Share

Bab 201 - Kemampuan Untuk Menginfeksi

Bintang-bintang yang biasa menari riang di langit malam desa kini tersembunyi di balik tabir kelabu, seolah-olah mereka pun menangis atas tragedi yang terhampar luas di depan mata Ian dan William. Keduanya berdiri, bagai patung, di jantung desa yang kini berubah menjadi panggung sandiwara maut. Gedung balai desa, yang biasanya menjadi simbol kebersamaan, kini menjadi saksi bisu atas tarian nyawa yang terenggut satu per satu, mayat-mayat bergelimpangan tak berdaya, memenuhi pandangan.

William, dengan suara yang bergemuruh bagai petir, bertanya penuh amarah, "Teganya mereka melakukan semua ini!" Wajahnya yang biasanya tenang kini berubah menjadi lautan kemarahan dan kekecewaan, mencerminkan kekacauan yang terbentang di hadapannya. Hati yang tidak pernah ia duga bisa terluka, kini terasa remuk redam melihat nyawa-nyawa tak bersalah yang tewas secara mengenaskan.

Di sisi lain, Ian berdiri dengan hati yang terasa beku, kehilangan kemarahan yang biasanya akan membara dalam dadanya. Ia yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status