Share

obrolan

Penulis: Maey Angel
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Jam lima sore, suara salam dari luar rumah terdengar. Rombongan keluarga Pakde Supri datang. Terlihat Sekar dan juga Faisal juga turut ikut.

"Loh, Bang Fai ikut juga." Narsih menyambut Kedatangan para keluarga kakak iparnya.

" Iya Bulik, pas kebetulan lagi nengokin Papi sama Mami di Lomanis. Bulik apa kabar?" tanya Fai.

"Alhamdulillah, ayo masuk dulu. Kita ngobrol di dalam," ajak Narsih.

"Kalian mau minum apa? Kopi atau teh?" tanya Arin.

"Jus ada?" tanya Fai.

"Kebiasaan kamu, Fai, kalau bertamu suka minta yang aneh-aneh. Itu yang ditawarin teh sama kopi, kamu kok malah mintanya jus," protes Ratmi, istri Pakde Supri.

"Ya kali aja ada, Mam," ucap Faizal cengengesan.

"Udah selamatan nempati rumah, Nar?" tanya Ratmi.

"Sudah, Mbak. Pas baru bikin, ini rumah langsung ditempati para karyawan bosnya Arin. Sebelah sana, dijadikan gudang katanya," jawab Narsih.

"Gudang apa?" tanya Supri sambil menyesap serutunya. Arin kembali dari belakang membawa minuman dan beberapa cemilan.

"Monggo, Pakde,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kaya Setelah Dibuang    perbuatan susi

    "Mas, besok ke Bandungnya gimana? Aku sudah ajak Pakde buat ikut sambil ngejelasin perihal rumah Agam yang dijual." Arin mengirim pesan pada Kaisar dan berharap pemilik nomor akan segera membalasnya.Beberapa menit kemudian balasan Kaisar masuk."Coba nanti Mas diskusikan dengan Kenzi. Percetakan sedang ramai, Rin. Mas nggak bisa ninggalin lama.""Apa Arin kesana bareng sama Pakde dan Ibu saja?""Emang nggak apa, Mas nggak ikut?""Nggak apa, lagian lebih aman kayaknya kalau hanya sama Pakde dan Ibu. Jadi kita bisa menghindari fitnahan Umi nanti. Mas fokus kerja saja, doakan Arin bisa melewati ini semua.""Aamiin."Selepas mengabari Kaisar, Arin segera mengabari Pakde agar membawa mobilnya menuju Bandung nanti. Arin juga meminta Bang Faizal untuk ikut agar bergantian menyetir mobil jika Pakde Supri lelah."Rin, kamu nggak jadi ajak Agam?" tanya Narsih. "Nggak tahu, Bu. Arin bingung.""Coba kamu WA ke nomor Bayu. Siapa tahu dia ngizinin kamu pergi sama Agam.""Tapi kalau dia nggak izin

  • Kaya Setelah Dibuang    pelajaran

    "Agam?!"Arin langsung berlari mendekati Agam yang tergeletak di lantai. Satpam dan juga yang lainnya ikut membantu membawa Agam ke kasur dan segera melaporkan kepada pihak yang berwajib.Tangis Arin pecah memeluk Agam yang menutup matanya."Dia masih hidup, kita bawa ke rumah sakit saja," ucap Faizal yang memeriksa nadi Agam.Faisal menggendong Agam masuk ke dalam mobil dan mereka semua ikut ke rumah sakit."Pak tolong cari Susi sekarang juga. Dia harus bertanggung jawab atas apa yang dilakukan pada anak saya," ucap Arin pada petugas keamanan kompleks."Baik bu semua akan kami urus. Semoga anak Ibu baik-baik saja," ucap salah satu satpam kompleks.Setelah menyerahkan permasalahan Susi kepada petugas keamanan Arin langsung bergegas pergi memberikan pertolongan kepada Agam.Arin berharap tidak ada sesuatu hal yang serius yang akan terjadi kepada anak tirinya ini. Arin beberapa kali mencoba memanggil nomor Bayu tetapi tidak juga tersambung, membuat Pakde Supri geram melihatnya."Bapak m

