Home / Romansa / Katakan Saja Ini Takdir / 50. Menebus Kesalahan

Share

50. Menebus Kesalahan

Author: odipee
last update Last Updated: 2021-11-19 20:03:38

"Shane, I'm so sorry. I can't conceal my anxiety to know what you think about it."

"So quickly tell me everything about you, Rose. Tidak ada sisa. Kau sampai menculikku, astagaaa. Kau serius!!!"

Rose meraub banyak sekali oksigen lalu menghembuskan karbondioksida dengan pelan-pelan. Jemari sedikit bergetar itu mengambil jus yang sudah disiapkan oleh pramugari private jet yang tengah keduanya tumpangi.

"No. Aku tidak akan bercerita panjang lebar. Sudah tahu 'kan sedari tadi aku diam. Aku hanya ingin minta maaf dan akan menunjukkan langsung di depanmu. Apa yang aku alami, dan semua kenyataan akan terungkap setelah kita mendarat di Singapura. Ini penebusan salahku untukmu, Shane. So, dengan waktu kurang dari dua jam ini, kita nikmati saja perjalanan. Sisakan tenaga untuk nanti. Anggap saja jet ini milikmu sendiri."

Shane terbengong. Mencerna kalimat begitu panjang jujur saja membuat ia menelan ludah dengan payah. Rose dengan membawa rahasia akhirnya akan meng

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Katakan Saja Ini Takdir   51. Lemparan bola basket Leon

    "Posisi masih lantai satu, Kak Haikal siap-siap retas."Haikal yang sedang mematung dengan wajah pucat pasi disisi penyuruh seakan tak mendengar. Antara takut dan takut, tidak ada pilihan, menolak bakalan hancur lebur alat elektroniknya atau berbagai ancaman lainnya membuntut di belakang, dan menurut bakalan hancur masa depan si Ujang di bawah sana, iya, seseorang menyumpahi akan menyunat ulang jika melanggar aturan akibat menuruti kata bocah disampingnya."Boleh aku terjun saja dari jendela sana." Haikal berbicara polos sembari menunjuk arah jendela di samping kiri."Beloh, silahkan." Seriangaian itu tercipta dibibir kecil lawan bicara."Ayolah Le. Kenapa tidak kau saja!!""Kalau aku sudah pasti ketahuan, Kak. Lagian Kak Haikal pakai nama abal-abal lah, nanti langsung aku hapus datanya biar nggak ketahuan."Haikal pusing. Kenapa bocah ini selalu berputar-putar. Jika menuntut keahlian, jelas saja Haikal kalah talak. "Sama saja, Le. Sekalian

    Last Updated : 2021-11-19
  • Katakan Saja Ini Takdir   52. Kebingungan Dera

    Dera mana bisa tenang setelah cucunya menutup sambungan telepon sepihak saat ia saja belum selesai menuntaskan rasa penasaran perihal Vee dengan kehebohan di media sosial. Ibu mana yang tidak khawatir. Bohong jika Dera sama sekali tidak perduli dengan putra satu-satunya itu. Mungkin Dera memang sedang menghukum Vee, tapi tidak serta merta juga menghilangkan hati nurani. Tapi jika kejadiannya sudah seperi ini; seperti berita yang baru saja Dera saksikan lewat ponselnya—Vee yang sedang berpelukan dengan Zara—maka Dera tidak bisa tinggal diam saja. Dera sudah cukup lega saat Vee tersadar jika sudah Zara bohongi dengan habis-habisan. Dera juga sempat mengelus dada melepas himpitan yang selalu menyesakkan saat Vee tak kunjung membuka mata akan kebenaran. Lalu apa ini? Cucunya baru saja mengatakan jika akan mengurus Daddynya. Artinya Leon sekarang bersama Vee bukan? Dera tidak tenang. Maka dari itu, langkah besarnya menuju Hotel Diamond Sand untuk menuntaskan rasa

