Share

Bab 18

Penulis: Rere Hana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Kok kamu jadi kesel gini sih, tadi pagi nggak apa-apa, kenapa sekarang jadi serius gini." Tanya Zaky.

"Aku kan sudah bilang ky, aku kalau menyangkut masalah kuliah aku nggak bisa santai. Aku mau serius. Karena aku nggak mau mengecewakan orang tua ku, dengan memberikan hasil yang jelek." 

"Jadi aku harus berusaha keras, untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan menjadi kebanggaan orang tua ku."

"Kamu paham kan dengan apa yang aku bilang." Jelaskan dengan panjang lebar seraya menatap matanya dengan serius.

"Aku nggak bisa terus bercanda kalau menyangkut kuliah ku, terus apa tadi selama kuliah berlangsung apa yang kamu lakukan? Hanya bercanda terus dan mengganggu Mey."

"Apa tadi kamu tau apa saja yang dijelaskan pak Eki?" Tanyaku

"Sepertinya kamu terlalu fokus pada Mey." Jawabku sambil pergi meninggalkan Zaky di lorong kampus.

Aku pun l

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kasih Berujung Luka    Bab 19

    POV Zaky"Aku akan terus menunggu sampai ia membukakan pintu untuk ku, meski aku harus bermalam di luar pun, aku tak perduli." Ucapku meyakinkan diriku.Aku terus menunggu nya, aku melihat dia tengah menengokku dari dalam lewat jendela.Pokoknya aku harus bertahan sampai dia mau menerima aku.Saat aku melihat jam ternyata waktu sudah malam dan menunjukkan pukul 12 malam.Terdengar suara pintu terbuka."Akhirnya dia mau membukakan pintu nya." Ucapku dalam hati."Kamu itu ya, keras kepala sekali sih, aku kan sudah bilang kamu pulang saja, kenapa masih disini." Ucapnya dengan nada sedikit kesal.Aku pun berjalan ke arahnya namun tiba-tiba badanku sudah tak kuat menahan rasa dingin dan akhirnya pandangan ku pun gelap."Astaga, kamu kenapa? Badan kamu panas sekali. Kamu ini bandel banget, j

  • Kasih Berujung Luka    Bab 20

    POV ZakyAku akhirnya pulang ke rumah, dan memasuki kamar tanpa menyalakan lampu kamar, aku tidur dalam kegelapan.Aku selalu memandangi layar hp dan berharap Mecca mau menelpon ku.Hingga aku tertidur.POV MeccaHari ini pak Eki tak masuk kampus, jadi aku memutuskan untuk pergi ke tempat yang kemarin sudah aku cari alamatnya."Mey, aku udah cari alamat dimana kita akan mencari bahan riset kita, apa kamu mau ikut?" Ajakku pada Mey."Iya pasti dong, kita kan satu kelompok." Jawab Mey seraya menyimpan tangannya di atas pundakku."Oh ya, kemana c Zaky, tumben dia nggak ada?" Tanya Mey padaku."Dia lagi sakit, aku sengaja nggak ngajak dia, aku mau dia pulih dulu baru bisa gabung di kelompok kita, boleh kan?" Jawabku seraya bertanya pada Mey."Oh begitu, ya gapapa sih,

  • Kasih Berujung Luka    Bab 21

    Zaky Praditya ErlanggaPagi hari aku terbangun, namun tak ada kabar dan telpon dari Mecca."Sebegitu marahkah dia hingga tak ada keinginan untuk menelpon ku balik." Gerutuku. Aku mendengus kesal seraya mengacak-acak rambutku.Aku menatap jam, dan jam menunjukkan pukul tujuh pagi. Aku harus segera bersiap ke kampus, dan bertemu dengan Mecca.Aku pun bergegas mandi dan bersiap untuk pergi, kali ini aku pergi memakai motor sport aku, yang sudah lama tak terpakai.Aku pergi dan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Hingga aku bisa secepatnya sampai di kampus.Akhirnya aku sampai di kampus, dan saat aku memarkirkan motorku, aku berpapasan dengan Mecca yang berboncengan dengan Mey dan baru saja datang.Aku memutuskan untuk menunggu nya. Dia pun memarkirkan motornya di sebelahku."Kamu dari mana, kenapa telponku

