Jakarta, Indonesia. 27 Juli 2021, 8:33 AM.Setelah hari kemarin mengalami kendala penerbangan yang di sebabkan oleh cuaca dan tidak jadi berang ke Jepang. Akhirnya hari ini Clara dan Christan memutuskan untuk terbang ke Jepang dengan jet pribadi yang mewah, langit yang semula tertutup awan gelap kini bersinar cerah.Usai melewati fase turbulensi dan melesat ke ketinggian yang stabil, Clara, Julian, dan Nana memilih untuk duduk di sofa elegan yang lembut sambil menonton serial film di televisi 52 inch yang berada di ruang tengah jet.Sementara itu, Christan mengolah bahan-bahan segar untuk dijadikan hidangan lezat. Meskipun jet pribadi ini telah dilengkapi dengan seorang koki profesional, tetapi Christan ingin memberikan sajian istimewa buatannya sendiri kepada Clara. Bau harum masakan yang menggoda hidung mulai merayap di sepanjang koridor jet."Dalam sejarahku, ini kali pertama aku menaiki jet pribadi, Nyonya,” cetus Nana dengan raut wajah terkesima.Clara tersenyum, "Benar juga, aku
Tokyo, Japan. 27 Juli 2021, 5:49 PM.Sore itu, suasana hangat dan cahaya senja memeluk kota Tokyo saat Hana, yang penuh semangat, bersama Christan, Clara, Julian, dan Nana menjelajahi taman-taman kota. Mereka meresapi setiap detik dalam langkah riang, menembus rimbun pepohonan dan bermain di bawah bayangan gemercik air pancuran taman.Setelah keluar dari taman yang memesona, ingin menikmati indahnya matahari tenggelam dengan menuju ke Tokyo Skytree, menara megah yang menjulang tinggi sebagai akhir dari perjanan mereka di sore itu. Terpancar kekaguman di mata mereka ketika melihat panorama megapolis Tokyo dari ketinggian. Cahaya gemerlap kota dan siluet bangunan-bangunan yang menjulang memberikan nuansa romantis pada langit senja.Suasana di sekitar Tokyo Skytree semakin terasa hidup, dibanjiri oleh derasnya pengunjung, baik turis maupun penduduk lokal yang meramaikan setiap sudut. Di tengah riuhnya para pengunjung, Clara yang menatap pemandangan di atas ketinggian itu melontarkan sebu
Tokyo, Japan. 27 Juli 2021, 8:22 PM.Setelah bersuka ria dan merasakan kelezatan ragam hidangan di restoran buffet yang membuat perut semua orang kenyang, Nana membawa si kecil Julian untuk beristirahat di hotel. Mereka berdua pergi terlebih dahulu meninggalkan Clara, Christan dan Hana yang akan menikmati malam di Tokyo.Mereka bertiga melanjutkan malam di sebuah restoran yang tidak hanya menawarkan bir yang segar tetapi juga cita rasa berbagai macam gyoza yang menggoda selera. Dalam pencahayaan redup, percakapan riang serta gelak tawa mereka meramaikan malam yang semakin dalam.Namun, di malam yang semakin larut, suasana semakin memanas. Clara dan Hana yang kini sudah terlihat berada dalam kondisi mabuk, terlibat dalam perdebatan kecil yang menggaduhkan suasana restoran. Sedangkan, Christan yang masih tetap tenang tanpa terpengaruh oleh efek minuman, hanya diam dan memperhatikan dua perempuan di hadapannya yang tengah terlibat pertengkaran ringan."Hey, cebol sialan! Kenapa kau meman
