Neilsen meraba dengan tangannya, cairan yang berwarna merah terang itu membuatnya merasa sedikit malu. Dengan cepat dia bangkit berdiri, lalu pergi ke kamar mandi, menyucinya dengan membasuh menggunakan air dingin, dan pada saat itu juga, Santo Song mengetuk pintu masuk."Tuan Neilsen, di rumah yang lama telah ....""Keluar!" Neilsen dengan suara dingin berkata, suaranya itu membuat Santo Song terkejut."Tuan Neilsen?"Santo Song jarang sekali melihat Neilsen menunjukkan emosinya seperti ini, awalnya dia hanya ingin pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya, kemudian mendengar Neilsen bersuara."Lebih baik kamu keluar sekarang juga! Jika kamu melihat ke mana-mana dan melihat sesuatu yang seharusnya tidak harus kamu lihat, saya menginginkan kedua bola matamu!"Kalimat itu langsung membuat Santo Song tidak berani melangkah masuk lagi, dia ingin melihat sekeliling hal apa yang tidak boleh dilihat oleh dirinya, tapi dirinya juga t
Tidak ingin membantah Nyonya Huo, Neilsen memiliki sedikit kesalahan, tapi hal ini juga yang membuat Neilsen menjadi semakin lebih berhati-hati."Nyonya Huo, jika ada masalah bisa dijelaskan, masalah ini benar-benar tidak seperti perbuatan Keluarga Huo."Neilsen menghormarti keluarga Huo, dia yakin orang-orang dalam keluarga Huo tidak mungkin melakukan sesuatu yang tidak ada dasarnya.Kalimat ini sedikit memalukan Nyonya Huo. Wajahnya memerah, dia menghela napas dan berkata."Karakter apa yang masih dimiliki oleh keluarga Huo? Jika bukan karena putus asa, saya sebagai Nyonya juga tidak mungkin tidak mau punya muka melakukan hal ini. Masalah ini tidak diketahui sedikitpun oleh Timothy Huo, semuanya dilakukan olehku sendiri, dan aku masih melakukannya, berharap Tuan Neilsen tidak akan bermasalah dengan Timothy Huo. Keluarga Huo juga hanya sebuah jari kelingking ini saja."Bicara sampai di sini, Nyonya Huo menghela napas. Neilsen mendengar s
Selesai bicara, Neilsen membalikan badan pergi tanpa menengok lagi. Santo Song tertegun di tempat. Apa yang terjadi dengan Neilsen? Wanita yang baru saja tiba di Manado berapa belas hari, membuat dia begitu emosi? Istrinya pada tahun itu tidak ada yang membuat Neilsen begini lepas kendali, tapi ini Kelselyn dapat membuatnya seperti ini? Dia hanya bicara beberapa kalimat tentang wanita ini, Neilsen mau supaya dia langsung mengundurkan diri?Santo Song merasa sedih, dia telah bekerja dengan Neilsen selama 5 sampai 6 tahun, ini adalah kali pertama melihat Neilsen begitu serius menyuruhnya untuk mengundurkan diri, hanya dikarenakan satu orang wanita ini, tapi tidak peduli sesedih apapun dirinya, Santo Song masih mengikutinya."Tuan Neilsen, maafkan saya, saya akui saya bersalah."Neilsen sendiri tahu nada bicaranya tidak enak, tapi perasaannya terhadap Rossa mau seperti apa dikatakan. Dia menghela napas, naik mobil, langsung duduk di kursi belakang, masih deng
