Seketika layar ponsel mati dan setelah beberapa saat, menyala kembali.Brayden yang awalnya memeriksa ponselnya dengan wajah angkuh, tiba-tiba berubah begitu melihatnya baik-baik.Dia segera berdiri, mengangkat teleponnya dan menjawab dengan sopan, "Tuan Samuel."Kata-katanya membuat ruangan VIP yang sebelumnya ramai menjadi sunyi.Tidak jelas apa yang diucapkan Tuan Samuel di sisi lain telepon, ekspresinya tetap patuh. Setelah beberapa saat, dia mengernyitkan dahi dengan ekspresi serius, “Bukankah awalnya … Baiklah, aku mengerti.”Setelah mengakhiri panggilan, dia menghubungi Grace lagi."Apakah ini Nona Grace? Aku baru saja selesai rapat, jadi tidak melihat panggilanmu. Apakah kamu mencariku? Baiklah, ayo kita atur waktu untuk bertemu dan mengobrol. Boleh, sampai jumpa besok malam," kata Brayden dengan hormat. ...Setelah menutup telepon, Grace merasa lega.Ketika Samuel kembali dari merokok, dia bertanya, "Ada kabar baik?"Grace tersenyum, "Ya, aku akan bertemu dengan seseorang bes
“Alasanku datang menemuimu hari ini ….“Brayden melambaikan tangannya dan berkata, “Sebentar Nona Grace. Anda baru pertama kali datang ke sini. Aturan kami adalah minum anggur dulu baru membicarakan kepentingan.Selesainya berbicara, dia menjetikkan jarinya lalu berkata “Pelayan, ambilkan sebotol anggur merah terbaik.”Tidak lama kemudian, pelayan datang dengan membawa sebotol anggur.Brayden mengambil botol anggur itu dan menuangkannya sendiri untuk Grace.“Nona Grace, anggur merah ini adalah anggur kesukaanku. Cobalah.”Grace mengerutkan sedikit alisnya saat melihat gelasnya yang terisi penuh dengan anggur. “Kenapa? Kamu tidak mau?” kata Brayden dengan rasa tidak suka. Grace tidak ada pilihan lain selain menyesap sedikit minuman itu. Melihat itu, wajah Brayden menjadi lebih buruk lalu berkata, “Sepertinya Nona Grace tidak ada niatan. Lebih baik kamu pergi saja.”Mendengarnya, Grace segera membalas, “Bukan, itu karena aku tidak bisa minum anggur … “Melihat wajah Brayden yang masih
Grace dengan segera membungkam mulut Brayden menggunakan handuk kaki yang tersedia di ranjang.Ini pertama kalinya aku berurusan dengan hal semacam ini.Bertahan sampai sini merupakan batas akhirku.Saat Grace mendengar suara ketukan pintu lagi, dia merasakan badannya bergetar seperti saringan yang sedang dioyakkan, tidak tahu apa yang harus dia lakukan.Namun terdengar suara yang dia kenal dari balik pintu, “Grace, ini aku.”Grace merasa seluruh badannya terkejut. Tanpa memikirkan apa pun dia bergerak untuk membuka pintu. Saat dia melihat orang yang berdiri di luar kamar adalah Samuel, dia sangat bersemangat dan langsung membawa dirinya masuk ke dalam pelukan Samuel.Semua rasa kecemasan dan ketakutan hilang dalam sekejap.“Kamu, kenapa kamu ….“Samuel dengan perlahan mengelus bahu kecil Grace dan berkata dengan nada yang menenangkan, “Kalau aku tidak datang, nanti kamu gimana?”Samuel mengangkat pandangan matanya dan menatap Brayden yang terlihat seperti ulat dengan pandangan gelap.
