Bening membuka pintu dan ekspresinya semakin suntuk kala melihat Susan di sana. “Mau apa lagi sih, San? Sampai nyusulin ke sini? tolong jangan gangguin aku lagi, aku capek.” Susan terkejut melihat wajah Bening yang tampak berantakan. “Kamu kenapa?” Bening tak mau menjawab. “Nggak papa. Mending kam
“Argh!” Si algojo ambruk. Kalingga langsung menutupi wajahnya menggunakan kain hitam yang sebelumnya dipakai sebagai penutup wajah Kalingga. Si algojo tak sadarkan diri karena Kalingga memukul tepat di bagian tengkuknya. Kalingga segera bangkit. Ia sudah melepaskan tali yang mengikat tubuhnya se
Posisi mereka berada di hutan sekarang. Kalingga terus membuntuti Wildan sambil mengawasi pergerakan di sekitarnya. Khawatir kalau tiba-tiba ada anggota kelompok berbahaya yang memergoki dirinya kabur. Setahu Kalingga, kelompok berbahaya itu anggotanya berpencar dalam grup-grup kecil. Tempat berkump
Maya tidak bisa menjawab. Ia malah kelihatan ketakutan dan kebingungan bagaimana harus menjawab pertanyaan Bening. Hal tersebut tergambar di wajah Maya, dan itu justru membuat Bening curiga. Apa iya yang ia lihat di klinik waktu itu memang Damar? Maksudnya, Bening bahkan saat itu masih tidak yakin.
Kinan mengiyakan. “Iya, Mas.” Kinan terus memperhatikan ketika Damar pergi. Ia menghela napas panjang, kepikiran tentang Damar. Kinan merasa firasatnya tidak enak mengenai sang suami, tetapi ia pun merasa bersalah kalau terlalu curiga kepada Damar. Sementara itu, Damar yang sampai di apartemen Ma
Wildan puas. Usai melihat sendiri bagaimana anggota kelompok berbahaya itu membawa Kalingga ke bangunan tua yang menjadi area penyekapan. Memang agak susah untuknya menyelinap bertemu dengan kelompok itu. Apalagi, sekarang Kalingga sudah dinyatakan statusnya hilang dan seluruh anggota yang ikut satg
Ibunya Bening duduk di samping Bening dan menepuk-nepuk punggung sang anak. “Ning, Ibu paham kamu khawatir sama Lingga, tapi kamu jangan berpikir buruk ya? Sugesti negatif itu bisa jadi juga berpengaruh lho. Berprasangka baik saja ya?” Bening maunya juga begitu. Tetapi, di saat-saat seperti ini man
“Apa maksud kamu ngomong gitu, May?” tanya Damar. Maya berusaha kelihatan biasa. Padahal, isi hatinya juga sedang berantakan. “Aku udah mikirin ulang soal ini, dan aku memutuskan untuk besarin anakku sendiri aja.” “Itu juga anakku, May.” Maya mendengkus pelan kemudian terkekeh sinis. “Loh? Bukan
Ekspresi Langit langsung berubah ketika menyadari siapa dokter yang berdiri di depannya. Tatapannya menjadi tajam dan sikapnya berubah dingin. Langit diam saja dan tidak mengatakan apa pun sehingga Dahayu terpaksa buka suara terlebih dahulu. “Apa beliau ibu kamu?” tanya Dahayu dengan raut masam. Da
Untuk season 2 cerita anak pertama Bening-Kalingga (Kisah Sagara Prayudha) kalian bisa cek judul : Dibuang Tamtama Dapat Perwira di KBM juga ya. Sudah tamat. Ini saya mau melanjutkan season 3 tentang Dahayu. Supaya ceritanya tuntas. Hehe .. oke, selamat membaca. * “Cantik, tajir, dokter dari kelu
Selama beberapa waktu terakhir, Wulan dibawa ke dokter kejiwaan untuk pengobatan. Ia sudah mengonsumsi antidepresan selama beberapa waktu terakhir. Sayangnya, kondisi mental Wulan yang tertekan membuatnya mengonsumsi obat itu di atas resep yang diberikan. Ia menjadi kecanduan dan mulai bertingkah di
Kelahiran putera pertama Vina dan Yudha menjadi kebahagiaan tiada tara untuk kedua keluarga. Bening dan Kalingga kaget luar biasa ketika Yudha akhirnya mengabari keesokan harinya. Bapak dan ibunya Vina pun juga dikabari. Mereka langsung bergegas ke rumah sakit untuk melihat kelahiran cucu pertama me
“Vina? bagaimana dengan Vina?” Pas sekali, dokter yang memeriksa Vina keluar. Yudha langsung buru-buru menghampiri dokter itu. “Dokter, bagaimana keadaan istri saya? apakah ada masalah? Dia sakit apa?” “Tenang, Pak. Kami sudah memeriksanya. Silakan anda masuk dulu.” Yudha menatap Irene dan wanita
Bening mengangguk. “Oh gitu… ya udah, manfaatkan waktu berdua kalian sebaik mungkin ya, Mama udah nggak sabar mau gendong cucu.” Yudha dan Vina sontak tersedak ludah sendiri. Bening mengernyit. “Kenapa sih? Kata-kata Mama nggak salah, ‘kan?” “Udah Sayang, jangan digoda terus, kasihan masih penga
Vina terbangun duluan keesokan harinya. Semalam, ia tidak tahu jatuh terlelap pukul berapa, tetapi yang jelas pasti lewat tengah malam. Sekarang, Vina malah terbangun sebelum subuh. Berhubung mereka berada di hotel sekarang, Vina tidak mendengar kumandang azan subuh seperti ketika di rumah. Ia menge
Vina menatap Yudha, dan ekspresi pria itu agak menggelap ketika mengingat kenangan suram tersebut. Wajar saja, sebenarnya. Tidak ada orang di dunia ini yang akan merasa baik-baik saja ketika diselingkuhi. Vina menepuk-nepuk bahu Yudha, dan tanpa aba-aba, Yudha malah langsung menggenggam telapak ta
Melihat Vina diam saja, Yudha menjadi khawatir. Ia tidak mau kalau Vina sampai marah karena merasa dibohongi selama ini. Sungguh, Yudha ingin segera menjelaskan yang sebenarnya, tetapi beberapa hari terakhir sebelum pernikahan mereka, memang Yudha dan Vina sama-sama sibuk, terkhusus Yudha sendiri. S