Mia berucap, "Grace, abaikan dia. Dia pasti hanya sedang membual saja. Ayo, kita pergi!"Grace ragu-ragu sejenak, lalu menahan tangan Mia. "Cepat katakan."Grace menatap Ethan, dia akhirnya mau melihat Ethan.Jantung Ethan berdetak kencang. Saat dia hendak berbicara, dia menatap Mia lagi dan berkata, "Bisakah aku berbicara denganmu sendirian?""Kamu masih saja …."Grace menepuk Mia yang sudah tidak sabar. "Oke, tapi aku hanya mau berbicara denganmu di tempat umum."Ethan sangat gembira, tetapi dia segera menahan perasaannya. Dia berbalik dan melihat sekeliling hotel, lalu menunjuk ke arah air mancur dan berkata, "Bagaimana kalau kita bicara di sana?"Grace tidak keberatan dan meminta Mia menunggunya di sini, lalu mengikuti Ethan menuju air mancur.Setelah menunggu lama, Grace tidak sabar dan bertanya, "Ada apa dengan suamiku?"Ethan tersenyum pahit di dalam hatinya.Benar saja, hanya urusan sang paman yang bisa menyentuh hati Grace."Aku sudah tahu siapa suamimu."Ketika Grace mendenga
Ethan masih ingin membela diri, tetapi Mia telah menarik Grace dan berkata dengan marah, "Grace, ayo, kita pergi."Grace membiarkan Mia menariknya ke dalam mobil."Grace …."Ketika mereka masuk ke dalam mobil, Mia menyadari kalau tangan dan kaki Grace sangat dingin. Dia sangat ketakutan sampai menggoyangkan tubuh Grace dengan pelan.Grace masih tidak menjawab.Mata Grace terus melihat ke depan.Mia tiba-tiba teringat bagaimana Grace sakit sebelumnya. Dia dengan gugup hendak menelepon Stewart, tiba-tiba dia mendengar Grace berkata dengan suara yang sangat lemah, "Mia, bisakah kamu tidak memberi tahu Stewart dulu, kalau kita sudah berjumpa dengan Ethan di sini?"Mendengar Grace akhirnya berbicara, Mia menepuk dadanya dan menghela napas lega."Sayang, kamu membuatku sangat ketakutan. Apa yang si bajingan itu katakan padamu?"Mata Grace bergerak ke atas dan ke bawah.Namun, Grace tetap tidak berbicara.Mia dengan gugup memegang tangan Grace. "Sayang, jangan menakutiku ….""Aku baik-baik sa
Dari sisi Samuel, Grace terus tidak menjawab telepon untuk waktu yang lama, firasat buruk di hatinya menjadi makin kuat.Melihat ini, Stewart menepuk bahu Samuel. "Dia baru saja pergi jalan-jalan dengan Mia. Perlukah kamu gugup begitu?"Samuel mengerutkan kening dan tidak berkata apa-apa.Panggilan teleponnya masih belum tersambung.Stewart berkata, "Bagaimana kalau aku menelepon Mia?"Melihat Samuel tidak berniat menghentikannya, Stewart pun menelepon Mia.Mia melihat nama Stewart yang muncul di layar ponselnya dan langsung menatap Grace."Grace …."Grace tersadar dalam keadaan linglung dan melihat nama Stewart di layar."Mia, kamu jawab saja. Aku benar-benar tidak ingin berbicara dengan Samuel sekarang.""Oke."Mia berjalan ke balkon dan menjawab telepon.Panggilan telepon pun tersambung, suara lembut Stewart terdengar dari ujung telepon. "Kenapa kamu lama sekali menjawab panggilan teleponku?"Mia melirik Grace yang terbaring lunglai di tempat tidur, dia merasa kesal. "Ada apa?"Meny
Grace mengangkat kepalanya dan melihat ponselnya.Tak lama kemudian, Grace tiba-tiba mengambil ponselnya dan membuka halaman panggilan.Namun, saat Grace hendak menelepon, dia menarik kembali tangannya.Grace merasa takut.Takut kalau jawabannya adalah apa yang ada di pikiran Grace.Saat ini, ada pesan teks masuk dari Michael.Perawatan Grace dijadwalkan pada dua hari kemudian.Grace tidak berniat untuk memedulikan hal ini sekarang.Grace langsung menutup pesan teks itu.Mia melihatnya secara tidak sengaja, dia bertanya dengan rasa ingin tahu, "Apakah kamu sudah membuat janji dengan Dokter Michael untuk menjalankan perawatan?""Ya." Mata Grace tertuju pada nomor telepon Samuel lagi, dia mengertakkan gigi dan akhirnya memutuskan untuk menghubungi nomor tersebut.Samuel lekas menjawab panggilan telepon, seolah-olah dia terus memegang ponselnya.Hati Grace tiba-tiba hancur."Aku baru saja meneleponmu …."Suara Samuel terdengar hati-hati, seakan dia takut menjatuhkan sesuatu yang berharga.