"Rossa! Rossa, aku di sini!"Neilsen melaju dengan cepat dan memeluk Rossa dengan erat, tetapi dia masih menangis dan berteriak, bahkan meninju dan menendang Neilsen."Neilsen, kamu begitu kejam! Ini anak kita! Bagaimana kamu bisa melakukan ini padaku?"Air mata Rossa membanjir seperti gerbang air yang terbuka, langsung membasahi pakaian Neilsen."Rossa, buka matamu, lihat aku, kamu sedang bermimpi! Bangun segera!""Jangan! Sakit! Sakit! Sakit! Aku terbakar! Siapa yang akan menyelamatkan aku dan anakku?"Mendorong dirinya dari Neilsen, memeluk dirinya sendiri dengan erat, tetapi tangannya secara tidak sadar melindungi perutnya, seperti ketika kebakaran lima tahun yang lalu. Hati Neilsen tiba-tiba terasa sedih. Lima tahun yang lalu dia tidak melihat kejadian kebakaran yang dialami Rossa, tetapi sekarang melihat hal ini, dia merasa hatinya hancur berkeping-keping. Apakah dia berjuang dalam api lima tahun yang lalu dan tidak ada yan
Awalnya Neilsen ingin menggunakan masalah merawat Wandy untuk menahan Rossa supaya tetap tinggal, sekarang mendengar Simon berkata begini, Neilsen berpikir dirinya sangat brengsek. Jangan bilang anaknya sendiri tidak mengenalinya, jika demikian, Neilsen akan merasa jijik bahkan pada dirinya sendiri!Neilsen menepuk pundak Simon sambil berkata. "Terima kasih, Simon, kamu telah membuatku memahami hal ini.""Nona Kelselyn yang ada di dalam itu, apakah Tuan Neilsen berencana menjadikannya sebagai istri?" Simon bisa melihat bahwa perasaan Neilsen terhadap Kelselyn berbeda dari yang lain, jadi dia bertanya dengan santai.Neilsen berkata."Wandy adalah anakku, anak kandungku! Tapi Kelselyn adalah ibu kandung Wandy, jadi menurutmu aku bisa apa?"Simonti ba-tiba tertegun. Simon tahu bahwa Neilsen pernah menikah sekali, tetapi semua orang di Manado juga tahu bahwa Neilsen tidak mencintai Rossa."Jadi Kelselyn adalah simpananmu da
"Rossa, bukankah hanya jika aku mati, kamu baru akan melihat padaku? Bukankah hanya jika aku menanggung rasa sakit yang sama denganmu, kamu baru percaya bahwa dalam hatiku ada kamu? Jika ini yang kamu inginkan, aku akan memberikan hidupku padamu!"Setelah Neilsen selesai bicara, ia mengangkat belatinya dan menancapkan benda itu di jantungnya.'Jleb', suara dari sebuah besi yang menancap ke kulit terdengar bergema dan nyaring di tempat latihan yang begitu sepi. Rossa menghentikan langkahnya, hatinya langsung menegang.Tidak! Tidak mungkin!Neilsen adalah seseorang yang sangat mencintai hidup, bagaimana mungkin dia melukai dirinya sendiri? Tetapi langkah kaki Rossa seperti dituangi timah, dia tidak bisa mengangkatnya lagi.Tepian mata Rossa terasa mengganjal dan tidak nyaman, cairan hangat dengan cepat mengalir dari sana. Perasaan cinta dan benci waktu itu sekarang berkumpul dan bersarang di dadanya, seperti akan meledak. Rossa tidak berani
Wandy memandang Rossa dan memalingkan wajah. Wandy tidak tahu apa yang terjadi, dia hanya tidak ingin Neilsen meninggal."Mami, maafkan aku."Suara Wandy sangat rendah, hampir tidak terdengar, namun Rossa masih bisa mendengarnya. Rossa merasa agak tertekan. Wandy adalah anak yang baik dan cerdas, dia memiliki hubungan baik dengan Ryu, dia pasti melakukan ini demi Ryu, kan? Tentu saja bukan karena ia tahu identitas Neilsen lantas berbuat begini, kan?Perasaan Rossa tidak begitu baik, tapi melihat tatapan anaknya yang menyesal dan terkesan menyalahkan diri sendiri, Rossa maju kedepan selangkah dan mengusap kepalanya, ia berkata. "Tidak apa-apa, mami hanya tidak menyangka kamu bisa begitu baik hingga rela berkorban demi ayah Ryu."Ketika mendengar bahwa golongan darah Wandy juga AB rhesus negatif, Ryu merasa benar-benar senang."Baguslah, Bos! Kita memang benar-benar saudara, bahkan golongan darah saja sama. Nanti aku akan memberit