  • Kasih Berujung Luka    Bab 22

    Waktu berjalan hingga tak terasa sudah seminggu, mereka saling berdiam tak saling mengobrol dan menyapa."Hey, boleh aku tanya sesuatu?" Tanya Mey pada Mecca"Tanya apa?" Ucap Mecca dengan fokus pada bukunya."Kamu dan Zaky, baik-baik saja kan, maksudnya hubungan kalian baik-baik saja kan? Soalnya aku lihat, kalian sudah seminggu ini tidak saling mengobrol atau pun menyapa." Tanya Mey pada Mecca dengan nada serius."Aku sudah putus." Jawab Mecca tanpa menoleh pada Mey dan masih fokus dengan apa yang Mecca kerjakan.Tak sengaja obrolan itu didengar Zaky, yang baru masuk kelas."Serius?" Tanya Mey peda Mecca. Namun Mey yang akan menjawab tiba-tiba melihat Zaky. Lalu ia memalingkan wajahnya dan kembali fokus pada tugasnya."Ky, bener kamu sama Mecca udah putus?" Tanya Mey pada Zaky."Emang kamu dengar itu dari mana?" Tan

  • Kasih Berujung Luka    Bab 23

    Sekarang mungkin waktu yang tepat bagi Zaky, untuk mengobrol dengan Mecca."Mecca …""Apa benar, kamu di jodohkan? Lalu bagaimana dengan aku?" Tanya Zaky dengan serius pada Mecca."Aku kan sudah bilang, kita kesini untuk membahas tugas kelompok bukan yang lain." Sangkal Mecca seraya fokus pada buku."Mecca, lihat aku!!! Tolong jawab pertanyaan ku, apa susahnya menjawab iya atau tidak?" Tanya Zaky."IYA!!!""Puas?""Jadi sekarang kamu, jangan bertanya lagi, karena aku sudah menjawab nya." Jawab Mecca."Tapi…"Mendengar Zaky yang terus bertanya terus di luar pembahasan tugasnya. Membuat Mecca geram, dan memutuskan untuk pergi.Mecca pun membereskan bukunya."Aku sudah malas buat kerja kelompok. Kalau sudah diluar pembaha

  • Kasih Berujung Luka    Bab 24

    Setelah tiga hari Mecca tak hadir di kampus karena izin, begitu pula dengan Zaky dua pun sudah berhari-hari tak ada kabar.Lalu Mey dan Andri memutuskan untuk menjenguk Zaky."Ndri, kamu mau nggak nganterin aku buat nengok si Zaky, dia kan udah berhari-hari nggak masuk kuliah." Ucap Mey pada Andri."Oke, dengan senang hati." Jawab Andri dengan tersenyum."So sweet banget sih kamu. Huuekkk." Ucap Mey.Mereka pun pergi ke rumah Zaky. Namun saat mereka menjenguk Zaky, mereka terkejut melihat kondisi Zaky yang tengah mabuk-mabukan."Ya ampun Ky, kamu…" ucap Mey dengan tak berani mendekati Zaky."Kamu mending suruh Mecca kesini deh, siapa tau dia baikan kalau liat Mecca." Saran Andri."Aku coba telpon dia ya." Ucap Mey seraya menghubungi Mecca."Hallo Mecca, kamu dimana? Kamu bisa kerumah

  • Kasih Berujung Luka    Bab 25 Kehancuran hidup Mecca

    Zaky terus mendekat Mecca, dan semakin dekat membuat rasa takut Mecca padanya semakin kuat."Apa kamu tahu, aku sangat mencintaimu, aku selalu menjaga hasrat ku selalu ku tahan dan ku pendam, aku selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk mu, agar kau merasa nyaman dengan ku, tapi apa, kamu selalu dan selalu menguji kesabaran ku." Ucap Zaky seraya terus mendekati Mecca dengan manik coklatnya yang mengancam.Zaky pun akhirnya lepas kendali, dia mendekap Mecca, mencium paksa Mecca dengan penuh nafsu, Mecca terus mencoba kabur, namun kekuatan Zaky sangat kuat, hingga Mecca tak bisa menahan tubuh Zaky.Zaky membuka paksa baju Mecca dengan merobek baju Mecca. Mecca menangis dan menyadarkan Zaky. Namun Zaky sudah terlanjur menuruti nafsunya.Hingga dia merobek semua yang di kenakan Mecca, Zaky terus menyusuri tiap lekukan tubuh Mecca, dan ia pun membuka semua baju yang ia pakai, hingga Zaky pun telan