Melihat pesan dari Grace, Michael merasa bingung. "Kenapa?"Grace tidak memberikan alasan, dia bersikeras agar bisa menjalani terapi besok.Ketika Michael melihat pesan ini, dia pun tidak bisa berkata apa-apa.Lagi pula, Samuel yang akan menggaji Michael.Setelah memutuskan waktunya, hati Grace yang panik akhirnya menjadi tenang.Grace duduk dengan lemas di kursi.Sekarang tinggal menunggu hari esok datang.…Setelah menutup panggilan telepon dengan Grace, Samuel masih saja mengerutkan kening.Samuel juga tidak fokus mengerjakan pekerjaannya."Tidak, bukankah Grace sudah menjawab panggilanmu? Kenapa kamu masih tidak senang?" tanya Stewart dengan bingung.Samuel tidak berkata apa-apa, dia hanya menatap lantai dengan ekspresi muram.Stewart pun mendorong tubuh Samuel.Akhirnya Samuel mengangkat kepalanya untuk melihat Stewart.Baru pada saat itulah Stewart menyadari kalau mata Samuel tampak gelap dan muram, sepertinya ada sesuatu yang muncul jauh di dalam benak Samuel."Kamu … ada apa de
Grace dan Mia segera tiba di klinik Michael.Mia awalnya berencana menunggu Grace di pintu ruang perawatan, tetapi Grace membujuknya untuk pulang terlebih dulu."Nanti aku akan pulang naik taksi, kamu pulang saja dulu.""Apakah kamu benar-benar baik-baik saja?""Dokter Michael ingin berbicara denganku sendirian. Waktunya masih belum pasti, aku tidak tahu kapan akan selesai.""Baiklah."Mia pun pergi meninggalkan klinik.Setelah melihat Mia pergi, Grace berkata pada Michael, "Dokter Michael, mari kita mulai."Michael ragu-ragu untuk berbicara.Grace tersenyum samar. "Aku sudah siap.""Oke, kalau begitu, ikut aku." Michael membawa Grace ke ruang konsultasi khusus.Dinding luar ruang konsultasi ini dikelilingi oleh lempengan besi.Kelihatannya ruangan ini sangat tertutup.Michael membuka pintu.Grace melihat sebuah kursi dengan berbagai macam alat yang mengerikan di sekitarnya."Silakan duduk."Michael selalu memerhatikan perubahan ekspresi Grace.Melihat Grace tidak takut dengan alat-ala
Usai Mia berbicara, dia segera menyesalinya, sayangnya air yang sudah dibuang tidak dapat diambil kembali.Mia hanya bisa memegangi lehernya dan menatap Stewart."Jadi …." Stewart menyempitkan matanya dan mengulangi, "Kalau aku menghentikanmu, kamu akan mengakhiri hubunganmu denganku, benar?""Ya," ucap Mia gemetar."Ternyata hubungan kita sangat lemah." Stewart tersenyum pahit. "Kupikir setelah melalui banyak hal, bahkan kalaupun kamu tidak pernah berpikir untuk hidup bersamaku selama sisa hidupmu, kamu tidak akan bilang tentang memutuskan hubungan denganku semudah ini."Mia mengepalkan tangannya. "Aku tidak ingin berdebat tentang ini sekarang. Minggir, aku tidak bisa membiarkan Samuel pergi!"Mia tidak akan membiarkan Samuel menyakiti Grace lagi."Oke." Stewart menarik napas dalam-dalam. Dia mencoba untuk tenang, lalu perlahan berkata, "Aku tidak akan membahas hubungan kita sekarang, mari kita bahas tentang hubungan Grace dan Samuel. Bagaimana Samuel memperlakukan Grace selama ini, k