Tokyo, Japan. 27 Juli 2021, 11:13 PM.Hotel yang mewah menyambut kedatangan mereka dengan keheningan dan ketenangan malam. Sebagai pelayan yang setia, Nana menantikan kedatangan sang majikan dengan penuh kecemasan. Saat pintu terbuka, ekspresi kaget terpampang jelas di wajah Nana melihat Clara yang tengah dibopong Christan sebab hampir tak sadarkan diri oleh alkhohol yang diteguk tadi. "A-apakah Nyonya mabuk?" tanya Nana, ekspresi khawatir tergambar di wajahnya.Christan, dengan sikap tenangnya yang khas, menanggapi kekhawatiran itu. "Iya, Clara sedang mabuk berat. Oh iya, bagaimana dengan Julian? Apakah dia sudah tidur?" lontar Christan, mencari tahu tentang keadaan anak angkat Clara yang telah dianggap sebagai anaknya sendiri."Julian sudah tidur sedari tadi, Tuan," jawab Nana, memberikan laporan singkat tentang keadaan si bocah kecil Julian."Baiklah, biarkan Clara tidur di kamarku," ucap Christan, memutuskan untuk memberikan kenyamanan pada Clara dengan membiarkannya tidur di kama
Tokyo, Japan. 28 Juli 2021, 1:18 AM.Pada dini hari yang hening dalam kegelapan, Clara terbangun dengan sensasi dahaga yang merayap perlahan dalam tenggorokannya. Dalam keadaan setengah sadar dan matanya yang masih terpejam membimbingnya keluar dari kamar, menyusuri koridor-koridor sepi ke menuju dapur. Di tengah keheningan, hanya langkahnya yang terdengar sebagai melodi malam.Di dapur yang senyap, Clara menciptakan kegaduhan yang tak terduga. Suara berisik yang mengusik ketenangan malam, menarik perhatian Christan yang tengah terlelap di sofa dengan mimpi-mimpi yang terjalin dalam alam bawah sadarnya. Dia terjaga dan matanya masih berkabut oleh tidurnya yang belum selesai. Pandangannya menatap kegelapan menuju sumber keonaran, tak tahu bahwa pujaan hatinya yang telah menciptakan suara gemuruh di dapur.Clara yang masih terhanyut oleh minuman beralkhohol, melangkah tak sadar di depan Christan, tanpa sengaja bertabrakan di tengah gelapnya dapur. Namun, dalam sekejap kejutan melingkupi
Tokyo, Japan. 28 Juli 2021, 9:13 AM.Pagi itu, ketika mentari menampakkan sinarnya yang hangat, Clara bersama Christan, Julian, Hana dan Nana menikmati hidangan sarapan pagi yang lezat di hotel. Suasana penuh keceriaan tercipta di sekitar meja makan, dihiasi senyuman dari mereka berlima. Setelah perut mereka terasa kenyang sebab telah terisi oleh berbagai sajian lezat, mereka memutuskan untuk bergegas pergi ke Disneyland.Setelah berjalan melewati gerbang megah Disneyland yang ramai oleh pengunjung, mata Julian berbinar-binar yang memancarkan penuh kegembiraan. Raut wajahnya mencerminkan kekaguman dan kegirangan yang sulit diungkapkan oleh kata-kata.Dengan suara penuh antusias, Julian bertanya kepada ibunya, "Mamaaa, apa kita akan ke istana di sana?"Clara tersenyum lembut, "Tentu saja, sayang. Apa kamu siap?""Siap, Ma!! YEAYY horee!! Ada Miki Mouse juga, Ma!! Keren sekali!" ucap Julian penuh kagum, keceriaan melingkupi wajahnya.Tiba-tiba, Nana menyadari rentetan pameran di sekelil
Tokyo, Japan. 28 Juli 2021, 10:47 PM.Malam itu, Clara terus memandangi wajah yang lembut dan polos dari anaknya, Julian. Jemari-jemarinya mengelus halus rambut sang anak dengan penuh kasih sayang, seolah-olah merasakan sebuah keajaiban yang mengusir seluruh kegelisahan. Kehadiran Julian membawa kebahagiaan yang begitu mendalam, dan rasa sakit yang pernah menghampirinya akibat ulah Samuel kini mulai mengikis dan terasa semakin menjauh.Dalam senyumnya yang tulus, Clara berdesis, "Terima kasih, sayang. Kehadiranmu telah menyembuhkan lukaku." Dalam setiap detik, Clara merasakan kebahagiaan yang muncul dari momen-momen kecil bersama orang-orang yang dicintainya. Hati Clara terasa penuh dengan rasa syukur akan anugerah yang diberikan kepadanya. Setelah itu, secara perlahan mata Clara terpejam, sebab hari esok ia harus pergi ke Kyoto dengan menaiki Shinkansen atau sebuah kereta berkecepatan tinggi.Di kamar sebelah, Hana sibuk mengemas baju-baju yang dipilihnya dengan hati-hati. Ia merenca
