Share

Sakit

Author: Maey Angel
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Setelah mendatangi rumah Pak RT dan mendapatkan hasil yang memuaskan, Kaisar dan Arin pulang ke rumah Arin yang ada di Sawangan terlebih dahulu sebelum ke Rinjani.

"Enggak apa-apa 'kan, Mas kita mampir dulu ke rumah Arin. Kasihan rumah lama tidak dibersihkan, kalau Mas Kaisar dan Kak Kenzie mau pulang dahulu silakan. Kita bisa kembali ke Rinjani Menaiki bis," ucap Arin.

"Kita sengaja mengosongkan jadwal hari ini untuk menemanimu, Ayolah kita kesana biar Mas nanti bantu sekalian beberes." Karena sekarang musim penghujan maka jalan menuju rumah Arin sangat becek. Terlebih, jalan ini sudah jarang dilewati sehingga banyak rumput yang tumbuh dan duri yang menyangkut.

"Sayang sekali rumah ini tidak dihuni, Rin," ucap Narsih seraya memandang rumah kenangan dengan suaminya.

Arin menghembuskan nafasnya berat, keputusan untuk menjual rumah ini sepertinya harus di pertimbangkan dengan keluarga besar mereka, mengingat jika rumah ini sudah tidak dihuni maka akan rusak dan juga menyeramkan.

Narsih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kaya Setelah Dibuang    Kanjeng Mami

    =========Kanjeng Mami====Setelah membeli obat untuk Arin, Kaisar bergegas pulang. Ia khawatir Arin akan bertambah parah dan sesuatu yang buruk terjadi. Trauma kehilangan orang yang dicintai membuat Kaisar tidak bisa berlama-lama melihat wanita sakit.Sesampainya di rumah, Kaisar langsung memberikan obat itu pada Narsih agar di minum Arin supaya lekas sembuh."Sudah, Bu?" tanya Kaisar saat melihat Narsih keluar dari kamar Arin."Sudah, Nak. Terimakasih loh malam-malam mau membelikan obat buat Arin, Nak Kaisar baik sekali." "Sama-sama, itu sudah menjadi tangung jawab saya melindungi semua yang tinggal di rumah ini. Besok Arin tak usah bekerja, bilang sama Arin agar istirahat dan juga makan makanan bergizi.""Nggih, Nak Kaisar. Sekali lagi, terimakasih." Kaisar mengangguk lalu pergi ke kamarnya untuk istirahat. Besok ia akan ke percetakan lebih awal karena Arin tak masuk. Ia juga harus mengecek gudang karena kebanyakan pekerja di sana adalah karyawan baru.Ponsel Kaisar berdering, pan

  • Kaya Setelah Dibuang    Bayu kaget

    Setelah dua hari beristirahat karena sakit, kini Arin sudah beraktivitas seperti biasanya. Arin akan mengerjakan beberapa desain yang masuk ke dalam email miliknya."Mas, hari ini Arin ikut ke percetakan ya?" ujar Arin."Yakin, kamu sudah sehat?" tanya Kaisar ragu."Alhamdulillah sudah enakan dan sudah sangat lebih baik daripada kemarin, tadi pagi Arin cek ada 5 email masuk ke alamat email Arin. Niatnya mau Arin kerjakan di toko saja. Sambil membantu beberapa karyawan di sana, Melly juga pasti kerepotan menghendel beberapa pelanggan yang datang ke toko.""Ya sudah, kali ini Mas izinkan tetapi kamu tidak boleh terlalu terforsir mengerjakan pekerjaannya. Takutnya nanti tambah sakit, Mas juga yang akan repot."" Siap Tuan Mas Bos," jawab Arin sambil tertawa riang.Setelah berpamitan dengan Narsih mereka berangkat bersama menaiki mobil, kali ini Kaisar tidak memperbolehkan Arin memakai mobil karena masih terlihat lemas."Mas kali ini akan berada di percetakan yang mana?" tanya Arin."Mas