Michael segera berjalan keluar.Begitu Michael pergi, Stewart menunda lagi dan berkata pada Samuel, "Samuel, kamu harus membuat pilihan. Biarkan Grace menderita kesakitan atau … biarkan Grace benar-benar melupakanmu."Mia menahan napas dan menatap Samuel dengan gugup.Saat ini, Mia tidak tahu pilihan apa yang akan diambil oleh Samuel.Karena kalau Samuel benar-benar mencintai Grace, apa pun keputusan yang diambilnya, itu sangat menyakitkan baginya.Setelah sekian lama, begitu lama sampai Mia merasa seakan satu jam telah berlalu, dia akhirnya mendengar suara Samuel yang dipenuhi rasa sakit."Biarkan dia … lupakan aku."Usai mengatakan itu, Samuel menjadi terlihat lunglai.Mia merasa sedikit kasihan saat melihat Samuel.Mia mengerutkan bibirnya dalam-dalam, setelah beberapa saat, dia akhirnya bertanya dengan gemetar, "Apakah benar-benar tidak ada cara lain?"Stewart memandang Mia. "Karena kita sudah memutuskannya, ayo, kita keluar dulu."Mia dengan enggan memandang Grace yang terbaring d
Semua orang tidak tahu harus mulai dari mana.Kompetisi cerita pendek itu bukanlah ajang kompetisi yang besar.Kali ini, karena Hyman ikut serta menjadi juri, kompetisi itu pun mendapat perhatian besar di Marcelia.Sedangkan warga Baloi yang berada di seberang lautan, wajar kalau mereka tidak mengetahui tipu muslihat Jenny dalam kompetisi tersebut.Jadi, setelah menonton video tersebut, semua orang akhirnya tahu. Demi bisa menang, Jenny diam-diam membeli naskah seorang penulis profesional dan mengumpulkan naskah itu sebagai hasil karyanya sendiri. Dia juga hampir membunuh Hyman ketika identitasnya terungkap.Rekaman CCTV di lokasi dapat dengan jelas menangkap adegan di mana Jenny hendak menerkam Grace dengan raut wajah garang.Bahkan melalui layar masing-masing, semua orang dapat merasakan hawa dingin di hati mereka.Pada hari pembagian juara, di depan begitu banyak orang, Jenny bahkan tidak menyembunyikan niat membunuhnya.Mungkin hanya Jenny sendiri yang tahu, kenapa dia begitu ingin
Di sisi lain, Grace sudah tiba di lantai tempat kantor Departemen Keamanan Publik berada. Dia pun segera masuk ke dalam.Semua orang di dalam bekerja dengan cemas.Ketika Grace membuka kantor direktur Departemen Hubungan Masyarakat, sang direktur mengira bawahannya yang sudah masuk sambil membawa kabar baik. Sang direktur mendongak dengan semangat. Begitu dia melihat Grace, dia langsung terkejut."Bagaimana penyelidikannya?"Sebelum direktur Departemen Hubungan Masyarakat bisa menjawab, Grace sudah mendapatkan jawaban dari tatapan matanya."Bagian mana yang masih belum selesai kalian selidiki?"Direktur Departemen Hubungan Masyarakat membuka bibirnya, tak lama kemudian, dia berkata dengan tak berdaya, "Perusahaan media besar yang paling banyak mengerahkan upayanya kali ini, seharusnya adalah perusahaan yang berada di bawah naungan Grup Soley. Tapi, kami masih belum menemukan pihak ketiga itu. Kalau kita tidak dapat mengetahui dari mana saja perusahaan ini bisa menjalin relasi dengan Gr
