"Lupakan saja, lebih baik kamu tidak mengatakannya."
Bagaimanapun juga Neilsen tidak bisa menahan rasa was-wasnya, akhirnya langsung menolak Rossa menjawab. Rossa memandangnya, tidak tahu harus bagaimana menjelaskan soal Lulu kepadanya. Dia tidak menyangka bahwa Neilsen akan melemparkan hal ini ke Tommy Tang, jadi mendengar Neilsen berkata tidak ingin mendengarnya, membuat dia merasa lega.Ketika Neilsen melihatnya merasa lega, dia malah semakin jengkel, awalnya sup ayam yang semula terasa manis dan gurih untuk dimakan sekarang seperti benar-benar terasa hambar."Sudah cukup, aku kenyang.""Kamu baru memakannya dua suap." Rossa melihat mangkuk sup di tangannya, menjadi kesal melihatnya."Terluka, sampai bosan memakannya."Neilsen menemukan alasan yang tepat untuk menghentikannya. Rossa bisa melihat rasa kekecewaannya, tapi sekarang kondisi tubuh Neilsen kurang baik. Jika dia mengatakan kepadanya perihal Lulu, dia pasti akan berg"Neilsen, apa yang sedang kamu bicarakan? Bagaimana kamu bisa mengatakanku seperti itu? Selama lima tahun terakhir, aku sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk dirimu dan Ryu, sebenarnya apa salahku?"Saat itu sikap Messie Chu membuat Neilsen benar-benar sangat membencinya. Apalagi sekarang Messie Chu juga tidak akan mengatakan hal yang sebenarnya, melihat kondisi seperti itu, ada baiknya merubah strategi perencanaan.Neilsen memandang Messie Chu dengan tatapan dingin lalu berkata."Ini adalah kesempatan terakhir yang akan kuberikan padamu, Messie Chu, selama kamu mengatakan semuanya apa yang telah kamu lakukan terhadap Keluargaku, aku berjanji padamu, tidak akan membiarkanmu masuk penjara, tapi jika kamu melewati kesempatan ini, maka selanjutnya kamu dan Keluargaku tidak memiliki hubungan apapun lagi. Tentu saja, dalam pandangan Ryu, kamu bisa saja menderita penyakit lalu meninggal."Mendengar perkataan Neilsen, Messie Chu tiba-tiba menjadi p
Setelah meninggalkan kantor polisi, Neilsen masuk ke mobil dan tiba-tiba merasakan udara di dalam mobil sangat pengap. Hari ini, dia awalnya berencana pergi keluar untuk menanyakan kepada Messie Chu tentang kejadian lima tahun silam. Tidak menyangka ternyata wanita itu malah membahas soal David. Perihal David sebagai seorang informan sangat rahasia, bahkan untuk melindungi keselamatannya, dilakukan dengan langkah-langkah perlindungan secara menyeluruh, namun identitas David pada akhirnya terbongkar.Pada saat itu, yang berada bersama David hanya Messie Chu. Dimana pada kejadian itu, Messie Chu menjadi tersangka utama, bahkan kasus itu sempat direncanakan untuk dilakukan penyelidikan, namun saat itu dia sedang hamil. Dia sedang mengandung anak dari David! Setelah ibunya Neilsen tahu bahwa David sudah memiliki keturunan, bagaimana pun juga dirinya tetap harus membawa Messie Chu kembali dari luar kota. Neilsen menahan ibunya dan dia sendiri mengundang Messie Chu untuk kembali.
