Share

Kasih Ibu, Dosa Ibu
Kasih Ibu, Dosa Ibu
Penulis: Prameswari

Bab 1

Penulis: Prameswari
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-16 11:52:09
Karena putranya mendorong putri dari cinta pertamanya di taman kanak-kanak, dia mengurung putranya itu sendirian di balkon. Sementara dia membawa putri cinta pertamanya pergi bermain di luar.

Tubuh mungil putranya menyusup jeruji pembatas balkon dan jatuh dari lantai 18, hancur berkeping-keping.

Saat terjatuh, dia berteriak kepada ibunya minta diselamatkan.

Tapi ibunya bahkan tidak menoleh padanya sama sekali.

Saat itu hari Kamis sebelum libur panjang. Aku pergi bekerja seperti biasa. Putraku yang berusia tiga tahun memelukku dan tidak mau lepas.

"Papa, Papa besok libur?"

"Ya, Papa besok libur tiga hari. Kita bisa piknik bersama di pedesaan nanti!"

"Beneran? Kalau gitu, Leo nggak jadi beli Transformer. Leo cuma mau tinggal sama Papa di rumah selamanya!"

Aku menggendong anakku di bahu, membuatnya kegirangan. Perasaanku menjadi lebih ringan.

Kukira aku bisa hidup bahagia seperti ini selamanya. Aku saat itu belum tahu bahwa ini akan menjadi kali terakhir aku melihat anakku.

Seluruh tubuhku membeku begitu menerima telepon dari pengelola apartemen.

"Pak Kinan, saya dapat laporan dari tetangga. Katanya ada anak yang memanjat pembatas balkon apartemen Bapak. Separuh badannya sudah keluar!"

"Kami sudah ketuk pintu lama sekali, tapi nggak ada jawaban. Kayaknya nggak ada orang lain di dalam. Kami sudah panggil pemadam kebakaran. Sekarang masih dalam perjalanan. Jadi kami mau minta izin Bapak untuk mendobrak pintu dan menyelamatkan anak itu!"

Pikiranku kosong. Aku mengatakan dengan suara gemetar bahwa pintunya boleh didobrak. Asalkan anakku selamat, menghancurkan seluruh rumahku pun aku rela.

Dalam perjalanan pulang, aku menghubungi nomor istriku berulang kali, tapi dia selalu menolak panggilan.

Rasa putus asa yang mendalam menyelimuti hatiku. Aku hanya ingin mobil ini bisa terbang, melaju lebih cepat!

Jalan masuk ke gedung apartemen penuh sesak dengan kerumunan orang.

Mobil polisi, mobil pemadam kebakaran, dan ambulans telah datang.

Perasaan tidak enak muncul di hatiku. Aku buru-buru mendesak maju di antara kerumunan.

Dua orang wanita tua melewatiku dengan wajah sedih dan mendesah.

"Duh, anak sekecil itu. Di mana orang tuanya? Anak tiga tahun dikurung di balkon sendirian! Sial sekali anak itu ...."

"Kalau ini sih sial yang disengaja. Pintu balkonnya katanya dikunci, jadi anak itu nggak bisa keluar. Makanya, dia akhirnya memanjat pembatas balkon. Anak muda zaman sekarang ...."

"Begitu, ya? Waktu pemadam kebakaran datang, anak itu pas jatuh dan menangis sangat keras. Menyedihkan!"

Kakiku sangat berat seperti terpatri di tanah. Aku berdoa dalam hati berulang kali, berharap anak yang mereka bicarakan itu bukanlah anakku.

Tapi saat aku melihat tangan kecil yang terjulur dari bawah kain putih, hatiku terasa seperti kejatuhan batu raksasa. Air mataku pecah saat itu juga.

Tangan anakku yang berlumuran darah sedang menggenggam robot Gundam yang baru kubelikan minggu lalu ....

Aku terjatuh ke tanah, menatap sosok kecil yang sendirian di sana. Hatiku seakan terkoyak dalam sekejap.

Manajer properti berlari kepadaku untuk membantuku berdiri. Suaranya penuh penyesalan.

"Maaf, Pak Kinan. Kami nggak bisa menyelamatkan anakmu. Dia ... jatuh tepat setelah kami telepon Pak Kina."

"Kami turut berduka cita ...."

Untuk sesaat, semua kebisingan menghilang dan sekelilingku melayangkan tatapan kasihan.

Aku membuka mulut, tapi tenggorokanku terasa seperti tersumbat, tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.

Dokter menggelengkan kepalanya dan mengatakan kepadaku bahwa anakku tidak mungkin bisa diselamatkan.

