran.

Seorang Ibu berkepala dingin, mencoba menduga identitasnya. “Aku jadi penasaran siapa namanya. Aku ingin berkenalan dengannya.”

Tak jauh beda dengan teman-temannya, seorang Ibu muda tampak tergila-gila dengan ketampanan Ian. “Melihat ketampanannya, aku merasa seperti sedang jatuh cinta.”

“Hei, ingat, kamu sudah punya suami dan tiga anak!” tegur salah seorang ibu yang lain dengan candaan.

Ian yang sedang mengendarai becak motornya, hanya bisa tersenyum mendengar komentar-komentar itu. Sebagai pria yang dikaruniai wajah tampan, Ian sudah terbiasa menjadi atensi publik dan dikelilingi banyak wanita. Bahkan dulu saat kuliah, ia memiliki fans club sendiri.

Dengan becak motornya, Ian berkendara melewati banyak rumah mewah dan lingkungan yang asri. Hingga akhirnya, ia tiba di kluster Danau Angsa, di mana semua rumah di bangun mengelilingi danau buatan yang indah. Melihat model bangunan rumah-rumah itu, Ian begitu terpesona.

Balkon rumah di kluster tersebut terlihat sangat besar, dan pemandangan danau di kejauhan terlihat jelas. Di bagian depan rumah ada halaman rumput luas, sementara di bagian belakang terdapat kolam renang. Di sisi kanan rumah terdapat tempat parkir yang dikelilingi bunga dan tanaman.

Ian terus berkendara, hingga akhirnya ia berhenti di depan sebuah rumah mewah dengan angka 3 tercetak di dinding rumah. Saat Ian memasuki halaman rumah, seorang wanita cantik sudah menunggu di sana. Dia adalah Adel, seorang agen properti yang bertanggung jawab atas perumahan Galaxy Lake.

Begitu Adel mendapat informasi dari Robert, Kapten satpam perumahan bahwa Ian sedang dalam perjalanan ke jalan Danau Angsa No.3, ia langsung meluncur ke rumah tersebut dan menunggu kedatangan Ian di depan pintu rumah. Namun, begitu ia melihat Ian masuk, Adel terkejut. ‘Tampannya …’

“Maaf, Nona siapa ya? Mengapa Nona berada di pekarangan rumah saya?” tanya Ian dengan sopan.

Pertanyaan ini membangunkan Adel dari lamunannya. “Ah, maaf! Perkenalkan, nama saya Adel. Saya yang bertanggung jawab atas serah terima kartu kunci pintu rumah ini,” ucapnya seraya menjabat tangan Ian.

Adel kemudian berkata dengan pipi memerah. “Sebelum saya memberi kartu kunci rumah ini, bisakah saya meminta nomor WA chat tuan?”

Setelah memberikan nomor Wa Chat dan berbincang-bincang selama sepuluh menit, Adel meminta izin untuk undur diri karena harus bertemu dengan calon customer lain di kantornya.

“Akhirnya dia pergi juga,” bisik Ian melihat Adel pergi. Ian lalu melangkah masuk, matanya langsung terpaku pada keindahan yang melampaui ekspektasinya. Rumah dua lantai itu berdiri megah, menampilkan arsitektur yang elegan dan mewah. Dinding-dinding putih yang bersih berpadu sempurna dengan lantai marmer yang berkilauan, menciptakan suasana yang hangat dan mewah sekaligus.

Ian berjalan perlahan, menikmati setiap detail rumah barunya. Di lantai dasar, ruang tamu yang luas dipenuhi dengan perabotan mewah. Sofa kulit berwarna krem yang empuk tampak begitu mengundang, berhadapan dengan meja kopi kayu jati yang kokoh. Di atas meja, terdapat vas kristal berisi bunga segar yang menambah keindahan ruangan.

Dari ruang tamu, ia berjalan menuju dapur yang tak kalah mewahnya. Lantai marmer putih melanjutkan keindahannya, berpadu dengan lemari dapur berwarna putih dan peralatan stainless steel yang cemerlang. Di tengah dapur, terdapat meja bundar besar dengan kursi bar modern yang menambah fungsi dan estetika ruangan. Di area agak belakang, terdapat ruang gym pribadi berisi banyak alat-alat fitness.

