Share

Negosiasi yang Sia-sia

Author: Isna Arini
last update Last Updated: 2022-07-31 22:04:42

Pagi-pagi sekali aku sudah membereskan semuanya, membantu ibu yang kemana-mana harus di bantu dan di awasi karena kakinya yang sudah tidak kokoh lagi menopang berat tubuhnya.

Malam tadi suamiku tidak pulang, apa dia tinggal dan menginap di tempat Dania? Dadaku bergemuruh jika membayangkan hal tersebut.

Setelah menyiapkan makanan untuk ibu, membantunya pergi ke kamar mandi untuk mandi pagi, aku segera membersihkan diriku sendiri dan bersiap untuk pergi ke ruko. Aku harus menemui wanita itu hari ini juga.

"Bu, Safa pamit dulu ya. Mau ke ruko, kalau ada apa-apa langsung hubungi Safa saja ya. Ada yang harus di selesaikan," ucapku berpamitan kepada mertuaku.

"Hati-hati kalau kemana-mana ya, Bu," pesanku memastikan.

"Iya tenang saja, ibu bisa di tinggal kok. Kamu juga perlu sekali-kali keluar rumah jangan ngurusin ibu terus. Kamu juga perlu refreshing," tutur wanita yang sudah melahirkan mas Galih itu.

Setelah kucium tangannya dan berpamitan, segera ku ayunkan langkahku menuju pintu keluar. Aku harus segera menyelesaikan semuanya ini bagaimanapun caranya.

Segera ku kendarai mobil mungil milikku, mobil yang selama ini sudah jarang di pakai karena aku jarang kemana-mana. Mobil Mirage, mobil pertama kali yang kami miliki dan hingga sekarang aku sayangi.

Kendaraanku menembus padatnya kota, berlomba dengan kendaraan lain yang sedang mengantarkan pengendaranya ke tempat tujuan masing-masing. Sekolah maupun bekerja mencari nafkah.

Seorang satpam membukakan pintu untukku begitu mobilku sampai di depan pintu gerbang. Ruko milik kami memang di pagar dan dengan gerbang yang lumayan tinggi. Karyawan jahit yang banyak dan barang-barang berharga serta bahan-bahan yang memerlukan penjagaan membuat kami memutuskan untuk membuat gerbang dan memiliki penjaga.

Beberapa karyawan tersenyum dan menyapaku saat melihat kedatanganku. Cukup lama aku tidak datang ke tempat ini, aku begitu percaya mas Galih akan menjalankan semuanya dengan baik. Terbukti dengan usaha kami yang semakin berkembang dengan cepat dan pesat.

Melewati lantai satu, aku langsung ke naik ke lantai dua. Tampak karyawan sedang sibuk memotong pola-pola baju yang akan di jahit di lantai bawah. Mereka juga menyapaku dengan ramah.

Kembali aku ayunkan langkah menuju ke lantai tiga, dimana aku akan bertemu dengan Dania dan mas Galih disana. Melewati tangga, aku segera masuk ke ruangan kerja mas Galih yang dibagi lagi dengan sekat setinggi orang dewasa untuk tempat Dania bekerja.

Saat aku membuka pintu ruangan tersebut, hanya ada Dania di dalam sana. Kemana suamiku itu, semalam tidak pulang dan sekarang pun tidak ada disini.

Dania segera bangkit dan menyapaku begitu melihat kedatanganku, tidak ada raut terkejut sama sekali di wajahnya. Melihat wanita yang mungkin saja hendak melabraknya karena sudah dengan lancang berkeinginan untuk mengambil suaminya.

"Dania, aku ingin bicara denganmu," ucapku langsung ke intinya.

"Disini mbak?"

"Tidak, aku ingin berbicara banyak hal. Sepertinya kamu sudah tahu hal apa itu dan tampaknya kamu sudah siap juga dengan semuanya."

"Kita bicara di restoran yang tidak jauh dari sini mbak, tidak mungkin kan kita bicara di rumah makan seberang ruko," ujarnya memberi solusi.

