Wildan tidak mengindahkan peringatan itu. Ia tetap berlari, berniat kabur dan masuk ke dalam hutan. Sayang sekali, Wildan hanya sendirian sementara pengejarnya cukup banyak. Salah seorang melayangkan tembakan peringatan ke udara. Dor! Wildan menunduk dan sempat berhenti sejenak karena mendengar te
Setelah pulang kembali ke rumah, Kalingga benar-benar mencurahkan perhatiannya secara total kepada Sagara. Ia tidak bisa menemani Bening selama sang istri hamil, ketika Bening melahirkan pun, ia hanya bisa menemani melalui panggilan saja. Itu pun ia beruntung karena waktunya pas. Ia sama sekali tida
Teman Maya pun menghubungi seseorang. Beberapa menit kemudian, ia kembali dengan senyum lebar, mengatakan bahwa Maya bisa menempati salah satu kontrakan yang sudah dipesan oleh temannya. Teman Maya itu bahkan membayar biaya sewa awal kontrakan tersebut. Maya mau menggantinya, tetapi temannya tidak m
Kalingga dan Bening benar-benar menikmati kehidupan mereka sebagai orang tua baru. Tentu tidak mudah mengurus anak kecil, apalagi ini pertama kalinya untuk mereka berdua. Membesarkan anak bukan sekadar memberi makan saja, tetapi juga harus memperhatikan kebutuhan mental anaknya. Mereka harus mendidi
“Kok tumben Mas ngajak jalan-jalan? Mana dadakan pula?” tanya Bening. Kalingga yang sedang terkekeh melihat anaknya langsung menoleh. “Oh, tiba-tiba kepikiran aja.” “Kok bisa tiba-tiba kepikiran?” “Sebenarnya tadi saya lagi teleponan sama teman. Ada keperluan sedikit, tapi teman saya itu bilang l
Waktu terus berlalu, sekarang Sagara sudah tumbuh menjadi bocah berusia 8 tahun. Ia juga memiliki adik perempuan bernama Dahayu yang saat ini berusia 4 tahun. Sebulan yang lalu, Sagara memiliki adik baru laki-laki yang diberi nama Garuda. Keluarga Bening dan Kalingga semakin ramai sekarang dengan ke
* Siangnya, Kalingga pulang dan ia tidak mendengar sambutan apa-apa dari Bening jadi ia langsung masuk saja ke rumah. Kalingga mengecek Sagara dan Dahayu yang ternyata masih tidur di kamar. Anak kecil biasanya agak sulit diminta tidur siang, tetapi Sagara dan Dahayu malah menurut. Lalu, Kalingga
22 Tahun Kemudian... "Maaf Mas Yudha, aku nggak bisa menolak keputusan orang tuaku. Kata Bapak, aku nggak cocok sama tentara. Mereka maunya aku nikah sama pengusaha. Apalagi golongan pangkat Mas Yudha juga cuma dari tamtama." Baru saja pulang satgas dan hendak melamar sang kekasih, Sagara Prayu
Resepsi selesai dua jam kemudian, tapi selama itu pula Dahayu sama sekali tidak bersuara hingga semua acara berakhir. Saat ini Dahayu sedang duduk sendirian di kamarnya. Perias telah meninggalkan rumah setelah menghapus make up dan mengucapkan selamat atas pernikahannya. Dahayu mengembuskan napas.
Satu minggu kemudian, akhirnya Langit dan Dahayu sudah resmi menjadi pasangan suami istri. Setelah akad, resepsi digelar di sebuah gedung secara besar-besaran dan meriah seperti permintaan Dahayu. Saat ini Dahayu dan Langit tengah duduk di atas pelaminan, memperhatikan suasana resepsi pernikahan m
“Daripada aku nggak bisa jawab? Entar malah ketahuan kalau hubungan kita palsu dan cuma pura-pura. Percuma dong aku ke sini buat ngeyakinin orang tua Dokter,” tutur Langit kemudian memasang helm full-facenya. Ia menaikkan kaca helmnya untuk menatap Dahayu. “Dokter nggak protes pas aku panggil ‘Saya
Kalingga terlihat muka. Jantung Dahayu hampir copot melihat wajah ayahnya yang memerah. Sementara itu, Langit masih tersenyum tipis dan menatap Kalingga dengan percaya diri. Laki-laki itu sepertinya tidak bisa membaca situasi. Senyumannya hanya memperburuk keadaan. Dahayu hendak menyeret Langit kel
“Gimana rumah sakit hari ini? Banyak pasien, Yu?” tanya Bening sembari beranjak ke samping putrinya dan memijat lengannya. Dahayu tersenyum simpul, menggeleng kecil. “Alhamdulillah nggak banyak orang sakit, Ma. Dahayu bisa istirahat lebih lama hari ini.” “Alhamdulillah, nanti sore bantu Mama masak
“Oke, cuma itu kan?” jawab Langit tanpa ragu. Dahayu sedikit kaget dengan jawaban cepat Langit. Matanya memicing curiga, Dahayu tidak mau Langit main-main dalam urusan ini. “Langit, aku serius. Aku maunya pesta yang mewah, bukan sekadar nikah terus selesai. Acaranya harus ‘wah’ dan bikin semua oran
Bening merasa disudutkan. Hampir semua keponakannya memang sudah berkeluarga. Dahayu sendiri termasuk salah satu yang dari sepupu-sepupunya. Bahkan sepupu jauh Dahayu yang menikah saat ini usianya tiga tahun lebih muda dari Dahayu. Bening mencoba menjawabnya dengan kepala dingin. "Kalau masalah it
Dahayu langsung menyambar tisu dari meja kafe dan menyeka bibirnya yang basah. Langit selalu memiliki hal-hal gila untuk dikatakan. Dahayu benar-benar tidak tahu lagi bagaimana harus menghadapi Langit. Setelah agak tenang, Dahayu meletakkan gelas jusnya dan mendesah berat. “Kamu ini masih muda, tap
Langit malah tertawa sendiri melihat ekspresi cengo Dahayu. Wanita itu tampak ingin sekali memukul Langit dengan kepalan tinjunya. Langit menyandarkan sikunya ke jendela mobil Dahayu dengan tampang sok. Dahayu harus menahan diri untuk tidak menaikkan jendelanya dan menjepit tangan Langit di sana. “