Share

Tak ada

"Gue mau minta tolong, pinjami gue uang. Orang tua Desti minta rumah yang kemarin gue jual dibalikin. Pusing gue, mana waktunya cuma sebulan doang. Please, lu kan punya bini banyak dan kerja semua. Pasti uang lu banyak 'kan?" tanya Bayu.

"Berapa emang?"

"350 juta."

"Gila lu, segitu mana ada. Kalau ada pasti udah gue buat bekal ka*win lagi. Kalau lu pinjem sejuta dua juta okelah, lah ratusan gitu ya nggak ada," balas Ucup santai. Tak terlihat dia marah atau pun enggan mendengar keluhan sahabatnya itu. Tapi, ia juga tak akan membantu jika itu hal materi. Dia cukup materialistis dan juga perhitungan dalam hal uang.

"Terus, gue harus gimana dong? Gue nggak tega jika harus gadein rumah Ibu. Bisa jadi anak durhaka gue nanti," ucap Bayu.

"Rumah baru lu aja yang dijual."

"Nggak bisa, suratnya belum jadi dan juga ntu rumah atas nama bini muda. Dia yang mengalihkan atas namanya, mana dia kabur lagi. Pusing kan jadinya," keluh Bayu.

"Bini lu yang lama, kaya?" tanya Ucup.

"Arin?"

"Iya, siapa lagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Pai Jah
yak elaah, kenapa juga harus menggiring opini para pembaca untuk mempercayai dukun sih heran saya ama orang kek gini ?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status