Selain itu terdapat lantai bawah tanah berisi bioskop pribadi dan ruang e-sport berisi komputer gaming Maingear F131. PC Gaming ini memiliki harga mencapai sekitar $25,000 atau sekitar 375 juta rupiah. Komputer ini dilengkapi dengan spesifikasi yang sangat tinggi seperti prosesor Intel Core i9 dan kartu grafis NVIDIA GeForce RTX 4090.

Ian kemudian menaiki tangga kayu yang kokoh menuju lantai dua. Di sana, ia menemukan kamar tidur utama yang luas dengan balkon besar. Dari balkon, ia bisa melihat pemandangan danau yang menakjubkan. Kamar tidur itu sendiri dipenuhi dengan perabotan mewah, termasuk tempat tidur king size dengan bantal dan selimut yang tampak begitu nyaman.

Setiap detail rumah itu tampak begitu sempurna, mencerminkan kekayaan dan selera yang baik. Ian tak bisa menahan senyumnya. Rumah mewah yang sebelumnya tidak berani ia impikan, kini telah menjadi miliknya.

“Aku jadi tidak sabar, apa yang akan aku dapatkan dari Check-In besok,” ucapnya penuh antisipasi seraya memandang keindahan Danau Angsa dari balkonnya.

Bab terkait

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 4 - Check-In Hari Kedua

    Ditemani suara kicauan burung yang merdu, matahari mulai menampakkan diri di ufuk timur. Ian, yang sebelumnya tenggelam dalam mimpi, seketika terjaga. Matanya terbuka lebar, menatap jam dinding yang jarum pendeknya masih menunjuk angka lima. Ia menoleh ke sekeliling, memandangi setiap sudut ruangan yang mewah dan luas. Dengan senyum lebar, ia bergumam, "Ini bukan mimpi. Aku benar-benar berada di rumah mewahku sendiri yang berharga 275 miliar!"Dengan semangat yang baru saja naik, Ian segera bangkit dari tempat tidurnya. Ia berjalan menuju kamar mandi, merendam dirinya dalam bathub hangat yang berisi busa beraroma lavender. Sementara itu, alunan musik lembut mengalir dari speaker tersembunyi, menambah suasana yang sudah sempurna. Ah, betapa indahnya menikmati hidup dengan cara ini.“Tinggal di rumah besar seperti ini sendirian terasa sangat sepi. Andai saja aku punya pacar, mungkin aku bisa mengajaknya tinggal bersamaku.” Saat mengucapkannya, bayangan wanita cantik berambut panjang ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-22
  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 5 - Gacha

    Hari ini adalah hari Minggu, di mana tradisi kerja bakti di hari libur sudah menjadi kebiasaan warga sekitar. Banyak warga sekitar yang keluar dan membersihkan lingkungan sekitar. Namun, kehadiran mobil Pagani Zonda HP Barchetta milik Ian memicu kehebohan. Baik para bapak maupun ibu-ibu terpesona oleh keindahan mobil tersebut."Wow! Mobilnya sungguh indah!" seru salah seorang bapak."Itu pasti mobil yang sangat mahal. Tapi aku belum pernah melihat model seperti itu sebelumnya," tambah bapak yang lain."Kalau dilihat dari logonya, sepertinya itu mobil Pagani. Aku tidak pernah menyangka bahwa Ian memiliki mobil sekelas itu," kata seorang wanita paruh baya.Seorang ibu-ibu dengan make-up tebal tampak antusias melihat monil Iann. "Aku tidak tahu kalau Ian sebenarnya kaya. Aku harus memperkenalkannya pada anak gadisku!"Sementara itu, Ian telah masuk ke dalam rumah kostnya dan mulai mengemas barang-barangnya, memasukkannya ke dalam mobil. Meskipun bagasi mobil Pagani Zonda HP Barchetta tid

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-22
  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 6 - Misi Darurat

    Tanpa banyak penjelasan, Ian dengan cepat mengeluarkan kunci mobil berlogo Pagani dari saku celananya. Dengan satu tekanan pada tombol pembuka kunci pintu mobil, alarm mobil itu langsung berbunyi dengan keras. Cahaya lampu mobil Pagani Zonda HP Barchetta berkedip, menciptakan tampilan yang indah namun mengagetkan. Orang-orang yang sebelumnya mengerumuni mobil biru metalik itu tercengang. Mereka secara bersamaan menoleh ke sekeliling, mencari sumber suara dan cahaya yang tiba-tiba. Namun, pandangan mereka segera tertuju pada Ian yang masih memegang kunci berlogo Pagani di tangannya. Kedua wanita yang tadi mengusir Ian, tampak canggung saat menyadari bahwa Ian adalah pemilik asli dari mobil sport mewah itu. Meskipun situasi sebelumnya cukup tidak mengenakkan, Ian tidak membiarkan amarah menguasai dirinya. Sebaliknya, ia memancarkan senyum yang elegan dan mempesona pada kedua wanita tersebut. Pesona dan ketampanan Ian seketika membuat orang-orang di sekitarnya terpesona. Mereka memberi