Suara nyaring dari dering ponsel mengembalikan kewarasan Grace.Dia mendorong Samuel, dengan napas terengah dan suara serak berkata, “Tele ... telepon, pasti telepon dari Mia.Selesai berbicara, dia segera mengangkat telepon dengan panik, “Mia.”“Huh … kamu akhirnya menjawab teleponku. Aku benar-benar mengkhawatirkanmu. Bagaimana, b*jing*n tua itu tidak menyulitkanmu, ‘kan?”Grace tidak berani melihat Samuel yang ada di belakangnya, “Tidak, aku sudah pergi.”“Baguslah kalau kamu sudah pergi, tunggu sebentar,” tiba-tiba Mia menyadari ada sesuatu yang salah, “Sayang, kenapa kamu begitu terengah-engah? Apa b*jing*n tua itu mengejarmu? Sekarang aku akan pergi mencarimu ….““Tidak usah.” Grace segera berkata, “Aku baik-baik saja, mungkin aku terlalu tegang. Pendek kata, masalah sudah teratasi. Aku … aku akan memberitahumu besok.”Grace merasa menyesal setelah menutup teleponnya.Mobil dalam keadaan sunyi, suara jarum terjatuh pun bisa terdengar.Aura udara yang memikat sebelumnya belum meng
Semua orang berdiri satu persatu untuk menyambut Samuel ketika mereka melihat Samuel langsung memukul wajah Ethan.Hal itu membuat semua orang takut.Termasuk Ethan.Beberapa waktu kemudian, Ethan memengang wajahnya dan mengangkat kepalanya lalu berkata, “Paman Samuel?”Tatapan mata Samuel terlihat seperti pisau tajam yang menusuk wajah Ethan.Stewart orang yang pertama bereaksi dan dengan cepat memberikan petujuk kepada yang lain untuk segera keluar dari ruangan sebelum berkata, “Samuel, apa yang kamu lakukan?”“Benar Paman Samuel, kenapa kamu memukulku tanpa penjelasan?”“Kamu tidak tahu kenapa aku memukulmu?” pembuluh nadi Samuel terlihat di tangannya dan kalau bukan ditahan oleh Stewart, Samuel pasti sudah memberi pukulan yang kedua kali, “Kalau pun kamu membenci Grace, kamu tidak bisa menyuruh orang untuk memperkosa dia!”Dari kejadian sebelumnya, dia sudah tidak bisa menoleransi Ethan lagi. Dia tidak menyangka kalau perilaku Ethan menjadi lebih buruk.Ethan terkejut lalu berkata,
Tanpa menunggunya selesai berbicara, Samuel menarik kasar Yenny menuju pintu. Dia membuka pintu lalu mendorongnya keluar.Tatapan matanya dingin dan aura disekitarnya terasa lebih dingin. “Apa kamu pantas?!”Wajah Yenny sesaat berubah pucat.Stewart yang berada tidak jauh dari sana, melihat adegan ini dan menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya.Masih tidak mengakui kalau dia menyukai Grace.Sungguh orang yang keras kepala, kedepannya akan menderita......./ Ya.Grace masih belum tertidur padahal waktu sudah menunjukkan pukul 3 dini hari.Ciuman itu seperti stempel dan bibirnya masih terasa panas.Dengan satu sentuhan, terasa dirinya seolah kembali ke dalam mobil, kembali pada ciuman panas itu.Tanpa terasa pipinya merona.Terasa gatal yang tak tertahankan pada sekujur tubuh.Saat dia berguling di ranjang, tiba-tiba ada gerakan dari luar pintu.Bukan mengetuk pintu tetapi seperti garukan pada pintu.Grace segera sadar, bangun, pergi ke dapur untuk membawa pisau, dan berjalan men