Aku melangkahkan kakiku dengan susah payah ke tempat anakku terbaring dan mengangkat kain putih yang menutupinya.

Sekilas saja, hatiku tertusuk-tusuk sembilu.

Tubuh mungil anakku meringkuk di sana, berantakan dan berlumuran darah.

Aku ingin memeluknya, tapi aku tidak tahu harus mulai dari mana. Jadi aku hanya bisa membungkuk di atas tubuhnya dan menangis.

"Leo, jangan takut. Papa di sini ...."

Anakku masih terasa hangat, tapi dia tidak bisa mendengar suaraku lagi.

Aku tiba-tiba teringat wajah polosnya saat aku pergi bekerja pagi tadi. Malaikat kecil yang tertawa ceria itu telah menghilang selamanya. Dadaku seolah ditembus pecahan kaca yang tak terhitung jumlahnya. Setiap tarikan napas yang kuambil terasa sangat menyakitkan.

Setelah polisi selesai mengumpulkan barang bukti, aku mengikuti mereka ke kantor polisi dengan kepala linglung untuk dimintai pernyataan.

Di bangku yang dingin, aku menunggu laporan autopsi anakku dengan sekujur tubuh lemas.

Berjam-jam lamanya, istriku masih tidak kunjung mengangkat telepon.

Hatiku serasa mati, dan aku tidak tahu apakah itu karena rasa pedih atau benci.

Bab terkait

  • Kasih Ibu, Dosa Ibu   Bab 2

    Seorang polisi muda menepuk pundakku dengan iba. Dia mengatakan bahwa laporan autopsi tidak bisa keluar secepat itu. Dia menghiburku sebentar, lalu menyuruhku pulang lebih dulu.Saat itu tepat tengah malam. Aku kebetulan melewati alun-alun kota yang ramai. Semua orang merayakan datangnya libur panjang.Aku menatap sederet catatan panggilan keluar yang tidak dijawab di ponselku dan tiba-tiba merasa seolah dunia telah mencampakkanku.Ribuan jendela rumah bersinar terang. Tapi rumahku tidak lagi menjadi salah satunya.Di rumah, aku duduk dengan hampa di sofa ruang tamu, memeluk robot Transformer yang telah aku siapkan untuk anakku.Tidak ada lagi embusan napas anakku di rumah yang kosong ini.Bu Rani yang mengajar anakku di taman kanak-kanak menelepon dan berbicara dengan suara tercekat."Papa Leo, saya dapat kabar soal kecelakaan Leo ...."Wanita itu terisak tak terkendali. Hatiku terasa seperti dicabik-cabik. Bahkan orang asing lebih peduli pada anakku daripada istriku sendiri.Aku menc

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Kasih Ibu, Dosa Ibu   Bab 3

    Suara gemetarku pecah, membuat tiga orang di ambang pintu membeku di tempat.Soraya melepaskan Keke dari gendongannya dengan wajah putih mengerikan. Dia berjalan ke balkon seperti orang yang kehilangan akal, sambil bergumam rendah."Nggak mungkin. Pagar ini sangat tinggi, mana mungkin Leo jatuh? Leo ... Leo? Mama pulang ....""Leo, ayo keluar ...."Dia bergegas ke balkon dan mencari-cari di sekeliling, lalu berlari mencari ke kamar anaknya.Tapi, sosok mungil itu saat ini terbaring di kamar mayat yang dingin. Mana mungkin dia ada di sini?"Kalian pasti bersekongkol untuk membohongiku."Soraya meraih lenganku dan mempertanyakan dengan wajah pucat pasi. Aku tahu jawaban apa yang dia harapkan. Tapi, aku saat ini hanya ingin dia merasakan kepedihan yang sama seperti yang kurasakan.Aku menyeretnya ke balkon dan menekannya ke pagar.Aku berteriak, "Bohong katamu? Leo jatuh dari sini tadi sore. Lantai delapan belas! Dia jatuh sampai berdarah-darah!""Kamu sedang mencarinya? Mayatnya sekarang