"Apa yang akan kau lakukan?" Rossa merasa sedikit gugup."Menurutmu? Nyonya Rossa!" Suara Neilsen serak lagi.Rossa merasa tak berdaya seperti seekor kelinci putih di depan Neilsen, Rossa mendorong Neilsen ke samping dan berkata."Aku lapar, aku ingin makan sesuatu.""Aku juga lapar."Tanpa menunggu lama, Neilsen segera meraih tangan Rossa. Rossa merasa suhu telapak tangan Neilsen panas, membuat Rossa kesulitan beradaptasi."Permisi, tolong ingat bahwa dirimu adalah pasien, oke?"Rossa tidak bisa menolak terlalu berlebihan, namun ia benar-benar peduli akan tubuh Neilsen. Melihat Rossa benar-benar sakit hati, Neilsen tidak menggoda Rossa lagi, ia menarik tangan Rossa sampai ke meja, dua orang tersebut sarapan dalam diam."Kalau kau tidak lelah, bagaimana jika kita membicarakan soal desain mobil?"Beberapa hari ini banyak masalah sepele sehingga Rossa mengabaikan pekerjaannya. Sekarang memikirkan tujuan Rossa datang ke Manado, ia berpikir selagi masih terluka begini, akan lebih baik cep
"Tuan Albert, Nyonya Linda, bagaimana Anda berdua bisa datang?" Santo benar-benar terkejut.Di sini sangat rahasia, ditambah lagi berita tentang perawatan Neilsen di rumah sakit ini juga telah diblokir, takut jika orang lain tahu mereka akan panik, tetapi tak terduga bahwa Papa Rossa dan Ibu Rossa bisa mencari sampai kesini.Mama Rossa tersenyum saat melihat Santo."Asisten Song? Baguslah kalau begitu, kami dengar Neilsen terluka ya? Kami datang khusus untuk menengok Neilsen."Meski Mama Rossa berkata begini, tapi dalam matanya tampak sedikit rasa khawatir, sudah jelas bahwa dia sangat ingin bertemu Neilsen.Santo tahu bahwa identitas mereka sangat spesial, ia tersenyum sambil berkata."Tuan Neilsen sedang keluar karena ada urusan, sebenarnya lukanya tidak terlalu parah, kalian berdua tidak perlu khawatir.""Sudah begini, dia malah tidak ada."Mama Rossa jelas-jelas merasa kecewa, kedua matanya seperti tiba-tiba kehilangan warnanya. Melihat mereka seperti ini, Santo tidak tahan untuk
"Viki? Mengapa kau bisa ada di sini?"Rossa merasa dirinya sudah lama tidak bertemu dengan Viki, kecuali waktu ada masalah kala itu, dimana ia minta tolong pada Viki. Orang ini kelihatannya berada di luar jangkauan dan tak tersentuh, tak disangka ia muncul secara diam-diam di bangsal rumah sakit Neilsen.Wajah Viki terlihat tak enak dipandang, ia bahkan kelihatan agak kesal, lebih menyakitkan lagi baginya ketika melihat Rossa sangat terkejut."Bukankah kau telah mencintai orang lain? Bukankah kau tidak lagi mencintaiku? Jika tidak, mengapa ketika melihatku kau tidak menampilkan raut senang sama sekali?"Sudah terbiasa dengan Viki yang berlebihan, Rossa tersenyum sambil berkata."Kau sibuk apa akhir-akhir ini? Aku tidak mendapat berita apapun tentangmu, aku kira kau mengisolasi diri dari dunia luar."Tidak ada yang salah dengan kalimat ini, tapi di telinga Viki kalimat tersebut terdengar sangat kasar.Dia baru saja tahu bahwa anak Rossa, Wandy, terkena masalah, tapi semuanya sudah bera