    Last Updated : 2021-11-20
  • Katakan Saja Ini Takdir   53. Leon bingung

    "Sangat, sangat aman."(Jangan kawatir, semua akan baik baik saja)Leon meletakkan ponselnya di atas nakas tepat di samping ranjang dimana ada pria tampan sedang terkulai lemas dengan kulit memucat. Bocah itu baru saja menelpon Yogi, memastikan tindakan brutalnya bisa dimaafkan apa tidak."Kau boleh menembak kepala ayahmu kalau kau mau."Pernah Yogi mengatakan itu pada Leon saat dulu, seketika itu, Leon merasakan bulu kudunya meremang. Tidak mungkin juga ia melakukannya, meskipun ia membenci ayahnya, namun perasaan.....entahlah, Leon tidak bisa mendeskripsikan. Bocah laki-laki itu hanya punya satu keinginan saat besar nanti, setidaknya itu adalah rencana yang Leon pikirkan saat pertama kali mencuri dengar pembicaraan Rose dan Jeffry.Aku tidak menyalahkan dan membenarkan pendapatmu Jeff. Semua ada dikeputusanku, aku akan mengenalkan anak-anak pada Vee saat usia mereka sudah cukup, setidaknya 17 tahun adalah usia yang matang dan nggak telat-telat ba

    Last Updated : 2021-11-21
  • Katakan Saja Ini Takdir   54. Kedatangan Rose

    "Hotel Diamond Sand."Rose mengatakan itu kepada driver yang sudah disiapkan oleh Jeffry. Masih ingat bukan jika pria yang berstatus menjadi ayah Lily itu sangat sigap dalam segala situasi. Andai saja Rose bisa jatuh cinta dengannya, maka keadaan tidak akan serumit ini jadinya.Perasaan orang tidak ada yang bisa mengendalikan. Dipaksa bagaimanapun jika tidak ada rasa mau bagaimana. Tidak mau bertindak egois, Rose tidak mau membebankan pria lajang sebagai suaminya ditambah lagi harus mengasuh anak yang bahkan darahnya saja tidak mengalir darinya."Tunggu, hotel Diamond?" Shane bertanya saat mobil itu sudah melaju dengan kecepatan sedang.Rose mengangguk, wanita itu sepertinya paham apa yang ada dikepala Shane dengan segala pertanyaan yang menggantung disana. "Aku mau nemuin Vee."Shane membola di matanya. Tampak terkejut, sudah jelas, tapi otak wanita itu justru memikirkan hal lain. "Karena pekerjaan?" Tanyanya. "Kenapa kita harus menganggu liburan

    Last Updated : 2021-11-21
  • Katakan Saja Ini Takdir   55. Daddy dan Leon

    "Hai," sapanya dengan raut datar.Pria yang baru saja terbangun di atas bangsal rumah sakit itu sedikit meringis merasakan kepalanya yang pening. Namun saat setelah mendengar nada sapaan yang seharusnya terdengar ramah ditelinga; Vee menoleh pada sang penyapa yang sudah berdiri di samping kanannya dengan melipat tangan di bawah dada.Lidah Vee kelu, bahkan mulutnya hanya mampu ternganga, menutup, lalu ternganga lagi, lalu menutup lagi, matanya kesusahan untuk fokus, tangannya berusaha menepuk kedua pipi, ini bukan mimpi, begitulah ia meyakinkan dirinya jika yang dilihatnya bukan hanya yang mampu ia bayangkan selama ini."Hai, Dad, senang bertemu denganmu, perkenalkan, namaku Leon. Putramu, kembaran Lily."Sekali lagi. Leon mengatakan dengan sangat teramat datar, bahkan adat mengulurkan tangan sebagai tanda perkenalan tidak ia lakukan. Mungkin memang Leon tidak ada minat, walaupun ia sendiri tahu jika jantungnya berdetak tak karuan menahan kerinduan.

    Last Updated : 2021-11-21
  • Katakan Saja Ini Takdir   56. Kecerdikan Vee

    Leon mencureng menatap ayahnya yang beberapa saat lalu tak merasa terkejut akan informasi yang disampaikan Leon tentang Dera yang sebentar lagi akan datang.Ada fakta yang memang tak diketahui bocah itu.Oke. Vee memang tahu tentang semuanya.Tentang Leon yang tinggal dengan ibunya yaitu Dera.Tentang Leon yang sudah menjadi anak kedua ibunya.Tentang Leon yang bersembunyi dari semua orang bersama ibunya.Berkat James, Jaeko dan juga usahanya, mereka mampu menggali informasi tentang keberadaan ibunya yang menghilang dengan sangat misterius, yang sayangnya selama ini tidak berusaha dicari oleh Vee.Vee memulai pencarian saat Jaeko bercerita jika sosok pria kecil yang berada di dalam CCTV lapangan basket adalah orang yang persis seperti kembaran Lily, nama pun juga sama bukan. Makanya, Vee langsung berasumsi banyak hal. Apalagi saat Rose dengan terang-terangan menunjukkan photo Leon yang sangat persis seperti Leon yang ditemuinya di lap

