"Itu bukannya karena kau yang mengarahkan padaku karena kesibukanmu?”“Sama sekali tidak,” gelaknya. Kemudian ia berkata,” Di luar dari gambaran buruk orang terhadapnya, kau bisa lihat sejauh ini bahwa sebenarnya dia hanya perempuan tak berdaya di antara keluarga suaminya. "Baru saja aku mendapat kabar dari Pak Hito bahwa ibu Adil, Bu Haida menelepon untuk menanyakan urusan pembacaan warisan. Bu Haida mengklaim bahwa cucunya Nizam harus memperoleh kepastian beberapa aset peninggalan almarhum Adil. "Tentu saja Pak Hito takkan melanggar aturan dan kode etik. Bu Haida bahkan mengatakan Nurah punya gelagat mendorong Nizam untuk cepat pulang ke pesantren dan berhenti dari izin libur sekolahnya. "Bukankah aneh sekali? ‘Apakah dia berpikir agar usaha anakku akan dikelolanya sesuka hati? Bukan hanya Nizam, bahkan dia terlalu mengawasi Adian yang mengelola usaha pengepulan sawit. 'Jika ini cepat diselesaikan maka segalanya akan jelas kembali mengenai hak properti. Nizam cucu saya berhak me
"Entahlah, rasanya memang seperti cerita yang ditambahi saja. Saya sampai mengecek kebenarannya dengan melihat laman Facebook milik Yuni yang sekarang dihapus; siapa tahu ada indikasi kedekatannya dengan lelaki itu yang setahu saya nama depannya Ahmad apa, saya lupa. "Bukan bermaksud kepo, hanya saja saya pikir biar lebih jelas saja. Tapi ya walau bukan suami orang ataupun masih lajang perbuatan amoral tetap amoral kan?”Malik tersenyum tipis dan si pekerja membawa pesanan Malik ke meja kasir. Setelah membayar, Malik mengucapkan banyak terima kasih. Malik sampai di rumahnya menjelang magrib.Besok hari yang dikira Malik akan berlangsung tanpa kemajuan apa pun dalam apa yang mungkin bisa diupayakan dalam pengungkapan kasus, di waktu pagi mendapati dirinya mendapatkan dua panggilan telepon sekaligus. Satu dari Ilbi yang melaporkan tentang kejadian kebakaran di ruko Sasmita berlanjut dari yang tak terduga, kepala penyidik tangkas, Inspektur Kurniawan. Sebuah perkembangan baru yang men
“Kerupuk kulit ikan pari dengan bumbu kari dan keripik ubi sambal ikan teri yang diberi irisan daun jeruk lebih banyak dibanding toko lain. Itu sebabnya saya langsung ke sana. Kalau beli secara online takutnya tidak dapat yang baru,” ujar Malik ringan.“Hanya itu saja?”“Yah, paling hanya sekedar melihat-lihat dan keliling desa dekat sana saja. Tidak ada alasan khusus, hanya sekedar ingin lewat ke rute yang tak biasa.”Inspektur Kurniawan agak terdiam sejenak mendengar jawaban Malik dan tidak bertanya lagi tentang aktivitasnya di sana. Ia kemudian mengangguk pelan.“Peristiwa tak terduga ini hanya menambah kemalangan keluarga itu. Sementara kasus utamanya pun masih berjalan. "Saya kira, Pak Malik, Anda yang mantan detektif pun tidakkah tersentil untuk menyelesaikan benang ruwet kasus ini? Bukankah sangat kebetulan anak itu menyebut Anda dalam kesaksiannya?”“Saya tak punya gagasan mengenai seseorang yang dilihat oleh Nizam,” jawab Malik sambil menggeleng. Inspektur Kurniawan menyand
“Ya, saya akan menceritakan apa yang saya alami.” Nizam kemudian duduk dengan menyilangkan kedua kaki setelah sebelumnya menjulurkan kedua kakinya di atas kasur. Ia menarik napas perlahan.“Di tengah tidur yang tak terlalu nyenyak saya terbangun oleh suara ledakan tiba-tiba yang rasanya bersumber tidak jauh dan memutuskan untuk mencari tahu. "Saya sempat melihat jam di handphone yang menunjukkan angka 02.00. Saat membuka pintu kamar, ruangan mulai dipenuhi asap. Saya langsung berpikir terjadi kebakaran dan menghampiri kamar Ibu. "Saya kemudian menggedor pintu kamarnya beberapa kali sampai akhirnya dibuka. Ibu langsung terkejut bahkan sebelum saya berkata-kata. "Melihat asap yang mengelilingi, Ibu spontan menuju ke tangga yang terletak tepat di samping kamarnya, berlari ke bawah tanpa sempat saya halangi. Ibu sangat panik sampai ingin membawa beberapa sak pupuk dengan tangannya meskipun itu sudah jelas tak mungkin. "Saya mengikutinya ke lantai bawah dan kesulitan untuk menarik Ib
