Share

48. Kebun Anggur

Author: Rainy
last update Last Updated: 2021-12-08 11:47:43

.

.

.

Pagi harinya, sembari menyeruput secangkir kopi hangat ditangannya, Jayden yang sudah tampil dengan setelan jeans dan kemeja berwarna biru tampak sedang menunggu seseorang yang sejak semalam merajuk padanya.

Mawar. Istrinya itu benar-benar tidak tahu diuntung. Semalam, ia dengan rela hati menyerahkan ranjangnya untuk ditiduri oleh wanita itu. Tetapi disaat dirinya hendak keluar sebentar saja dari kamar mereka, pintu kamar itu langsung dikunci dari dalam. Begitulah, semalam Jayden harus tidur di sofa yang ada di ruang tamu semalam suntuk.

Menghela nafasnya, Jayden kemudian menghirup lagi aroma kopinya sebelum seseorang mengejutkannya dari dalam.

“Aku tidak mau ikut.” Kata wanita itu kepadanya dengan wajah cemberut dan bibir manyun-nya yang sepertinya menantang untuk dicium itu. “Pokoknya tidak mau!” Tambahnya lagi untuk mempertegas keinginannya yang tidak ingin diganggu-gugat oleh siapapun.  

Mawar. Sep

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kawin Culik Sang Jenius   49. Pekerjaan Untuk Wanita Itu (1)

    . . . “Brengsek! Pria itu katanya cinta. Tetapi sekarang malah menyuruhku bekerja seperti ini.” Dengan memakai topi lebar berwarna putih, Mawar terus menggerutu sembari memetik buah-buah anggur yang ada dihadapannya. Mawar sekarang menyesal karena melihat tablet Jayden yang menunjukkan rasa cinta pria itu hingga Mawarpun menjadi jatuh hati dibuatnya. Andai dia tahu, lebih baik dia banting saja tablet itu ke atas tanah! Batinnya. Beberapa saat dirinya sudah mendapatkan sekeranjang penuh buah anggur, tetapi sedetik kemudian mandor yang ada disana kembali menyuruhnya untuk mengambil keranjang yang baru. Sialan! Mawar merasa sangat dipermainkan oleh Jayden yang sengaja menyuruh mandor yang adalah warga suku Henai itu untuk mengawasinya. “Pak. Sudah ya, aku sangat lelah.” Gerutu Mawar ketika matahari disana sudah mulai naik ke atas dan membuat kepalanya sakit karena begitu panas. Lagipula, ia juga tidak memakai sunblock atau semacamn

    Last Updated : 2021-12-08
  • Kawin Culik Sang Jenius   50. Pekerjaan untuk Wanita Itu (2)

    . . . “Benarkan? Apakah para pria melihatnya?!” Bergegas Jayden menyambar teropongnya dan melihat ke kanan dan kekiri hanya untuk mendapati bahwa puluhan pekerja di lading itu tidak sedang berkonsentrasi karena mata mereka terus melirik ke istrinya. Lihat saja, pria yang mencangkul disana, mereka bahkan mencangkul pohon-pohon dan bukannya tanah untuk membuat jalan aliran air. Dan para pengangkut buah anggur, mereka bahkan terus bertabrakan satu dengan yang lainnya. Apalagi, para penyiram pohon, aduh mereka malah saling menyirami teman-temannya sendiri yang ternyata terus melongo meskipun diri mereka sudah basah kuyup. Jayden tidak menyangka jika pesona istrinya itu mampu menyihir seluruh pria di ladangnya. Tentu saja, hal itu membuatnya merasa gemas. Istrinya, bukankah hanya dirinya yang boleh melihatnya?! Lagipula, kenapa sih Mawar itu harus secantik itu! Brengsek! Dengan rasa jengkel, Jayden kemudian memanggil Suseno yang masih sibuk dimejan

    Last Updated : 2021-12-08
  • Kawin Culik Sang Jenius   51. Hati yang Hancur (1)