Kyoto, Japan. 29 Juli 2021, 10:15 PM.Malam itu, angin sepoi-sepoi menyelinap masuk melalui pintu samping kamar yang langsung mengarah ke taman. Matanya yang masih terjaga, Clara duduk sendirian di samping pintu. Cahaya remang-remang dari lampion menyinar redup di wajahnya, menciptakan suasana romantis baginya. Pepohonan yang tinggi di sekitarnya, dan suara jangkrik menambahkan melodi dalam keheningan malam.Julian, Nana, dan Hana tertidur pulas di futon yang hangat, terlelap dalam mimpi-mimpi yang tak terlihat. Namun, Clara tak bisa merasakan ketenangan yang sama. Matanya menatap pada langit-langit yang penuh dengan bintang, mencari jawaban dari pertanyaan yang menghantui pikirannya. "Apakah harus menyatakan perasaanku pada Christan? Tapi, tampaknya dia sangat bahagia dengan Hana," ucapnya dalam benak.Namun, keheningan terputus oleh suara lembut Hana. "Onee-chan," bisiknya, memecah lamunan Clara.Clara tersentak, melupakan sejenak pikirannya yang penuh dengan pertanyaan. "Astaga-nag
Kuala Lumpur, Malaysia. 15 Agustus 2021, 10:33 AM.Mereka melanjutkan dengan penuh semangat membahas detil teknis, saling bertukar pandangan dan pengetahuan tentang mesin-mesin canggih yang menggerakkan koleksi mobil sport mereka. Percakapan ini bukan hanya menggambarkan cinta mereka pada keindahan desain, tetapi juga rasa kagum mereka terhadap prestasi teknologi yang luar biasa dalam dunia otomotif.Pembahasan tentang mobil sport beralih ke dunia balap F1, di mana Christian dan Ismail bersemangat untuk membahas pertandingan yang terjadi pada tahun dua ribu dua puluh.Christan dengan semangat berkata, "Tahun dua ribu dua puluh benar-benar memberikan persaingan yang intens di dunia F1. Lewis Hamilton dengan Mercedes-nya tampil mengesankan. Konsistensinya luar biasa dan membuatnya meraih gelar juara dunia untuk yang ketujuh kalinya."Ismail menanggapi, "Benar sekali, Christan. Hamilton benar-benar menjadi dominan. Tapi Max Verstappen dan Red Bull Racing juga memberikan penampilan yang me
Selangor, Malaysia. 15 Agustus 2021, 9:38 AM.Setelah perjalanan laut yang indah, romantis dan begitu menyenangkan, super yacht mewah milik keluarga Winata akhirnya menepi di pelabuhan Klang, Malaysia. Clara dan Christian melangkah keluar dari kapal, di sambut oleh kehangatan sinar matahari tropis dan udara yang segar di semenanjung daratan Selangor.Christan tersenyum pada Clara, “Selamat datang di Malaysia, sayang. Ayo, kita temui Zainab.”Mereka berdua dijemput oleh sebuah Limousin yang tampak elegan, mobil mewah itu telah disiapkan oleh Zainab untuk menyambut Christan dan Clara.Christan membukakan pintu Limousin tersebut untuk Clara, yang kemudian melangkah masuk ke dalam dengan anggun. Limousin tersebut bergerak dengan santai, menuju Mandarin Oriental, sebuah hotel mewah yang terletak di pusat kota Kuala Lumpur.Setibanya di hotel, mereka disambut oleh staf hotel yang begitu ramah. "Selamat petang, Tuan dan Puan. Adakah yang boleh saya bantu? Good afternoon, Sirs and Madam. Is th