"Memecat Nana? Lalu, bagaimana denganku? Akulah pemicu semua masalah ini, bagaimana cara kalian ingin menanganiku? Apakah kalian ingin aku langsung mundur dari jabatan CEO?"Begitu kata-kata ini keluar, ruang aula yang sangat berisik akhirnya menjadi sunyi. Semua orang saling memandang dengan ekspresi terkejut.Apa yang dikatakan Grace memang sesuai dengan apa yang mereka pikirkan saat ini.Alasan Ethan mengincar Grup Johnson adalah karena Grace.Selain itu, kali ini Grace juga mendapat tuduhan atas kasus pembunuhan.Grup Johnson berada dalam kesulitan selama beberapa waktu ini. Setelah diskusi pribadi mereka, semua orang merasa kalau krisis Grup Johnson dapat diselesaikan dengan membiarkan Grace mundur dari posisinya.Karena itulah mereka tadi sengaja mengatakan ingin memecat Nana.Setelah beberapa lama, orang tadi berbicara lagi, "Karena Bu Grace sudah angkat bicara, kami pun akan terus terang mengatakannya. Grup Hayes mengincar Grup Johnson karena Bu Grace. Sekarang, malah muncul ai
Kalau orang lain yang menyebarkan pernyataan ini, para penonton paling hanya akan mengira kalau mereka tidak tahan dengan tingkah laku Nana. Akan tetapi, sekarang bahkan bintang dari Grup Johnson juga ikut mendukung kru, hal ini membuat semua orang makin salah paham.Misalnya, semua orang pasti makin yakin kalau Grace sudah membunuh orang lain, oleh karena itu para bintang tersebut tidak tahan lagi dan ikut unjuk suara. Para penonton juga akan mengira kalau bintang lainnya yang tidak menyebarkan pernyataan, mungkin telah diancam oleh pihak perusahaan. Intinya, semua masalah ini pun ditujukan kembali pada Grace.Usai mendengarkan laporan Rina, Grace berkata dengan ekspresi dingin, "Jangan menegur mereka atau memberi tahu artis lain kalau mereka tidak boleh menyebarkan pernyataan kru dulu. Aku ingin tahu, ada berapa banyak artis yang tidak punya otak di perusahaan kita. Catat semua nama artis ini, begitu semua masalah sudah diselesaikan, kita akan memecat mereka.""Baik."Grace berkata l
Selain itu, begitu Grace bertemu Samuel, perawat memberitahunya kalau hasil laporan pemeriksaan fisik sudah keluar."Kenapa cepat sekali?" Grace memandang perawat itu dan berkata, "Kinerja rumah sakit kalian sungguh efisien. Aku akan datang kemari lagi kalau harus melakukan pemeriksaan kelak."Perawat itu tersenyum.Memangnya boleh kalau mereka bekerja dengan lambat?Mereka adalah tamu terhormat, bahkan dekan pun sudah secara khusus memberi perintah tidak boleh terlambat dalam menangani mereka.Perawat tidak tahu latar belakang dua orang tamu terhormat ini.Sampai-sampai dekan sendiri yang turun tangan.Perawat segera menyerahkan hasil laporan pemeriksaan pada Grace.Grace membacanya sekali, kemudian dengan bangga berkata pada Samuel, "Lihat, lihat, aku sudah bilang tidak ada masalah padaku, tapi kamu masih tidak percaya."Samuel melihat senyum polos Grace yang bagaikan anak kecil, senyuman akhirnya muncul di wajahnya yang dingin. "Baguslah kalau kamu baik-baik saja. Ayo, kita pulang."