    Last Updated : 2021-11-21
  • Katakan Saja Ini Takdir   57. Leon meet mommy

    "Kenapa kau bodoh sekali sih. Aku sudah bilang, bawa pengawal, segitu pengennya kamu dirusak oleh Zara."Tiba-tiba Vee pusing. Rose datang dengan kemarahannya. Vee ingin menyambut dengan bahagia, namun dia tidak bisa apa-apa. Dan detik ini juga ia sadar saat Rose mengatakan Zara. Obat sialan. Vee mengingat dengan jelas kali ini, bagaimana dirinya berciuman dengan Zara di dalam lift. Vee sontak merasa jijik."Maaf. Maafkan aku," ucap Vee sedikit panik serta menarik tangan Rose mendekat.Rose memejamkan mata, ia tidak bisa berbohong sangat sakit melihat Vee di depannya, apalagi tanda merah yang ada dileher pria itu sangat jelas. Pelecehan. Dera sudah bercerita bagaimana kronologinya, namun tidak mengatakan tentang Leon yang ikut terlibat didalamnya.Rose memegang leher Vee. "Aku sedih, aku tidak terima, aku harus bagaimana?" Rose tidak bisa egois dengan mengutamakan kecemburuan. Bahkan kata cemburu saja tidak pas untuk ditempatkan dalam kondisi ini.&n

    Last Updated : 2021-11-21
  • Katakan Saja Ini Takdir   58. Jeda atau bepisah?

    "Aku butuh jeda.""Maksud kamu?""Vee." Rose semakin mendekat untuk berbicara lebih serius. "Ayo kita akhiri, aku mau kita pisah." ucapnya detik itu juga.Keduanya berada di hotel, menempati kamar di lantai 20. Jangan salah paham, Vee dan Rose bermaksud untuk berkemas karena sebentar lagi akan pulang ke Indonesia.Rose pun Vee tak bisa membiarkan Lily khawatir karena kepergian Rose yang mendadak ke negara ini tak dibicarakan terlebih dahulu kepada putrinya. Keduanya ingin membawakan Leon sebagai hadiah, dan bocah laki-laki itu pun antusias meskipun gugup bukan main sedang melandanya. Lantas tak mau membuang waktu, Leon segera mengemas barang seperlunya, sisanya biar besok saja dibereskan oleh Dera.Vee mundur selangkah saat Rose berusaha semakin mendekat lagi ke arahnya. "Aku nggak ngerti maksud kamu? Bahkan kita belum memulai? Lalu apa yang mau diakhiri?" tanyanya.Disaat keadaan yang semula kacau dan berakhir menjadi baik. Kenapa Rose seak

    Last Updated : 2021-11-21

Latest chapter

  • Katakan Saja Ini Takdir   90. Menikah

    Semua orang pernah melakukan keselahan, tak terkecuali Vee Kanesh Bellamy. Satu kesalahan terbesarnya adalah prasangka, yang total merubah hidupnya.Rose Alyne Everleight, korban dari prasangka Vee.Dan buah dari kebodohan yang menumpuk itu adalah, Vee tidak bisa menyaksikan bagaimana buah hati kembarnya lahir di dunia sampai beranjak hingga sepintar itu.Leon dan Lily, siapa yang tidak kenal dengan duo bocah itu, author yakin, para readers banyak yang ngefans kan?Tentu dong.Vee sebagai daddy-nya saja tergila-gila. Untung saja Tuhan masih sayang dengan pria itu, atau authornya yang baik hati sampai bisa Vee berakhir sebahagia ini.Buktinya, yang dipandang Vee di depan kaca saat ini adalah tubuh yang terbalut setelan jas mewah, pakaian yang akan ia gunakan untuk mengucap sumpah sehidup semati bersama Rose beberapa jam lagi.Jika ditanya tentang masa lalu, apakah Vee menyesal? Haduh, tidak perlu dipertanyakan lagi, tentu Vee sangat menyesal.Tapi, Rose berkali-kali meyakinkan jika buk