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Kasih Ibu, Dosa Ibu   Bab 4

    "Aku nggak peduli! Tante, aku mau agar-agar! Beli agar-agar sekarang!"Soraya menatapnya dengan malu, lalu melirik para kerabat yang hadir. Dia menundukkan kepala dan berkata kepada Keke, "Iya Sayang, Tante belikan kamu agar-agar sebentar lagi. Setelah pemakaman Leo selesai, oke?"Keke tidak mau mendengarkan dan terus menangis. "Nggak! Aku mau makan agar-agar sekarang! Leo nakal, dia sudah meninggal, kenapa masih mau mencuri mamaku lagi! Aku nggak mau pergi ke pemakamannya!"Soraya hanya bisa berkata malu-malu kepadaku, "Kinan, aku antar Keke beli agar-agar dulu, ya. Sebentar saja. Pemakamannya tolong ...."Tamparan dari ibunya sendiri menyela kata-katanya. Wanita tua itu menangis dan mengumpat sambil menudingkan jarinya kepada Soraya."Kamu manusia atau bukan? Bisa-bisanya aku membesarkan anak perempuan sepertimu?""Aku sejak awal nggak setuju kamu berhubungan dengan Ferdy. Kinan itu anak baik. Kamu sudah menikah dengannya, kenapa kamu masih belum puas?""Kamu sudah membunuh anakmu se

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Kasih Ibu, Dosa Ibu   Bab 5

    Sejak aku melihatnya bersanding bersama Ferdy, aku menyadari betapa berbahayanya mantan pacar yang masih dicintai. Aku telah menjadi badut selama bertahun-tahun.Melihat dia menjual kesedihan demi mendapat hadiah dari penonton live, hatiku terasa pilu. Manusia mana yang memakan daging anaknya setelah anaknya mati?Berapa banyak air mata yang benar-benar dia teteskan dengan tulus untuk putranya?Bagaimana mungkin aku tidak membenci orang seperti itu?Aku merekam siaran langsung itu sebagai bukti dan menelepon Soraya.Suara Soraya sedikit serak karena baru saja selesai live."Ada apa telepon aku? Ingin memohon aku kembali kepadamu? Aku sekarang terkenal, jadi kamu ingin bersama denganku lagi? Jangan harap. Kita sudah bercerai. Jangan telepon aku lagi! Mengganggu, tahu nggak!"Ibuku tidak tahan lagi mendengarkannya. Dia meraih ponselku dan berteriak, "Soraya, urat malumu sudah putus? Kamu sudah membunuh anakmu sendiri. Tapi kamu malah tega-teganya memutar balik fakta dan memanfaatkannya u

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Kasih Ibu, Dosa Ibu   Bab 6

    Soraya ditangkap polisi.Sebulan sebelumnya, aku telah menyerahkan rekaman CCTV di ruang tamu kepada polisi dan meminta pengacara untuk menuntut Soraya atas pidana kelalaian yang menyebabkan kematian.Aku tidak akan pernah lupa betapa remuknya hatiku saat pertama kali melihat video ini.Dalam video tersebut, Soraya menggendong Keke dan menghiburnya dengan lembut, menyuapinya kue stroberi.Anakku duduk di lantai sendirian, memegang robot Gundam yang baru kubelikan.Melihatnya seperti ini, Soraya memarahinya tanpa perasaan. "Masih belum mau mengaku salah di depan Mama? Kamu mem-bully adikmu di sekolah!"Keke di samping menatap Leo dengan wajah bangga.Leo berlari dan membanting kue stroberi di lantai sambil berteriak, "Anak jahat! Kamu bukan adikku! Cuma aku anak ibuku! Kembalikan ibuku!"Keke menangis keras dan Soraya menarik lengan Leo, melemparkannya ke balkon dan mengunci pintu.Leo memukul-mukul pintu kaca balkon dan menangis tanpa henti, tapi Soraya pura-pura tidak mendengar dan ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Kasih Ibu, Dosa Ibu   Bab 7

    Dunia ini memiliki hukum karma. Aku menunggu untuk melihat seperti apa akhir nasibnya.Seperti yang sudah kuduga, nama Soraya kembali muncul di media sosial satu bulan kemudian."Mengejutkan! Ibu pembunuh membunuh anak kecil lagi!""Betapa kejamnya seorang wanita ini!"Kali ini, Soraya mendorong Keke dari tangga dengan tangannya sendiri, menyebabkan Keke jatuh dan dirawat dalam kondisi koma.Kabarnya, Keke tidak senang Soraya menjadi ibu tirinya. Mereka bertengkar di tangga, dan Soraya mendorongnya dari tangga saat akal sehatnya dilahap amarah.Aku menelepon mantan ibu mertuaku untuk mencari tahu cerita lengkapnya.Ternyata, Soraya sejak hamil dan mengajukan pembebasan bersyarat, Ferdy berubah dan merasa dia hanya sebuah beban. Soraya dulu masih bisa menghasilkan uang dari live, tapi kini reputasinya hancur. Tidak ada yang menerimanya lagi.Mereka berdua bertengkar sepanjang hari. Ferdy bahkan sampai memukul Soraya beberapa kali.Tapi Soraya terlalu mencintainya. Dia akhirnya mengancam