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 7 - Sekarat

    "Tapi ..." Kata-kata Risky tergantung di udara, wajahnya penuh dengan kerutan pertanyaan dan keraguan.Iqbal menangkap keraguan itu, senyum tipisnya berkedut di ujung bibirnya. Ia merespon dengan suara yang lembut namun penuh keyakinan, "Jangan khawatir, Bu. Saya yang akan menanggung semua ini." Iqbal berhenti sejenak, menatap Risky dengan tatapan yang meyakinkan. "Saya bahkan akan menambah imbalannya menjadi 500 juta, bagaimana?"Penawaran Iqbal, dengan jumlah yang begitu besar, membuat hati Risky bergetar. Dia datang hari ini dengan niat untuk mengintimidasi Ian, bukan untuk berkelahi. Tapi, tawaran Iqbal, dengan janji uang dan jaminan tanggung jawab, membuatnya merasa seolah-olah dia sedang berdiri di tepi jurang, tergoda untuk melangkah maju.Setelah berpikir sejenak, Risky tersenyum lebar, matanya berkilauan dengan keserakahan yang tak tersembunyikan. "Anak-anak," katanya, suaranya penuh dengan janji. "Hajar pria tampan itu! Aku akan memberi kalian masing-masing 100 juta!"Dua pr

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27
  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 8 - Berdarah Dingin

    “Huh?" kedua pria berbadan kekar itu terkejut saat melihat Ian tiba-tiba membuka matanya dan kembali berdiri. Tubuhnya tertutup darah segar dan luka memar, memberinya penampilan yang mirip dengan zombie yang baru saja bangkit dari kematian. Tatapannya yang tajam dan tanpa emosi menusuk kedua pria itu, membuat bulu kuduk mereka berdiri tegak.Tak mampu menahan tatapan Ian yang penuh ancaman, salah satu pria berbadan kekar dengan cepat kehilangan kendali dirinya. Dengan marah, dia melepaskan kata-kata kasar, "Jangan pernah menatapku seperti itu, sampah!" seraya melancarkan pukulan berat ke arah wajah Ian.Namun, dengan keajaiban yang tak terduga, tangan kanan Ian dengan cepat menangkap kepalan tangan yang meluncur ke arahnya. Ekspresi pria itu berubah menjadi terkejut, matanya melebar. Dengan suara yang hampir tak terdengar, dia bisik dengan penuh ketidakpercayaan, "Tidak mungkin ..."Dengan kekuatan yang luar biasa, Ian mengunci tangan pria berbadan kekar tersebut dalam cengkeramannya

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 9 - Satu Miliar

    “Ugh!” Ian terbangun dengan jeritan hening, matanya terbuka lebar menatap langit-langit yang asing. Langit-langit putih polos dengan lampu putih yang berpendar lembut, memberikan cahaya yang cukup untuk melihat sekeliling. Rasa sakit yang menusuk-nusuk merambat di seluruh tubuhnya, membuatnya merasa seolah-olah ia baru saja berlari maraton tanpa henti.“Apa yang sebenarnya terjadi? Di mana ini?” gumamnya lemah.Ia mencoba mengumpulkan kekuatan untuk melihat sekeliling. Ruangan itu berbau steril, aroma khas rumah sakit yang tidak bisa ia lupakan. Dinding-dinding putih bersih, jendela besar dengan tirai putih yang ditarik rapat, dan suara mesin monitor jantung yang berdetak secara teratur, semuanya menunjukkan bahwa ia berada di sebuah kamar rumah sakit.Di sisi kirinya, sebuah tiang infus berdiri tegak, dengan selang yang menjulur ke tangan kirinya. Cairan bening mengalir perlahan, memberikan hidrasi dan nutrisi yang dibutuhkan tubuhnya. Di seberang tempat tidur, sebuah kursi panjang b