Rossa mundur pelan-pelan, ia tidak ingin mengganggu Wandy. Wandy sebenarnya adalah anak yang introvert, meskipun ia cepat paham akan berbagai hal, tapi ia tidak mudah berteman dengan orang lain, kecuali Wandy berpikir orang tersebut penting, maka Wandy akan baik terhadap orang itu.Meskipun tahu kasih sayang Wandy terhadap Ryu tidak biasa, tapi Wandy tidak menyukai Ryu dari waktu ke watu, membencinya, membuat Rossa tidak menyadari pengaruh Ryu terhadap Wandy.Seperti sekarang, saat dimana Rossa melihat Wandy menyelimuti Ryu dengan hati-hati, kemudian membungkuk dan melepaskan sepatu Ryu. Rossa mengerutkan dahi ketika tahu Ryu tidak memakai kaos kaki. Wandy memindahkan kedua kaki Ryu ke atas tempat tidur, menarik selimut untuk menyelimuti kedua kakinya.Rossa tidak tahu harus mengeluarkan reaksi seperti apa. Menghentikannya? Atau membiarkannya seperti ini? Wandy dan Ryu tidak akan bisa bersama untuk waktu yang lama.Selama Neilsen bersedia menyelam
"Ada apa ini?"Akibat suara dari luar ruangan, Rossa terbangun, lalu dia ke luar dan menanyakan apa yang terjadi. Setelah mendengar terjadi sesuatu dari kamar Cerry, Rossa langsung datang ke sana dengan cepat.Dia tidak terlalu peduli jika itu adalah hal normal, tapi jika itu berurusan dengan Cerry, dia tidak dapat menahannya. Saat Rossa datang untuk bertanya, Wandy langsung menangis,"Mami, aku digertak oleh wanita jahat itu! Mami!"Suara Wandy sekejap membuat Rossa kaget, lalu dia dengan cepat maju ke depan menembus keramaian dan melihat wajah Wandy memar dan merah. Raut wajah Rossa tiba-tiba berubah."Siapa yang melakukan ini! Siapa!"Dari kecil hingga sekarang, dia tidak pernah memukul anaknya. Siapa di dunia ini yang berani, dan membuat anaknya menjadi seperti ini? Neilsen sedikit tertekan saat melihat Rossa datang."Ros, biarkan aku yang mengurus ini. Kamu sekarang kembalilah dulu."Rossa melihat ada Neilsen dan Nyonya Besar di sana. Mata Nyonya Besar mengelak dan malu. Dia meng
Nyonya Besar juga tidak mau menunda, dia langsung mengikuti Neilsen masuk ke dalam.Dokter memberikan Cerry perban kembali di lukanya. Jari Wandy cukup beracun, dia menusuknya di sayatan bekas operasi. Rasa sakitnya seperti orang tua Cerry melahirkan seorang bayi tanpa menggunakan anestesi.Semakin sakit rasanya, semakin membuat Cerry marah. Dia seperti tercebur ke dalam selokan dan diejek oleh seorang bocah tengik. Bagaimana ini bisa terjadi?"Di mana bocah tengik itu! Di mana! Bawa dia kemari, aku akan memotongnya!" Cerry merasa kesakitan dan mulai menangis.Para perawat tidak menghiraukan kata-kata Cerry, tapi kata-kata itu didengar oleh Neilsen yang baru saja memasuki pintu."Siapa yang ingin kamu potong?" Neilsen tiba-tiba muncul dan membuat Cerry kaget. Bahkan membuat para dokter dan perawat juga kaget, bahkan mereka merasa sangat gugup.Cerry adalah tamu keluarga Neilsen, tapi untuk hal seperti ini, seluruh rekan medis tidak tahu bagaimana menjelaskan semua ini ke Neilsen. Ter