Pernyataan ini benar-benar terlalu berat. Sebelumnya, tak peduli siapa pun lawannya, Neilsen akan percaya pada ucapan Bibi Zhang, ia menganggap Bibi Zhang adalah tetua keluarganya, tidak mungkin ia akan mengganggu seorang anak kecil, tapi sekarang siapa anak ini?Dia adalah putra Neilsen sendiri!Meskipun Bibi Zhang berkata bahwa dirinya adalah ibu susu Neilsen, tapi Bibi Zhang adalah pelayan di keluarganya yang hidup dari gaji yang diberikan oleh keluarganya. Sekarang seorang pelayan berani menggertak Tuannya, kemarahan Neillse tidak bisa diredam sama sekali. Sebaliknya, kemarahan tersebut semakin membara.Neilsen bangkit berdiri dan memeluk Wandy, ia baru menyadari bahwa Simon dan Ryu yang seharusnya berada di rumah untuk melidungi Wandy, menghilang tanpa jejak."Dimana Simon dan Ryu?"Neilsen memandang dingin ke arah Bibi Zhang, pandangannya tidak bersahabat sama sekali. Bibi Zhang berkata sambil mengeluarkan ingus dan air mata."Tuan Muda agak demam, aku suruh Simon membawanya ke
Wandy adalah seorang jenius komputer, sekarang ini hanya Ryu, Neilsen, dan Rossa yang mengetahuinya, sementara orang lain mereka tidak akan bisa berpikir bagaimana anak sekecil Wandy bisa memiliki kemampuan komputer yang sangat baik. Jadi Bibi Zhang pasti juga tidak akan bisa menduga.Ketika melihat Neilsen menggendong Wandy turun ke lantai bawah, Bibi Zhang sudah bangkit dari lantai, para pelayan yang berdiri si samping Bibi Zhang sedang memberinya obat untuk pengobatan."Tuan, apakah kau sudah mau turun?"Bibi Zhang cepat-cepat bangkit, tapi hal itu membuat pinggangnya sakit, ia mengaduh sebanyak dua kali, ketika sadar bahwa Neilsen sama sekali tak peduli padanya, kedua mata Bibi Zhang menjadi gelap, ada sedikit rasa sakit dan sedih di sana.Neilsen sepenuhnya mengabaikan aksi kecil Bibi Zhang, menurut Neilsen apa yang dilakukan Bibi Zhang kali ini sungguh keterlaluan."Bibi Liu, pergilah ke ruang CCTV dan bawa rekamannya ke sini, aku butuh melihat masalah vas bunga ini sebenarnya b
Neilsen benar-benar tidak ingin melepaskan Wandy. Ia hanya ingin memeluknya seperti ini. Seumur hidupnya, ia tidak akan pernah merasa terganggu jika ia harus memeluk Wandy seperti ini. Tubuhnya begitu ringan harum, dan membuat siapa saja tak ingin melepaskan pelukannya.Wandy dapat merasakan kasih sayang Neilsen kepadanya, seolah pria itu lebih memanjakannya sejak ia tahu ia adalah putranya. Wandy tidak menolak atau membenci perasaan ini. Bahkan, ia sangat ingin dimanjakan. la tersenyum dan berkata."Oh, cepatlah pergi! Wanita itu tak tahu apa yang terjadi. Ia mengeluarkan banyak darah."Saat diingatkan Wandy, suasana hati Neilsen yang tadinya baik, mendadak berubah menjadi buruk."Aku akan pergi saat Simon kembali. Aku tidak tenang jika kau sendirian di rumah."Neilsen mengatakan yang sebenarnya. Sekarang Tria tidak tahu di mana ia berada. Sedangkan Simon tidak akan mungkin datang. Neilsen tidak mempercayai siapa pun di sekitarnya dan tidak mungkin membiarkan Wandy sendirian di rumah
"Ada apa ini?"Akibat suara dari luar ruangan, Rossa terbangun, lalu dia ke luar dan menanyakan apa yang terjadi. Setelah mendengar terjadi sesuatu dari kamar Cerry, Rossa langsung datang ke sana dengan cepat.Dia tidak terlalu peduli jika itu adalah hal normal, tapi jika itu berurusan dengan Cerry, dia tidak dapat menahannya. Saat Rossa datang untuk bertanya, Wandy langsung menangis,"Mami, aku digertak oleh wanita jahat itu! Mami!"Suara Wandy sekejap membuat Rossa kaget, lalu dia dengan cepat maju ke depan menembus keramaian dan melihat wajah Wandy memar dan merah. Raut wajah Rossa tiba-tiba berubah."Siapa yang melakukan ini! Siapa!"Dari kecil hingga sekarang, dia tidak pernah memukul anaknya. Siapa di dunia ini yang berani, dan membuat anaknya menjadi seperti ini? Neilsen sedikit tertekan saat melihat Rossa datang."Ros, biarkan aku yang mengurus ini. Kamu sekarang kembalilah dulu."Rossa melihat ada Neilsen dan Nyonya Besar di sana. Mata Nyonya Besar mengelak dan malu. Dia meng