Restoran tidak jauh dari sini, apa kamu selalu makan siang dengan suamiku ditempat itu. Sebuah kalimat yang hanya aku ucapkan dalam hati.

Wanita itu segera keluar dari ruangan dan aku mengikutinya. Terlihat beberapa karyawan berbisik-bisik saat aku dan Dania berjalan bersama. Apa sebagian dari mereka sudah tahu hubungan mas Galih dengan wanita ini.

Kami segera memesan minuman dan makanan ringan sebagai teman bicara begitu kami sampai di restoran yang dimaksudkan oleh Dania. Tempat ini cukup nyaman dan tidak terlalu bising. Kami mengambil tempat duduk di sudut ruangan, agak jauh dari meja-meja yang lain.

"Pasti kamu tahu kan kenapa aku ingin bertemu denganmu," tanyaku sambil mengisap jus jeruk yang sudah aku pesan.

"Aku tidak bisa menduga-dugannya mbak," sahutnya dengan tenang.

Aku sampai tidak bisa berkata apa-apa melihat wanita ini, dia begitu santai menghadapi istri dari selingkuhannya.

"Berhentilah bekerja dan tinggalkan mas Galih," ucapku penuh penekanan.

"Aku tidak bisa mbak," jawabnya singkat.

"Kenapa?"

"Aku sedang hamil anaknya mas Galih mbak, bagaimana aku bisa meninggalkan dia. Aku perlu seseorang yang bertanggungjawab atas kehamilanku ini."

"Aku yang akan bertanggungjawab, lahirkan anak itu dan berikan padaku. Aku akan mencukupi semua kebutuhanmu saat hamil dan melahirkannya, aku juga akan memberikan kompensasi atas kehamilanmu itu."

Wanita di hadapanku itu hanya tersenyum miring mendengar perkataanku, dia benar-benar sudah berubah dari wanita lugu menjadi wanita yang terlihat penuh ambisi.

"Mbak Safa tidak dalam posisi untuk memerintah mbak, aku bukan wanita yang bersedia meminjamkan rahimku untuk dirimu. Jika mas Galih tidak mau menikahiku secara sah di mata hukum, maka aku akan menghilangkan bayi ini dari dalam sini. Bukankah suamimu itu begitu mendamba seorang anak, dia tidak akan rela aku melakukan hal itu. Bukankah dia sudah menentukan pilihannya, mas Galih memilihku mbak," ujarnya penuh penekanan.

Aku meremas ujung bajuku untuk menetralisir kemarahanmu.

"Kenapa kamu melakukan ini, Dania? kamu itu perempuan muda, bisa mendapatkan laki-laki bujangan. Kenapa kamu malah memilih suami orang, orang yang sudah menolong dirimu!"

"Karena aku mencintai mas Galih."

"Hah, cinta? apa kamu yakin itu cinta. Apa kamu masih akan mencintainya jika tiba-tiba dia menjadi miskin?" tanyaku sinis.

"Bagaimana bisa mas Galih menjadi miskin tiba-tiba, semua dia miliki. Usaha, rumah, kendaraan, toko," ujarnya menyebut semua aset yang dimiliki oleh suamiku.

"Kamu yakin itu semua miliknya?" tanyaku mengejek.

Wanita di hadapanku itu diam dan terlihat memucat, seperti yang aku duga. Wanita muda yang merusak rumah tangga orang lain dan menginginkan suami orang bukan karena cinta. Tapi mereka tergiur dengan kemapanan yang dimiliki lelaki tersebut, karena seorang bujangan yang mapan itu jarang ada.

"Bukankah kalian mendapatkannya setelah menikah, jadi jika kalian bercerai maka harta itu harus di bagi," sahutnya jengkel.

"Apa kamu begitu menginginkannya hingga kamu tahu segalanya tentang kami. Siapa yang kamu inginkan sebenarnya, mas Galih atau harta kekayaan?"

"Mas Galih, dan tentu juga dengan segala yang dimilikinya. Bagaimana bisa kami menghidupi anak ini tanpa itu!"

Aku tertawa sumbang mendengar jawabannya.

