Bening sendiri juga kepikiran. Rasanya baru-baru saja mereka memulai segalanya. Belum lama mereka bersikap selayaknya suami istri yang benar, serta rumah tangga yang baik, tetapi sekarang Kalingga harus pergi satgas dan meninggalkan Bening sendirian. Bening melepaskan lengan Kalingga yang melingka
Kalingga kembali dari toilet dengan tergesa-gesa. Pikiran Bening setelah membaca pesan itu sudah ke mana-mana. Ia ingin bertanya kepada Kalingga mengapa Maya mengirim pesan seperti itu. Namun, begitu Kalingga datang, bunyi tanda keberangkatan kapal telah menggema keras. Artinya, hanya tinggal bebera
“Saya kenal Maya dari kecil, Bening. Saya bisa melihat kalau ada yang berbeda dari anak itu. Dan benar, dia memang mau menjebak saya. Dan soal kenapa saya minta maaf sama kamu malam itu, bukan karena saya sudah melakukan hal hina dengan Maya, tetapi karena saya merasa nggak becus dan kurang maksimal
Bening melotot ganas. Enak saja Maya mau meminta tanggung jawab. Tidak ada kepastian apakah anak yang dikandung Maya itu benar anaknya Kalingga atau bukan. Siapa tahu selama berada di Indonesia, Maya bersama dengan pria lain. Namun meski berusaha berpikir positif seperti itu, Bening tetap saja meras
Berhubung Bu Rita merasa tidak terlalu penting memikirkan soal Damar, jadi ia pun beralih menatap Maya yang masih berdiri di depan pintu depan. “Bude dengar kamu sudah pulang ke Prancis, May? Kok masih di sini?” Maya tersenyum. “Iya, Bude. Rencananya sih gitu, tapi sebelumnya ‘kan Maya kerja di pe
Bening kaget sekali ketika menerima panggilan itu dan ternyata bukan suara ibunya yang ia dengar. Itu adalah suara tetangga dekat rumahnya yang kebetulan juga akrab dengan keluarga Bening dari dulu. Nadanya terdengar panik. Beliau mengabarkan kalau ibunya Bening sekarang ada di rumah sakit. Bening
Bening bernapas lega. “Alhamdulillah. Sekali lagi, makasih ya Bu Meli.” “Iya, sama-sama.” “Oh iya, Ibu sama suami mau pulang dulu. Kamu sendirian nggak papa? Soalnya setelah ini kami ada janji pertemuan sama saudara.” Bening mengangguk. “Nggak papa, Bu Meli. Silakan, mohon maaf karena udah ngerep
Ekspresi Bening langsung tampak tidak suka ketika melihat Susan di sana. Mengapa pula ia harus bertemu dengan wanita itu? memang Bening dan Susan tinggal di kampung yang sama, tetapi Bening tidak tahu kalau Susan ada di sini. Masa iya bertemu di pasar seperti ini hanya sekadar kebetulan? “Kamu ngik
Ekspresi Langit langsung berubah ketika menyadari siapa dokter yang berdiri di depannya. Tatapannya menjadi tajam dan sikapnya berubah dingin. Langit diam saja dan tidak mengatakan apa pun sehingga Dahayu terpaksa buka suara terlebih dahulu. “Apa beliau ibu kamu?” tanya Dahayu dengan raut masam. Da
Untuk season 2 cerita anak pertama Bening-Kalingga (Kisah Sagara Prayudha) kalian bisa cek judul : Dibuang Tamtama Dapat Perwira di KBM juga ya. Sudah tamat. Ini saya mau melanjutkan season 3 tentang Dahayu. Supaya ceritanya tuntas. Hehe .. oke, selamat membaca. * “Cantik, tajir, dokter dari kelu
Selama beberapa waktu terakhir, Wulan dibawa ke dokter kejiwaan untuk pengobatan. Ia sudah mengonsumsi antidepresan selama beberapa waktu terakhir. Sayangnya, kondisi mental Wulan yang tertekan membuatnya mengonsumsi obat itu di atas resep yang diberikan. Ia menjadi kecanduan dan mulai bertingkah di
Kelahiran putera pertama Vina dan Yudha menjadi kebahagiaan tiada tara untuk kedua keluarga. Bening dan Kalingga kaget luar biasa ketika Yudha akhirnya mengabari keesokan harinya. Bapak dan ibunya Vina pun juga dikabari. Mereka langsung bergegas ke rumah sakit untuk melihat kelahiran cucu pertama me
“Vina? bagaimana dengan Vina?” Pas sekali, dokter yang memeriksa Vina keluar. Yudha langsung buru-buru menghampiri dokter itu. “Dokter, bagaimana keadaan istri saya? apakah ada masalah? Dia sakit apa?” “Tenang, Pak. Kami sudah memeriksanya. Silakan anda masuk dulu.” Yudha menatap Irene dan wanita
Bening mengangguk. “Oh gitu… ya udah, manfaatkan waktu berdua kalian sebaik mungkin ya, Mama udah nggak sabar mau gendong cucu.” Yudha dan Vina sontak tersedak ludah sendiri. Bening mengernyit. “Kenapa sih? Kata-kata Mama nggak salah, ‘kan?” “Udah Sayang, jangan digoda terus, kasihan masih penga
Vina terbangun duluan keesokan harinya. Semalam, ia tidak tahu jatuh terlelap pukul berapa, tetapi yang jelas pasti lewat tengah malam. Sekarang, Vina malah terbangun sebelum subuh. Berhubung mereka berada di hotel sekarang, Vina tidak mendengar kumandang azan subuh seperti ketika di rumah. Ia menge
Vina menatap Yudha, dan ekspresi pria itu agak menggelap ketika mengingat kenangan suram tersebut. Wajar saja, sebenarnya. Tidak ada orang di dunia ini yang akan merasa baik-baik saja ketika diselingkuhi. Vina menepuk-nepuk bahu Yudha, dan tanpa aba-aba, Yudha malah langsung menggenggam telapak ta
Melihat Vina diam saja, Yudha menjadi khawatir. Ia tidak mau kalau Vina sampai marah karena merasa dibohongi selama ini. Sungguh, Yudha ingin segera menjelaskan yang sebenarnya, tetapi beberapa hari terakhir sebelum pernikahan mereka, memang Yudha dan Vina sama-sama sibuk, terkhusus Yudha sendiri. S