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 10 - Ingatan Iqbal

    “Sistem, apakah uang satu miliar itu adalah aset dari orang bernama Iqbal?” tanya Ian yang masih terkejut.[Ding!][Selamat Host, Anda telah berhasil menyelesaikan Misi Darurat Tingkat C: Eliminasi Iqbal Kartono][Anda telah mendapat properti di Jalan Residen Sudirman 40 Surabaya][Anda telah mendapat semua aset Iqbal Kartono seperti: uang senilai 1,3 miliar, mobil Aston Martin Rapide S, rumah di kawasan Sutra Land Surabaya Barat, dan Sistem Cashback 200%] [Anda mendapat ingatan hidup Iqbal Kartono, apakah Anda ingin menontonnya?]Ian menelan ludah, mencoba mencerna semua informasi yang baru saja dia terima. Tapi ada satu hal yang membuatnya bingung. "Ingatan hidup Iqbal Kartono? Apa maksudnya?" tanyanya, alisnya berkerut dalam kebingungan.[Anda akan paham setelah melihatnya sendiri]Karena Ian juga sedang menganggur dan tidak bisa melakukan apa-apa dengan tubuhnya yang sekarang, Ian akhirnya memilih untuk menontonnya. Begitu ia memberi perintah pada sistem, seketika itu juga, kamar

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03
  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 11 - Air Kehidupan

    Setelah membulatkan tekadnya, Ian melihat lagi dua kemampuan baru yang dimilikinya. Sesuatu yang aneh menarik perhatiannya pada kolom pertama kemampuan. Dengan rasa penasaran, ia mencoba untuk melihatnya lebih detail.__________________________________Kemampuan Nama: Ov3#12i&3@@ (Terkunci)Keterangan:#$@##-#-#++#+&++#+#+#__________________________________“Apa-apaan ini?!” Ekspresi Ian berubah, alisnya mengerut ketika ia melihat detail kemampuan yang aneh itu. "Sistem, apa maksud dari semua ini?"[Ding!][Error][Sistem tidak mengerti atas apa yang Host tanyakan]“Error? Apa yang sebenarnya terjadi?” Ian mencoba beberapa kali untuk mendapatkan penjelasan dari sistem tentang kemampuan misterius itu. Namun, sistem tetap tidak bisa memberikan jawaban. Akhirnya, dengan rasa kecewa, Ian menyerah dan beralih untuk membaca detail kemampuan baru lainnya.__________________________________Kemampuan Nama: Cashback 200% (Pasif)Keterangan:Setiap uang atau barang yang berikan pada orang la

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-04

Bab terbaru

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 238 - Extreme Death: Shadow Tempest

    "Zeus, kali ini aku akan membunuhmu!” teriak Ian penuh keyakinan. Zeus menatap Ian dengan mata yang memancarkan cahaya keemasan. Di baliknya, ada kekuatan yang mengguncang alam semesta. Ian merasakan getaran itu, seolah langit dan bumi bergetar dalam irama yang tak terduga. “Jangan terlalu yakin dulu, Ian! Aku masih punya kartu As yang bahkan belum aku gunakan saat melawan Ryan!” ujar Zeus dengan tenang. Suaranya seperti guntur yang merayap di udara, menggema di telinga Ian. Hal ini tentu mengagetkan Ryan, yang semenjak tadi telah bertarung secara seimbang dengan Zeus. “Maksudmu, kamu tadi belum benar-benar serius?” Ryan menatap Zeus dengan pandangan campuran antara kagum dan ketidakpercayaan. Zeus hanya tersenyum, namun senyuman itu seakan menunjukkan konfirmasinya. “Mode Dewa: Petir Surgawi!” serunya. Cahaya keemasan di matanya semakin terang, dan angin berputar di sekitarnya. Ian merasa seolah berada di pusat badai. Petir tiba-tiba menyambar entah dari mana, dan mengenai tubuh

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 237 - Pedang Terkutuk

    Balor menatap Ian dengan mata yang penuh tekad. "Aku akan mengembalikan Otoritas yang telah kucuri dari Hades." Sebuah cahaya keemasan muncul dari tengah dahi Balor, terbang dan merasuk ke kepala Ian.Ian merasakan sesuatu yang kembali padanya, kekuatannya mendekati sempurna. "Ini?" tanyanya, terkejut."Ya," jawab Balor dengan suara yang semakin lemah. "Dengan ini, Jalan Asura telah kembali pada penguasa samsara." Ia menoleh ke arah Verethragna. "Hei, cepat beri Ian senjatamu!"Verethragna tertawa. "Chill bro~" ucapnya. "Ian, aku memang tidak bisa mengembalikan Otoritas Jalan Deva, tapi aku bisa memberimu sebuah senjata terkuat yang dapat membunuh apapun."Verethragna memejamkan matanya, menciptakan senjata yang sesuai dengan bayangannya. Dari ruang kosong di depannya, cahaya emas menyeruak. Cahaya itu membentuk bilah dan gagang pedang.Pedang itu memiliki bilah panjang dan tajam, terbuat dari baja legendaris yang sudah tidak ada lagi di

