Yang bisa Samantha lakukan hanyalah mengertakkan gigi dan berkata, "Kalau begitu, ayo, kita tangani dia secepatnya. Kalau ditunda lagi, situasi akan menjadi sangat berbahaya.""Tidak akan." Sunny sangat percaya diri. "Lagi pula, masih ada yang ingin kutanyakan padanya."Samantha merasa cemas. "Nyonya Sunny, kalau sampai ada orang yang tahu ….""Samantha, kamu pengecut sekali." Sunny mengangkat kepalanya sedikit dan menatap sinar matahari cerah di langit. "Bahkan kalaupun ada orang yang tahu, mereka juga tidak bisa memberitahukan pada siapa pun.""Kecuali, kalau dia ingin merasakan bagaimana rasanya menyinggung Keluarga Hayes dan Keluarga Moore pada saat yang bersamaan," lanjut Sunny."Nyonya Sunny ….""Pengawal!" Sunny berhenti memedulikan Samantha. "Bangunkan dia.""Baik."Pengawal dari Keluarga Moore mengambil air yang telah disiapkan sebelumnya dan menuangkannya ke wajah Grace.Rasa dingin menyambar di kulit Grace, membuatnya menggigil dan perlahan membuka matanya.Setelah beberapa
"Cepat lakukan!"Mendengar suara Sunny datang dari belakangnya, tubuh Grace gemetar. Dia menoleh dan ingin melawan, tetapi dia tidak memiliki kekuatan sama sekali.Pengawal itu memelototi Grace dan hendak mendorong Grace ke bawah, tiba-tiba suara gemuruh terdengar dari atas kepalanya.Pengawal itu melihat ke atas, dia melihat ada sebuah helikopter yang bagaikan seekor elang, melaju datang.Angin dari baling-baling helikopter itu meniup pepohonan di sekitar dengan kencang.Sunny dan yang lainnya pun mengangkat tangan untuk menutupi dahi mereka agar dapat melihat ke arah helikopter.Angin berembus begitu kencang sampai mereka sukar melihat. Secara samar-samar, mereka hanya bisa melihat ada sosok tubuh tinggi melompat turun dari tangga gantung dengan sangat terampil.Ketika helikopter itu pergi, lingkungan sekitar menjadi sunyi kembali. Semua orang akhirnya dapat melihat sosok tinggi tersebut dengan jelas."Samuel …."Begitu melihat Samuel, mata Grace sedikit memerah.Wajah Samantha menja
Mendengar suara polisi, beberapa pengawal itu langsung menyerah. Mereka lekas angkat tangan dan jongkok ke samping dengan tangan di belakang kepala.Polisi pun terdiam.Samuel melirik, lalu membungkuk dan menggendong Grace.Di bawah tatapan para polisi, Samuel perlahan menuruni gunung.Grace bersandar di pelukan Samuel, pipinya terasa sedikit panas."Samuel.""Ya.""Kamu sangat tampan tadi."Samuel berhenti dan menatap Grace. "Apa katamu tadi?"Wajah Grace sudah memerah, dia mengerucutkan bibir merahnya. "Aku tidak bilang apa-apa."Samuel sedikit tersenyum. "Tapi, aku sudah mendengarnya.""Kalau sudah dengar, untuk apa kamu bertanya lagi?""Karena aku ingin mendengarnya lagi."Grace mengerucutkan bibirnya dan tidak berkata apa-apa.Samuel tidak berbicara lagi, dia memeluk Grace dan berjalan menuruni gunung dengan cepat.Di kaki gunung, ambulans telah tiba. Samuel membawa Grace ke dalam ambulans.Dokter segera datang dan memeriksa Grace.Karena dokter sedang menghalangi pandangannya, Gr
