Kalingga menunjuk dirinya sendiri saat Bening menyebutkan bahwa produk ini merupakan pakaian couple bagi pasangan. Ia bergeser mendekat, tapi Bening malah menjaga jarak. “Maksudnya sama saya?” Bening mengangguk pelan. “Iya.” “Ya sudah, terima saja. Nanti saya bantu.” “Enggak usah, Kapten. Aku ngg
Bening mengerjapkan matanya. Ia berada di sebuah kamar. Bening menatap sekitar, dan itu bukan kamar di rumah dinas Kalingga seperti yang ia kenal. Ini seperti sebuah kamar hotel atau mansion yang mewah. Ada ranjang berukuran king size dengan sprei lembut dan juga selimut yang empuk, aroma kamar ini
Bening menyadari sesuatu, hatinya terasa begitu sakit melihat Kalingga bersama Maya di mimpinya. Padahal semua yang ia lihat hanyalah mimpi, tetapi rasa sakitnya seperti nyata. Bagaimana jika hal yang ia saksikan di dalam mimpi itu berubah menjadi kenyataan? Apakah Bening mampu menahan rasa sakitnya
Bening dan orang yang tidak sengaja bertabrakan dengannya itu saling menatap satu sama lain. Seketika, wajah manyun Bening berubah. “Mas Risky?” “Bening?” Risky tersenyum semakin lebar. “Wah, enggak nyangka banget bakal ketemu sama kamu di sini. Lagi jalan-jalan juga? Atau belanja?” Risky melirik
Bening merengut. “Apalah… Aku enggak ikut.” Risky rupanya sangat presisten. Ia memberikan satu pistol kepada Bening dan memaksanya ikut bermain. Countdown sudah dimulai di layar dan Risky juga sudah siap untuk menembak zombie-zombie yang akan datang. START! Risky langsung menembaki zombie-zomb
Kalingga benar-benar murka. Panggilannya itu membuat Risky dan Bening tersentak kaget. Risky spontan saja melepaskan tangannya dari wajah Bening. Lelaki itu membelalak saat melihat seorang pria berbadan tegap menghampiri mereka. Sementara itu, Bening membeku di tempatnya. Tanpa sadar ia menyebutkan
Sesampainya di rumah, Kalingga memarkirkan mobil dengan kasar. Ia melepaskan sabuk pengamannya dan keluar untuk menjemput Bening. Lagi, pria itu menarik Bening dari dalam mobil dan menyeretnya secara kasar. Bening meronta-ronta. “Sakit! Kapten, jangan tarik aku kayak gini! Tanganku bisa patah!” rin
Seluruh tubuh Bening bergetar ketakutan. Matanya menatap horor kepada Kalingga yang berada di hadapannya. Pria itu bagaikan seekor serigala ganas yang siap menerkam mangsanya. Ketika Kalingga mulai berusaha membuka pakaian Bening dengan paksa, wanita itu langsung menahan tangannya. Bening menggele
Ekspresi Langit langsung berubah ketika menyadari siapa dokter yang berdiri di depannya. Tatapannya menjadi tajam dan sikapnya berubah dingin. Langit diam saja dan tidak mengatakan apa pun sehingga Dahayu terpaksa buka suara terlebih dahulu. “Apa beliau ibu kamu?” tanya Dahayu dengan raut masam. Da
Untuk season 2 cerita anak pertama Bening-Kalingga (Kisah Sagara Prayudha) kalian bisa cek judul : Dibuang Tamtama Dapat Perwira di KBM juga ya. Sudah tamat. Ini saya mau melanjutkan season 3 tentang Dahayu. Supaya ceritanya tuntas. Hehe .. oke, selamat membaca. * “Cantik, tajir, dokter dari kelu
Selama beberapa waktu terakhir, Wulan dibawa ke dokter kejiwaan untuk pengobatan. Ia sudah mengonsumsi antidepresan selama beberapa waktu terakhir. Sayangnya, kondisi mental Wulan yang tertekan membuatnya mengonsumsi obat itu di atas resep yang diberikan. Ia menjadi kecanduan dan mulai bertingkah di
Kelahiran putera pertama Vina dan Yudha menjadi kebahagiaan tiada tara untuk kedua keluarga. Bening dan Kalingga kaget luar biasa ketika Yudha akhirnya mengabari keesokan harinya. Bapak dan ibunya Vina pun juga dikabari. Mereka langsung bergegas ke rumah sakit untuk melihat kelahiran cucu pertama me
“Vina? bagaimana dengan Vina?” Pas sekali, dokter yang memeriksa Vina keluar. Yudha langsung buru-buru menghampiri dokter itu. “Dokter, bagaimana keadaan istri saya? apakah ada masalah? Dia sakit apa?” “Tenang, Pak. Kami sudah memeriksanya. Silakan anda masuk dulu.” Yudha menatap Irene dan wanita
Bening mengangguk. “Oh gitu… ya udah, manfaatkan waktu berdua kalian sebaik mungkin ya, Mama udah nggak sabar mau gendong cucu.” Yudha dan Vina sontak tersedak ludah sendiri. Bening mengernyit. “Kenapa sih? Kata-kata Mama nggak salah, ‘kan?” “Udah Sayang, jangan digoda terus, kasihan masih penga
Vina terbangun duluan keesokan harinya. Semalam, ia tidak tahu jatuh terlelap pukul berapa, tetapi yang jelas pasti lewat tengah malam. Sekarang, Vina malah terbangun sebelum subuh. Berhubung mereka berada di hotel sekarang, Vina tidak mendengar kumandang azan subuh seperti ketika di rumah. Ia menge
Vina menatap Yudha, dan ekspresi pria itu agak menggelap ketika mengingat kenangan suram tersebut. Wajar saja, sebenarnya. Tidak ada orang di dunia ini yang akan merasa baik-baik saja ketika diselingkuhi. Vina menepuk-nepuk bahu Yudha, dan tanpa aba-aba, Yudha malah langsung menggenggam telapak ta
Melihat Vina diam saja, Yudha menjadi khawatir. Ia tidak mau kalau Vina sampai marah karena merasa dibohongi selama ini. Sungguh, Yudha ingin segera menjelaskan yang sebenarnya, tetapi beberapa hari terakhir sebelum pernikahan mereka, memang Yudha dan Vina sama-sama sibuk, terkhusus Yudha sendiri. S