Singapura, Singapura. 15 Agustus 2021, 8:47 AM.Dengan api cemburu yang masih membara, Clara memilih pakaian yang paling seksi dan mencolok untuk dipakai olehnya, memastikan bahwa dirinya akan jauh lebih cantik dibandingkan dengan Zainab.Clara mengenakan Gaun Mini Dior berwarna merah, yang pernah dikenakan juga oleh Selena Gomez. Christan yang melihat penampilan vulgar Clara, merasa terkejut. "Apa yang sedang kamu pakai, Clara?" tanya Christan, seraya mengerutkan dahinya terheran-heran.Clara menaikkan dagunya agar tampak percaya diri, dan berkata, "Jangan pedulikan aku."Saat mereka telah selesai bersiap-siap, Clara bertanya, "Kita akan ke sana naik apa, Christian?"Christian tersenyum dan menjawab, "Kita akan menggunakan private yatch milik keluargaku yang berada di pelabuhan."Saat mereka keluar dari vila, sebuah Lamborghini Urus berwarna hitam elegan telah menunggu di depan. Clara memandang kendaraan tersebut dengan kagum, "Wow, Christian, ini mobil apa?"Christian tertawa, "Ini
Singapura, Singapura. 15 Agustus 2021, 7:15 AM.Matahari terbit dengan kelembutan di balik jendela vila pinggir pantai Singapura, menyoroti Clara dan Christian yang baru saja membuka matanya. Mereka terbangun dengan pelukan hangat, saling menatap dengan senyuman bahagia. Suara ombak memeluk mereka, menambah keindahan pagi yang tenang.Clara mencuri ciuman lembut dari bibir Christian, "Pagi ini terasa begitu indah, sayang."Christian tersenyum, "Iya, jauh lebih indah lagi karena aku bersamamu." Mereka berdua menikmati momen intim itu, merasakan kebahagiaan yang memenuhi hati mereka.Dengan pelan, Clara menyentuh wajah Christian, "Aku sangat bersyukur karena kamu selalu ada di sisiku. Terima kasih, i love you so much, Chrsitan."Kedua insan yang tengah dimabuk asmara tersebut saling menatap dengan mata penuh keterpesonaan, merasakan cinta yang semarak di antara mereka seperti ombak yang tak henti berayun.Mereka berdua bergegas dari tempat tidur dengan penuh kebahagiaan. Clara dan Chris
Singapura, Singapura. 14 Agustus 2021, 6:15 PM.Setelah matahari benar-benar tenggelam dan pantai menjadi gelap, Clara dan Christan kembali ke dalam vila. Suasana yang penuh romansa dan hangat menyelimuti mereka, menciptakan momen istimewa yang tak terlupakan. Mereka memutuskan untuk duduk di meja makan, menginginkan momen berdua yang lebih intim.Christan, dengan senyuman, beranjak dari meja dan berkata, "Bagaimana kalau aku memasak sesuatu yang spesial untuk kita malam ini?" Clara antusias berkomentar, "Itu ide yang bagus! Aku penasaran apa yang akan kau masak."Christan masuk ke dapur, dan sambil menunggu, Clara merenung, merenungi betapa beruntungnya dia memiliki seseorang seperti Christan di hidupnya, seseorang yang telah memberikan dukungan dan cinta sejati.Christan memasak steak salmon, hidangan favorit Clara, dengan penuh keahlian di dapur vila. Aroma harum salmon yang dipanggang mulai mengisi ruangan, menambah kegembiraan Clara yang sangat menyukai hidangan tersebut.Ketika
Singapura, Singapura. 14 Agustus 2021, 6:02 PM.Saat matahari perlahan tenggelam di cakrawala pantai Singapura, Clara dan Christan menemukan kebahagiaan dalam cerita-cerita konyol dari masa lalu mereka. Duduk di tepi pantai dengan suasana yang tenang, mereka berdua tertawa bersama sambil berbagi kenangan yang menggelikan.Clara tertawa, "Kamu tahu, dulu sewaktu kuliah, aku pernah kehilangan kunci mobil di dalam tas dan ternyata ada di sana selama seminggu!"Christan bergabung dalam tawa, "Serius? Itu lebih baik daripada satu kali aku mengenakan dua sepatu yang berbeda saat akan pergi ke kantor!"Mereka terus saling berbagi cerita konyol, dari momen kecil hingga kisah yang lebih lucu dari perjalanan hidup mereka. Seiring dengan matahari semakin tenggelam.Clara, sambil tertawa, berkata, "Mungkin konyol, tapi itulah yang membuat hidup begitu berwarna, bukan?"Christan setuju, "Betul sekali. Momen-momen seperti ini yang membuat kita lebih dekat dan menambah nilai pada perjalanan hidup kit