  • Kaya Setelah Dibuang    bertemu Umi

    Umi dan Abah Agam telah sampai di rumah sakit. Mereka langsung bertanya kepada petugas Rumah Sakit ruangan tempat Agam dirawat. Saat ruangan Agam ditemukan, Umi langsung membuka pintu dan melihat Agam yang sedang disuapi oleh Arin."Assalamualaikum," salam Umi."Wa'alaikumsalam," jawab Arin dan Narsih. Umi berhambur ke pelukan Agam menciumi cucu kesayangannya." Alhamdulillah, kamu sudah mendingan Agam? Oma dan Opa khawatir," ucap, Umi sambil terus mencium dan mengusap kepala Agam."Oma kok tahu Agam di rumah sakit? Agam kangen banget sama oma," ucap Agam tersenyum."Sama Opa tidak, Gam?" kelakar Abah lalu ikut mencium Agam."Agam Kangen semuanya, kangen Bude, kangen pakde, kangen ama bulik juga. Tapi, Agam sudah tidak pernah ke Bandung. Ayah selalu sibuk dan mengatakan akan ke rumah opa dan Oma kalau nanti Pekerjaan ayah selesai." Wajah kecewa Agam membuat banyak pertanyaan dari kepala kedua orang tua almarhum ibunya Agam ini."Alhamdulillah, Umi dan Abah sudah sampai, perjalanan lan

  • Kaya Setelah Dibuang    saran

    "Kusut amat itu muka, kenapa?" tanya Ucup pada Bayu yang baru saja datang ke rumahnya. Bayu sengaja pergi tadi pagi meninggalkan Agam dengan Susi berdua di rumah. "Biasa bini muda berulah, pusing kepala gue pikirin si Susi. Mana dia kalau minta apa-apa ngancem bakal jual rumah itu," keluh Bayu pada Ucup."Gimana ceritanya bisa begitu? Bukannya bini lo itu si Arin kenapa sekarang jadi Susi?" tanya Ucup bingung."Gue sama Arin sudah pisah sekitar seminggu yang lalu dan yang jadi bini gue sekarang si Susi. Tapi ya itu dia beda sekali dengan Arin, dia lebih merepotkan dari yang aku pikirkan.""Kok?"Bayu tampak menghembuskan nafasnya berat, memikirkan beberapa hari ini Susi terlihat sangat menyebalkan dengan tingkahnya yang suka memerintah seenaknya. "Maka dari ini gue pusing. Lo tahu nggak caranya biar Arin bisa jatuh cinta sama gue lagi?" tanya Bayu pada sahabat lamanya ini. Ucup menggeser tubuh Bayu yang duduk di jok motornya."Mau tanya saran gue gimana?" ucap Ucup menyeringai. Ucup

  • Kaya Setelah Dibuang    salah alamat

    "Buka!"Brak! Brak! Bayu menggedor pagar rumah milik Kaisar. Kenzi yang baru saja masuk ke rumah setelah pulang dari kafe, kaget."Rin! Agam!" Bayu terus berteriak memanggil nama Arin dan Agam membuat Kenzi langsung bergegas keluar untuk menemui Bayu."Kalau bertamu yang sopan! Lu siapa berani teriak-teriak di depan rumah gue?" tanya Kenzie geram."Suruh Arin keluar bawa anak gue! Enak aja dia main bawa-bawa anak orang, Dia pikir dia siapa? Cepat suruh Arin keluar atau aku akan memaksa masuk kedalam," gertak Bayu."Arin? Sepertinya lu salah alamat, Arin sudah tidak tinggal di sini lagi," ucap Kenzi."Jangan berdusta didepanku, cepat katakan pada Arin suruh bawa Agam ke sini!" Bayu masih saja tidak percaya jika Arin tidak berada di rumah ini, membuat Kenzi bertambah kesal dan membuka pagar untuk mengajak duel dengan Bayu."Heh, kamu laki-laki hidung belang! Sudah tidak usah menutup-nutupi keberadaan Arin, Rumah Sakit mengatakan kalau Agam dibawa oleh Alin pulang dan kalian jangan c