"Apakah kamu bersedia?"Suara pria itu terdengar serak dan rendah, matanya juga berbinar-binar. Sungguh sulit untuk memastikan apakah dia benar-benar mabuk atau hanya pura-pura saja.Grace menutup mulutnya kuat-kuat, wajahnya memerah karena merasa malu.Samuel mencondongkan tubuhnya ke depan dan mencium bibir gadis yang merah merona itu dengan bibirnya.Aroma alkohol langsung menyerbu. Kepala Grace terasa pusing, jemari tangannya pun menggenggam jas Samuel dengan erat. Grace perlahan-lahan meraba ke bawah sambil mengikuti pergerakan Samuel, kemudian dia menyentuh sebuah lipstik.Suasana yang membara itu langsung padam seketika.Grace mendorong Samuel dengan tergesa-gesa, lalu dia berkata sambil terengah-engah, "Aku … aku akan menyiapkan sup untuk meredakan mabukmu."Selesai mengatakan itu, Grace langsung memasuki dapur tanpa menoleh ke belakang, kemudian dia pun menutup pintu.Grace memukul kepalanya sendiri sambil mengutuk dirinya karena sudah bertindak bodoh.Samuel memang mabuk, tet
Grace pun terheran.Kenapa permintaan maaf Lily terdengar begitu mencurigakan."Brayden siapa!" Shirley lekas memandang Grace, "Apakah kamu sudah dinodai?"Grace melirik Lily dan tersenyum dingin, "Jadi, kamu yang sudah menghasut Brayden untuk menyerangku tadi malam?"Wajah Lily menjadi pucat dan dia menggigit bibirnya, "Bukan, aku sudah menjelaskan semuanya pada Kak Ethan. Aku hanya menelepon Brayden dan memintanya untuk meminjamkan uang padamu. Aku tidak menyangka kalau dia akan berbuat begitu."Grace melangkah maju, dia tidak mendengarkan penjelasan itu sama sekali dan terus menatap pipi Lily dengan tajam."Jadi, semua itu ulahmu?""Bukan …."Begitu Lily ingin menjelaskan lagi, dia ditampar oleh Grace sampai kepalanya menghadap ke samping.Tak lama kemudian, Lily pun menyentuh pipinya yang panas sambil gemetar. Dia menatap Grace dengan wajah tidak percaya.Wanita sinting ini benar-benar memukulnya di hadapan Ethan!Tentu saja, Lily tidak akan melepaskan kesempatan ini. Dia pun langs
Semua orang tidak tahu harus mulai dari mana.Kompetisi cerita pendek itu bukanlah ajang kompetisi yang besar.Kali ini, karena Hyman ikut serta menjadi juri, kompetisi itu pun mendapat perhatian besar di Marcelia.Sedangkan warga Baloi yang berada di seberang lautan, wajar kalau mereka tidak mengetahui tipu muslihat Jenny dalam kompetisi tersebut.Jadi, setelah menonton video tersebut, semua orang akhirnya tahu. Demi bisa menang, Jenny diam-diam membeli naskah seorang penulis profesional dan mengumpulkan naskah itu sebagai hasil karyanya sendiri. Dia juga hampir membunuh Hyman ketika identitasnya terungkap.Rekaman CCTV di lokasi dapat dengan jelas menangkap adegan di mana Jenny hendak menerkam Grace dengan raut wajah garang.Bahkan melalui layar masing-masing, semua orang dapat merasakan hawa dingin di hati mereka.Pada hari pembagian juara, di depan begitu banyak orang, Jenny bahkan tidak menyembunyikan niat membunuhnya.Mungkin hanya Jenny sendiri yang tahu, kenapa dia begitu ingin
Di sisi lain, Grace sudah tiba di lantai tempat kantor Departemen Keamanan Publik berada. Dia pun segera masuk ke dalam.Semua orang di dalam bekerja dengan cemas.Ketika Grace membuka kantor direktur Departemen Hubungan Masyarakat, sang direktur mengira bawahannya yang sudah masuk sambil membawa kabar baik. Sang direktur mendongak dengan semangat. Begitu dia melihat Grace, dia langsung terkejut."Bagaimana penyelidikannya?"Sebelum direktur Departemen Hubungan Masyarakat bisa menjawab, Grace sudah mendapatkan jawaban dari tatapan matanya."Bagian mana yang masih belum selesai kalian selidiki?"Direktur Departemen Hubungan Masyarakat membuka bibirnya, tak lama kemudian, dia berkata dengan tak berdaya, "Perusahaan media besar yang paling banyak mengerahkan upayanya kali ini, seharusnya adalah perusahaan yang berada di bawah naungan Grup Soley. Tapi, kami masih belum menemukan pihak ketiga itu. Kalau kita tidak dapat mengetahui dari mana saja perusahaan ini bisa menjalin relasi dengan Gr
