Tommy Tang menyingkirkan ponselnya. Matanya gelap dan terlihat asing. Matanya tampak diselimuti es di musim dingin. Tekanan udara yang rendah membuat seluruh kantor menjadi dingin. Sekretaris masuk dengan gemetar.
"Tuan Tang, Nyonya menelepon dan memintamu untuk kembali ke rumah malam ini.""Keluar dari sini!"Tommy Tang sedang dalam mood yang buruk. Dia tidak setenang saat di telepon, bahkan dia sangat keras, yang membuat sekretarisnya sedikit takut, sekretaris itu buru-buru mundur, dan dengan cepat menutup pintu kantor.Tommy Tang jelas tahu kenapa Nyonya Menyuruhnya pulang. Dia akan segera berusia tiga puluh tahun. Ketika pria lain mencapai usia ini, anak-anak mereka berlari ke mana-mana, tapi sekarang dia tidak memiliki pasangan untuk menikah. Tidak heran Nyonya itu terburu-buru.Tetapi calon Nyonya Tang, kecuali Rossa, dia benar-benar tidak bisa melihat wanita lain. Dia masih ingat pertama kali saat melihat Rossa, rambutnya panjang,Neilsen berpikir Wandy sangat lucu. Dia seperti salinan dirinya ketika dia masih kecil. Dia sedikit sombong, sedikit canggung, dan tidak ingin berhutang pada orang lain. Dia dulu berpikir bahwa dia sangat buruk, tetapi sekarang ketika dia melihat Wandy, dia tiba-tiba berpikir bahwa itu tidak buruk. Seharusnya ada begitu banyak kesenangan dengan harta kecilnya yang lucu? Tapi, ia melewatkan pertumbuhannya selama lima tahun, yang merupakan penyesalan dalam hidupnya."Apakah Mamimu memberitahumu bahwa kau benar-benar menyebalkan?"Neilsen menggoda Wandy. Wandy hanya ingin tahu apakah dia akan terus membenci Neilsen. Mendengar ini, dia merasa tertekan."Mamiku hanya memberitahuku bahwa aku sangat mirip dengan ayahku yang tidak bisa disebutkan.""Tidak dapat disebutkan?"Neilsen merasa sangat bersalah. Bagaimana bisa dia tidak bisa disebutkan? Tapi sekarang putranya adalah keledai kecil yang keras kepala yang perlu disentuh rambutnya. Neilsen
Neilsen melihat Wandy. Wandy sengaja memalingkan muka darinya. Ya! Dia melakukannya dengan sengaja! Siapa yang membuat Neilsenbegitu sombong? Bahkan jika Neilsen sedikit lebih baik daripada ayah angkatnya, dia tidak akan mengakuinya sekarang.Wandy memiliki perhitungan yang begitu kecil dalam benaknya, tetapi Neilsen tidak tahu. Dia hanya melihat putranya sendiri dengan cara tertekan, dan merasa bahwa dia masih memiliki jalan sangat panjang untuk membiarkan putranya menerimanya dengan hatinya.Rossa sebenarnya tidak tahu kapan dia bangun. Melihat pertengkaran antara ayah dan putranya, dia merasa sedikit lucu. Dia tidak pernah tahu bahwa Neilsen memiliki sisi kekanak-kanakan seperti itu. Dia bahkan bersaing dengan seorang anak berusia empat atau lima tahun untuk berjuang demi hidup dan mati, yang membuatnya melihat dunia.Melihat kemarahan Neilsen, Rossa akhirnya tidak bisa menahan tawa."Mami, sudah bangun?"Ketika Wandy mendengar tawa Ro
"Neilsen! Kamu licik!"Sudah terlambat bagi Rossa untuk bereaksi. Neilsen tertawa, dan kemudian dia mencium Rossa dengan paksa. Rossa takut menyentuh lukanya, dan berusaha menghindari dadanya sebisa mungkin, yang membuat Neilsen lebih bertindak keterlaluan. Tangan besar Neilsen berkeliaran menyentuh Rossa, membuat Rossa peduli dengan hal ini dan bukan hal lain. Melihat bahwa gairah yang semakin membara, Rossa mendorongnya menjauh.Wajahnya seperti matahari terbenam, merah, dan sangat menggoda. Dia terengah-engah. Tubuhnya agak lemas. Dia hanya bisa menatap Neilsen, tapi dia tidak pernah berpikir bahwa mata yang cerah lebih menarik. Neilsen merasa seperti dirinya akan meledak.Dia berkata dengan suara serak."Kamu tidak tahu bagaimana aku dalam lima tahun terakhir ini. Selama lima tahun menjalani hidup menyendiri, aku tidak pernah mendekati wanita mana pun.""Tidak mungkin!"Meskipun Rossa senang dengan apa yang dia katakan, dia j