"Grace!" Samuel meraih tangan Grace. "Aku akan membawamu ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Tidak akan lama."Atas desakan Samuel, Grace tidak punya pilihan selain berkata, "Oke, tapi aku perlu menelepon Departemen Hubungan Masyarakat terlebih dahulu.""Oke, kamu bisa menelepon mereka dalam perjalanan ke rumah sakit."Grace tidak punya pilihan selain mengikuti Samuel ke bawah dan menuju rumah sakit.Dalam perjalanan, Grace menelepon direktur Departemen Hubungan Masyarakat."Bagaimana penyelidikannya? Apakah ada bukti yang membuktikan siapa dalang di balik semua ini?"Direktur Departemen Hubungan Masyarakat masih bekerja lembur saat ini. Begitu mendengar kata-kata Grace, dia menjawab sambil merasa kesulitan, "Bu Grace, kami telah mengetahui kalau media yang menerbitkan berita ini semuanya berada di bawah naungan Grup Soley. Tapi, perusahaan-perusahaan ini tidak secara langsung berafiliasi dengan Grup Soley, mereka memiliki relasi dengan Grup Soley melalui pihak ketiga.""Kalau kita ingin
Samuel jelas tidak percaya dengan apa yang dikatakan Grace, tetapi dia tetap menunjuk ke arah kamar kecil.Grace tidak tahan lagi dan langsung bergegas menuju kamar kecil.Begitu Grace menutup pintu, dia mengejang dan tubuhnya merosot pada papan pintu. Kontak dingin antara papan pintu dan kulitnya membuat tubuhnya bergetar.Rasa tidak nyaman ini sepertinya muncul dari jantung Grace.Grace menekan dadanya dengan kuat dan menggigit bibirnya dengan giginya.Grace pun hanya bisa membiarkan rasa sakit menyebar ke seluruh tubuhnya.Grace tersentak sampai dia tidak bisa bereaksi sama sekali.Namun tak lama kemudian, kening Grace sudah dipenuhi dengan keringat dingin.Setetes demi setetes, bagaikan manik-manik yang terlepas dari gelang, keringat pun jatuh dari pipi Grace ke lantai."Grace!" Suara tegas Samuel terdengar dari luar pintu. "Apakah perutmu benar-benar terasa sakit?"Grace perlahan membuka bibirnya yang sakit dan menjawab dengan susah payah, "Ya. Samuel, bisakah kamu membelikan obat
Setelah pulang kerja, Grace kembali ke hotel dengan rekaman CCTV yang dia peroleh dari Rina.Ketika Grace sampai di depan pintu kamar Samuel, dia merasa ragu-ragu untuk waktu yang lama. Setelah mempersiapkan mentalnya, dia akhirnya mengumpulkan keberanian dan mengetuk pintu kamar Samuel.Pintu segera dibuka. Samuel yang mengenakan jubah mandi tiba-tiba muncul di depannya dan membuat wajah Grace memerah.Jubah mandi Samuel tidak tertutup rapi, bagian perut dan dadanya dapat terlihat jelas.Aroma hormon yang terpancar dari sekujur tubuh Samuel, membuat Grace merasa tenggorokannya seperti hendak terbakar.Melihat telinga merah Grace, Samuel seakan menyadari sesuatu. Dia menutup pakaiannya dan berkata, "Ada apa?""Hm." Grace mengangguk. Dia melirik ke arah Samuel yang sudah merapikan jubah mandinya, lalu masuk dan berkata, "Rekaman CCTV mengenai kejadian Nana telah dihapus. Rina bilang kalau kamu sangat ahli dalam hal ini, jadi aku membawanya kemari. Bisakah kamu coba mengeceknya? Apakah b
Sutradara dan yang lainnya merasa kalau mereka harus mengeluarkan Nana dari anggota kru.Namun, drama ini diinvestasikan oleh Easton dan Roxie merupakan calon nyonya besar Keluarga Soley, jadi sutradara berpikir untuk mencari Roxie secara langsung dan ingin Roxie yang memainkan peran jahat ini.Awalnya, sutradara dan yang lainnya mengira Roxie pasti akan senang melakukannya.Lagi pula, anggota kru mana pun yang memiliki mata, pasti dapat menyadari kalau Roxie memang mengincar Nana.Tak disangka, Roxie malah mengembalikan peran ini pada mereka lagi.Sepertinya Roxie masih ingin menjaga reputasinya."Kalau begitu, aku akan kembali dan mendiskusikannya dengan yang lain. Nona Roxie, aku tidak akan mengganggu waktu istirahatmu lagi."Roxie mengangkat sudut bibirnya dan tidak berkata apa-apa.Setelah sutradara pergi, manajer Roxie maju selangkah dan berkata sambil tersenyum, "Roxie, Nana mungkin sudah mendapatkan rekaman CCTV itu sekarang.""Oh? Cepat sekali.""Ya, aku dengar dari manajer la