"Memecat Nana? Lalu, bagaimana denganku? Akulah pemicu semua masalah ini, bagaimana cara kalian ingin menanganiku? Apakah kalian ingin aku langsung mundur dari jabatan CEO?"Begitu kata-kata ini keluar, ruang aula yang sangat berisik akhirnya menjadi sunyi. Semua orang saling memandang dengan ekspresi terkejut.Apa yang dikatakan Grace memang sesuai dengan apa yang mereka pikirkan saat ini.Alasan Ethan mengincar Grup Johnson adalah karena Grace.Selain itu, kali ini Grace juga mendapat tuduhan atas kasus pembunuhan.Grup Johnson berada dalam kesulitan selama beberapa waktu ini. Setelah diskusi pribadi mereka, semua orang merasa kalau krisis Grup Johnson dapat diselesaikan dengan membiarkan Grace mundur dari posisinya.Karena itulah mereka tadi sengaja mengatakan ingin memecat Nana.Setelah beberapa lama, orang tadi berbicara lagi, "Karena Bu Grace sudah angkat bicara, kami pun akan terus terang mengatakannya. Grup Hayes mengincar Grup Johnson karena Bu Grace. Sekarang, malah muncul ai
Kalau orang lain yang menyebarkan pernyataan ini, para penonton paling hanya akan mengira kalau mereka tidak tahan dengan tingkah laku Nana. Akan tetapi, sekarang bahkan bintang dari Grup Johnson juga ikut mendukung kru, hal ini membuat semua orang makin salah paham.Misalnya, semua orang pasti makin yakin kalau Grace sudah membunuh orang lain, oleh karena itu para bintang tersebut tidak tahan lagi dan ikut unjuk suara. Para penonton juga akan mengira kalau bintang lainnya yang tidak menyebarkan pernyataan, mungkin telah diancam oleh pihak perusahaan. Intinya, semua masalah ini pun ditujukan kembali pada Grace.Usai mendengarkan laporan Rina, Grace berkata dengan ekspresi dingin, "Jangan menegur mereka atau memberi tahu artis lain kalau mereka tidak boleh menyebarkan pernyataan kru dulu. Aku ingin tahu, ada berapa banyak artis yang tidak punya otak di perusahaan kita. Catat semua nama artis ini, begitu semua masalah sudah diselesaikan, kita akan memecat mereka.""Baik."Grace berkata l
Selain itu, begitu Grace bertemu Samuel, perawat memberitahunya kalau hasil laporan pemeriksaan fisik sudah keluar."Kenapa cepat sekali?" Grace memandang perawat itu dan berkata, "Kinerja rumah sakit kalian sungguh efisien. Aku akan datang kemari lagi kalau harus melakukan pemeriksaan kelak."Perawat itu tersenyum.Memangnya boleh kalau mereka bekerja dengan lambat?Mereka adalah tamu terhormat, bahkan dekan pun sudah secara khusus memberi perintah tidak boleh terlambat dalam menangani mereka.Perawat tidak tahu latar belakang dua orang tamu terhormat ini.Sampai-sampai dekan sendiri yang turun tangan.Perawat segera menyerahkan hasil laporan pemeriksaan pada Grace.Grace membacanya sekali, kemudian dengan bangga berkata pada Samuel, "Lihat, lihat, aku sudah bilang tidak ada masalah padaku, tapi kamu masih tidak percaya."Samuel melihat senyum polos Grace yang bagaikan anak kecil, senyuman akhirnya muncul di wajahnya yang dingin. "Baguslah kalau kamu baik-baik saja. Ayo, kita pulang."
