Share

Harus

"Eh, tunggu!" sahut Lastri, istri Pakde Gimin.

"Apa to, Bu?" tanya Gimin.

"Mau ke sana sekarang? Yang benar saja, memangnya kalian sudah siapkan segala keperluan ke sana? Ini acara penting loh. Nggak bisa asal slonong boy saja. Kita keluarga beradab yang menjunjung tinggi tradisi, walau calon istri Kaisar janda bukan berarti kita tak membawa apa-apa. Biar Bude yang turun tangan saja bawa seserahan, kamu sudah siapkan cincinnya?" tanya Lastri.

"Itu, Mbak Yu, belum kayaknya," jawab Kanjeng Mami.

"Hm, jangan samakan kamu sama calon istri Kaisar. Dia jangan sampai bernasib sama kayak Dek Rahayu, bisa kita membuat sedikit acara lebih berkelas. Lagian, Kaisar ini uangnya banyak. Nanti, biar Bude pesankan souvenir dan seserahan untuk dibawa ke sana. Adik-adik kita juga dikabari, Dek. Jangan diam-diam saja, tahu-tahu ijab. Nggak etis, apalagi anak Dek Rahayu ini bujang. Pasti banyak kawan yang mau main juga nanti.

Betewe, katanya ke sini sore? Kenapa jadi pagi-pagi kalian ke sini?" tanya Las
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status