  • Kasih Berujung Luka    Bab 26

    Zaky Praditya ErlanggaAku terbangun, dan melihat Mecca sudah tidak ada di tempat tidur nya.Aku kaget dan langsung mencarinya kemana-mana."Mecca… Mecca...Mecca…" panggil ku seraya mencarinya.Lalu suster pun datang."Sus, pasien disini kemana ya?" Ucapku pada suster itu."Maaf, aku baru masuk, dan ini mau mengantar makanan dan obat untuk pasien." Jawab suster itu.Suster itu langsung menghubungi pihak RS untuk mencari Mecca."Dok, pasien tidak ada di kamar." Ucap suster itu pada dokter."Tidak ada gimana?" Tanya Aulia."Kamu itu gimana sih, sampai nggak tau dia pergi. Kami tau kan dia baru saja di operasi." Ucap Aulia pada Zaky, dengan nada marah."Aku tadi ketiduran, lalu pas bangun dia sudah tidak ada disana. Dan sepertinya dia memakai ja

Bab terbaru

  • Kasih Berujung Luka    Bab 41

    Hasil tes DNAZaky yang mendapat telepon dari laboratorium"Halo selamat siang pak? Saya dari medical lab, mau memberi tahu bahwa hasil tes anda telah keluar, anda bisa mengambil nya sekarang?" Ucap dari pihak medical lab.Zaky bergegas ke pergi ke medical lab untuk mengambil hasilnya.Setelah sampai dia langsung mengambil hasil"Mba, saya mau mengambil hasil lab, atas nama Zaky." Ucap Zaky"Oh baik pak, saya akan bawakan hasilnya, mohon tunggu sebentar." Ucap suster disana.Setelah beberapa saat akhirnya hasil lab nya datang."Ini pak, hasil laboratorium nya, dan bapak bisa lihat." Ucap suster seraya memberikan amplop besar yang berisi hasil laboratorium."Terimakasih." Ucap Zaky seraya pergiDi dalam mobil Zaky yang penasaran dengan hasilnya, dia langsung membuka isi amplop besar itu dan melihat hasilnya.Betapa terkejutnya Zaky, setelah melihat hasilnya ternyata…

  • Kasih Berujung Luka    Bab 40

    Setelah mereka sampai di rumah, mereka langsung beristirahat, Riki yang tengah lelah dan belum sempat istirahat, namun Riki menyempatkan mengingatkan Mecca untuk makan terlebih dahulu."Humaira, apa kamu sudah makan?" Tanya Riki seraya membantu membereskan barang-barang."Iya tadi siang saja mas. Mas udah makan belum?" Jawab Mecca seraya bertanya balik padanya."Iya sudah kamu mau makan sama apa? Biar mas keluar buat beli makanan. Lagi pula mas juga sama belum makan, tadi pas beres kerja mas kan langsung siap-siap jemput kamu sayang." Jawab Riki."Iya mas, apa aja. Gimana mas aja mau beli makanan apa." Jawab Mecca seraya membereskan tempat tidur dan menidurkan Riko."Iya sudah, mas keluar dulu ya beli makanan. Assalamualaikum." Pamit Riki yang keluar hendak membeli makanan."Waalaikumsalam." Jawab Mecca.Riki pun keluar dan pergi membeli makanan untuk makan malam bersama Mecca, karena sedari siang Riki memang belum makan. Lalu ia memu