Di rumah sakit.Carlos mendorong pintu sampai terbuka dan berjalan ke ruang pasien. Dia memandang Grace yang sedang berbaring di tempat tidur dengan mata tertutup, lalu melihat pada Samuel yang telah menjaga Grace sepanjang malam. Dia pun menatap Stewart yang berada di sebelahnya dengan tak berdaya."Dia terus menatap seperti itu, tanpa memejamkan matanya sepanjang malam?""Ya," bisik Carlos."Tapi, aku dengar dari dokter yang menangani, kalau Grace baru saja meminum penawar obat bius dan bisa sadarkan diri besok. Tidak ada gunanya Samuel menjaga Grace seperti ini.""Aku sudah memberi tahu Tuan Samuel hal yang sama." Carlos menambahkan, "Tapi, semua itu sia-sia. Dia tetap bersikeras untuk berada di sebelah Nyonya Grace. Dia bilang ingin membiarkan Nyonya Grace melihatnya pertama kali begitu Nyonya siuman."Stewart menghela napas. "Aku mengerti. Baru saja Samuel kehilangan Grace dan berhasil mendapatkan Grace kembali, mereka malah tertimpa masalah seperti ini.""Tapi, Tuan Samuel sudah
Ketika Nana dan Mia mendengarnya, hati mereka yang gelisah pun merasa tenang."Bawa kami menemui Grace secepatnya," kata Mia sambil meraih lengan Stewart.Stewart terdiam beberapa saat, lalu dengan tenang menarik lengannya. "Pak Carlos akan mengantarkan kalian ke sana. Ada yang harus kulakukan, jadi aku harus pergi dulu."Mia menatap kosong ke arah Stewart yang telah berbalik dan berjalan ke dalam lift, ada perasaan aneh muncul di hatinya."Nona Mia, Nona Nana, mari ikuti aku."Kata-kata Carlos membuat Mia kembali sadar. Dia mengikuti Carlos sambil merasa tidak nyaman.Kenapa Mia merasa tidak nyaman, bahkan dia sendiri pun tidak tahu alasannya.Ketika mereka tiba di ruang pasien, mereka melihat Samuel dengan mata yang merah. Mungkin karena Samuel tidak tidur sepanjang malam. Keluhan Mia pun tersangkut di tenggorokannya dan tidak dapat diucapkan keluar."Kalian sudah tiba." Samuel menatap mereka berdua, kemudian menatap ke arah Carlos.Saat Carlos hendak menjelaskan, dia mendengar suara
Begitu pintu mobil terbuka, Ethan dan Tom keluar dari mobil.Tak lama kemudian, Owen juga menyusul.Ketika mobil melaju pergi, Samuel masih tidak terlihat. Mata semua orang pun tertuju pada Hendry.Hendry merasa sedikit panik di dalam hatinya, dia berjalan dengan cepat menuju Owen. "Halo, Tuan Owen."Owen tersenyum dan menyapa Hendry, "Aku tidak terlambat, 'kan?""Tidak." Hendry terus melihat ke belakang Owen saat menjawab perkataan Owen, tetapi dia tetap tidak melihat Samuel. Dia pun akhirnya bertanya, "Di mana Tuan Kedua? Apakah dia tidak ikut kemari bersamamu?"Ketika Owen mendengarnya, dia tersenyum dan berkata, "Maksudmu, pamannya Ethan? Jangan tertawakan aku, tapi aku sendiri sudah lama tidak berjumpa dengannya. Kalau bukan karena pestamu hari ini, mungkin aku tidak punya kesempatan untuk berjumpa dengan dia."Usai mendengarnya, semua orang tahu kalau orang misterius ini tidak datang bersama Owen.Mereka semua pun mulai tertawa."Ayah, kamu juga tidak bisa menyalahkan Samuel," ka
Sebagai penerus Keluarga Scott kelak, Aruna akan terlihat buruk karena Hendry menceramahinya di depan banyak orang.Aruna hendak mengatakan sesuatu, tetapi dia menghentikan aksinya setelah ditatap oleh Prima.Prima berkata dengan tenang, "Orang yang disukai Tuan Owen, tentu bukanlah orang yang buruk. Benar, 'kan, Tuan Owen?"Prima mengira kata-kata ini akan membuat Hendry sedikit tenang, tetapi tak disangka, Hendry malah berkata, "Tuan Owen juga terkadang bisa melakukan kesalahan, 'kan?"Suasana menjadi