Wandy melakukannya dengan sengaja! Lagipula kedua mata dia yang menyedihkan membuat perawat itu tidak dapat menolaknya."Bagaimana menurutmu? Saya pergi sebentar untuk memanggil dokter memeriksa bibi tadi. Kamu ke kamar mandi yang ada di dalam sana saja, tapi jangan kamu mengganggu dia ya. Emosi dia sangat tidak baik."Perawat dan Wandy bersepakat.Wandy dengan nada ketakutan berkata, "Tapi bibi itu sangat jahat!""Kamu tidak usah memperdulikan dia, Dia sekarang hanya bisa berbaring di ranjang. Selama kamu tidak mengganggunya, dia tidak akan menyakitimu. Sana, kamu pergi buang air kecil, aku akan memanggil dokter. Ok?" Perawat itu sedikit tergesa-gesa.Walaupun dia tidak menyukai Cerry, tapi dia adalah orang yang dibawa oleh Keluarga Neilsen. Pada saat itu, dia tidak tahu keadaan Cerry seperti apa. Dia takut nanti dia akan menerima konsekuensinya.Wandy dengan sedikit malu menganggukkan kepalanya, tapi di dalam hatinya dia merasa senang. Situasi seperti ini adalah yang dia inginkan.M
Viki tidak peduli dengan suara melengking Linny. Bahkan saat ini dia menghargainya. Wanita ini sangat berani bahkan dia meludahinya. Mental Linny sangat kesel, tapi sayangnya dia tidak bisa berteriak.Dasar bajingan apa yang ingin dia lakukan?Viki membawa Linny masuk ke dalam tempat pemakaman yang jauh, lalu melemparkan dia ke tanah. Dinginnya suhu di sana membuat Linny langsung gemetaran. Linny melihat ke arah atas dan melihat sebuah peti mati, dan membuat wajahnya pucat."Hm ... hm!" Dia menggelengkan kepalanya ke arah Viki.Viki tersenyum dan berkata, "Kamu pikir dengan memprovokasi saya, saya bisa mundur begitu saja? Saya beritahu kamu, Jangan pikir kamu adalah teman baik Rossa, saya tidak akan bisa memukulmu. Bahkan orang tua saya pun dapat saya kalahkan.""Kakakmu bajingan!"Dia hanya bisa menatap Viki dengan ganas dan mengumpat dalam hati.Viki sepertinya tahu apa yang dia ocehkan, tapi dia tidak memperdulikannya. Bahkan dia berkata, "Oh, saya lupa memberitahumu, petugas kubu
Linny menatap Wandy bingung, dan membuat Wandy merasa sangat tidak nyaman."Oh, aku tidak menelan air buruk apa-apa."Wandy membebaskan diri dari Linny dan berusaha kabur, tapi Linny dengan cepat menarik kerah bagian belakang Wandy."Kamu pikir aku belum mengenalmu? Cepat katakan ada masalah apa? Mana mamimu?"Sejak kembali dari pelatihan militer, Rossa tidak pernah berhubungan lagi dengan Linny dan mengatakan ini untuk kebaikannya. Linny pun juga tidak bertanya lebih lanjut.Dia selalu berpendapat bahwa Neilsen bukanlah orang yang dicintai Rossa, tapi karena dia adalah sahabat baiknya, dia tidak ingin berkelahi dengan Rossa karena hal ini. Dia tahu ini adalah untuk kebaikannya juga, sehingga dia tidak perlu tahu banyak hal.Seperti pada lima tahun lalu. Rossa tidak pernah memberitahu Linny bagaimana kehidupannya di dalam sebuah keluarga kaya, tapi Linny adalah tujuan akhirnya.Selama Rossa membutuhkan dia, Linny dapat m
Saat telepon Wandy berdering, Neilsen yang sedang menelepon, meletakkan teleponnya sebentar seakan ingin berbicara pada Wandy ketika telepon Wandy berdering."Siapa yang menelepon?" Neilsen tanpa sadar bertanya.Wandy meliriknya dan menjawab,"Itu privasi saya."Setelah selesai berbicara, dia berlari dengan membawa teleponnya."Privasi? Seorang anak bau kencur punya privasi?"Neilsen merasa dihina oleh putranya, tapi hal ini adalah hal yang sering terjadi, dia hanya bisa menggelengkan kepalanya.Setelah Wandy keluar untuk mengangkat telepon itu, dia menemukan sebuah sudut yang sunyi untuk menjawab panggilan video, lalu pada layar telepon tampak Lulu yang sedang merasa sedih."Kak, kamu tidak sayang lagi padaku.""Mana mungkin, yang paling kakak sayangi adalah kamu."Saat Wandy melihat Lulu, dia masih terlihat sangat pucat tapi semangatnya jauh lebih. Dia tidak dapat membantu apa-apa, tapi dia merasa sang