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 236- Kemunculan Overgod Lain

    Ketika pil itu meluncur melewati kerongkongan Ian, tiba-tiba tubuhnya diselimuti oleh api hijau. Namun, anehnya, api itu tidaklah panas; sebaliknya, ia merasa hangat dan nyaman. Luka-luka di tubuhnya sembuh dengan cepat, bahkan lebih dari yang efek kemampuan Healing Factor miliknya."Inikah kekuatan yang aku dapatkan dari pil NTZ?" gumam Ian, memandangi kedua tangannya dengan keterkejutan.Namun, suara tajam membuyarkan lamunan Ian. "Tentu saja tidak, bodoh!" ujar sosok yang muncul dari atas langit. "Itu adalah kekuatan dari Api Lotus Hijau milikku."Sosok itu turun perlahan, sayap-sayapnya yang berjumlah dua belas terbentang dengan megah. Setiap sayapnya memiliki warna yang berbeda, mereka semua terbuat dari berbagai macam Api Surgawi."Ian Herlambang," kata sosok itu dengan nada dingin, "aku tak menyangka kamu telah mencapai ranah Celestial. Namun, aku melihat bahwa ini bukanlah pencapaianmu sendiri. Ranah kultivasimu masih belum stabil. Beristi

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 235 - Pertarungan Yang Mengguncang Bumi (III)

    Gelombang kejut dari benturan kekuatan yang dahsyat itu merambat dengan cepat, mengguncang bumi dan langit. Bumi bergetar, seakan-akan planet ini menahan nafas terakhirnya. Di kota-kota besar Indonesia, gedung-gedung menjulang seperti pohon-pohon raksasa yang terguncang oleh badai. Kaca-kaca jendela pecah, mengirimkan serpihan tajam ke jalanan yang berubah menjadi medan perang. Teriakan panik memenuhi udara, menciptakan simfoni ketakutan yang menggema di antara reruntuhan.Di wilayah pesisir, air laut mengundur sejenak, mengejar takdirnya yang tak terhindarkan. Lalu, ombak raksasa muncul, menggulung daratan dengan amarah yang tak terkendali. Tsunami itu menghancurkan segala yang ada di jalurnya: kapal-kapal terangkat dan terhempas ke darat, rumah-rumah luluh lantak, dan manusia berlarian tanpa arah, berusaha menyelamatkan diri dari amukan alam yang tak terbendung. Mata mereka dipenuhi ketakutan, melihat bencana bak kiamat ini.Jakarta, kota yang pernah ramai dan be

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 234 - Pertarungan Yang Mengguncang Bumi (II)

    Angin malam berhembus kencang, membawa desau yang menegangkan. Ian, dengan napas yang tersengal, mengumpulkan sisa kekuatannya. "Aku belum selesai, Zeus!" serunya, matanya menyala dengan tekad yang tak tergoyahkan. “Aku tak akan pernah membiarkanmu menyentuh Lisa!”Zeus hanya tertawa, suaranya bergema seperti guntur yang menggelegar. "Kau pikir kau bisa mengalahkanku hanya dengan kekuatan sebesar itu?" ejeknya sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Dari ujung jari-jarinya, tombak petir mulai terbentuk, cahayanya menyilaukan dan memancarkan energi yang mengerikan. “Baiklah, aku beri kamu kesempatan untuk menghiburku lagi. Dan kali ini, aku tidak akan diam saja, jadi …”“Jangan kecewakan aku,” bisik Zeus dengan suara yang tegas dan berat. Setiap kata yang terucap menekankan ancaman yang tersirat.Ian mengencangkan genggaman tangannya, cahaya di matanya semakin berkobar. "Demi Lisa, dan demi seluruh orang yang takdirnya telah kau permainkan, aku tidak aka

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 233 - Pertarungan Yang Mengguncang Bumi