Jakarta, Indonesia. 13 Agustus 2021, 11:15 AM.Christan, dengan penuh kejutan, mengajak Clara untuk mencoba sebuah gaun pengantin di butik yang mewah. Gaun pengantin itu berwarna putih dan dihiasi oleh berlian yang berkilau. Clara dengan senang hati menerima ajakan itu, dan suasana hatinya berubah menjadi ceria saat mengenakan gaun tersebut.Christan tersenyum melihat Clara berkilau dalam gaun pengantin. "Kau terlihat luar biasa, Clara. Gaun ini cocok sekali padamu."Clara, dengan tatapan penuh kebahagiaan, berputar-putar memeriksa gaunnya di depan cermin. "Aku tidak pernah membayangkan bahwa aku akan memakai gaun pengantin seindah ini. Terima kasih, Christan."Christan mendekat dan memandang Clara dengan penuh cinta. "Ini hanya percobaan, tapi aku tidak sabar untuk melihatmu mengenakan gaun pengantin ini di hari pernikahan kita nanti."Clara tersenyum lembut, "Aku juga tidak sabar, Christan. Kita akan memiliki hari yang indah bersama."Saat mereka meninggalkan butik, gambaran indah te
Jakarta, Indonesia. 13 Agustus 2021, 8:57 AM.Dengan hati yang berat, Clara meninggalkan ruangan, menuju lorong-lorong, ia masih berusaha mencari tahu keberadaan dan penyebab ketidakhadiran Samuel. Perjalanan penyelidikan mereka di Wijaya Group semakin kompleks dengan misteri hilangnya uang perusahaan dan sekarang ketidakhadiran Samuel yang menjadi pertanyaan besar.Dengan kabar bahwa Samuel tidak masuk kerja selama dua hari dan tanpa memberikan pemberitahuan, Clara dan Christan mulai merasa curiga. Mereka duduk bersama untuk membahas situasi ini."Christan, ini sangat aneh. Samuel tidak masuk kerja dan tidak memberi tahu siapa pun," ujar Clara dengan raut wajah penuh kekhawatiran.Christan mengangguk, "Ya, ini semakin rumit. Mungkin dia terlibat dalam masalah yang lebih besar terkait hilangnys uang perusahaan."Clara menyela, "Atau mungkin dia sendiri yang terlibat dalam hal ini. Kita perlu mencari tahu lebih lanjut."Christan setuju, "Kita perlu memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Jakarta, Indonesia. 13 Agustus 2021, 7:15 AM.Suasana pagi di kediaman megah Christan begitu tenang. Aroma kopi segar dan wangi masakan mewah memenuhi udara saat Clara, Christan, dan si kecil Julian duduk bersama di meja makan yang megah.Clara tersenyum penuh kasih saat memberikan suguhan pagi kepada suaminya dan anaknya. "Christan, kita harus segera menemukan solusi atas kehilangan uang perusahaanku. Ini bukan hanya tentang Wijaya Group, tapi juga masa depan perusahaan dan karyawan."Christan, sambil menikmati sarapan, menatap Clara dengan tekad. "Kamu benar, Clara. Kita harus menyelidiki ini bersama, diluar penyelidikan yang dilakukan oleh Tom. Tak ada yang bisa merugikan perusahaanmu tanpa konsekuensi."Julian, yang antusias menyantap pancake di meja, penasaran. "Om, Mama, Julian ikut ya?"Christan tersenyum dan mengusap kepala Julian lembut. "Sayang, hari ini Om dan ibumu harus pergi di luar. Kamu akan bersama Nana kdi rumah, yang akan menjaga dan bermain bersamamu."Julian menun