  • Katakan Saja Ini Takdir   89. Hamil

    Pagi itu begitu tenang, Rose berjalan menyusuri lorong rumah sakit dengan sepatu pantofel hingga menimbulkan bunyi yang menggema, wanita itu tersenyum, teringat kembali bagaimana Vee melamarnya dengan sangat tidak romantis, namun alih-alih merajuk, Rose memilih untuk menerima, karena disaat kondisi seperti itu, sesuatu hal apa lagi yang lebih membahagiakan? Rasanya tidak ada.Pernikahan impian yang Rose inginkan segera terwujud, kurang lebih satu bulan lagi, sesuai permintaan Rose dua minggu yang lalu.“Rose, ada ra…”Shane terpaksa Rose tinggalkan, wanita itu melambaikan tangan sebelum Shane mampu menuntaskan perkataannya, karena apa yang bergelut di dalam perut Rose butuh untuk dimuntahkan dengan segera.Rose memasuki ruangannya, yang berada di lantai paling atas, memasuki kamar mandi, membuka kloset dan memfokuskan diri untuk mengeluarkan isi perutnya.Keadaan ini sangat tidak wajar, sudah lebih dari tiga hari. Rose tidak mencurigai banyak hal, namun satu yang membuat Rose berpiki

  • Katakan Saja Ini Takdir   88. Menikahlah denganku

    Lampu dinyalakan dalam keadaan terang benderang. Vee membawa Rose pergi saat itu juga, sesuai apa yang pria itu katakan, suite hotel vvip, Diamond hotel, dasar Vee, tidak takut ketahuan Dera apa bagaimana menggunakan salah satu hotel kepemilikan Bellamy. Entahlah, rindu yang pria itu tahan selama delapan bulan tidak bisa dibendung lagi.“Daddy silahkan bawa mommy, hari ini daddy milik mommy, tapi besok daddy milik Lily.” Desakan Lily putrinya begitu menggemaskan, padahal Vee niatnya ingin menghabiskan rindu bersama keluarga kecilnya, entah apa yang dipikirkan Lily sampai gadis kecil itu memberi petuah sedemikian rupa.Leon:Daddy, welcome to home. Sesuai janji Leon waktu itu, Leon akan ja

  • Katakan Saja Ini Takdir   87. Vee Kembali

    Lily dan Leon sudah sarapan, sudah mandi dan wangi juga. Rencananya hari ini Lily akan ikut Rose pergi ke cafe, entah apa yang akan dilakukan anak gadis Rose itu, sedangkan untuk Leon, lihat saja, mana sempat ia pergi untuk bermain, daripada waktunya terbuang sia-sia, lebih baik Leon pergi ke kantor saja, kantor ayahnya, Vante Company."Kak Leon nggak capek? Hari minggu istirahat lah, main bareng Lily dan Sean di cafe mommy."Leon memincingkan mata, "No!! Bermain hanya untuk anak kecil.""Jika kak Leon lupa, umur kita hanya berjarak lima menit saja, nggak usah songong."Leon mengabaikan protes yang Lily berikan, ia sibuk menyiapkan laptop dan alat-alat lainnya sebelum Yogi datang menjemputnya.Lily menunggui ibunya sembari bersandar diri di sofa. Ia melihat ke keliling rumah, dan ia baru ingat dengan kucing yang belum disiapkan makanan, singkat cerita, dua bulan yang lalu James m

  • Katakan Saja Ini Takdir   86. Tidak Sama

    Definisi bahagia itu apa sih?Leon tidak tahu. Tapi yang paling jelas dalam ingatannya, ia tidak pernah merasa hidupnya berantakan seperti sekarang, jauh dari kata bahagia, tapi bukan berarti ia tidak mensyukurinya.Haduh. Leon bocah piyik kok bisa berbicara sedramatis itu. Jangan salah. Meskipun masih kecil, Leon punya pemikiran lebih dewasa daripada yang lainnya. Bukankah sudah dijelaskan jika Leon hidupnya berantakan sejak awal.Memiliki kecerdasan di atas rata-rata, mengetahui banyak hal dan melihat langsung bagaimana hancurnya sebuah keluarga, ya, keluarganya sendiri yang penuh dr