hening untuk sementara waktu.Ethan mengerutkan kening, dia merasa sangat tidak nyaman.Bukan karena sikap arogan Hendry.Namun, karena Hendry terus meremehkan Grace.Ethan berkata dengan dingin, "Paman Hendry menganggap Grace hanya beruntung saja. Dengan kata lain, menurutmu, dia tidak memiliki kemampuan sama sekali, 'kan?""Tentu saja." Hendry merentangkan kakinya. "Kalau dia benar-benar punya kemampuan, dia akan membawa Keluarga Johnson kembali ke posisi empat keluarga besar."Tidak
Orang-orang berkumpulan di pintu masuk.Hendry menerobos kerumunan orang tersebut dan akhirnya berhasil mencapai posisi paling depan.Ada sebuah Lamborghini yang sangat mewah, terparkir di depan kediaman Keluarga Moore. Kalau dilihat dari modelnya, mungkin itu mobil seri Concept S.Desain atap terbuka membuat semua orang dapat melihat pria yang sedang duduk di dalam mobil. Pria itu mengenakan kacamata hitam dan memiliki sosok yang sangat kuat.Pria itu mengenakan setelan hitam dan wajahnya tertutup rapat.Semua orang hanya bisa melihat bibir tipis dan batang hidung pria itu.Setelah beberapa saat, Hendry tiba-tiba sadar dan buru-buru melangkah maju untuk membuka pintu mobil. "Tuan Kedua, kamu akhirnya tiba."Mata Samuel di balik kacamata hitam, menatap Hendry dengan tatapan tajam.Hendry bergidik begitu memerhatikan tatapan mata Samuel yang berada di balik kacamata hitam tersebut."Tuan Kedua?"Samuel sedikit mengangkat dagunya dan berjalan menuju ruang tamu.Hendry menghela napas lega
Semua orang tidak tahu harus mulai dari mana.Kompetisi cerita pendek itu bukanlah ajang kompetisi yang besar.Kali ini, karena Hyman ikut serta menjadi juri, kompetisi itu pun mendapat perhatian besar di Marcelia.Sedangkan warga Baloi yang berada di seberang lautan, wajar kalau mereka tidak mengetahui tipu muslihat Jenny dalam kompetisi tersebut.Jadi, setelah menonton video tersebut, semua orang akhirnya tahu. Demi bisa menang, Jenny diam-diam membeli naskah seorang penulis profesional dan mengumpulkan naskah itu sebagai hasil karyanya sendiri. Dia juga hampir membunuh Hyman ketika identitasnya terungkap.Rekaman CCTV di lokasi dapat dengan jelas menangkap adegan di mana Jenny hendak menerkam Grace dengan raut wajah garang.Bahkan melalui layar masing-masing, semua orang dapat merasakan hawa dingin di hati mereka.Pada hari pembagian juara, di depan begitu banyak orang, Jenny bahkan tidak menyembunyikan niat membunuhnya.Mungkin hanya Jenny sendiri yang tahu, kenapa dia begitu ingin
Di sisi lain, Grace sudah tiba di lantai tempat kantor Departemen Keamanan Publik berada. Dia pun segera masuk ke dalam.Semua orang di dalam bekerja dengan cemas.Ketika Grace membuka kantor direktur Departemen Hubungan Masyarakat, sang direktur mengira bawahannya yang sudah masuk sambil membawa kabar baik. Sang direktur mendongak dengan semangat. Begitu dia melihat Grace, dia langsung terkejut."Bagaimana penyelidikannya?"Sebelum direktur Departemen Hubungan Masyarakat bisa menjawab, Grace sudah mendapatkan jawaban dari tatapan matanya."Bagian mana yang masih belum selesai kalian selidiki?"Direktur Departemen Hubungan Masyarakat membuka bibirnya, tak lama kemudian, dia berkata dengan tak berdaya, "Perusahaan media besar yang paling banyak mengerahkan upayanya kali ini, seharusnya adalah perusahaan yang berada di bawah naungan Grup Soley. Tapi, kami masih belum menemukan pihak ketiga itu. Kalau kita tidak dapat mengetahui dari mana saja perusahaan ini bisa menjalin relasi dengan Gr