"Ma, ini tidak seperti apa yang mama pikirkan, banyak hal yang masih belum mama mengerti. Pada waktunya, aku akan menjelaskan semuanya.""Apa maksudmu, mama tidak mengerti. Sudah berapa tahunkah Bibi Zhang merawatmu? Mana mungkin dia bisa berbohong kepada mama. Adapun, gadis yang tidak disukainya, lebih baik secepatnya kamu meninggalkannya, satu hal lagi, mama dengar wanita itu juga datang membawa anaknya? Neilsen, Keluarga kita tidak mengalami kekurangan uang, namun mama juga tidak ingin membesarkan anak-anak untuk orang lain. Ryu adalah kepunyaan David. Kamu dapat melakukan apa saja, tapi, jika kamu membiarkan anak dari luar masuk, lalu kedepannya bagaimana cara kamu membagi harta kekayaan? Jika pembagiannya lebih sedikit, maka dia akan mengatakan bahwa ayah tirinya tidak baik. Sebaliknya jika terlalu banyak, mama masih belum kuat mental untuk merelakannya. Lagipula, juga dia bukan anak dari Keluarga kita. Sekarang, bagaimana dengan dirimu, sudah sampai setua ini, mengapa
Neilsen malah berharap Wandy untuk lebih awal pergi meninggalkannya, tapi dia tidak begitu yakin dengan keamanan Wandy. Untungnya, Simon masih belum meninggalkan Manado, lalu Neilsen menelepon Simon dan memintanya untuk membawa Wandy kembali ke rumah Keluarganya. Jika memungkinkan, Neilsen berharap agar dia dapat tinggal beberapa hari di rumah Keluarganya untuk menjaga kedua anak kecil itu. Ketika Wandy mendengar bahwa Simon yang akan menjaga mereka, ekspresinya kelihatan senang.Kejadian penculikan kali ini membuat Wandy telah menyadari apa yang sudah diajarkan oleh Simon sangatlah berguna, tapi yang kurang dimilikinya saat ini adalah kemampuan bela diri, jika saja Simon bisa tetap tinggal dan mengajari mereka, maka dia bisa menjamin bahwa dirinya akan menguasainya dengan cepat. Sebuah insiden penculikan itu, membuat Wandy sangat menyadari bahwa hanya ketika dirinya menjadi kuat baru dapat melindungi dirinya sendiri, ibunya, sehingga dia tidak membuat ibu dan saudaranya kh
"Lupakan saja, lebih baik kamu tidak mengatakannya."Bagaimanapun juga Neilsen tidak bisa menahan rasa was-wasnya, akhirnya langsung menolak Rossa menjawab. Rossa memandangnya, tidak tahu harus bagaimana menjelaskan soal Lulu kepadanya. Dia tidak menyangka bahwa Neilsen akan melemparkan hal ini ke Tommy Tang, jadi mendengar Neilsen berkata tidak ingin mendengarnya, membuat dia merasa lega. Ketika Neilsen melihatnya merasa lega, dia malah semakin jengkel, awalnya sup ayam yang semula terasa manis dan gurih untuk dimakan sekarang seperti benar-benar terasa hambar."Sudah cukup, aku kenyang.""Kamu baru memakannya dua suap." Rossa melihat mangkuk sup di tangannya, menjadi kesal melihatnya."Terluka, sampai bosan memakannya."Neilsen menemukan alasan yang tepat untuk menghentikannya. Rossa bisa melihat rasa kekecewaannya, tapi sekarang kondisi tubuh Neilsen kurang baik. Jika dia mengatakan kepadanya perihal Lulu, dia pasti akan berg