  • Kaya Setelah Dibuang    kesal

    Bayu sampai rumah dan langsung mencari ponselnya untuk menelpon seseorang. Dia mencari nomor kontak sahabat Susi yang dia minta investasi.Sialnya nomer itu sudah tak aktif lagi membuat Bayu frustasi. Berulang kali ia mencoba menghubungi nomernya tapi tetap sama. Bayu memghubungi nomor Susi tapi juga tak aktiv."Bagaimana, Bay? Apakah bisa dihubungi," tanya Reni saat melihat wajah kesal Bayu."Nomor Susi dan temennya tidak aktif, sepertinya mereka bersekongkol untuk menipu kita. Apa yang harus kamu lakukan, Bu? Bagaimana nanti jika Umi menanyakan rumah peninggalan ibunya Agam?" tanya Bayu gelisah."Kita Jelaskan saja apa adanya kalau rumah itu sudah rusak dan harus banyak perbaikan, daripada diperbaiki lebih baik beli yang baru." Bayu duduk di sofa dan memijat keningnya yang pusing akibat memikirkan kejadian hari ini. Bagaimana lagi ia harus mencari perlindungan, jika sudah dihadapkan dalam posisi yang sulit seperti ini. Tidak mungkin Bayu meminta ibunya untuk menjual rumah ayah dem

  • Kaya Setelah Dibuang    sakit

    "Sebenarnya Arin tidak jadi ke Bandung. Semuanya menjadi rumit, Arin tidak bisa menceritakan detailnya sekarang," ucap Arin."Baiklah, jadi sekarang kamu di rumah?""Iya kami semua ada di rumah, ada Umi dan Abah juga datang dari Bandung. Besok niatnya kami akan memusyawarahkan permasalahan ini bersama dengan Pakde," ucap Arin."Apa ada masalah besar yang terjadi hingga semua keluarga berkumpul?""Iya, Agam mengalami penganiayaan oleh Susi, istri baru Bayu. Beruntung kami datang tepat waktu sehingga dapat menolong Agam dan melarikannya ke rumah sakit. "Memang waktu itu Bayu kemana?" tanya Kaisar heran."Itu yang membuat Arin tak habis pikir, kenapa Mas Bayu meninggalkan Agam bersama Susi di rumah. Bahkan nomor ponselnya tidak bisa dihubungi sama sekali sejak pagi hingga sekarang," ucap Arin."Baiklah. Semoga urusan kalian cepat selesai, besok Mas ke situ ya?""Untuk apa?"" Mas mau cek gudang. Ada beberapa barang yang diperlukan sekalian menyambut keluarga dari Bandung, siapa tahu kam

  • Kaya Setelah Dibuang    Kenzi sakit

    "Kita mana ada waktu buat bikin kayak gitu. Keseharian kita itu kerja, makan, tidur, kerja lagi. Mungkin lain kali Mas harus agendakan untuk liburan dan bikin konten seru, biar bisa jadi youtuber.""Aamiin, Kalau Mas jadi artis kamu jadi manajernya ya?" ucap Kaisar." Ogah, nanti Arin di buru para fans Mas. Eh, nggak kerasa kita ngobrol sudah lama. Arin sudahi dulu ya, mau ajak Agam tidur. Tadi dia lagi ngobrol sama oma nya di depan," pamit Arin."Baiklah, selamat malam. Wassalamualaikum."Kaisar memutuskan panggilan setelah mengucapkan salam kepada Arin. Ia kembali ke kamar setelah menelpon Arin di balkon rumahnya. Kaisar melihat Kenzi yang sudah tertidur setelah ia bersihkan lukanya tadi dengan alkohol dan meminum obat. Ia merasa iba dengan Kenzie yang menjadi sasaran amukan Bayu padahal dirinya tidak tahu menahu mengenai permasalahan yang terjadi pada Bayu itu. Beruntung ia segera datang dan dapat mengatasi semuanya.***Kaisar terbangun karena mendapati Kenzi tampak gelisah dan ti