    . . . Sementara itu di rumah pantai, seorang perempuan cantik nampak datang diantar oleh speedboat dari perkotaan. Kalau dilihat dari baju dan aksesoris yang dipakainya, pastilah wanita itu berasal dari keluarga terhormat. Lihatlah, bajunya adalah keluaran terbaru Channel, tas dan sepatunya adalah koleksi terbatas dari Gucci. Berlenggang menuju ke depan pintu rumah mewah itu, sang tamu kemudian menekan sebuah tombol rumah untuk memanggil seseorang dari sana. Ting! Tong! Begitulah bunyi bel yang segera disahut oleh wanita tua yang ada di dalam. “Iya, tunggu sebentar.” Bibi Hans yang telah selesai merapikan baju sang Nyonya kemudian bergegas membukakan pintu yang hampir tidak pernah berbunyi itu. “Iya. Cari siapa?” Melihat wanita dihadapannya, Bibi Hans sedikit terkejut. Siapakah wanita yang mampir ke pulau terpencil itu. Bukankah hanya Jayden yang selama ini tahu lokasi mereka saat ini? Batin bibi Hans dengan wajah yang b

    Last Updated : 2021-12-08
  • Kawin Culik Sang Jenius   52. Hati yang Hancur (2)

    . . . Tersentak, Mawar seketika menjatuhkan keranjang buah anggur yang dibawanya. Beberapa kali, ia mengedipkan kedua matanya dengan jantungnya yang mulai berdegup kencang. Tidak, apakah orang yang sedang dilihatnya adalah Jayden? Dengan bergetar, Mawar dibawah sebuah lampu jalan yang kebetulan mati, mengamati mereka berdua yang berpelukan dengan wajah pria itu yang menunduk kebawah. Hanya dengan melihat, Mawar bisa memastikan bahwa mereka berdua pasti sedang bercumbu ditempat yang remang-remang disana. Tetapi mengapa pria itu melakukannya dengan wanita lain sementara pria itu juga melakukannya dengan Mawar beberapa waktu lalu?! Menghadapi sebuah fakta itu, sekilas, Mawar dapat merasakan sebuah hantaman keras membentur dadanya dan membuat hatinya sakit begitu saja. Perasaan itu hampir sama seperti perasaan hancur yang dirasakannya ketika dia merasa dibuang di hutan rimba itu seorang diri. Jayden, apakah pria itu benar-benar sedang mempe

    Last Updated : 2021-12-08
  • Kawin Culik Sang Jenius   53. Wanita itu Berubah?

    . . . Matahari pagi telah terbit, Jayden yang semalam merasa lelah akhirnya terbangun dengan rasa nyaman diseluruh tubuhnya. Rasanya, ia telah beristirahat dengan sangat cukup setelah semalam ia pergi ke kota untuk mengantar Diona. Melayangkan pandangannya ke seisi kamar miliknya, Jayden mengerutkan keningnya karena dia tidak melihat hal yang ingin dilihatnya. Sepertinya ada sesuatu hal yang aneh. Tetapi, apa itu?! Perlahan Jayden memijit alisnya untuk mengembalikan konsentrasinya yang belum sepenuhnya kembali. Sampai beberapa waktu, ia menyadari bahwa wanita itu sudah tidak ada dilantai itu. Tunggu, dimana dia? Batinnya didalam hati yang dibalas oleh suara deburan ombak yang menghantam batu-batu karang yang ada disana. Membuka selimutnya, Jayden dengan celana panjang dan dada terbukanya kemudian membuka pintu kamarnya dan mendapati bahwa rumahnya telah menjadi sepi, meskipun ada bibi Hans yang sedang membersihkan ruang keluarga di hadapannya.

    Last Updated : 2021-12-08
  • Kawin Culik Sang Jenius   54. Rekaman yang Terungkap (1)

    . . . “Tuan. Kenapa anda bangun sangat pagi, bukankah ini baru pukul 04.00 pagi?” Bibi sedikit terkejut karena pagi ini tuan-nya itu tiba-tiba saja sudah sangat rapi dengan setelan kaos Navy dan celana biru donker, dan bahkan ia juga sudah mengenakan sepatu boat di kakinya. “Tidak apa-apa, aku hanya mau bangun pagi saja.” Begitulah Jayden, karena sangat ingin berjumpa dengan Mawar, ia sampai bangun sangat pagi untuk bertengger di meja makan itu. Ia berharap, kali ini wanita itu tidak akan meninggalkannya begitu saja seperti beberapa hari terakhir. Paling tidak, bukankah mereka setidaknya harus sarapan bersama?! Beberapa saat, Jayden telah berada di meja itu dan pada akhirnya, seseorang yang ia tunggu telah membuka pintu dengan pakaian yang kemarin dibelikannya dan rambut panjang yang telah berkuncir kuda. Wanita itu, dari kejauhan, meskipun hanya mengenakan pakaian sederhana seperti itu saja sudah membuat dirinya begitu

    Last Updated : 2021-12-08
  • Kawin Culik Sang Jenius   55. Rekaman yang Terungkap (2)