"Neilsen, apa yang sedang kamu bicarakan? Bagaimana kamu bisa mengatakanku seperti itu? Selama lima tahun terakhir, aku sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk dirimu dan Ryu, sebenarnya apa salahku?"Saat itu sikap Messie Chu membuat Neilsen benar-benar sangat membencinya. Apalagi sekarang Messie Chu juga tidak akan mengatakan hal yang sebenarnya, melihat kondisi seperti itu, ada baiknya merubah strategi perencanaan.Neilsen memandang Messie Chu dengan tatapan dingin lalu berkata."Ini adalah kesempatan terakhir yang akan kuberikan padamu, Messie Chu, selama kamu mengatakan semuanya apa yang telah kamu lakukan terhadap Keluargaku, aku berjanji padamu, tidak akan membiarkanmu masuk penjara, tapi jika kamu melewati kesempatan ini, maka selanjutnya kamu dan Keluargaku tidak memiliki hubungan apapun lagi. Tentu saja, dalam pandangan Ryu, kamu bisa saja menderita penyakit lalu meninggal."Mendengar perkataan Neilsen, Messie Chu tiba-tiba menjadi p
Setelah meninggalkan kantor polisi, Neilsen masuk ke mobil dan tiba-tiba merasakan udara di dalam mobil sangat pengap. Hari ini, dia awalnya berencana pergi keluar untuk menanyakan kepada Messie Chu tentang kejadian lima tahun silam. Tidak menyangka ternyata wanita itu malah membahas soal David. Perihal David sebagai seorang informan sangat rahasia, bahkan untuk melindungi keselamatannya, dilakukan dengan langkah-langkah perlindungan secara menyeluruh, namun identitas David pada akhirnya terbongkar.Pada saat itu, yang berada bersama David hanya Messie Chu. Dimana pada kejadian itu, Messie Chu menjadi tersangka utama, bahkan kasus itu sempat direncanakan untuk dilakukan penyelidikan, namun saat itu dia sedang hamil. Dia sedang mengandung anak dari David! Setelah ibunya Neilsen tahu bahwa David sudah memiliki keturunan, bagaimana pun juga dirinya tetap harus membawa Messie Chu kembali dari luar kota. Neilsen menahan ibunya dan dia sendiri mengundang Messie Chu untuk kembali.
"Ada apa ini?"Akibat suara dari luar ruangan, Rossa terbangun, lalu dia ke luar dan menanyakan apa yang terjadi. Setelah mendengar terjadi sesuatu dari kamar Cerry, Rossa langsung datang ke sana dengan cepat.Dia tidak terlalu peduli jika itu adalah hal normal, tapi jika itu berurusan dengan Cerry, dia tidak dapat menahannya. Saat Rossa datang untuk bertanya, Wandy langsung menangis,"Mami, aku digertak oleh wanita jahat itu! Mami!"Suara Wandy sekejap membuat Rossa kaget, lalu dia dengan cepat maju ke depan menembus keramaian dan melihat wajah Wandy memar dan merah. Raut wajah Rossa tiba-tiba berubah."Siapa yang melakukan ini! Siapa!"Dari kecil hingga sekarang, dia tidak pernah memukul anaknya. Siapa di dunia ini yang berani, dan membuat anaknya menjadi seperti ini? Neilsen sedikit tertekan saat melihat Rossa datang."Ros, biarkan aku yang mengurus ini. Kamu sekarang kembalilah dulu."Rossa melihat ada Neilsen dan Nyonya Besar di sana. Mata Nyonya Besar mengelak dan malu. Dia meng
Nyonya Besar juga tidak mau menunda, dia langsung mengikuti Neilsen masuk ke dalam.Dokter memberikan Cerry perban kembali di lukanya. Jari Wandy cukup beracun, dia menusuknya di sayatan bekas operasi. Rasa sakitnya seperti orang tua Cerry melahirkan seorang bayi tanpa menggunakan anestesi.Semakin sakit rasanya, semakin membuat Cerry marah. Dia seperti tercebur ke dalam selokan dan diejek oleh seorang bocah tengik. Bagaimana ini bisa terjadi?"Di mana bocah tengik itu! Di mana! Bawa dia kemari, aku akan memotongnya!" Cerry merasa kesakitan dan mulai menangis.Para perawat tidak menghiraukan kata-kata Cerry, tapi kata-kata itu didengar oleh Neilsen yang baru saja memasuki pintu."Siapa yang ingin kamu potong?" Neilsen tiba-tiba muncul dan membuat Cerry kaget. Bahkan membuat para dokter dan perawat juga kaget, bahkan mereka merasa sangat gugup.Cerry adalah tamu keluarga Neilsen, tapi untuk hal seperti ini, seluruh rekan medis tidak tahu bagaimana menjelaskan semua ini ke Neilsen. Ter