Bab terbaru

  • Kaya Setelah Dibuang    pelajaran

    Tentu saja sikap Arin yang mencegah Kaisar untuk mencari tahu mengenai kejadian jatuhnya Arin di kamar mandi sekolah itu membuat Kaisar semakin penasaran. Sekolah yang memiliki biaya cukup mahal untuk bisa mengenyam pendidikan di sana itu sangat mustahil jika memiliki kloset yang licin. Tanpa sepengetahuan Arin, Kaisar pun mendatangi sekolah Shaka. Sengaja hari ini Arin tidak diperbolehkan untuk berangkat ke sekolah dan istirahat di rumah ditemani oleh Shaka. Ibunya—Narsih—juga diminta Kaisar untuk menemani Arin di rumah karena Arin menolak untuk dibawa ke rumah sakit.Kaisar langsung datang menemui kepala sekolah. Dia datang untuk menanyakan perihal kualitas sekolah yang dijadikan tempat menuntut ilmu anaknya itu. Kaisar merasa heran karena Shaka tiba-tiba terlihat tidak nyaman bersekolah di sana."Selamat pagi, Pak.""Pagi Pak Kaisar. Silahkan duduk!" titah Pujiono–kepala sekolah itu."Ada perlu apa ini? Tumben datang ke sekolah seorang diri.""Hari ini saya ingin meminta izin untuk

  • Kaya Setelah Dibuang    sakit

    “Mas.”Malam ini Arin ingin sekali bercerita mengenai alasan ia mengajak Shaka pulang lebih awal. Kaisar yang masih sibuk dengan pekerjaannya pun menghentikan sementara.“Kenapa, Rin?”“Kayaknya keputusan Mas untuk pindahin Shaka itu betul deh.”“Kenapa emangnya? APa tadi ada masalah lagi yang terjadi di sekolah.”Arin mengembuskan napasnya kasar. Bukan perihal yang mudah untuk bercerita hal mengenai mantan suaminya itu pada suaminya kini yang notabene super protektif pada keluarganya.“Aku pikir, semua yang kita bicarakan saat itu adalah suatu hal yang harus kita lakukan sekarang.”“Kenapa?”“Tadi aku ketemu Mas Bayu. Dia …”“Dia kenapa?”Arin bingung mau mengatakan hal ini atau tidak, namun ia juga tak mau direndahkan sampai dibuat kasar dengan cara yang tidak patut oleh lelaki yang sudah menjadi mantan. Jika dulu saja ia bisa marah saat Bayu memukulnya, seharusnya ia sekarang lebih marah dari pada itu. Namun, ia kembali berpikir mengenai bisnis sang suami yang sedang dianggap sedan

  • Kaya Setelah Dibuang    lagi lagi

    Arin tak menyangka bakal bertemu Bayu di sekolah Shaka. Ia sangat menyesali kenapa harus menyekolahkan anaknya di tempat yang sama. Arin pun semakin yakin memindahkan Shaka setelah ini dan memilih sekolah di tempat lain yang berbeda dengan Bayu.Jam istirahat dimulai. Para murid keluar dan berhambur bermain di taman bermain yang ada di sekolah itu. Shaka mendekat ke arah Arin dengan wajah yang ditekuk.“Kenapa, Sayang? Kenapa nggak main sama teman teman?”“Nggak mau ah, Ma. Satria nakal lagi. Tadi buku Shaka dicoret coret dan disobek. Ma, Shaka mau pulang aja. Nggak mau sekolah,” rengek Shaka.Arin yang melihat anaknya menangis pun memilih untuk memangkunya dan memeluknya hangat. Memberi pengertian agar Shaka tidak sedih lagi setelah dikerjai Satria.“Ada anak Mami! Ada anak mami! Hahaha.”Suara Satria yang meledek Shaka membuat Arin geram. Namun, Arin bukan memarahi Satria melainkan mendatangi Bayu yang sibuk bermain gadget sendiri tanpa memperhatikan anaknya.Brak!Arin menggebrak m