    . . . “Apakah ia tidak salah dengar? Mawar tidak suka Salmon?!” Beribu pertanyaan kemudian muncul di kepala pria itu yang seketika membuatnya merasa sangat pusing. Tunggu, bukankah beberapa hari ini Bibi Hans selalu memasak ikan Salmon karena wanita itu suka?! Dan bahkan, pagi ini wanita itu juga memakan ikan itu dengannya. Sebenarnya apa yang terjadi?! Dengan rasa semakin tidak nyaman, Jayden kemudian berdiri dan memanggil Suseno yang dirasa sangat bodoh disana. “Suseno!” bentaknya kepada Suseno dengan wajah yang tampak begitu geram. Selama dirinya sibuk, ia menyerahkan urusan Mawar kepada Suseno, tetapi sepertinya asistennya itu tidak bekerja dengan baik. “Kau bilang kalau Mawar baik-baik saja. Apa kau yakin?” tambahnya kemudian. “Yakin Jay.” Suseno mengerutkan alisnya karena ia melihat sendiri Mawar baik-baik saja di ladang. “Bagaimana dengan makanannya, Hah?! Apakah kau memperhatikannya?!” Jayden sedi

    Last Updated : 2021-12-08
  • Kawin Culik Sang Jenius   56. Dia Pergi?

    . . . “Bibi Hans, apakah itu Mawar?” Keluar dari ruang rahasianya, Jayedn bergegas menuju ke ruang tamu dimana seseorang sepertinya tadi terdengar membuka pintu. “Dimana dia?” Tanya Jayden kemudian karena disana ia tidak mendapati penampakan istrinya itu. Sebelum mendengar jawaban dari bibi Hans yang baru membuka mulutnya, Jayden telah terlebih dahulu masuk ke dalam kamarnya dan mendapati bahwa kamarnya juga sepi. Mawar dimana dia? Jeritnya dalam hati yang tidak kunjung mendapatkan sebuah jawaban. “Tuan. Tadi bukan Nyonya…” Bibi Hans menjelaskan karena sang Tuan sepertinya salah mengira bahwa yang datang barusan adalah Mawar. “Lalu siapa?” Masih berdiri, Jayden yang hendak pergi beranjak menjemput Mawar di ladang kemudian dikejutkan oleh penjelasan sang bibi kepadanya. “Oh. Itu adalah orang suku Henai, salah satu pekerja di ladang. Katanya, Mawar akan tinggal di perkampungan Henai selama beberapa hari.” Ungkapnya kemudian yang

    Last Updated : 2021-12-08

Latest chapter

  • Kawin Culik Sang Jenius   109. Kemarahan Madelline

    ...“Bibi! Bangunlah Bi!” teriak Mawar seraya memeluk bibi Hans.Bibi Hans telah kehilangan banyak darah. Tubuh tuanya telah dengan ganas dikoyak oleh harimau itu karena dia terus berusaha melindungi Mawar.“Bi, jangan mati. Kumohon.”Mawar mengusap darah yang mengalir di dada bibi Hans yang tercabik oleh hewan buas itu. Dia begitu panik dan tubuhnya gemetaran. Mawar tidak tahu lagi apa yang harus dilakukannya karena darah bibi Hans mengucur begitu derasnya.“Nyonya, maafkanlah saya,” ucap Bibi Hans tiba-tiba.Wanita tua itu membuka matanya. Dia terlihat meneteskan air matanya karena rasa bersalah yang menderanya. Sudah lebih dari 20 tahun dia hidup bersama dengan Jayden yang telah diasuhnya layaknya anaknya sendiri. Dan sang tuan muda begitu mempercayainya. Tetapi apa yang dilakukannya? Dia malah mengkhianati Jayden dengan membawa isterinya ke Madelline!“Tidak Bi. Jangan ucap

  • Kawin Culik Sang Jenius   108. Perjumpaan dengan Sang Ibu Mertua!