Nyonya Besar juga tidak mau menunda, dia langsung mengikuti Neilsen masuk ke dalam.Dokter memberikan Cerry perban kembali di lukanya. Jari Wandy cukup beracun, dia menusuknya di sayatan bekas operasi. Rasa sakitnya seperti orang tua Cerry melahirkan seorang bayi tanpa menggunakan anestesi.Semakin sakit rasanya, semakin membuat Cerry marah. Dia seperti tercebur ke dalam selokan dan diejek oleh seorang bocah tengik. Bagaimana ini bisa terjadi?"Di mana bocah tengik itu! Di mana! Bawa dia kemari, aku akan memotongnya!" Cerry merasa kesakitan dan mulai menangis.Para perawat tidak menghiraukan kata-kata Cerry, tapi kata-kata itu didengar oleh Neilsen yang baru saja memasuki pintu."Siapa yang ingin kamu potong?" Neilsen tiba-tiba muncul dan membuat Cerry kaget. Bahkan membuat para dokter dan perawat juga kaget, bahkan mereka merasa sangat gugup.Cerry adalah tamu keluarga Neilsen, tapi untuk hal seperti ini, seluruh rekan medis tidak tahu bagaimana menjelaskan semua ini ke Neilsen. Ter
Wandy melakukannya dengan sengaja! Lagipula kedua mata dia yang menyedihkan membuat perawat itu tidak dapat menolaknya."Bagaimana menurutmu? Saya pergi sebentar untuk memanggil dokter memeriksa bibi tadi. Kamu ke kamar mandi yang ada di dalam sana saja, tapi jangan kamu mengganggu dia ya. Emosi dia sangat tidak baik."Perawat dan Wandy bersepakat.Wandy dengan nada ketakutan berkata, "Tapi bibi itu sangat jahat!""Kamu tidak usah memperdulikan dia, Dia sekarang hanya bisa berbaring di ranjang. Selama kamu tidak mengganggunya, dia tidak akan menyakitimu. Sana, kamu pergi buang air kecil, aku akan memanggil dokter. Ok?" Perawat itu sedikit tergesa-gesa.Walaupun dia tidak menyukai Cerry, tapi dia adalah orang yang dibawa oleh Keluarga Neilsen. Pada saat itu, dia tidak tahu keadaan Cerry seperti apa. Dia takut nanti dia akan menerima konsekuensinya.Wandy dengan sedikit malu menganggukkan kepalanya, tapi di dalam hatinya dia merasa senang. Situasi seperti ini adalah yang dia inginkan.M
Viki tidak peduli dengan suara melengking Linny. Bahkan saat ini dia menghargainya. Wanita ini sangat berani bahkan dia meludahinya. Mental Linny sangat kesel, tapi sayangnya dia tidak bisa berteriak.Dasar bajingan apa yang ingin dia lakukan?Viki membawa Linny masuk ke dalam tempat pemakaman yang jauh, lalu melemparkan dia ke tanah. Dinginnya suhu di sana membuat Linny langsung gemetaran. Linny melihat ke arah atas dan melihat sebuah peti mati, dan membuat wajahnya pucat."Hm ... hm!" Dia menggelengkan kepalanya ke arah Viki.Viki tersenyum dan berkata, "Kamu pikir dengan memprovokasi saya, saya bisa mundur begitu saja? Saya beritahu kamu, Jangan pikir kamu adalah teman baik Rossa, saya tidak akan bisa memukulmu. Bahkan orang tua saya pun dapat saya kalahkan.""Kakakmu bajingan!"Dia hanya bisa menatap Viki dengan ganas dan mengumpat dalam hati.Viki sepertinya tahu apa yang dia ocehkan, tapi dia tidak memperdulikannya. Bahkan dia berkata, "Oh, saya lupa memberitahumu, petugas kubu