  • Kaya Setelah Dibuang    Susi kesal

    "Mas, aku punya hadiah buat kamu."Bayu yang baru saja pulang dari bekerja disambut oleh wajah bahagia Susi."Kabar bahagia apa?"Susi menyodorkan sebuah benda pipih yang ada dua tanda merah di sana. Sebuah tespek yang menandakan bahwa dirinya tengah berbadan dua hasil dari pernikahan siri nya dengan Bayu."Apa ini?" tanya Bayu kaget."Ih... masa nggak tahu ini apa. Ini tuh tespek dan hasilnya aku positif hamil. Kamu senang kan, Mas? Akhirnya kita bisa punya buah cinta kita berdua," ucap Susi dengan wajah bahagianya.Sepertinya Bayu merasa tidak begitu senang dengan kabar kehamilan ini mengingat dirinya sudah kehilangan rasa sukanya terhadap Susi. Terlebih ia sedang ingin berusaha memperbaiki hubungannya dengan Arin dan memintanya untuk kembali."Kok Mas biasa saja, kayak nggak bahagia gitu mukanya? Nggak suka Susi hamil?" keluh Susi." Mas sedang lelah. Mas mau mandi dulu, kamu sudah memanaskan air belum untukku mandi?" Bukannya merespon ucapan Susi, Bayu justru memberikan perintah k

  • Kaya Setelah Dibuang    Bayu datang

    Hari ini Bayu sengaja tidak berangkat bekerja untuk menemui Arin bersama dengan Agam. Agam tidak tahu persis di mana lokasi rumahnya tetapi Agam ingat jika rumah Arin tidak jauh dari perumahan miliknya hanya berbeda blok saja."Agam yakin ini rumah Ibu?""Yakin, Yah. Bukan rumah Ibu sih, tapi rumah majikan Ibu. Kita turun sekarang?" Kedatangan Bayu kali ini sungguh sangat tepat waktu karena Kaisar dan Kenzie sedang berada di Baturaden untuk menemui simbok dan Kanjeng Mami.Bayu melihat gerbang rumah itu terbuka dan juga melihat Arin yang hendak masuk ke dalam mobil. Ternyata betul apa yang dikatakan ibu dan Susi, Arin sudah bisa menggunakan mobil ia terlihat menaiki bagian kemudi itu artinya dia yang akan menjadi supir mobil itu.Bayu bergegas turun agar tidak sampai Arin pergi. Bayu menggendong Agam dan memanggil Arin yang sudah membuka pintu mobilnya."Ibu." Arin menengok ke arah sumber suara dan ia melihat Agam bersama dengan Bayu."Agam?!""Rin, Mas sengaja datang ke rumahmu pag

  • Kaya Setelah Dibuang    lelah

    "Pekerjaan aman?" tanya Kaisar lewat pesan yang dikirim pada Arin."Aman, Tuan Mas Bos," jawab Arin sesingkatnya. Dia sedang sangat sibuk dan tidak sempat membalas pesan dari siapapun. Namun, sekilas melirik ada nama Kaisar yang masuk di layar depan ponselnya dan segera Arin membukanya siapa tahu itu penting.Jam menunjukkan pukul 11.30 tapi pekerjaan di percetakan belum juga selesai. "Mbak bos, istirahat dulu. Sebentar lagi jam makan siang," Panggil Melly."Kamu belikan aku nasi padang saja. Selepas ini selesai, saya makan.""Baik mbak, Bos."Arin masih berkutat di layar monitor lalu mengeprint hasilnya dan diberikan kepada Anwar untuk dicetak."War, cetak ini sekarang juga, saya hendak pergi ke kafe sekarang. Pastikan nanti jam tiga semuanya sudah selesai karena kemungkinan saya akan ke sini lagi sore. Kamu kabari kalau pelanggan itu datang lebih awal ya," ucap Arin."Baik, Bu."Arin bergegas mengambil kunci mobil dan mengemudikannya menuju kafe milik Kenzie. Ia lupa jika tadi Mel