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16

Bab terbaru

  • Kasih Ibu, Dosa Ibu   Bab 7

    Dunia ini memiliki hukum karma. Aku menunggu untuk melihat seperti apa akhir nasibnya.Seperti yang sudah kuduga, nama Soraya kembali muncul di media sosial satu bulan kemudian."Mengejutkan! Ibu pembunuh membunuh anak kecil lagi!""Betapa kejamnya seorang wanita ini!"Kali ini, Soraya mendorong Keke dari tangga dengan tangannya sendiri, menyebabkan Keke jatuh dan dirawat dalam kondisi koma.Kabarnya, Keke tidak senang Soraya menjadi ibu tirinya. Mereka bertengkar di tangga, dan Soraya mendorongnya dari tangga saat akal sehatnya dilahap amarah.Aku menelepon mantan ibu mertuaku untuk mencari tahu cerita lengkapnya.Ternyata, Soraya sejak hamil dan mengajukan pembebasan bersyarat, Ferdy berubah dan merasa dia hanya sebuah beban. Soraya dulu masih bisa menghasilkan uang dari live, tapi kini reputasinya hancur. Tidak ada yang menerimanya lagi.Mereka berdua bertengkar sepanjang hari. Ferdy bahkan sampai memukul Soraya beberapa kali.Tapi Soraya terlalu mencintainya. Dia akhirnya mengancam

  • Kasih Ibu, Dosa Ibu   Bab 6

    Soraya ditangkap polisi.Sebulan sebelumnya, aku telah menyerahkan rekaman CCTV di ruang tamu kepada polisi dan meminta pengacara untuk menuntut Soraya atas pidana kelalaian yang menyebabkan kematian.Aku tidak akan pernah lupa betapa remuknya hatiku saat pertama kali melihat video ini.Dalam video tersebut, Soraya menggendong Keke dan menghiburnya dengan lembut, menyuapinya kue stroberi.Anakku duduk di lantai sendirian, memegang robot Gundam yang baru kubelikan.Melihatnya seperti ini, Soraya memarahinya tanpa perasaan. "Masih belum mau mengaku salah di depan Mama? Kamu mem-bully adikmu di sekolah!"Keke di samping menatap Leo dengan wajah bangga.Leo berlari dan membanting kue stroberi di lantai sambil berteriak, "Anak jahat! Kamu bukan adikku! Cuma aku anak ibuku! Kembalikan ibuku!"Keke menangis keras dan Soraya menarik lengan Leo, melemparkannya ke balkon dan mengunci pintu.Leo memukul-mukul pintu kaca balkon dan menangis tanpa henti, tapi Soraya pura-pura tidak mendengar dan ke

  • Kasih Ibu, Dosa Ibu   Bab 5

    Sejak aku melihatnya bersanding bersama Ferdy, aku menyadari betapa berbahayanya mantan pacar yang masih dicintai. Aku telah menjadi badut selama bertahun-tahun.Melihat dia menjual kesedihan demi mendapat hadiah dari penonton live, hatiku terasa pilu. Manusia mana yang memakan daging anaknya setelah anaknya mati?Berapa banyak air mata yang benar-benar dia teteskan dengan tulus untuk putranya?Bagaimana mungkin aku tidak membenci orang seperti itu?Aku merekam siaran langsung itu sebagai bukti dan menelepon Soraya.Suara Soraya sedikit serak karena baru saja selesai live."Ada apa telepon aku? Ingin memohon aku kembali kepadamu? Aku sekarang terkenal, jadi kamu ingin bersama denganku lagi? Jangan harap. Kita sudah bercerai. Jangan telepon aku lagi! Mengganggu, tahu nggak!"Ibuku tidak tahan lagi mendengarkannya. Dia meraih ponselku dan berteriak, "Soraya, urat malumu sudah putus? Kamu sudah membunuh anakmu sendiri. Tapi kamu malah tega-teganya memutar balik fakta dan memanfaatkannya u