"Memecat Nana? Lalu, bagaimana denganku? Akulah pemicu semua masalah ini, bagaimana cara kalian ingin menanganiku? Apakah kalian ingin aku langsung mundur dari jabatan CEO?"Begitu kata-kata ini keluar, ruang aula yang sangat berisik akhirnya menjadi sunyi. Semua orang saling memandang dengan ekspresi terkejut.Apa yang dikatakan Grace memang sesuai dengan apa yang mereka pikirkan saat ini.Alasan Ethan mengincar Grup Johnson adalah karena Grace.Selain itu, kali ini Grace juga mendapat tuduhan atas kasus pembunuhan.Grup Johnson berada dalam kesulitan selama beberapa waktu ini. Setelah diskusi pribadi mereka, semua orang merasa kalau krisis Grup Johnson dapat diselesaikan dengan membiarkan Grace mundur dari posisinya.Karena itulah mereka tadi sengaja mengatakan ingin memecat Nana.Setelah beberapa lama, orang tadi berbicara lagi, "Karena Bu Grace sudah angkat bicara, kami pun akan terus terang mengatakannya. Grup Hayes mengincar Grup Johnson karena Bu Grace. Sekarang, malah muncul ai
Kalau orang lain yang menyebarkan pernyataan ini, para penonton paling hanya akan mengira kalau mereka tidak tahan dengan tingkah laku Nana. Akan tetapi, sekarang bahkan bintang dari Grup Johnson juga ikut mendukung kru, hal ini membuat semua orang makin salah paham.Misalnya, semua orang pasti makin yakin kalau Grace sudah membunuh orang lain, oleh karena itu para bintang tersebut tidak tahan lagi dan ikut unjuk suara. Para penonton juga akan mengira kalau bintang lainnya yang tidak menyebarkan pernyataan, mungkin telah diancam oleh pihak perusahaan. Intinya, semua masalah ini pun ditujukan kembali pada Grace.Usai mendengarkan laporan Rina, Grace berkata dengan ekspresi dingin, "Jangan menegur mereka atau memberi tahu artis lain kalau mereka tidak boleh menyebarkan pernyataan kru dulu. Aku ingin tahu, ada berapa banyak artis yang tidak punya otak di perusahaan kita. Catat semua nama artis ini, begitu semua masalah sudah diselesaikan, kita akan memecat mereka.""Baik."Grace berkata l
Selain itu, begitu Grace bertemu Samuel, perawat memberitahunya kalau hasil laporan pemeriksaan fisik sudah keluar."Kenapa cepat sekali?" Grace memandang perawat itu dan berkata, "Kinerja rumah sakit kalian sungguh efisien. Aku akan datang kemari lagi kalau harus melakukan pemeriksaan kelak."Perawat itu tersenyum.Memangnya boleh kalau mereka bekerja dengan lambat?Mereka adalah tamu terhormat, bahkan dekan pun sudah secara khusus memberi perintah tidak boleh terlambat dalam menangani mereka.Perawat tidak tahu latar belakang dua orang tamu terhormat ini.Sampai-sampai dekan sendiri yang turun tangan.Perawat segera menyerahkan hasil laporan pemeriksaan pada Grace.Grace membacanya sekali, kemudian dengan bangga berkata pada Samuel, "Lihat, lihat, aku sudah bilang tidak ada masalah padaku, tapi kamu masih tidak percaya."Samuel melihat senyum polos Grace yang bagaikan anak kecil, senyuman akhirnya muncul di wajahnya yang dingin. "Baguslah kalau kamu baik-baik saja. Ayo, kita pulang."