"Kamu pikir semua itu datang dengan tiba-tiba begitu saja. Kami memilikinya secara perlahan, dan kamu dengan seenaknya mau ikut menikmatinya begitu saja dan menyingkirkan aku. Tidak akan kubiarkan itu terjadi!"

"Kamu sudah kalah mbak, kamu tidak memiliki apa yang aku miliki. Aku memiliki anak yang diidamkan oleh mas Galih."

Bisa-bisanya wanita ini mengatakan hal itu, dia bangga memiliki anak di luar nikah.

"Bayi dalam kandunganmu itu tidak akan mewarisi apa yang di miliki oleh mas Galih karena dia anak di luar nikah," sahutku cepat.

"Siapa bilang dia anak di luar nikah, tanyakan pada suamimu itu dia sudah menikahiku atau belum. Kami hanya menunggu statusnya bercerai darimu dan tinggal mendaftarkan pernikahan kami di Kantor Urusan Agama."

Perkataan Dania sontak membuatku tertegun, mereka sudah menikah. Apa mereka menikah siri tanpa sepengetahuanku, kapan, dimana. Hatiku semakin hancur mendapati kenyataan ini.

Dania segera menghabisi makanannya dan meninggalkan diriku begitu saja. Aku masih terdiam mencerna semua yang telah terjadi.

Kamu boleh mengambil suamiku, penghianat memang pantas untuk penghianat juga. Tapi tidak akan aku biarkan kamu mendapatkan segalanya, Dania. Kamu tidak hanya mengincar suamiku, tapi apa yang dia miliki.

🍁🍁🍁

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Lilis Sugiarti
Baru mulai baca sampai bab 2 emosi ku dah naek kak ISNA...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kau Campakkan Aku, Kutemukan Penggantimu    Tak Bisa Memperbaiki yang Retak

    "Tidak bisakah kamu meninggalkan wanita itu untukku mas," ucapku sambil menyiapkan makanan untuk suamiku.Bagaimanapun juga aku masih berusaha untuk mengembalikan suamiku padaku, apalagi setelah tadi aku bertemu dengan Dania. Aku semakin yakin jika wanita itu tidak hanya tertarik pada suamiku, tapi juga apa yang dimilikinya. Bahkan saat tadi dia pulang, aku tidak menanyakan darimana dia. Semalam tidur dimana, aku menyambutnya bagikan tidak terjadi apa-apa sebelumnya."Tidak usah membohongi diri sendiri, Safa. Kamu tahu jika keputusanku tidak bisa diubah. Bagaimana bisa istri yang sudah di khianati suaminya masih berharap dia kembali, lagi pula Dania sedang hamil. Dia mengharapkan aku selalu bersamanya dan meninggalkan dirimu."Jawaban dari pria yang sedang duduk di hadapanku ini sangat menusuk hatiku, dia benar-benar sudah tidak memedulikan lagi bagaimana perasaanku.""Kamu tidak akan menyesal dengan keputusanmu ini mas? wanita itu hanya tertarik dengan kesuksesanmu, apa kamu yakin d

    Last Updated : 2022-07-31
  • Kau Campakkan Aku, Kutemukan Penggantimu    Galih

    POV Galih_______Aku sudah terlelap saat ponselku terus berdering, aku pikir siapa yang malam-malam begini menelponku. Saat melihat nama Dania yang tertera di layar, aku segera mengangkat panggilan tersebut. Dia bilang perutnya sakit hingga akhirnya aku segera bergegas ke rumahnya. Aku tidak mempedulikan lagi bagaimana perasaan Safa, toh dia sudah tahu semuanya. Dan bahkan dia juga sudah setuju dengan keinginanku untuk bercerai, tinggal mengurus semuanya ke pengadilan dan kami akan resmi menjadi mantan suami istri.Begitu sampai di rumah yang di tinggali oleh Dania aku segera membuka pintu dengan memakai kunci yang aku miliki. Rumah ini adalah rumah yang aku dan Safa beli di kota ini diawal-awal usaha kami mulai merangkak naik. Daripada dibiarkan kosong karena kami pindah ke rumah yang lebih besar dan nyaman seiring makin suksesnya usaha kami, maka rumah ini di tempati oleh Dania yang saat itu baru datang dari desa untuk bekerja di tempat kami. Tentunya ide itu keluar dari kepala S