"Grace!" Samuel meraih tangan Grace. "Aku akan membawamu ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Tidak akan lama."Atas desakan Samuel, Grace tidak punya pilihan selain berkata, "Oke, tapi aku perlu menelepon Departemen Hubungan Masyarakat terlebih dahulu.""Oke, kamu bisa menelepon mereka dalam perjalanan ke rumah sakit."Grace tidak punya pilihan selain mengikuti Samuel ke bawah dan menuju rumah sakit.Dalam perjalanan, Grace menelepon direktur Departemen Hubungan Masyarakat."Bagaimana penyelidikannya? Apakah ada bukti yang membuktikan siapa dalang di balik semua ini?"Direktur Departemen Hubungan Masyarakat masih bekerja lembur saat ini. Begitu mendengar kata-kata Grace, dia menjawab sambil merasa kesulitan, "Bu Grace, kami telah mengetahui kalau media yang menerbitkan berita ini semuanya berada di bawah naungan Grup Soley. Tapi, perusahaan-perusahaan ini tidak secara langsung berafiliasi dengan Grup Soley, mereka memiliki relasi dengan Grup Soley melalui pihak ketiga.""Kalau kita ingin
Samuel jelas tidak percaya dengan apa yang dikatakan Grace, tetapi dia tetap menunjuk ke arah kamar kecil.Grace tidak tahan lagi dan langsung bergegas menuju kamar kecil.Begitu Grace menutup pintu, dia mengejang dan tubuhnya merosot pada papan pintu. Kontak dingin antara papan pintu dan kulitnya membuat tubuhnya bergetar.Rasa tidak nyaman ini sepertinya muncul dari jantung Grace.Grace menekan dadanya dengan kuat dan menggigit bibirnya dengan giginya.Grace pun hanya bisa membiarkan rasa sakit menyebar ke seluruh tubuhnya.Grace tersentak sampai dia tidak bisa bereaksi sama sekali.Namun tak lama kemudian, kening Grace sudah dipenuhi dengan keringat dingin.Setetes demi setetes, bagaikan manik-manik yang terlepas dari gelang, keringat pun jatuh dari pipi Grace ke lantai."Grace!" Suara tegas Samuel terdengar dari luar pintu. "Apakah perutmu benar-benar terasa sakit?"Grace perlahan membuka bibirnya yang sakit dan menjawab dengan susah payah, "Ya. Samuel, bisakah kamu membelikan obat
Setelah pulang kerja, Grace kembali ke hotel dengan rekaman CCTV yang dia peroleh dari Rina.Ketika Grace sampai di depan pintu kamar Samuel, dia merasa ragu-ragu untuk waktu yang lama. Setelah mempersiapkan mentalnya, dia akhirnya mengumpulkan keberanian dan mengetuk pintu kamar Samuel.Pintu segera dibuka. Samuel yang mengenakan jubah mandi tiba-tiba muncul di depannya dan membuat wajah Grace memerah.Jubah mandi Samuel tidak tertutup rapi, bagian perut dan dadanya dapat terlihat jelas.Aroma hormon yang terpancar dari sekujur tubuh Samuel, membuat Grace merasa tenggorokannya seperti hendak terbakar.Melihat telinga merah Grace, Samuel seakan menyadari sesuatu. Dia menutup pakaiannya dan berkata, "Ada apa?""Hm." Grace mengangguk. Dia melirik ke arah Samuel yang sudah merapikan jubah mandinya, lalu masuk dan berkata, "Rekaman CCTV mengenai kejadian Nana telah dihapus. Rina bilang kalau kamu sangat ahli dalam hal ini, jadi aku membawanya kemari. Bisakah kamu coba mengeceknya? Apakah b
Sutradara dan yang lainnya merasa kalau mereka harus mengeluarkan Nana dari anggota kru.Namun, drama ini diinvestasikan oleh Easton dan Roxie merupakan calon nyonya besar Keluarga Soley, jadi sutradara berpikir untuk mencari Roxie secara langsung dan ingin Roxie yang memainkan peran jahat ini.Awalnya, sutradara dan yang lainnya mengira Roxie pasti akan senang melakukannya.Lagi pula, anggota kru mana pun yang memiliki mata, pasti dapat menyadari kalau Roxie memang mengincar Nana.Tak disangka, Roxie malah mengembalikan peran ini pada mereka lagi.Sepertinya Roxie masih ingin menjaga reputasinya."Kalau begitu, aku akan kembali dan mendiskusikannya dengan yang lain. Nona Roxie, aku tidak akan mengganggu waktu istirahatmu lagi."Roxie mengangkat sudut bibirnya dan tidak berkata apa-apa.Setelah sutradara pergi, manajer Roxie maju selangkah dan berkata sambil tersenyum, "Roxie, Nana mungkin sudah mendapatkan rekaman CCTV itu sekarang.""Oh? Cepat sekali.""Ya, aku dengar dari manajer la