"Grace!" Samuel meraih tangan Grace. "Aku akan membawamu ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Tidak akan lama."Atas desakan Samuel, Grace tidak punya pilihan selain berkata, "Oke, tapi aku perlu menelepon Departemen Hubungan Masyarakat terlebih dahulu.""Oke, kamu bisa menelepon mereka dalam perjalanan ke rumah sakit."Grace tidak punya pilihan selain mengikuti Samuel ke bawah dan menuju rumah sakit.Dalam perjalanan, Grace menelepon direktur Departemen Hubungan Masyarakat."Bagaimana penyelidikannya? Apakah ada bukti yang membuktikan siapa dalang di balik semua ini?"Direktur Departemen Hubungan Masyarakat masih bekerja lembur saat ini. Begitu mendengar kata-kata Grace, dia menjawab sambil merasa kesulitan, "Bu Grace, kami telah mengetahui kalau media yang menerbitkan berita ini semuanya berada di bawah naungan Grup Soley. Tapi, perusahaan-perusahaan ini tidak secara langsung berafiliasi dengan Grup Soley, mereka memiliki relasi dengan Grup Soley melalui pihak ketiga.""Kalau kita ingin
Samuel jelas tidak percaya dengan apa yang dikatakan Grace, tetapi dia tetap menunjuk ke arah kamar kecil.Grace tidak tahan lagi dan langsung bergegas menuju kamar kecil.Begitu Grace menutup pintu, dia mengejang dan tubuhnya merosot pada papan pintu. Kontak dingin antara papan pintu dan kulitnya membuat tubuhnya bergetar.Rasa tidak nyaman ini sepertinya muncul dari jantung Grace.Grace menekan dadanya dengan kuat dan menggigit bibirnya dengan giginya.Grace pun hanya bisa membiarkan rasa sakit menyebar ke seluruh tubuhnya.Grace tersentak sampai dia tidak bisa bereaksi sama sekali.Namun tak lama kemudian, kening Grace sudah dipenuhi dengan keringat dingin.Setetes demi setetes, bagaikan manik-manik yang terlepas dari gelang, keringat pun jatuh dari pipi Grace ke lantai."Grace!" Suara tegas Samuel terdengar dari luar pintu. "Apakah perutmu benar-benar terasa sakit?"Grace perlahan membuka bibirnya yang sakit dan menjawab dengan susah payah, "Ya. Samuel, bisakah kamu membelikan obat
Setelah pulang kerja, Grace kembali ke hotel dengan rekaman CCTV yang dia peroleh dari Rina.Ketika Grace sampai di depan pintu kamar Samuel, dia merasa ragu-ragu untuk waktu yang lama. Setelah mempersiapkan mentalnya, dia akhirnya mengumpulkan keberanian dan mengetuk pintu kamar Samuel.Pintu segera dibuka. Samuel yang mengenakan jubah mandi tiba-tiba muncul di depannya dan membuat wajah Grace memerah.Jubah mandi Samuel tidak tertutup rapi, bagian perut dan dadanya dapat terlihat jelas.Aroma hormon yang terpancar dari sekujur tubuh Samuel, membuat Grace merasa tenggorokannya seperti hendak terbakar.Melihat telinga merah Grace, Samuel seakan menyadari sesuatu. Dia menutup pakaiannya dan berkata, "Ada apa?""Hm." Grace mengangguk. Dia melirik ke arah Samuel yang sudah merapikan jubah mandinya, lalu masuk dan berkata, "Rekaman CCTV mengenai kejadian Nana telah dihapus. Rina bilang kalau kamu sangat ahli dalam hal ini, jadi aku membawanya kemari. Bisakah kamu coba mengeceknya? Apakah b
Sutradara dan yang lainnya merasa kalau mereka harus mengeluarkan Nana dari anggota kru.Namun, drama ini diinvestasikan oleh Easton dan Roxie merupakan calon nyonya besar Keluarga Soley, jadi sutradara berpikir untuk mencari Roxie secara langsung dan ingin Roxie yang memainkan peran jahat ini.Awalnya, sutradara dan yang lainnya mengira Roxie pasti akan senang melakukannya.Lagi pula, anggota kru mana pun yang memiliki mata, pasti dapat menyadari kalau Roxie memang mengincar Nana.Tak disangka, Roxie malah mengembalikan peran ini pada mereka lagi.Sepertinya Roxie masih ingin menjaga reputasinya."Kalau begitu, aku akan kembali dan mendiskusikannya dengan yang lain. Nona Roxie, aku tidak akan mengganggu waktu istirahatmu lagi."Roxie mengangkat sudut bibirnya dan tidak berkata apa-apa.Setelah sutradara pergi, manajer Roxie maju selangkah dan berkata sambil tersenyum, "Roxie, Nana mungkin sudah mendapatkan rekaman CCTV itu sekarang.""Oh? Cepat sekali.""Ya, aku dengar dari manajer la