    Last Updated : 2022-07-31
  • Kau Campakkan Aku, Kutemukan Penggantimu    Perceraian

    Mas Galih begitu sibuk mengurusi perceraian kami, bahkan dia tidak peduli dengan permintaan ibu untuk memikirkannya kembali keputusannya. Sepertinya dia memang sudah tidak peduli lagi padaku, dan akupun juga sudah mulai bisa menguasai diriku sendiri. Bahkan aku dengar wanita itu mau juga merawat ibu mas Galih. Baguslah jika memang begitu, beliau tidak akan hidup disia-siakan oleh anak dan menantu barunya. Mas Galih lah yang mengurus semuanya, dokumen-dokumen yang diperlukan hingga daftar kekayaan yang kami miliki setelah menikah. Yang aku tahu, memang harus melampirkan itu jika kami berniat langsung membagi harta Gono-gini. Jika tidak melampirkan saat mengajukan gugatan cerai, maka kami harus mengurusinya lagi setelah terjadi perceraian. Dokumen yang di siapkan oleh mas Galih berupa, surat nikah asli, Fotokopi surat nikah 2 lembar lengkap dengan materai dan sudah dilegalisir, Fotokopi KTP, Fotokopi KK serta Surat kepemilikan harta. ( sumber : pobela.com.)Kami tidak menyertakan akt

    Last Updated : 2022-07-31
  • Kau Campakkan Aku, Kutemukan Penggantimu    Menata Hidup

    Pagi yang cerah ini, aku mengawali hari yang baru. Sekarang aku tinggal sendirian, tidak ada kerabat maupun saudara di rumah yang sebesar ini. Ibu mertuaku, lebih tepatnya mantan ibu mertuaku sudah dibawa oleh anaknya pergi dari rumah ini. Hari ini aku berniat untuk mengurus balik nama atas toko yang masih atas nama mas Galih, sedangkan rumah ini sudah atas namaku. Beberapa aset sudah di jual dan kami bagi dalam bentuk uang. Bahkan mobil yang biasa aku pakai juga kami jual, lalu aku sudah menggantinya dengan mobil lain yang sama-sama mungil. Aku pikir karena aku berkendara sendiri hanya memerlukan mobil yang tidak terlalu besar. Aku juga akan mulai pergi ke toko dan menjaganya sendiri, karena mas Galih juga menarik karyawan dari sana. Padahal biar saja mereka bekerja disana dan aku yang akan menggajinya. Entah ide siapa untuk mengambil karyawan dari sana. Rumah sudah rapi, aku pun sudah siap pergi. Mulai hari ini aku tidak terlalu sibuk seperti dulu lagi, aku hanya mengurus diriku

    Last Updated : 2022-08-01
  • Kau Campakkan Aku, Kutemukan Penggantimu    Mau Bersaing?

    "Jangan sombong mbak, apa yang kamu banggakan sekarang? kamu tidak memiliki siapapun yang bisa menjadi tempatmu bersandar," ejeknya."Aku tidak butuh siapapun untuk bersandar, aku punya Allah. Dia sudah sangat cukup buatku." Wanita yang sudah merebut suamiku itu hanya tersenyum miring menanggapi perkataanku. Dia langsung masuk kedalam tokoku, melihat dan menyentuh baju-baju yang terpajang disana. Gesture tubuhnya sudah seperti seorang bos yang sedang memeriksa pekerjaan stafnya. Benar-benar menyebalkan. Kalau bukan sedang hamil rasanya aku ingin menjambak rambutnya dan melemparnya keluar dari tempat ini. "Sampai kapan toko ini akan bertahan mbak," tanyanya sinis. "Bukankah tempat ini tetap membutuhkan isi, darimana kamu akan mendapatkannya," lanjutnya berkata. Perkataan yang sama seperti yang pernah mas Galih ucapkan padaku kala itu, mungkin dia mendapatkan perkataan itu dari wanita ini. Aku tertawa keras mendengar ucapannya, wanita dengan gaun sepanjang lutut itu langsung berbaik