Sersan Feri jadi tertarik mendengar kalimat menggantung Sasmita.“Apa maksudnya dengan kemungkinan yang dilihatnya wanita. Anda sendiri punya gambaran tentang siapa yang mungkin melakukan pembakaran?”“Maksud saya bukan begitu, saya hanya berpikir saat Nizam berkata sosok yang dilihatnya amat mirip dengan Pak Malik, saya jadi bertanya-tanya apakah pada saat itu dia bersama Nurah juga pada waktu itu. "Maaf, karena saya sepertinya beberapa kali melihat Anda mengunjungi Nurah, tentunya karena Anda adalah tim pembelanya,” ujarnya seraya beralih menatap Malik.Agaknya terlalu cepat menilai Sasmita telah kehilangan daya. Kalimatnya yang pasif agresif jelas bertujuan menyiratkan kecurigaan pada Nurah dan Malik. Ia bertingkah seolah yang telah dikatakannya hanya pengungkapan dari gangguan kecil di hati. Atau jika tidak mengindahkan Malik, harusnya Nurah yang patut jadi perhatian penyelidikan. “Dari jam tiga sore saya sedang bepergian ke tempat lain dan baru pulang jam ke rumah saya di Med
Sersan Feri tampak mengharap jawaban lebih dari Malik. ”Ayolah, Anda sudah berpengalaman dalam menghadapi kegilaan yang terjadi akibat hubungan percintaan. Peristiwa beruntun yang terjadi tidakkah menurut Anda didorong oleh cinta segi empat yang melanda mereka? "Apakah Anda pernah menghadapi perempuan yang sakit hati? Beberapa wanita tertentu bisa melakukan hal mengerikan jika sakit hati.” “Jika berdasarkan siapa wanita yang paling sakit hati, maka sejauh ini Sasmitalah orangnya.” Sersan Feri tersenyum tipis. ”Ya. Gaya bicara Anda memang sudah layak menjadi wali hukum Nurah.” “Saya hanya membantu Ilbi. Lebih tepatnya sebagai asisten. Tapi meski dari segi motif saya lebih condong ke Sasmita, sejujurnya yang bisa saya katakan, saya pun tak luput memperhatikan Nurah juga. "Saya tidak semata-mata berpihak juga padanya. Saya sudah mengatakan pada Ilbi prinsip saya dan dia juga berpendapat sama. Saya akan mundur kalau saya menemukan sendiri Nurah adalah tersangkanya." Sersan Feri meng
Sersan Feri menepuk pundak Firmansyah sebelum berbalik kembali lagi ke arah tempat tong.“Kita akan melihat apakah pelaku itu lewat belakang atau tidak,” ujarnya pada Malik yang saksama memperhatikan lingkar dalam tong tersebut. Sersan Feri melirik Malik.“Sudah tidak ada yang bisa di dapat di dalamnya. Salah satu anggota tim subuh tadi telah membawa beberapa serpihan yang sekiranya berguna untuk kelengkapan bukti.” Malik mengangguk.“Anda akan melihat rekamannya sekarang? Saya rasa penjaga kasir itu pegawai yang dimaksud Sasmita.” Malik memperhatikan kasir yang berdiri di pinggir bekas pintu.Sersan Feri langsung menuju ke arah kasir yang tempo hari sempat diajak Malik berbincang. Saat melihat Malik, tatapannya mirip dengan cara Sasmita melihat Malik yang muncul di rumah sakit. Si Kasir yang duluan menyapa.“Bu Sasmita bilang saya harus menunjukkan pada petugas rekaman CCTV.” Si Kasir bersama mereka berdua masuk ke ruko melewati bagian depan yang sebagian hancur dan naik ke lantai d
Sersan Feri lalu tersenyum kecut. “Saya akui. Kali ini saya cukup gugup dan kewalahan dalam menghadapi yang terjadi pada keluarga ini. Anda tahu betapa menyebalkannya pemberitaan di televisi meskipun saat kasus bandrek beracun tidak terlalu gencar diberitakan. "Dan sekarang orang-orang jadi menaruh perhatian lagi dan pasti akan mengarang-ngarang menurut versi mereka sendiri. Siapa lagi yang akan menjadi sasaran tumpuan? "Tentunya kami-kami ini yang harus lompat ke sana kemari. Sementara orang-orang pers pencari berita itu, kau lihat sendiri dibanding membantu mereka lebih suka membuat sesak TKP,” ujar Sersan Feri lalu mendengus kencang. Malik diam saja mendengarnya. Sersan Feri lanjut bicara.“Saya rasa sebentar lagi penyidik dari Polda akan mengambil alih kasus beruntun ini. Bahkan sebelum peristiwa ini terjadi sudah amat sulit kami para penyidik melacak jejak yang tepat. Bukannya tak ada titik terang, tapi segala sesuatunya harus ditindaki secara menyeluruh. Saya sendiri pasti