  • Kaya Setelah Dibuang    siap

    Arin kembali ke mobil dan melaju untuk pulang. Sampai di depan rumah Kaisar. Narsih yang sudah mengetahui anaknya pulang langsung membuka gerbang. Senyum Narsih menyambut kepulangan Arin selepas bekerja membuat lelah yang tadi mendera sedikit berkurang karena wajah bahagia sang Ibu."Malam banget, Rin. Ibu sudah panaskan air. Kamu langsung mandi, setelah itu makan. Kamu pasti lelah banget," ucap Narsih."Iya, Arin lelah banget hari ini. Rasanya badan mau copot tulangnya, perlu tukang urut besok pagi ini. Coba ada Mbok Jum ya, Bu. Bisa pijat enak satu jam sambil bergurau ria.""Mbok Jum kan jauh, Rin. Masa harus ke Sawangan dulu, nanti biar Ibu yang pijitin kamu sehabis makan.""Nggak ah, Ibu nggak boleh capek ngurusin Arin. Mungkin nanti langsung tidur, pasti pas bangun udah enakan," jawab Arin sambil berlalu setelah mencium pipi Ibunya.Arin begitu menyayangi ibunya hingga ia tak ingin beliau kelelahan. Sesibuk apapun Arin, dia tak akan pernah membiarkan ibunya kepikiran dengan kesib

  • Kaya Setelah Dibuang    bayu

    Tiga hari sebelum persidangan, Bayu datang kembali ke rumah Kaisar. Sekarang justru ia kembali mengajak Agam dan Ibu untuk membujuk Arin kembali ke rumah.Bel dipencet oleh Bayu berulangkali tanpa henti sehingga membuat Narsih dan Arin yang berada di dalam segera berhamburan keluar."Mas?! Ngapain sepagi ini datang ke rumah majikan Arin?" tanya Arin sedikit mengeras. " Kamu tidak kasihan sama kita sudah jauh-jauh datang ke sini malah kamu sambut dengan begitu kasarnya. Lihat Agam sampai takut begitu?" ucap Reni dengan nada memelas.Arin membuka pintu gerbang sedikit unntuk membiarkan Agam untuk masuk. Saat Reni dan Bayu hendak masuk, Arin segera menutupnya. "Kalau kalian mau berkunjung, nanti saja kalau Arin sudah tinggal di rumah sendiri. Ini rumah majikan Arin, jadi Arin tidak bisa mengizinkan semua orang masuk kecuali Agam. Dia anak kecil dan harus membutuhkan banyak pengawasan dan perhatian, bukan digunakan untuk menjadi pengawas dan mencari perhatian."Reni dan Bayu tampak emos

  • Kaya Setelah Dibuang    geram

    Dahi Kaisar berkerut, pantas Arin tak betah tinggal dengan suami dan mertua seperti ini. Cara bicaranya sungguh sangat tidak sopan dan menyebalkan."Silahkan, maka saya akan tuntut balik karena kamu juga melakukan hal itu pada Arin. Tanpa bicara juga saya tahu mana orang baik dan mana orang jahat. Jika kalian ke sini untuk membuat keributan dengan saya, tak akan saya mengizinkan anda berkunjung kembali ke rumah saya. Saya menyerahkan keputusan sepenuhnya pada Arin, kalian tidak bisa memaksanya kembali jika dia tak mau. Silahkan keluar dari rumah saya jika sudah tak ada kepentingan," ucap Kaisar tegas.Kaisar masuk ke dalam untuk meminta Arin membawa Agam menemui ayahnya. "Mas sudah mengingatkan mereka, semua keputusan ada di tanganmu."" Terima kasih, Mas. Apa mereka sudah pergi?" Suara Bayu terdengar, Sepertinya ia memaksa masuk ke rumah dengan memanggil nama Agam untuk segera pulang.""Agam, pulang, Nak!" Agam yang sedang bermain dengan Kenzie dan Narsih di ruang depan televisi