    Last Updated : 2022-08-03
  • Kau Campakkan Aku, Kutemukan Penggantimu    Tempat Usaha Baru

    "Bagaimana dengan tempat ini?" tanya Kaira begitu kami turun dari mobil. Aku dan Kaira sedang mencari tempat baru untukku membuka konvensi kecil-kecilan yang baru. Aku memang harus segera melakukan hal itu karena bagaimanapun juga aku harus bisa menafkahi diriku sendiri. Kami masuk kedalam gang yang tidak jauh dari jalan besar, gang itu cukup lebar, bisa muat satu mobil dan satu motor. Bahkan kami memarkirkan mobil tepat didepan bangunan yang kami ingin lihat. Bangunan itu ada di antar bangunan-bangunan lain yang seperti hunian. Kami membuka pagar dan masuk kedalam bangunan yang lebih mirip dengan rumah tersebut. Begitu membuka pintu, yang terlihat adalah ruangan tanpa sekat dan cukup luas. Kata Kaira dulu disini juga di gunakan untuk menjahit. Sepertinya ini memang muat untuk sepuluh mesin jahit, atau kalau mau lebih longgar cukup delapan saja. "Ayo lihat keatas," ajak Kaira. Kami berjalan menaiki tangga menuju lantai atas, begitu sampai diatas ruangannya tidak begitu jauh berbe

    Last Updated : 2022-08-03
  • Kau Campakkan Aku, Kutemukan Penggantimu    Bertemu dan Bersaing

    Berkat bantuan dari Kaira, aku akhirnya mendapatkan asisten rumah tangga dan sekaligus satpam keduanya adalah suami istri. Lebih baik memang seperti itu karena keduanya akan sering bertemu di rumahku. jika mereka suami istri maka hal-hal yang tidak diinginkan tidak akan terjadi di rumah ini. Mas Wahyu yang menjadi satpamku berusia tiga puluh lima tahun. Sedangkan istrinya, mbak Lala berusia tiga puluh tahun, mereka sudah seperti kakak bagiku. Saat ini aku sendiri berusia dua puluh enam tahun, usia yang sangat muda untuk menjadi seorang janda. Aku menikah dengan mas Galih saat berusia dua puluh tahun dan mas Galih sendiri saat itu berusia dua puluh enam tahun.Aku juga sudah mendapatkan dua orang wanita yang menjadi karyawan untuk menjaga tokoku. Satu adalah temannya karyawan Kaira, dan satu lagi aku mendapatkannya dari iklan online yang aku pasang. Konveksiku juga sudah mulai berjalan. Begitu menyelesaikan jual beli atas tempat tersebut, aku langsung mencari karyawan dengan memasan

    Last Updated : 2022-08-03
  • Kau Campakkan Aku, Kutemukan Penggantimu    Menyesalinya?

    POV Galih_______Aku tidak menyangka jika hari ini aku akan bertemu dengan Safa, mantan istriku. Ternyata dia ikut juga untuk mendapatkan tender dari sekolah ini. Apa dia sudah memiliki konveksi sendiri hingga dia berani melakukan ini. Kali ini aku bertemu dia dengan penampilan yang berbeda, tubuhnya terbalut rapat dari atas kepala hingga ujung kaki mungkin dia melakukannya karena di sini memang diwajibkan untuk menutup auratnya. Namun dengan seperti itu dia terlihat semakin anggun dan menawan.Tatapan kami sempat saling mengunci beberapa saat, kami saling menatap tanpa menyapa ataupun berkata apa-apa, namun dia dengan segera memalingkan muka dan sibuk dengan urusannya sendiri. Persentasi semua orang berjalan dengan lancar dia mendapatkan urutan terakhir. Meskipun dia melakukan dengan cara yang berbeda dengan kami semua, tapi dia terlihat percaya diri dengan apa yang dia lakukan. Safa memang wanita yang berbeda.Saat acara sudah selesai aku menyapanya, dia terlihat dingin, menjawab