    ...Mawar tidak mengetahui dimana dia berada saat ini. Matanya tertutup kain hitam dan kedua tangannya terikat kebelakang. Hanya deru nafasnya saja yang terdengar menggema di ruangan yang dingin dan sepi itu.Sampai akhirnya, langkah kaki terdengar memasuki ruangan yang nampaknya besar itu. Dan tidak beberapa lama kemudian sebuah suara asing akhirnya menggema disana.“Buka kain di matanya!” seru seorang wanita dengan suara mendominasi.“Baik Nyonya!” jawab seorang pria yang sepertinya adalah pengawalnya.Langkah kaki pria itu terdengar mulai mendekat ke arah Mawar. Dan dalam hitungan detik, pria itu telah menarik dan melepas penutup mata hingga Mawar dapat melihat dengan jelas situasi di depannya.Ya, dia saat ini berada di ruang tamu sebuah rumah mewah bergaya Victoria yang sangat besar. Dinding rumah itu berwarna putih dan dikelilingi oleh jendela-jendela kaca yang memperlihatkan pemandangan pegunung

  • Kawin Culik Sang Jenius   107. Pergi

    ...Melihat keinginan sang Nyonya, Bibi Hans tidak dapat menahan rasa ibanya. Dia menghela nafasnya sebelum akhirnya dia pergi ke belakang untuk mengambil sesuatu dari dalam brankas yang dimilikinya. Sekilas, ia terlihat mengamati benda itu. Sepertinya ada sedikit keraguan di dalam hatinya. Dari sorot matanya, ia tidak ingin memberikan benda itu kepada Mawar. Tetapi ada hal lain di dalam dirinya yang mendorongnya begitu kuat untuk melakukan apa yang dia yakini.Perlahan, BIbi Hans mengambil benda itu dan menggenggamnya. Kemudian, dia lalu menghampiri sang Nyonya yang masih menangis di atas lantai dingin di dapur itu.“Nyonya … “ ucap Bibi Hans ikut bersimpuh di depan sang Nyonya.Bibi Hans memegang tangan Mawar. Tangan itu terasa begitu dingin karena gemetaran. Bibi Hans tahu, ini adalah waktu baginya untuk memberikan benda itu kepada sang Nyonya.“Nyonya, pergilah. Saya akan menolong anda untuk keluar dari

  • Kawin Culik Sang Jenius   106. Hati yang Pedih

    ...Selama berhari-hari Mawar dibuat penasaran oleh sikap bibi Hans yang berubah. Beberapa kali, Mawar menangkap bayangan bibi Hans yang selalu sembunyi-sembunyi menuju ke belakang rumah untuk menghubungi seseorang. Tetapi anehnya, ketika ditanya, dia selalu mengatakan bahwa itu adalah telepon dari anaknya. Atau kalau tidak, itu adalah telepon dari suaminya.Mustahil. Ponsel bibi Hans tidak akan mungkin bisa digunakan untuk menghubungi keluarganya dengan leluasa karena Jayden sudah membuat pembatas jaringan. Lagipula, Bibi Hans sendiri dulu juga pernah mengatakan bahwa ia tidak pernah menikah. Kalau dia sampai berbohong, pasti ada hal besar yang disembunyikannya, batin Mawar sambil meneguk segelas orange juice miliknya.“Nyonya, saya akan mengambil bahan-bahan makanan yang di drop oleh suruhan Tuan Jayden,” ucap Bibi Hans yang segera diangguki oleh Mawar.Selama beberapa hari ini, Mawar memang tinggal sendiri bersama Bibi Hans

  • Kawin Culik Sang Jenius   105. Ancaman

    ...Hari telah berganti malam di Pulau Henai. Setelah Bibi Hans memasak makan malam, ia bergegas untuk berjalan menuju ke belakang rumah pantai yang besar itu. Disana, ada sebuah kursi kayu di bawah pohon beringin yang cukup remang. Setelah memastikan bahwa tidak ada orang lain disana, ia lalu mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.Tidak beberapa lama kemudian, sambungan itu terhubung dan seseorang terdengan berbicara diseberang sana.“Bagaimana hasilnya?” tanya wanita itu diseberang sana.“Seperti yang Nyonya minta, saya sudah mencari tahu niat Tuan Muda yang sebenarnya,” jawab bibi Hans kepada wanita itu.“Apa katanya?” sahut wanita itu sebelum kembali berbicara, “Kau tahu sifatku dan kau juga tahu apa saja yang bisa aku lakukan kalau kau menyembunyikan sesuatu dariku,” imbuhnya.“Tentu saya tidak berani Nyonya,” timpal Bibi Hans kemudian melanjutkan perk

  • Kawin Culik Sang Jenius   104. Dia Hanyalah Alat Pemuas!