  • Katakan Saja Ini Takdir   85. Vee harus pergi

    Dari perhitungan skala kebahagiaan yang tak terhingga, Rose kira ia adalah wanita yang sudah memperoleh perasaan itu disaat Vee berjanji tidak akan pernah meninggalkannya, bahkan kata-kata itu baru saja disampaikan oleh Vee beberapa hari yang lalu, tapi, nyatanya apa yang terjadi hari ini?Rose merasa bahagia mendengar nama mafia Folltress yang terlibat kejahatan sedang dibongkar boroknya dan terpampang di berita televisi disaat ia duduk di sofa bersama Lala di Ruang keluarga.Rose juga merasa bahagia saat Lala tiba-tiba mengajak keluar dan tahu-tahu berita Folltress juga berada di billboard jalanan, membuat gempar oenjuri Indonesia.Rose sekali lagi bahagia saat tahu-tahu Folltress sebentar lagi pasti akan mendekam di penjara beserta orang-orang yang terlibat kerja sama dengannya.Artinya, Leon aman. Ya, Folltress hilang, Rose menduga jika anaknya yang selama ini disembun

  • Katakan Saja Ini Takdir   84. Penangkapan Folltress

    Negara digegerkan dengan kenyataan yang baru saja terungkap. Koruptor, pengusaha licik sampai beberapa bank sebagai tempat penyimpanan uang gelap terbuka di khalayak umum dimana semua tersangka berterkaitan dengan Folltress si tua bangka mafia incaran Vee. Good job. Satu-satunya tempat yang saat ini sedang ramai ingin ditindak lanjuti oleh aparat yang syok dengan berita ini adalah dermaga ujung kota, dimana tempat itulah yang sebagian besar menjadi wadah transaksi utama yang berkaitan dengan Folltress, yang diberitakan di seluruh penjuru melalui video tron. Tepuk tangan untuk Leon. Dengan begini, rencana Vee total mulus berjalan deng

  • Katakan Saja Ini Takdir   83. Goodbye

    Entah pikiran apa yang merasuki Vee saat tubuhnya masuk hunian calon istri. Meski hati meyakinkan jangan, karena memang tak memiliki status sah sebagai istri, namun, saat mengingat bahwa dirinya butuh rengkuhan hangat, maka tak butuh waktu lama bagi Vee untuk membelokkan mobilnya. Di jam ini, hanya akan ada pak Anton, karena pembantu rumah tangga sudah Rose pulangkan. Saat Vee menyembunyikan klakson, pak Anton yang sudah bekerja bersama Vee selama bertahun-tahun itu tak ragu membukakan gerbang. “Selamat malam Tuan.” “Malam. Terimakasih pak.” Balas Vee setelah itu menurunkan kaca mobil dan memarkirkan kedaraan di dalam. Vee tak lagi m

  • Katakan Saja Ini Takdir   82. Dinner

    Rose cemberut mendengar kata-kata Vee, bahkan setelah semua hal yang telah ia katakan dan lakukan, pria itu justru memandang Rose dengan tatapan seperti itu, tak berubah semenjak awal kedatangannya, memuja seolah Rose adalah wanita paling indah di dunia. Tidak ada tatapan jijik, menghakimi ataupun hal mengerikan lainnya atas kebodohan yang Rose buat sebelumnya. Kenapa ada pria dengan jenis seperti itu? “Karena dinner gagal, mau memasakkan makanan buatku? Aku lapar.” Mendengar itu, Rose bangkit untuk menerima perintah, membereskan kotak obat yang berserakan di ranjang untuk segera bangkit dari duduknya, namun sebelum ia benar-benar keluar dari kamar, Rose terlebih dulu mengganti gaun super hotnya menjadi baju rumahan, kepalang malu. Kini, setelah mengobati luka di kening prianya, Rose tampak sedikit lega meski saat berjalan menuju dapur dengan jantung yang masih berantakan, ya Tuhan, rasa bersalah begitu besar dan m

DMCA.com Protection Status