    Last Updated : 2022-08-03

Latest chapter

  • Kau Campakkan Aku, Kutemukan Penggantimu    Ending

    Mobil yang dikendarai Mas Abi bergerak menjauhi rumah kami. Hari ini lelakiku itu mengajakku jalan-jalan tanpa anak-anak bersama kami. Dia ingin mengajakku refreshing, menyenangkan diri, merilekskan tubuh dan otot-otot setelah beberapa waktu yang lalu berjuang melahirkan putra kami. Awalnya aku menolak karena kasian anak-anak, ditambah lagi bayi kami baru dua bulan. Gimana jika nanti rewel kalau ditinggal. Setelah meyakinkan diriku, akhirnya aku mengikuti kemauan Mas Abi. Qia dan Albi pergi ke rumah Omanya. Keduanya di jemput pagi-pagi sekali, sedangkan Azam di rumah dengan pengasuhnya. Aku sudah menyediakan ASIP yang cukup banyak, cukup hingga sore atau bahkan malam nanti. "Kemana kita, Mas?" Tanyaku pada lelaki yang duduk di sampingku.Fokus menyetir kendaraan roda empat yang kami tumpangi. "Bersenang-senang. Mencari hiburan, kamu pasti penat terus berada dirumah. Sejak melahirkan, kamu belum pergi kemanapun." Perkataan Mas Abi memang benar, sejak melahirkan aku menghabiskan ba

  • Kau Campakkan Aku, Kutemukan Penggantimu    Menuju Ending

    Rumah sudah mulai sepi kembali, tinggal Mama dan Papa, juga kedua teman yang selalu ada untukku, Kaira dan Lili.Hari ini kami mengadakan acara aqiqah untuk anak ke tiga kami. Bayi laki-laki yang kami beri nama Khairul Azzam itu, saat ini sudah berusia dua minggu. Kami sengaja melakukan acara aqiqah setelah dua minggu kelahirannya agar keadaanku sudah pulih saat kami mengadakan acara tersebut. Bahkan Kaira dan Lili juga tidak aku izinkan untuk datang menengok saat aku masih dalam keadaan belum sehat. Hari ini adalah hari pertama mereka datang setelah aku melahirkan. Saat itu aku memang benar-benar ingin istirahat total tanpa ada yang menjenguk, hanya Mama dan Papa yang bolak-balik datang ke rumah kami. Kelahiran kali ini begitu sulit, penuh dengan perjuangan, sehingga aku tidak mau segera ditengok oleh siapapun agar bisa banyak beristirahat. Aku, Kaira, dan Lili, saat ini sedang berada di teras rumah. Tadi setelah acara memang keduanya sengaja tidak pulang dan ingin ngobrol dengank

  • Kau Campakkan Aku, Kutemukan Penggantimu    Drama Melahirkan 2

    "Apa maksudnya, Suster. Ini sudah sakit sekali bagaimana bisa masih belum," erangku menahan rasa sakit yang kembali datang. "Sabar yaa, Bu." Perawat itu membantuku tidur miring kembali dan mengusap-usap pinggangku.Nyaman terasa saat tangan lembut itu mengusap pinggangku. Tak lama kemudian, Perawat itu kembali berjalan keluar kamar, aku berteriak memanggilnya. "Suster mau kemana, jangan pergi. Aku udah gak tahan lagi," pekikku kencang. "Mas, sakit Mas. Aku nggak mau lagi kalau kayak gini. Aku mau operasi saja." Aku berkata sembari menatap ke arah Mas Abi yang masih berdiri di samping ranjang. Wajahnya tampak khawatir melihatku. Pria itu kembali duduk di atas kursi yang berada di samping ranjangku."Iya udah, ayo gimana baiknya," sahutnya seraya meriah tanganku lagi. Tak lama berselang, masuk lagi dua orang perawat ke dalam kamarku."Mari Bu, ke ruang tindakan," ucap salah satu dari perawat tersebut. "Saya udah gak bisa bangun lagi, Sus." Rasanya aku memang sudah tidak sanggup b