Konflik antara dirinya dan Cerry tidak akan bisa dipercaya oleh siapa pun yang mendengarnya dari mulut dari siapa pun. Bahkan Nyonya Besar pun mengira dia terlalu waspada, juga tidak merasa Cerry telah melakukan sesuatu kepadanya. Bahkan masih memintanya untuk menjaga sikap di depan umum, tapi siapa yang tahu bahwa dia lah yang tertindas?Saat melihat Neilsen yang meneleponnya sekarang, walaupun dia belum lama berpisah dengannya, tapi Rossa merasa sangat sedih. Dia pun membawa telepon dan keluar dari ruang kantor dan mengangkat telepon dari Neilsen di koridor. Suaranya terdengar seperti menahan tangis. Neilsen langsung menyadarinya."Ada apa? Apakah kamu merasa kesal? Aku mendengar kamu berdandan sampai merusak kulitmu, wajahmu terluka, bagaimana bisa? Apakah parah? Lebih baik kita melakukan video call saja."Mendengar Neilsen yang berkata seperti itu, Rossa tahu Nyonya Besarlah telah mengabari Neilsen.Apa yang diucapkan Nyonya Besar kepadanya, R
Melihat tatapan Nyonya Besar, Rossa tidak tahu harus menjelaskan apa, tapi saat dia melihat Lulu, dia tersenyum dan berkata."Lulu, apa makanan yang mami belikan untukmu enak?""Yes! Apel!" Lulu tersenyum senang.Dia sangat suka makan apel, tapi karena dulu fungsi ginjal dia yang buruk, dia tidak bisa makan banyak. Terkadang dia hanya bisa makan sedikit saja. Sangat disayangkan dia tidak bisa memakannya walaupun dia sangat menyenanginya.Sekarang, dia merasa sangat senang saat melihat Rossa membawakan dia apel. Lulu menghampirinya dengan tersenyum. Lalu Rossa berkata."Walaupun sekarang kamu bisa memakannya, tapi kamu tidak bisa makan terlalu banyak. Kamu baru saja selesai operasi.""Mami, mengapa kamu sangat kejam?" Dia menggumamkan mulutnya, terlihat kecewa.Rossa mengelus kepalanya dan berkata, "Mami melakukan ini untuk kebaikanmu, coba kamu pikirkan nantinya kamu mau kehidupan yang seperti apa? Sekarang masih ingin membandel?"Lulu memiringkan kepala kecilnya dan berkata dengan su
"Kenapa? Apakah kamu ingin marah karena menahan malu? Menggunakan identitas dan statusmu untuk menyerangku? Atau kamu ingin membunuhku untuk menutup mulut? Lebih baik kamu harus cukup bisa membunuhku, jika tidak aku tidak takut memakai sepatu dengan kaki telanjang, aku hanya takut kamu tidak bisa menerima pembalasanku."Penampilan Cerry sekarang terlihat sangat menyeramkan. Tiba-tiba Rossa terdiam."Sebenarnya apa yang kamu inginkan?""Tidak bagaimana. Berdasarkan perjanjian kita, aku ingin Neilsen menemaniku selama tiga bulan. Mengenai apa yang telah dia janjikan padaku, itu adalah urusanku dengannya bukan? Jadi, jika dia menjadikanku sebagai adik angkatmu, menjadi Nona muda kedua keluarag besarmu, maka aku akan melakukannya. Tapi ini adalah hal yang kamu janjikan, dan apa yang kamu janjikan padaku harus terpenuhi."Ucapan Cerry membuat Rossa merasa sangat tidak tahu malu."Aku dan Neilsen adalah suami istri, kita itu sehidup semati. Apa yang dia inginkan adalah inginku, atas dasar a