  • Kaya Setelah Dibuang    tak patut

    “Gatsu.”“Nggak usah. Nanti langsung ke rumah aja, istirahat. Kasihan SHaka diajak kerja juga.”“Nggak kerja lah, cuma temani doang.”“Baiklah. Terserah kamu saja. MAs pergi dulu.”Arin kembali turun setelah bersalaman dengan Kaisar lalu melambaikan tangan melepas kepergian suaminya bekerja. Faktor keuangan yang sedang menurun, membuat Arin harus banyak banyak berdoa dan berusaha. Makanya dia akan menyusul nanti jika sekolah Shaka sudah selesai. Hitung hitung membantu suaminya bekerja. Tentunya dia niatkan beribadah. Biar tidak menimbulkan pertengkaran dan perdebatan jika hasilnya tidak memuaskan.Suara klakson mengagetkan Arin yang sedang berjalan masuk ke dalam ruang tunggu wali murid. Sebenarnya tidak disarankan masuk dan menunggu anaknya, tetapi Arin masih ingin memastikan baik baik saja. Tin!Lagi lagi Arin dibuat kesal karena mobil itu justru membuntutinya jalan ke halaman sekolah, hingga Arin bertambah kesal saat ada Bayu yang di dalamnya“Hai, Rin.” Bayu menyapa dengan senyum

  • Kaya Setelah Dibuang    kesombongan

    “Kenapa dengan Satria? Siapa dia?” tanya Narsih."Teman Shaka, Bu. Dia biasa jahilin Shaka. Nggak hanya saka, yang lain juga. Emang dasar anaknya gitu. Mau marahin juga percuma. Gak bakalan mudeng. Orangtuanya aja gak tahu etitut," adu Arin."Sudah sudah. Kita bicarakan nanti saja. Udah siang ini Shakanya," sela Kaisar yang tidak ingin membahas tentang keburukan orang lain di depan anaknya.Kaisar benar benar mengantar Shaka. Dia meminta Arin untuk menunggu Shaka masuk dan meminta Arin untuk kembali ke mobil."Ada apa sih, Mas?" tanya Arin heran melihat gelagat suaminya yang aneh."Nggak. Shaka udah masuk?""Udah. Barusan udah masuk. Hari ini Satria nggak datang. Aman."Arin mengembuskan napasnya perlahan lalu tersenyum di depan Kaisar."Mas mau tanya apa?""Memang Mas mau tanya?""Hiz! Serius. Mau nanya kali ini sama Arin nggak?""Mau sih. Tapi, kamu harus jawab jujur.""Apa?" tanya Arin serius mendengarkan."Mas mau tanya. Wajah kamu pake formalin ya? Kok awet cantiknya?" kelakar Ka

  • Kaya Setelah Dibuang    Sarapan

    “Kenapa kamu bangunkan Mas kesiangan, Rin? Hari ini Mas akan ke gudang buat cek data yang semalam belum Mas selesaikan,” tanya Kaisar panik saat dibangunkan Arin kesiangan.“Tenang aja. File udah aku cek dan memang ada keanehan di Mellynya. Bukan salah toko atau gudang. Jadi Mas hanya perlu tanyai Melly, kenapa dia sampai berlaku demikian. Kita butuh penjelasan dia mengenai hal ini. Dia harus bertanggung jawab dan Mas harus bisa bertindak bijak. OKe?”Arin memang sudah menyelesaikannya semalam. Dia hanya membereskan beberapa dan itu cukup sangat membantu membuat Kaisar lelap tidur dan puas istirahat sampai pagi.“Ya ampun, begini ini yang kadang bikin Mas nggak mau tidur dulu kalau kerjaan sudah beres. Kamu pasti yang selesaikan. Ya sudah, aku mau mandi dulu. Kamu pasti udah siapkan sarapan, ya?” “Belum. Aku mau sarapan di rumah Ibu bareng kamu.”“Tumben?” tanya Kiasar heran.“Lagi pengin aja. Yuk ah, buruan! Mas mandi, aku mandiin Shaka.”Keduanya gegas beranjak sebelum melakukan ak