  • Kau Campakkan Aku, Kutemukan Penggantimu    Drama Melahirkan

    POV SafaWaktu berlalu dengan cepat, tidak terasa usia kehamilanku sudah memasuki trimester ketiga. Setelah trimester kedua tidak ada drama lagi dalam kehamilanku, aku sudah bisa mulai memakan apa saja dan berat badanku serta bayi beserta naik secara signifikan. Pada pemeriksaan terakhir kali beberapa waktu lalu, dokter mengatakan semuanya baik-baik saja. Posisi bayi sudah sempurna, berat badannya cukup, air ketuban cukup, plasenta masih bagus. juga cukup insya Allah kan aku bisa melahirkan secara normal seperti saat aku melahirkan Albi dulu. Aku mulai rajin jalan-jalan begitu usia kandunganku memasuki trimester ketiga, makan buah-buahan yang bagus untuk ibu hamil yang sudah mendekati masa HPL. Diantaranya saja buah nanas.Buah nanas memiliki kandungan bromelain yang mampu membantu melunakkan leher rahim hingga memicu kontraksi pada ibu hamil. Namun buah ini tidak disarankan dikonsumsi secara berlebihan karena menyebabkan diare yang tidak menyamankan ibu hamil saat melahirkan. Ka

  • Kau Campakkan Aku, Kutemukan Penggantimu    Kejutan 2

    POV Abimanyu"Tega sekali kalian," terdengar suara Safa sedang berbicara dengan orang.Aku yang baru saja keluar dari kamar mandi sangat jelas mendengar suara Safa, kami tadi bergantian ke kamar mandi setelah pulang dari rumah Mama. Meskipun sampai rumah sudah jam setengah sepuluh malam tapi aku memutuskan mandi dengan air hangat. Meskipun sudah jam sepuluh malam, tapi istriku itu tetap melakukan panggilan video dengan temannya. Sepertinya itu dengan Kaira dan juga Lili, mereka berdua memang membantuku untuk membawa Safa keluar dari rumah, sebelum akhirnya aku jemput untuk pergi ke rumah Mama. Pelan kuayunkan langkah mendekat pada istriku yang sedang duduk di depan meja riasnya. Bercermin sambil menelpon teman-temannya. Aku berdiri di sampingnya, bisa melihat layar smartphone milik Safa tapi Lili dan Kaira tidak bisa melihatku."Kalian sengaja membohongiku, kan? Jadi sebenarnya Lili itu mau beli baju beneran atau enggak sih? Atau cuma akal-akalan kamu saja, Li?" tanya sama pada te

  • Kau Campakkan Aku, Kutemukan Penggantimu    Kejutan

    POV Abimanyu"Mas, tega kamu melakukan ini padaku. Kamu yang salah, masa aku yang harus kena omelan mama," ucap Safa dengan wajah memelas. Sebenarnya aku tidak tega melakukan ini padanya, tapi ini adalah bagian dari skenario untuk memberinya kejutan. "Ya mau bagaimana lagi, Mama yang minta kamu kesana. Yang penting kita ke sana dulu saja.""Aku nggak mau pokoknya," tolak Safa. matanya mulai berembun.Antara mama dan Safa memang tidak pernah terjadi perseteruan. Hanya sekali waktu pertemuan kami sebelum menikah, dimana saat itu Mama melukai Safa dengan perkataannya. Dan swkali setelah menikah, saat Qia ngambek dan minta diantar ke rumah Omanya, lalu ke kuburan mending Mamanya. Mungkin momen itu begitu membekas di hati Safa hingga dia tidak mau juga mama kembali berkata buruk padanya. "Aku lagi hamil Mas, masa kamu tega melihat istrimu dimarahi oleh mamamu?" kali ini Safa mulai terisak.Hormon kehamilan membuatnya menjadi wanita yang mudah menangis. membuatku malah menjadi khawatir p