  • Kasih Berujung Luka    Bab 39

    Waktu berlalu hingga tak terasa sudah hampir satu bulan Mecca tinggal bersama orangtuanya.Dan kondisi Mecca yang tengah pulih, ingin kembali tinggal bersama suaminya.Begitu pula suaminya, ia sudah rindu untuk tinggal bersama Mecca terlebih lagi sekarang dia sudah mempunyai bayi."Assalamualaikum, Humaira." Sapa Riki lewat telepon."Waalaikumsalam mas." Jawab Mecca."Gimana kabarnya?" Tanya Riki."Alhamdulillah mas, saya sudah berangsur pulih. Mas sendiri apa kabar? Kenapa pas malam nggak kesini?" Tanya Mecca."Iya ni, kemarin-kemarin kerjaan mas banyak banget, jadi pas pulang capek banget, jadi suka langsung tidur, maafin mas ya nggak ngabarin kamu, dan nggak kesana." Jawab Riki."Iya mas gapapa, aku perlu pulang sekarang nggak mas, biar mas ada yang ngurusin juga, lagian aku kan udah pulih, iya Alhamdulillah sudah mulai bisa ngurus bayi." Ucap Mecca pada Riki yang khawatir dengan Riki."Emang beneran kamu sudah

  • Kasih Berujung Luka    Bab 38

    POV ZakyPagi ini aku telah siap untuk menemui Mecca, mudah-mudahan dia mau menerima aku. Tapi sebelum itu aku harus menyiapkan kado bingkisan untuk bayi Mecca.Saat di perjalanan ke rumah Mecca aku mampir ke toko baju bayi dan membeli barang untuk di hadiahkan kepada bayinya Mecca."Aku harus beli apa ya, aku bingung sekali." Ucapku seraya melihat-lihat barang."Maaf kak, mau cari apa ya? Bisa saya bantu?" Tawar pramuniaga disana."Ini aku lagi nyari buat hadiah, pa… maksudku sahabatku, dia baru lahiran dan aku ingin memberikan sesuatu yang sangat bermanfaat dan bisa digunakan dengan waktu yang lama, kira-kira apa ya?" Ucapku yang tengah bingung seraya melihat sekeliling."Oh banyak banget kak, kakak mau apa aja. Disini ada stroller, ini sangat bermanfaat banget kak, dan bisa dipakai sampai usia anak 2 tahun kak, atau kakak mau barang yang lain bisa aku carikan." Tawar pramuniaga toko."Oh, ini ya. Ini juga bisa dipakai dari b

  • Kasih Berujung Luka    Bab 37

    Sore harinya, setelah selesai bekerja. Riki langsung pulang dan beristirahat sejenak, di rumah. Ia kini tinggal sendiri untuk sementara waktu. Selama masa pemulihan Mecca seusai melahirkan. Dia merasa kesepian di rumah. Lalu Riki memutuskan untuk pergi mandi dan bersiap untuk pergi ke rumah mertuanya untuk menemui istri dan anaknya.Saat Riki hendak pergi mandi tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.Tok….tok...tok…Riki beranjak dan berjalan menuju pintu untuk membukakan pintu."Eh saya kira siapa? Ada apa kak?" Tanya Riki pada kakak sepupu nya. Ternyata yang datang itu kakak sepupu nya."Kamu mau pergi ke rumah mertuamu?" Tanya kakak sepupu nya."Iya kak, emang kenapa?" Jawab Riki seraya bertanya balik pada kakak sepupu nya."Iya kalau mau kesana aku sama istriku ikut ya, sekalian mau liat bayi kamu." Jawab kakak sepupu, rupanya kakak sepupu nya ingin ikut pergi menemui Mecca dan menengok bayinya."Ia kak, ini

  • Kasih Berujung Luka    Bab 36

    Semalaman Mecca dan Riki terjaga, karena malam ini malam pertama mereka mempunyai bayi. Hingga pagi hari pun tiba, bidan datang dan memberikan sarapan, terlebih dahulu bidan menyuruh Mecca untuk mandi terlebih dahulu, bidan sudah menyiapkan air hangat untuk Mecca mandi."Bu, ini sarapan pagi nya, Bu saya sudah menyiapkan air hangat untuk ibu mandi terlebih dahulu." Ucap bidan pada Mecca.Lalu Mecca beranjak untuk mandi dan di bantu Riki untuk berjalan menuju kamar mandi.Setelah Mecca mandi dan berpakaian, Riki menyuapi Mecca. Lalu orangtua Mecca datang."Assalamualaikum.""Wah, kamu udah mandi nak?" Tanya mamanya Mecca."Iya ma." Ucap Mecca seraya tersenyum."Gimana, kata bidan pulang kapan? Kamu udah di tanyain?" Tanya mamanya Mecca."Kata bidan, hari ini juga udah boleh pulang mah, oh iya ma, mana papah?" Jawab Riki seraya bertanya kepada Mama Mecca."Iya papa tadi cuma sampai depan terus pulang lagi, soalnya ma