Latest chapter

  • Kaya Setelah Dibuang    pelajaran

    Tentu saja sikap Arin yang mencegah Kaisar untuk mencari tahu mengenai kejadian jatuhnya Arin di kamar mandi sekolah itu membuat Kaisar semakin penasaran. Sekolah yang memiliki biaya cukup mahal untuk bisa mengenyam pendidikan di sana itu sangat mustahil jika memiliki kloset yang licin. Tanpa sepengetahuan Arin, Kaisar pun mendatangi sekolah Shaka. Sengaja hari ini Arin tidak diperbolehkan untuk berangkat ke sekolah dan istirahat di rumah ditemani oleh Shaka. Ibunya—Narsih—juga diminta Kaisar untuk menemani Arin di rumah karena Arin menolak untuk dibawa ke rumah sakit.Kaisar langsung datang menemui kepala sekolah. Dia datang untuk menanyakan perihal kualitas sekolah yang dijadikan tempat menuntut ilmu anaknya itu. Kaisar merasa heran karena Shaka tiba-tiba terlihat tidak nyaman bersekolah di sana."Selamat pagi, Pak.""Pagi Pak Kaisar. Silahkan duduk!" titah Pujiono–kepala sekolah itu."Ada perlu apa ini? Tumben datang ke sekolah seorang diri.""Hari ini saya ingin meminta izin untuk

  • Kaya Setelah Dibuang    sakit

    “Mas.”Malam ini Arin ingin sekali bercerita mengenai alasan ia mengajak Shaka pulang lebih awal. Kaisar yang masih sibuk dengan pekerjaannya pun menghentikan sementara.“Kenapa, Rin?”“Kayaknya keputusan Mas untuk pindahin Shaka itu betul deh.”“Kenapa emangnya? APa tadi ada masalah lagi yang terjadi di sekolah.”Arin mengembuskan napasnya kasar. Bukan perihal yang mudah untuk bercerita hal mengenai mantan suaminya itu pada suaminya kini yang notabene super protektif pada keluarganya.“Aku pikir, semua yang kita bicarakan saat itu adalah suatu hal yang harus kita lakukan sekarang.”“Kenapa?”“Tadi aku ketemu Mas Bayu. Dia …”“Dia kenapa?”Arin bingung mau mengatakan hal ini atau tidak, namun ia juga tak mau direndahkan sampai dibuat kasar dengan cara yang tidak patut oleh lelaki yang sudah menjadi mantan. Jika dulu saja ia bisa marah saat Bayu memukulnya, seharusnya ia sekarang lebih marah dari pada itu. Namun, ia kembali berpikir mengenai bisnis sang suami yang sedang dianggap sedan

  • Kaya Setelah Dibuang    lagi lagi

    Arin tak menyangka bakal bertemu Bayu di sekolah Shaka. Ia sangat menyesali kenapa harus menyekolahkan anaknya di tempat yang sama. Arin pun semakin yakin memindahkan Shaka setelah ini dan memilih sekolah di tempat lain yang berbeda dengan Bayu.Jam istirahat dimulai. Para murid keluar dan berhambur bermain di taman bermain yang ada di sekolah itu. Shaka mendekat ke arah Arin dengan wajah yang ditekuk.“Kenapa, Sayang? Kenapa nggak main sama teman teman?”“Nggak mau ah, Ma. Satria nakal lagi. Tadi buku Shaka dicoret coret dan disobek. Ma, Shaka mau pulang aja. Nggak mau sekolah,” rengek Shaka.Arin yang melihat anaknya menangis pun memilih untuk memangkunya dan memeluknya hangat. Memberi pengertian agar Shaka tidak sedih lagi setelah dikerjai Satria.“Ada anak Mami! Ada anak mami! Hahaha.”Suara Satria yang meledek Shaka membuat Arin geram. Namun, Arin bukan memarahi Satria melainkan mendatangi Bayu yang sibuk bermain gadget sendiri tanpa memperhatikan anaknya.Brak!Arin menggebrak m