  • Kau Campakkan Aku, Kutemukan Penggantimu    Bab 95

    Sepeninggalnya Lili, aku dan Kaira kembali ke ruang kerja Kaira. Temanku itu mengajakku untuk berbicara dengan santai di ruang kerjanya. "Aku nggak nyangka kamu bakalan bisa akur dengan istri dari mantan suamimu. Ini sungguh sesuatu yang sangat langkah," ucap Kaira begitu kami sampai di dalam ruangannya."Jika Itu bukan Lili, mungkin aku tidak akan bisa juga akrab dengannya. Apalagi menjalin keakraban dengan segala yang berhubungan dengan mantan suamiku. Ditambah lagi perpisahan kami dulu sangat menyakitkan, tapi semuanya sudah berlalu aku sudah mendapatkan banyak kebahagiaan dan aku juga sudah move on dari segala masa laluku itu.""Termasuk dengan wanita yang menjadi penyebab hancurnya rumah tanggamu?"Aku menganggukkan kepala sebagai jawaban dari pertanyaan Kaira. "Bagaimana kabar wanita itu? Apa kamu masih mendengar tentangnya? Dia masih satu kampung dengan kamu kan.""Dia sudah mendapatkan balasannya, dan sekarang mungkin dia sudah menjadi orang yang lebih baik. Sudahlah, jangan

  • Kau Campakkan Aku, Kutemukan Penggantimu    Bab 94

    "Termasuk apa Lili?" tanyaku penasaran. "Termasuk dia yang dijadikan ibu pengganti. Aku tidak habis pikir dengan hal itu. Itu mungkin pukulan berat yang membuat wanita itu jadi insyaf.""Dia cerita apa lagi?""Tentang itu saja mbak yang bikin aku shock.""Dania cerita juga tentang aku?" Aku mencoba memancing Lili bercerita yang lain. "Enggak Mbak, memangnya Mbak Safa ketemu dengannya juga?""Enggak sih kalau di kota ini, tapi pas aku pulang kampung sempat bertemu dengannya dan seperti padamu, dia juga minta maaf padaku," jawabku apa adanya.Jadi Dania tidak menceritakan tentang aku, syukurlah. Wanita itu memang benar-benar sudah berubah. "Oh iya Mbak, bisa nggak Mbak Safa nemenin aku ke butik Mbak Kaira lagi," ucap lili mengubah topik pembicaraan. "Memangnya kamu mau memesan baju pernikahan?" tanyaku dengan penasaran.Pasalnya kerjasama antara Lili dan Kaira waktu itu tidak jadi. Lili bilang menjual baju pengantin tidak semudah menjual baju yang aku produksi maupun yang diproduksi

  • Kau Campakkan Aku, Kutemukan Penggantimu    Kejutan Lili

    "Tadaaa ....," serunya sembari mengangkat sebuah rantang berwarna orange tepat di hadapanku. Aku masih memandangnya dengan tatapan tidak mengerti. Apakah kejutan yang dia maksud adalah dengan memberiku sebuah rantang kejutan, macam apa ini."Ini kejutannya, kamu memberiku rantang?"Ini bukan sekedar rantang, Mbak. Yang paling penting adalah isinya. Kata Mas Abi, kamu menginginkan masakan Ibuku, kan. Nah di dalam rantang ini ada masakan spesial yang Ibuku masakan buat kamu. Selain rantang ini ada juga yang di dalam itu, ucap Lili panjang lebar sambil menunjuk goodie bag. Wah jadi mas Abi benar-benar mengatakan keinginanku pada Lili. Kapan dia mengatakan, ternyata suamiku itu benar-benar memenuhi semua keinginanku bahkan hal ini pun tanpa sungkan ia lakukan."Kapan mas Abi bilang padamu?" Aku bertanya dengan penasaran"Bukan padaku sih, tapi suamimu itu bilang pada Mas Galih, kemudian Mas Galih bilang padaku, terus aku bilang pada ibu deh," tutur Lili jelaskan. Oh ternyata begitu cer

DMCA.com Protection Status