“Mau ngasih apa yang kamu mau,” desis Damar. Maya menatap horror kepada Damar ketika pria itu naik sepenuhnya ke atas ranjang, mengukung tubuh Maya di antara kedua lengannya. * Di rumah Bu Rita, Kinan gelisah menunggu Damar pulang. Sudah satu jam sejak Kinan berbicara dengan Damar tadi, tetapi be
“Tante!” Susan yang hampir saja mendorong punggung Bening seketika menarik tangannya. Jantungnya berdebar kencang, dan napasnya seketika tercekat. Seorang anak kecil pedagang gorengan berlari ke arah Susan dan Bening. Saat itu juga, Bening menoleh dan kaget melihat ada Susan di sana. “Susan?” Su
Susan memucat mendengarnya. Ia hanya bisa mengepalkan telapak tangannya ketika Bening akhirnya berbalik pergi meninggalkan ia sendirian di sana. “Ck, sialan!” gerutu Susan. Padahal ia nyaris saja berhasil melenyapkan Bening. * Kemarin, Damar akhirnya pulang dengan suasana hati yang suntuk. Kinan
Bening tidak tahu mana yang lebih menyebalkan, Susan yang terus meminta agar Bening membujuk Wildan supaya mau menikahinya, atau Wildan yang tidak mau berhenti mengganggu kehidupan Bening. Sungguh, Bening tidak paham dengan kedua orang itu. Mereka pernah menjadi orang yang dekat dengan Bening, siapa
Saat itulah, ekspresi Kinan semakin kelihatan menggelap. Bening jadi merasa bersalah karena ia pikir, mungkin pertanyaannya sensitif atau bagaimana. “Mas Damar kerja, Mbak.” “Oh…” Bening tidak bertanya lebih lanjut. Ia takut menyenggol masalah yang seharusnya tidak boleh ia ikut campur di rumah
“H-hah?” Rekan Wildan semakin menaruh curiga. Sebenarnya, rekan Wildan ini sudah beberapa kali melihat gerak-gerik aneh Wildan. Namun, berhubung tugas mereka di sini juga semakin sibuk karena terbagi dua antara tugas satgas dan juga mencari Kalingga, jadi rekan Wildan ini kadang juga lupa mau berta
Susan menggedor-gedor pintu rumah dinas itu dengan tidak sabaran. Kebetulan, baru lima belas menit lalu Bening pulang kuliah tatap muka dan ia juga sedang beristirahat karena capek. Mendengar gedoran pintu itu Bening langsung keluar. “Susan?” Susan menggenggam telapak tangan Bening secara tiba-ti
Kinan yang sudah menangkap basah Damar ternyata berselingkuh dengan Maya langsung bergerak untuk melabrak mereka. Kinan menghampiri apartemen Maya kemudian menggedor-gedor pintunya sambil berteriak keras. “Keluar! Mas Damar! Maya! Keluar kalian!” seru Kinan penuh amarah. Damar dan Maya yang ada di
Ekspresi Langit langsung berubah ketika menyadari siapa dokter yang berdiri di depannya. Tatapannya menjadi tajam dan sikapnya berubah dingin. Langit diam saja dan tidak mengatakan apa pun sehingga Dahayu terpaksa buka suara terlebih dahulu. “Apa beliau ibu kamu?” tanya Dahayu dengan raut masam. Da
Untuk season 2 cerita anak pertama Bening-Kalingga (Kisah Sagara Prayudha) kalian bisa cek judul : Dibuang Tamtama Dapat Perwira di KBM juga ya. Sudah tamat. Ini saya mau melanjutkan season 3 tentang Dahayu. Supaya ceritanya tuntas. Hehe .. oke, selamat membaca. * “Cantik, tajir, dokter dari kelu
Selama beberapa waktu terakhir, Wulan dibawa ke dokter kejiwaan untuk pengobatan. Ia sudah mengonsumsi antidepresan selama beberapa waktu terakhir. Sayangnya, kondisi mental Wulan yang tertekan membuatnya mengonsumsi obat itu di atas resep yang diberikan. Ia menjadi kecanduan dan mulai bertingkah di
Kelahiran putera pertama Vina dan Yudha menjadi kebahagiaan tiada tara untuk kedua keluarga. Bening dan Kalingga kaget luar biasa ketika Yudha akhirnya mengabari keesokan harinya. Bapak dan ibunya Vina pun juga dikabari. Mereka langsung bergegas ke rumah sakit untuk melihat kelahiran cucu pertama me
“Vina? bagaimana dengan Vina?” Pas sekali, dokter yang memeriksa Vina keluar. Yudha langsung buru-buru menghampiri dokter itu. “Dokter, bagaimana keadaan istri saya? apakah ada masalah? Dia sakit apa?” “Tenang, Pak. Kami sudah memeriksanya. Silakan anda masuk dulu.” Yudha menatap Irene dan wanita
Bening mengangguk. “Oh gitu… ya udah, manfaatkan waktu berdua kalian sebaik mungkin ya, Mama udah nggak sabar mau gendong cucu.” Yudha dan Vina sontak tersedak ludah sendiri. Bening mengernyit. “Kenapa sih? Kata-kata Mama nggak salah, ‘kan?” “Udah Sayang, jangan digoda terus, kasihan masih penga
Vina terbangun duluan keesokan harinya. Semalam, ia tidak tahu jatuh terlelap pukul berapa, tetapi yang jelas pasti lewat tengah malam. Sekarang, Vina malah terbangun sebelum subuh. Berhubung mereka berada di hotel sekarang, Vina tidak mendengar kumandang azan subuh seperti ketika di rumah. Ia menge
Vina menatap Yudha, dan ekspresi pria itu agak menggelap ketika mengingat kenangan suram tersebut. Wajar saja, sebenarnya. Tidak ada orang di dunia ini yang akan merasa baik-baik saja ketika diselingkuhi. Vina menepuk-nepuk bahu Yudha, dan tanpa aba-aba, Yudha malah langsung menggenggam telapak ta
Melihat Vina diam saja, Yudha menjadi khawatir. Ia tidak mau kalau Vina sampai marah karena merasa dibohongi selama ini. Sungguh, Yudha ingin segera menjelaskan yang sebenarnya, tetapi beberapa hari terakhir sebelum pernikahan mereka, memang Yudha dan Vina sama-sama sibuk, terkhusus Yudha sendiri. S