Wandy melakukannya dengan sengaja! Lagipula kedua mata dia yang menyedihkan membuat perawat itu tidak dapat menolaknya."Bagaimana menurutmu? Saya pergi sebentar untuk memanggil dokter memeriksa bibi tadi. Kamu ke kamar mandi yang ada di dalam sana saja, tapi jangan kamu mengganggu dia ya. Emosi dia sangat tidak baik."Perawat dan Wandy bersepakat.Wandy dengan nada ketakutan berkata, "Tapi bibi itu sangat jahat!""Kamu tidak usah memperdulikan dia, Dia sekarang hanya bisa berbaring di ranjang. Selama kamu tidak mengganggunya, dia tidak akan menyakitimu. Sana, kamu pergi buang air kecil, aku akan memanggil dokter. Ok?" Perawat itu sedikit tergesa-gesa.Walaupun dia tidak menyukai Cerry, tapi dia adalah orang yang dibawa oleh Keluarga Neilsen. Pada saat itu, dia tidak tahu keadaan Cerry seperti apa. Dia takut nanti dia akan menerima konsekuensinya.Wandy dengan sedikit malu menganggukkan kepalanya, tapi di dalam hatinya dia merasa senang. Situasi seperti ini adalah yang dia inginkan.M
Viki tidak peduli dengan suara melengking Linny. Bahkan saat ini dia menghargainya. Wanita ini sangat berani bahkan dia meludahinya. Mental Linny sangat kesel, tapi sayangnya dia tidak bisa berteriak.Dasar bajingan apa yang ingin dia lakukan?Viki membawa Linny masuk ke dalam tempat pemakaman yang jauh, lalu melemparkan dia ke tanah. Dinginnya suhu di sana membuat Linny langsung gemetaran. Linny melihat ke arah atas dan melihat sebuah peti mati, dan membuat wajahnya pucat."Hm ... hm!" Dia menggelengkan kepalanya ke arah Viki.Viki tersenyum dan berkata, "Kamu pikir dengan memprovokasi saya, saya bisa mundur begitu saja? Saya beritahu kamu, Jangan pikir kamu adalah teman baik Rossa, saya tidak akan bisa memukulmu. Bahkan orang tua saya pun dapat saya kalahkan.""Kakakmu bajingan!"Dia hanya bisa menatap Viki dengan ganas dan mengumpat dalam hati.Viki sepertinya tahu apa yang dia ocehkan, tapi dia tidak memperdulikannya. Bahkan dia berkata, "Oh, saya lupa memberitahumu, petugas kubu
Linny menatap Wandy bingung, dan membuat Wandy merasa sangat tidak nyaman."Oh, aku tidak menelan air buruk apa-apa."Wandy membebaskan diri dari Linny dan berusaha kabur, tapi Linny dengan cepat menarik kerah bagian belakang Wandy."Kamu pikir aku belum mengenalmu? Cepat katakan ada masalah apa? Mana mamimu?"Sejak kembali dari pelatihan militer, Rossa tidak pernah berhubungan lagi dengan Linny dan mengatakan ini untuk kebaikannya. Linny pun juga tidak bertanya lebih lanjut.Dia selalu berpendapat bahwa Neilsen bukanlah orang yang dicintai Rossa, tapi karena dia adalah sahabat baiknya, dia tidak ingin berkelahi dengan Rossa karena hal ini. Dia tahu ini adalah untuk kebaikannya juga, sehingga dia tidak perlu tahu banyak hal.Seperti pada lima tahun lalu. Rossa tidak pernah memberitahu Linny bagaimana kehidupannya di dalam sebuah keluarga kaya, tapi Linny adalah tujuan akhirnya.Selama Rossa membutuhkan dia, Linny dapat m