  • Kaya Setelah Dibuang    3. pengertian

    “Mas,” panggil Arin.Kaisar yang sedang memeriksa laporan keuangan tempatnya bekerja, menengok sekilas. Wajahnya nampak serius, membuat Arin untung untuk mengatakan perihal kejadian di sekolah tadi.“Kenapa, Rin?” tanya Kaisar saat ia sudah kembali melihat berkas berkasnya dan merasa Arin tidak berkata apapun setelah itu.“Arin bantu ya pekerjaannya?” Arin pun memikirkan untuk membantu saja, daripada mengeluhkan ini itu.“Shaka udah tidur?”“Udah. Boleh ya?”“Ini itu bentar lagi selesai. Ada sedikit perbedaan antara income di aplikasi sama yang Mely tulis.”“Kok bisa?” tanya Arin kaget.Akhir akhir ini memang usahanya agak bermasalah. Selain bisnis yang kian menjamur, juga adanya pesaing yang memakai cara kotor, akhirnya perusahaan pun banyak yang terancam. Meski dalam hal bisnis ini adalah hal yang biasa, tetap saja Arin merasa sedih dan ingin kembali ikut membantu suaminya.“Itulah. Kalau percetakan yang di Gatsu itu nggak lagi beromset banyak, kemungkinan pengurangan karyawan pun h

  • Kaya Setelah Dibuang    3. Mewanti wanti

    “Ma,” panggil Shaka saat kini sudah mulai jam istirahat sekolah.“Udah istirahat, Sayang?”“Udah. Mom nungguin Shaka?” tanya Shaka heran karena melihat Arin yang ada di sekolah. Biasanya Arin akan meninggalkan Shaka di kelas dan Arin akan menyusul Kaisar bekerja. Namun, kali ini ia memang ingin menunggui anaknya itu untuk menjamin keselamatannya.“Iya. Sengaja Mom tunggu, biar nggak ada yang bisa gangguin kamu.”“Hai Shaka, main yuk!” ajak bocah kecil bernama Gendis.“Ma, Shaka main sama Gendis di perosotan sana ya?” tunjuk Shaka pada mainan yang ramai dipenuhi oleh anak anak yang asyik bermain.“Iya. Hati-hati ya, Nak.”Arin melihat dari kejauhan, apa yang sedang dilakukan Shaka. Dia nampak senang anaknya itu punya banyak kawan di sekolah ini. Meski kebanyakan yang berteman dengan Shaka adalah anak-anak perempuan, ia tak masalah. Justru ia merasa lega karena berteman dengan anak perempuan membuatnya merasa aman karena terhindar dari perkelahian antar teman nantinya.Satria mendekati

  • Kaya Setelah Dibuang    aduan

    Ternyata Prameswari hanya mengantar Satria saja. Anak bawaan Bayu itu tidak ditunggui oleh ibunya dan itu adalah hal yang cukup mengagetkan karena setalah Prameswari keluar ruangan, Arin diminta untuk masuk ke dalam ruangan kepala sekolah."Sebenarnya ada hal apa saja yang dipanggil ke ruangan ini?" Tanya Arin heran sekaligus bingung."Maaf jika saya memanggil Ibu secara mendadak dan tiba tiba. Tetapi pas kebetulan ibu berada di sini untuk mengantar, jadi saya berpikir untuk meminta ibu langsung menemui saya di sini.""Tidak masalah. Apa yang sudah terjadi, Pak?""Justru itu hal yang ingin saya tanyakan kepada Ibu Arin. Sebenarnya ada masalah apa ibu dengan orang tua Satria?""Orang tua Satria? Siapa yang sedang Bapak maksud itu?""Bu Prameswari. Beliau tadi melaporkan bahwa, katanya Ibu sudah membuat beliau kesal dengan kata-kata yang tidak patut dan tidak sopan. Jadi, Saya ingin mengetahui masalah apa yang sedang terjadi antara Bu Arin dan Prameswari? Apakah ini karena pertengkar

DMCA.com Protection Status