  • Kasih Ibu, Dosa Ibu   Bab 4

    "Aku nggak peduli! Tante, aku mau agar-agar! Beli agar-agar sekarang!"Soraya menatapnya dengan malu, lalu melirik para kerabat yang hadir. Dia menundukkan kepala dan berkata kepada Keke, "Iya Sayang, Tante belikan kamu agar-agar sebentar lagi. Setelah pemakaman Leo selesai, oke?"Keke tidak mau mendengarkan dan terus menangis. "Nggak! Aku mau makan agar-agar sekarang! Leo nakal, dia sudah meninggal, kenapa masih mau mencuri mamaku lagi! Aku nggak mau pergi ke pemakamannya!"Soraya hanya bisa berkata malu-malu kepadaku, "Kinan, aku antar Keke beli agar-agar dulu, ya. Sebentar saja. Pemakamannya tolong ...."Tamparan dari ibunya sendiri menyela kata-katanya. Wanita tua itu menangis dan mengumpat sambil menudingkan jarinya kepada Soraya."Kamu manusia atau bukan? Bisa-bisanya aku membesarkan anak perempuan sepertimu?""Aku sejak awal nggak setuju kamu berhubungan dengan Ferdy. Kinan itu anak baik. Kamu sudah menikah dengannya, kenapa kamu masih belum puas?""Kamu sudah membunuh anakmu se

  • Kasih Ibu, Dosa Ibu   Bab 3

    Suara gemetarku pecah, membuat tiga orang di ambang pintu membeku di tempat.Soraya melepaskan Keke dari gendongannya dengan wajah putih mengerikan. Dia berjalan ke balkon seperti orang yang kehilangan akal, sambil bergumam rendah."Nggak mungkin. Pagar ini sangat tinggi, mana mungkin Leo jatuh? Leo ... Leo? Mama pulang ....""Leo, ayo keluar ...."Dia bergegas ke balkon dan mencari-cari di sekeliling, lalu berlari mencari ke kamar anaknya.Tapi, sosok mungil itu saat ini terbaring di kamar mayat yang dingin. Mana mungkin dia ada di sini?"Kalian pasti bersekongkol untuk membohongiku."Soraya meraih lenganku dan mempertanyakan dengan wajah pucat pasi. Aku tahu jawaban apa yang dia harapkan. Tapi, aku saat ini hanya ingin dia merasakan kepedihan yang sama seperti yang kurasakan.Aku menyeretnya ke balkon dan menekannya ke pagar.Aku berteriak, "Bohong katamu? Leo jatuh dari sini tadi sore. Lantai delapan belas! Dia jatuh sampai berdarah-darah!""Kamu sedang mencarinya? Mayatnya sekarang

  • Kasih Ibu, Dosa Ibu   Bab 2

    Seorang polisi muda menepuk pundakku dengan iba. Dia mengatakan bahwa laporan autopsi tidak bisa keluar secepat itu. Dia menghiburku sebentar, lalu menyuruhku pulang lebih dulu.Saat itu tepat tengah malam. Aku kebetulan melewati alun-alun kota yang ramai. Semua orang merayakan datangnya libur panjang.Aku menatap sederet catatan panggilan keluar yang tidak dijawab di ponselku dan tiba-tiba merasa seolah dunia telah mencampakkanku.Ribuan jendela rumah bersinar terang. Tapi rumahku tidak lagi menjadi salah satunya.Di rumah, aku duduk dengan hampa di sofa ruang tamu, memeluk robot Transformer yang telah aku siapkan untuk anakku.Tidak ada lagi embusan napas anakku di rumah yang kosong ini.Bu Rani yang mengajar anakku di taman kanak-kanak menelepon dan berbicara dengan suara tercekat."Papa Leo, saya dapat kabar soal kecelakaan Leo ...."Wanita itu terisak tak terkendali. Hatiku terasa seperti dicabik-cabik. Bahkan orang asing lebih peduli pada anakku daripada istriku sendiri.Aku menc

  • Kasih Ibu, Dosa Ibu   Bab 1

    Karena putranya mendorong putri dari cinta pertamanya di taman kanak-kanak, dia mengurung putranya itu sendirian di balkon. Sementara dia membawa putri cinta pertamanya pergi bermain di luar.Tubuh mungil putranya menyusup jeruji pembatas balkon dan jatuh dari lantai 18, hancur berkeping-keping.Saat terjatuh, dia berteriak kepada ibunya minta diselamatkan.Tapi ibunya bahkan tidak menoleh padanya sama sekali.Saat itu hari Kamis sebelum libur panjang. Aku pergi bekerja seperti biasa. Putraku yang berusia tiga tahun memelukku dan tidak mau lepas."Papa, Papa besok libur?""Ya, Papa besok libur tiga hari. Kita bisa piknik bersama di pedesaan nanti!""Beneran? Kalau gitu, Leo nggak jadi beli Transformer. Leo cuma mau tinggal sama Papa di rumah selamanya!"Aku menggendong anakku di bahu, membuatnya kegirangan. Perasaanku menjadi lebih ringan.Kukira aku bisa hidup bahagia seperti ini selamanya. Aku saat itu belum tahu bahwa ini akan menjadi kali terakhir aku melihat anakku.Seluruh tubuhk

DMCA.com Protection Status