  • Kaya Setelah Dibuang    tak patut

    “Gatsu.”“Nggak usah. Nanti langsung ke rumah aja, istirahat. Kasihan SHaka diajak kerja juga.”“Nggak kerja lah, cuma temani doang.”“Baiklah. Terserah kamu saja. MAs pergi dulu.”Arin kembali turun setelah bersalaman dengan Kaisar lalu melambaikan tangan melepas kepergian suaminya bekerja. Faktor keuangan yang sedang menurun, membuat Arin harus banyak banyak berdoa dan berusaha. Makanya dia akan menyusul nanti jika sekolah Shaka sudah selesai. Hitung hitung membantu suaminya bekerja. Tentunya dia niatkan beribadah. Biar tidak menimbulkan pertengkaran dan perdebatan jika hasilnya tidak memuaskan.Suara klakson mengagetkan Arin yang sedang berjalan masuk ke dalam ruang tunggu wali murid. Sebenarnya tidak disarankan masuk dan menunggu anaknya, tetapi Arin masih ingin memastikan baik baik saja. Tin!Lagi lagi Arin dibuat kesal karena mobil itu justru membuntutinya jalan ke halaman sekolah, hingga Arin bertambah kesal saat ada Bayu yang di dalamnya“Hai, Rin.” Bayu menyapa dengan senyum

  • Kaya Setelah Dibuang    kesombongan

    “Kenapa dengan Satria? Siapa dia?” tanya Narsih."Teman Shaka, Bu. Dia biasa jahilin Shaka. Nggak hanya saka, yang lain juga. Emang dasar anaknya gitu. Mau marahin juga percuma. Gak bakalan mudeng. Orangtuanya aja gak tahu etitut," adu Arin."Sudah sudah. Kita bicarakan nanti saja. Udah siang ini Shakanya," sela Kaisar yang tidak ingin membahas tentang keburukan orang lain di depan anaknya.Kaisar benar benar mengantar Shaka. Dia meminta Arin untuk menunggu Shaka masuk dan meminta Arin untuk kembali ke mobil."Ada apa sih, Mas?" tanya Arin heran melihat gelagat suaminya yang aneh."Nggak. Shaka udah masuk?""Udah. Barusan udah masuk. Hari ini Satria nggak datang. Aman."Arin mengembuskan napasnya perlahan lalu tersenyum di depan Kaisar."Mas mau tanya apa?""Memang Mas mau tanya?""Hiz! Serius. Mau nanya kali ini sama Arin nggak?""Mau sih. Tapi, kamu harus jawab jujur.""Apa?" tanya Arin serius mendengarkan."Mas mau tanya. Wajah kamu pake formalin ya? Kok awet cantiknya?" kelakar Ka

  • Kaya Setelah Dibuang    Sarapan

    “Kenapa kamu bangunkan Mas kesiangan, Rin? Hari ini Mas akan ke gudang buat cek data yang semalam belum Mas selesaikan,” tanya Kaisar panik saat dibangunkan Arin kesiangan.“Tenang aja. File udah aku cek dan memang ada keanehan di Mellynya. Bukan salah toko atau gudang. Jadi Mas hanya perlu tanyai Melly, kenapa dia sampai berlaku demikian. Kita butuh penjelasan dia mengenai hal ini. Dia harus bertanggung jawab dan Mas harus bisa bertindak bijak. OKe?”Arin memang sudah menyelesaikannya semalam. Dia hanya membereskan beberapa dan itu cukup sangat membantu membuat Kaisar lelap tidur dan puas istirahat sampai pagi.“Ya ampun, begini ini yang kadang bikin Mas nggak mau tidur dulu kalau kerjaan sudah beres. Kamu pasti yang selesaikan. Ya sudah, aku mau mandi dulu. Kamu pasti udah siapkan sarapan, ya?” “Belum. Aku mau sarapan di rumah Ibu bareng kamu.”“Tumben?” tanya Kiasar heran.“Lagi pengin aja. Yuk ah, buruan! Mas mandi, aku mandiin Shaka.”Keduanya gegas beranjak sebelum melakukan ak