  • Kasih Berujung Luka    Bab 35

    Setelah makan beberapa suap, Mecca hendak ke kamar mandi karena dia ingin buang air kecil.Saat di kamar mandi Mecca melihat bercak darah di celana dalamnya."Bu, aku tadi melihat ada bercak darah di celana dalam?" Tanya Mecca seraya berjalan."Iya Bu, memang dari tadi juga sudah ada bercak darah itu, sekarang gimana mules nya makin sering?" Tanya bidan"Iya Bu, makin sering." Jawab Mecca yang sedang meringis."Iya sekarang ibu tunggu saja di ruang bersalin, ibu lakukan posisi ini ya." Ucap bidan itu seraya mencontohkan posisi yang harus dilakukan Mecca.Setelah itu Mecca melakukan apa yang disuruh bidan. Dan bidan itu keluar dari ruangan bersalin.Tak berapa lama, keluar banyak cairan putih dari alat vital Mecca, Riki yang kaget langsung pergi memanggil bidan untuk melihat kondisi Mecca."Bu, ada cairan putih keluar." Ucap Riki yang tengah khawatir."Baik pak, saya cek dulu ya, kemungkinan itu air ketuban yang sud

  • Kasih Berujung Luka    Bab 34

    Setelah beberapa lama berbincang, dan waktu sudah larut mereka pun pulang."Terimakasih ya atas jamuan nya." Ucap Eka seraya tersenyum."Santai saja bro, kapan-kapan main lagi kesini ya. Jangan kapok ya maen kesini." Ucap Riki pada Eka."Gue pamit dulu ya.""Kak, kami pamit pulang dulu ya, kapan-kapan main dong ke rumah." Ucap Eka seraya pamit pada Riki dan Mecca."Iya insyaallah, nanti kita main kesana, aku mau main kesana itu takut Lo nya kagak ada, secara kan Lo orang sibuk." Jawab Riki."Ya Lo, telepon dulu kali." Jawab Eka pada Riki."Yuk bro, aku pulang dulu assalamualaikum." Pamit Eka pada Riki dan Mecca seraya melajukan motornya."Waalaikumsalam warrahmahtullahi wabarokaatuh." Jawab Riki dan Mecca.Mereka pun kembali masuk kedalam rumah."Tidur yuk, aku ngantuk banget nih." Ucap Riki seraya berjalan menuju kamar tidur nya. Mecca mengunci pintu dan membereskan ruang tamu terlebih dahulu,

  • Kasih Berujung Luka    Bab 33

    Setelah berbincang dengan Aulia, Zaky terdiam mengingat apa yang dikatakan oleh Aulia.🌸Flashback 🌸"Apa Mecca sudah menikah seminggu yang lalu, dan dia sekarang sedang hamil?" Tanya ucap Aulia dengan terkejut."Apa mungkin dia …?" Tanya Aulia yang menggantung."Apa?" Ucap Zaky."Saat aku mengoperasi Mecca, aku melihat begitu banyak sperma yang masuk kedalam tubuh Mecca, dan operasi untuk membuat dua virgin kembali tidak bisa menutup kemungkinan dia tidak hamil, jadi meskipun dia tidak menikah dengan laki-laki lain, dia masih besar kemungkinannya untuk hamil anak kamu." Jelas Aulia.🌸🌸🌸Dengan perkataan Aulia itulah yang membuat Zaky termenung, dan berpikir bahwa yang di kandung Mecca adalah anak Zaky."Apa benar yang dikatakan Aulia, apa Mecca sedang mengandung anak aku, jika itu benar, bagaimana aku bisa membuktikan itu." Pikir Zaky"Aku sudah berjanji, aku tidak akan datan

DMCA.com Protection Status