    Bulan purnama yang terang benderang seakan menjadi saksi atas pertemuan dua kekuatan besar di langit Jakarta yang malam itu terasa berbeda. Aura tegang menyelimuti kota, dan angin malam berhembus seolah-olah ingin menceritakan kisah epik yang akan terjadi.Di bawah sinar bulan yang memantulkan cahaya putih, Ian berdiri dengan rambutnya yang mengalir bagai sungai perak. Matanya yang biru kehijauan bersinar tajam, menembus kegelapan malam, penuh dengan tekad yang tak tergoyahkan.Di hadapannya, Zeus berdiri megah, senyumnya lebar dan penuh dengan kegembiraan pertempuran. Sorot matanya yang berkilau menandakan ia siap untuk pertarungan yang telah lama dinantikan.Baik Ian ataupun Zeus, mereka berdua adalah Overgod, eksistensi yang telah melampaui batas-batas manusia biasa, dan malam itu, mereka akan menunjukkan kekuatan mereka yang bisa mengguncang alam semesta.Dalam kesunyian malam yang hanya ditemani gemerlap bintang, Ian berbisik mengucapkan nama

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 232 - Konfrontasi Awal

    Zeus terbang di atas langit Jakarta yang kelabu, pakaian putih yang biasa ia kenakan kini terkoyak-koyak, menandakan ledakan dahsyat yang baru saja terjadi. Di bawahnya, kawah raksasa seluas 10 kilometer membentang, asap dan debu masih mengepul dari tanah yang hangus. Sekitar 20 Celestial tergeletak dengan luka-luka mendalam, termasuk Fortuna yang terbaring lemah, sementara yang lainnya lenyap ditelan ledakan.Bagaimanapun juga, Hades adalah kultivator dengan ranah Celestial Puncak. Meski dia telah memberikan otoritasnya pada Ian, tapi dia masih memiliki energi melimpah yang cukup untuk membunuh semua kultivator di bawah ranah Celestial Puncak. Tindakan Hades ini telah mengguncang fondasi organisasi Kadukeus, namun Zeus hanya tertawa ringan di atas sana. Zeus tampak tidak mempedulikan ada atau tidaknya Kadukeus. Karena baginya, selama hal itu menyenangkan, maka ia tidak akan memperdulikan hal lain. Dan apa yang dilakukan Hades, cukup menghiburnya."Adikku

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 231 - Melesat Menjadi Celestial

    “Huh?” Ian menoleh ke samping, telinganya menangkap suara ledakan yang menggema dari kejauhan. Langit malam yang sebelumnya gelap kini terang benderang oleh letupan cahaya yang mirip dengan matahari terbenam, namun tiba-tiba saja, sebuah cahaya keemasan yang menyilaukan melintas bagai bintang jatuh dan menghantam tubuhnya dengan kekuatan yang luar biasa, menghempaskan tubuh Ian ke tembok. Dalam sekejap, tembok tersebut langsung retak dan hancur berkeping-keping, debu dan puing berserakan di udara.Cahaya itu kemudian meresap masuk ke dalam tubuh Ian, menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan. Cahaya keemasan itu seolah menjadi cairan panas yang mengalir di setiap pembuluh darahnya, membuat Ian meronta kesakitan seperti binatang buas yang terluka parah.Di tengah rasa sakit yang memuncak, suara sistem terdengar kacau di telinganya.[Ding!][Mendeteksi adanya energi asing yang mencoba menyingkirkan sistem]Ian mengerang kesakitan, tubuhny

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 230 - Hades

    Zeus melayang di atas reruntuhan yang masih mengepulkan asap, tatapannya dingin dan tak tergoyahkan menembus ke bawah ke arah para anggota Zodiak yang terkapar tak berdaya."Sampai di sinilah perjuangan kalian berakhir," suaranya tenang namun mengandung otoritas yang tak bisa ditolak. "Sekarang, aku akan mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milik kami."Zeus mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Petir berkumpul di telapaknya, berputar dengan liar dan bersinar terang hingga menyilaukan mata. Dengan satu gerakan tegas dan pasti, ia melepaskan bola petir itu ke arah Libra dan rekan-rekannya yang sudah tidak berdaya.Mereka hanya bisa menatap dengan pasrah pada serangan maut yang mendekat. Cahaya biru yang menyilaukan memancar dengan intensitas yang memenuhi pandangan, menelan tubuh Libra, Virgo, Sagitarius, dan Aquarius dalam kilauan yang membutakan.Dentuman keras menggema, membelah kesunyian malam yang kacau. Ledakan itu begitu dahsyat hingg

DMCA.com Protection Status