Saat telepon Wandy berdering, Neilsen yang sedang menelepon, meletakkan teleponnya sebentar seakan ingin berbicara pada Wandy ketika telepon Wandy berdering."Siapa yang menelepon?" Neilsen tanpa sadar bertanya.Wandy meliriknya dan menjawab,"Itu privasi saya."Setelah selesai berbicara, dia berlari dengan membawa teleponnya."Privasi? Seorang anak bau kencur punya privasi?"Neilsen merasa dihina oleh putranya, tapi hal ini adalah hal yang sering terjadi, dia hanya bisa menggelengkan kepalanya.Setelah Wandy keluar untuk mengangkat telepon itu, dia menemukan sebuah sudut yang sunyi untuk menjawab panggilan video, lalu pada layar telepon tampak Lulu yang sedang merasa sedih."Kak, kamu tidak sayang lagi padaku.""Mana mungkin, yang paling kakak sayangi adalah kamu."Saat Wandy melihat Lulu, dia masih terlihat sangat pucat tapi semangatnya jauh lebih. Dia tidak dapat membantu apa-apa, tapi dia merasa sang
Konflik antara dirinya dan Cerry tidak akan bisa dipercaya oleh siapa pun yang mendengarnya dari mulut dari siapa pun. Bahkan Nyonya Besar pun mengira dia terlalu waspada, juga tidak merasa Cerry telah melakukan sesuatu kepadanya. Bahkan masih memintanya untuk menjaga sikap di depan umum, tapi siapa yang tahu bahwa dia lah yang tertindas?Saat melihat Neilsen yang meneleponnya sekarang, walaupun dia belum lama berpisah dengannya, tapi Rossa merasa sangat sedih. Dia pun membawa telepon dan keluar dari ruang kantor dan mengangkat telepon dari Neilsen di koridor. Suaranya terdengar seperti menahan tangis. Neilsen langsung menyadarinya."Ada apa? Apakah kamu merasa kesal? Aku mendengar kamu berdandan sampai merusak kulitmu, wajahmu terluka, bagaimana bisa? Apakah parah? Lebih baik kita melakukan video call saja."Mendengar Neilsen yang berkata seperti itu, Rossa tahu Nyonya Besarlah telah mengabari Neilsen.Apa yang diucapkan Nyonya Besar kepadanya, R
Melihat tatapan Nyonya Besar, Rossa tidak tahu harus menjelaskan apa, tapi saat dia melihat Lulu, dia tersenyum dan berkata."Lulu, apa makanan yang mami belikan untukmu enak?""Yes! Apel!" Lulu tersenyum senang.Dia sangat suka makan apel, tapi karena dulu fungsi ginjal dia yang buruk, dia tidak bisa makan banyak. Terkadang dia hanya bisa makan sedikit saja. Sangat disayangkan dia tidak bisa memakannya walaupun dia sangat menyenanginya.Sekarang, dia merasa sangat senang saat melihat Rossa membawakan dia apel. Lulu menghampirinya dengan tersenyum. Lalu Rossa berkata."Walaupun sekarang kamu bisa memakannya, tapi kamu tidak bisa makan terlalu banyak. Kamu baru saja selesai operasi.""Mami, mengapa kamu sangat kejam?" Dia menggumamkan mulutnya, terlihat kecewa.Rossa mengelus kepalanya dan berkata, "Mami melakukan ini untuk kebaikanmu, coba kamu pikirkan nantinya kamu mau kehidupan yang seperti apa? Sekarang masih ingin membandel?"Lulu memiringkan kepala kecilnya dan berkata dengan su
"Kenapa? Apakah kamu ingin marah karena menahan malu? Menggunakan identitas dan statusmu untuk menyerangku? Atau kamu ingin membunuhku untuk menutup mulut? Lebih baik kamu harus cukup bisa membunuhku, jika tidak aku tidak takut memakai sepatu dengan kaki telanjang, aku hanya takut kamu tidak bisa menerima pembalasanku."Penampilan Cerry sekarang terlihat sangat menyeramkan. Tiba-tiba Rossa terdiam."Sebenarnya apa yang kamu inginkan?""Tidak bagaimana. Berdasarkan perjanjian kita, aku ingin Neilsen menemaniku selama tiga bulan. Mengenai apa yang telah dia janjikan padaku, itu adalah urusanku dengannya bukan? Jadi, jika dia menjadikanku sebagai adik angkatmu, menjadi Nona muda kedua keluarag besarmu, maka aku akan melakukannya. Tapi ini adalah hal yang kamu janjikan, dan apa yang kamu janjikan padaku harus terpenuhi."Ucapan Cerry membuat Rossa merasa sangat tidak tahu malu."Aku dan Neilsen adalah suami istri, kita itu sehidup semati. Apa yang dia inginkan adalah inginku, atas dasar a