  • Kaya Setelah Dibuang    3. pengertian

    “Mas,” panggil Arin.Kaisar yang sedang memeriksa laporan keuangan tempatnya bekerja, menengok sekilas. Wajahnya nampak serius, membuat Arin untung untuk mengatakan perihal kejadian di sekolah tadi.“Kenapa, Rin?” tanya Kaisar saat ia sudah kembali melihat berkas berkasnya dan merasa Arin tidak berkata apapun setelah itu.“Arin bantu ya pekerjaannya?” Arin pun memikirkan untuk membantu saja, daripada mengeluhkan ini itu.“Shaka udah tidur?”“Udah. Boleh ya?”“Ini itu bentar lagi selesai. Ada sedikit perbedaan antara income di aplikasi sama yang Mely tulis.”“Kok bisa?” tanya Arin kaget.Akhir akhir ini memang usahanya agak bermasalah. Selain bisnis yang kian menjamur, juga adanya pesaing yang memakai cara kotor, akhirnya perusahaan pun banyak yang terancam. Meski dalam hal bisnis ini adalah hal yang biasa, tetap saja Arin merasa sedih dan ingin kembali ikut membantu suaminya.“Itulah. Kalau percetakan yang di Gatsu itu nggak lagi beromset banyak, kemungkinan pengurangan karyawan pun h

  • Kaya Setelah Dibuang    3. Mewanti wanti

    “Ma,” panggil Shaka saat kini sudah mulai jam istirahat sekolah.“Udah istirahat, Sayang?”“Udah. Mom nungguin Shaka?” tanya Shaka heran karena melihat Arin yang ada di sekolah. Biasanya Arin akan meninggalkan Shaka di kelas dan Arin akan menyusul Kaisar bekerja. Namun, kali ini ia memang ingin menunggui anaknya itu untuk menjamin keselamatannya.“Iya. Sengaja Mom tunggu, biar nggak ada yang bisa gangguin kamu.”“Hai Shaka, main yuk!” ajak bocah kecil bernama Gendis.“Ma, Shaka main sama Gendis di perosotan sana ya?” tunjuk Shaka pada mainan yang ramai dipenuhi oleh anak anak yang asyik bermain.“Iya. Hati-hati ya, Nak.”Arin melihat dari kejauhan, apa yang sedang dilakukan Shaka. Dia nampak senang anaknya itu punya banyak kawan di sekolah ini. Meski kebanyakan yang berteman dengan Shaka adalah anak-anak perempuan, ia tak masalah. Justru ia merasa lega karena berteman dengan anak perempuan membuatnya merasa aman karena terhindar dari perkelahian antar teman nantinya.Satria mendekati

  • Kaya Setelah Dibuang    aduan

    Ternyata Prameswari hanya mengantar Satria saja. Anak bawaan Bayu itu tidak ditunggui oleh ibunya dan itu adalah hal yang cukup mengagetkan karena setalah Prameswari keluar ruangan, Arin diminta untuk masuk ke dalam ruangan kepala sekolah."Sebenarnya ada hal apa saja yang dipanggil ke ruangan ini?" Tanya Arin heran sekaligus bingung."Maaf jika saya memanggil Ibu secara mendadak dan tiba tiba. Tetapi pas kebetulan ibu berada di sini untuk mengantar, jadi saya berpikir untuk meminta ibu langsung menemui saya di sini.""Tidak masalah. Apa yang sudah terjadi, Pak?""Justru itu hal yang ingin saya tanyakan kepada Ibu Arin. Sebenarnya ada masalah apa ibu dengan orang tua Satria?""Orang tua Satria? Siapa yang sedang Bapak maksud itu?""Bu Prameswari. Beliau tadi melaporkan bahwa, katanya Ibu sudah membuat beliau kesal dengan kata-kata yang tidak patut dan tidak sopan. Jadi, Saya ingin mengetahui masalah apa yang sedang terjadi antara Bu Arin dan Prameswari? Apakah ini karena pertengkar

DMCA.com Protection Status