    ...Siang hari terasa sejuk di rumah pantai dengan seluruh jendela kaca yang terbuka. Dengan antusias, Jayden melangkahkan kakinya untuk masuk kesana. Ia berpikir, isterinya itu akan rajin belajar, sama seperti sebelumnya yang dia lihat. Ya, beberapa hari yang lalu, ketika ia dan Mawar sedang bertengkar, Jayden bisa melihat semangat yang membara pada diri wanitanya itu. Sehingga ia berpikir, mungkin hal yang sama juga terjadi saat ini.Saat hendak menarik gagang pintu rumahnya, Suseno tiba-tiba telah berlari keluar dan menabraknya begitu saja. Bruk! “Aw…” keluh sahabatnya itu seketika setelah badan kurus miliknya berbenturan dengan badan Jayden yang kekar. Terasa sakit hingga Suseno mengelus lengannya beberapa kali.“Kau ini kenapa?” tanya Jayden penasaran.“Ja-Jay, mengerikan Jay!” kata Suseno menjawab pertanyaan dari sahabatnya.“Apa yang mengerikan? C

  • Kawin Culik Sang Jenius   103. Rahasia di Pulau Henai

    ...“Bos, sekelompok kru dari kapal itu telah menyelamatkan diri. Apakah kita perlu menangkap mereka?” tanya pria diseberang telepon itu.“Tidak perlu. Biarkan saja mereka. Aku hanya sekedar bermain-main saja,” jawab Jayden seraya terus menciumi tangan isterinya.“Siap Bos!” sahut bawahannya itu.Menutup ponselnya, Jayden lalu merasakan ada sepasang mata yang saat ini tengah menatap tajam dirinya. Dia tahu, Mawar pasti bertanya-tanya mengenai kejadian hari ini. Tetapi Jayden masih belum ingin memberitahunya apapun. Itu terlalu berbahaya bagi Mawar.“Jay, hentikan aksimu itu!” seru Mawar menarik jemarinya dari mulut suaminya itu. “Sekarang cepat katakan semua hal yang aku tidak tahu!” imbuh wanita itu.Jayden tidak bergeming. Dengan lembut, ia malah mengambil anak rambut isterinya dan merubah topic pembicaraan.“Sayang, rambutmu wangi sekali. Shampoo apa

  • Kawin Culik Sang Jenius   102. Pesan dari Cucu Tampannya

    ...Keluar dari rumah pantai itu, Bos Li berdecak dengan sangat kesal. Bagaimana tidak, cucu lelakinya itu telah berani mengepung kapal perang miliknya. Dasar bocah kurang ajar! Sekarang, mungkin yang perlu dia lakukan adalah mundur terlebih dahulu. Tetapi suatu saat nanti, ia yakin, bahwa ia bisa menakhlukkan bocah pemberontak itu dan membawanya kembali ke keluarga Linua.Membawa tongkatnya, Bos Li terus berjalan menuju ke kapal yang telah menjemputnya. Namun di sela-sela perjalanannya, kedua matanya melirik ke arah cucu perempuannya itu.“Diona, sejak kapan kau tahu tentang keberadaan kakakmu di pulau ini?” tanya sang kakek, “Pulau Henai bukanlah tempatmu atau kakakmu,” imbuhnya.“Em, Kakek, aku minta maaf. Aku tahu sejak mata-mataku melihat kakak menculik seorang perempuan,” sahut Diona dengan sedikit merasa bersalah, “Jadi, aku mengikutinya sampai ke pulau ini,”&ldqu

  • Kawin Culik Sang Jenius   101. Pertemuan Sengit

    . . . Ceklek! Pintu itu terbuka menampilkan sosok tua yang tidak asing di mata Mawar. Menyipitkan matanya, Mawar sepertinya mengenali siapa pria beruban yang tiba-tiba datang itu. Tunggu, bukankah dia adalah …. Merasa mengenali pria tua itu, Mawar lalu menarik lengan suaminya dan berusaha mengatakan sesuatu padanya. “Jay, orang itu-“ perkataannya terputus karena Jayden lebih dulu memandangnya dengan tatapan lembut. “Dia yang memberimu cek dan selembar foto palsu pernikahanku?” sahut Jayden membuat Mawar terkejut, “Aku sudah tahu sayang,” imbuhnya lalu mencium tangan isteri kesayangannya itu. “Lalu darimana kau bisa tahu?” tanya Mawar yang langsung dibalas sebuah senyuman oleh suaminya. “Aku terlalu jenius untuk hal sekecil itu, sayang,” jawabnya. “Tapi siapa dia Jay?” tanya Mawar penasaran, “kenapa dia ingin membuat kita bercerai?” imbuhnya. “Ckck …,” mendengar itu, sebuah tawa kecil lepas dari mulut pri

DMCA.com Protection Status