Linny menatap Wandy bingung, dan membuat Wandy merasa sangat tidak nyaman."Oh, aku tidak menelan air buruk apa-apa."Wandy membebaskan diri dari Linny dan berusaha kabur, tapi Linny dengan cepat menarik kerah bagian belakang Wandy."Kamu pikir aku belum mengenalmu? Cepat katakan ada masalah apa? Mana mamimu?"Sejak kembali dari pelatihan militer, Rossa tidak pernah berhubungan lagi dengan Linny dan mengatakan ini untuk kebaikannya. Linny pun juga tidak bertanya lebih lanjut.Dia selalu berpendapat bahwa Neilsen bukanlah orang yang dicintai Rossa, tapi karena dia adalah sahabat baiknya, dia tidak ingin berkelahi dengan Rossa karena hal ini. Dia tahu ini adalah untuk kebaikannya juga, sehingga dia tidak perlu tahu banyak hal.Seperti pada lima tahun lalu. Rossa tidak pernah memberitahu Linny bagaimana kehidupannya di dalam sebuah keluarga kaya, tapi Linny adalah tujuan akhirnya.Selama Rossa membutuhkan dia, Linny dapat m
Saat telepon Wandy berdering, Neilsen yang sedang menelepon, meletakkan teleponnya sebentar seakan ingin berbicara pada Wandy ketika telepon Wandy berdering."Siapa yang menelepon?" Neilsen tanpa sadar bertanya.Wandy meliriknya dan menjawab,"Itu privasi saya."Setelah selesai berbicara, dia berlari dengan membawa teleponnya."Privasi? Seorang anak bau kencur punya privasi?"Neilsen merasa dihina oleh putranya, tapi hal ini adalah hal yang sering terjadi, dia hanya bisa menggelengkan kepalanya.Setelah Wandy keluar untuk mengangkat telepon itu, dia menemukan sebuah sudut yang sunyi untuk menjawab panggilan video, lalu pada layar telepon tampak Lulu yang sedang merasa sedih."Kak, kamu tidak sayang lagi padaku.""Mana mungkin, yang paling kakak sayangi adalah kamu."Saat Wandy melihat Lulu, dia masih terlihat sangat pucat tapi semangatnya jauh lebih. Dia tidak dapat membantu apa-apa, tapi dia merasa sang
Konflik antara dirinya dan Cerry tidak akan bisa dipercaya oleh siapa pun yang mendengarnya dari mulut dari siapa pun. Bahkan Nyonya Besar pun mengira dia terlalu waspada, juga tidak merasa Cerry telah melakukan sesuatu kepadanya. Bahkan masih memintanya untuk menjaga sikap di depan umum, tapi siapa yang tahu bahwa dia lah yang tertindas?Saat melihat Neilsen yang meneleponnya sekarang, walaupun dia belum lama berpisah dengannya, tapi Rossa merasa sangat sedih. Dia pun membawa telepon dan keluar dari ruang kantor dan mengangkat telepon dari Neilsen di koridor. Suaranya terdengar seperti menahan tangis. Neilsen langsung menyadarinya."Ada apa? Apakah kamu merasa kesal? Aku mendengar kamu berdandan sampai merusak kulitmu, wajahmu terluka, bagaimana bisa? Apakah parah? Lebih baik kita melakukan video call saja."Mendengar Neilsen yang berkata seperti itu, Rossa tahu Nyonya Besarlah telah mengabari Neilsen.Apa yang diucapkan Nyonya Besar kepadanya, R
Melihat tatapan Nyonya Besar, Rossa tidak tahu harus menjelaskan apa, tapi saat dia melihat Lulu, dia tersenyum dan berkata."Lulu, apa makanan yang mami belikan untukmu enak?""Yes! Apel!" Lulu tersenyum senang.Dia sangat suka makan apel, tapi karena dulu fungsi ginjal dia yang buruk, dia tidak bisa makan banyak. Terkadang dia hanya bisa makan sedikit saja. Sangat disayangkan dia tidak bisa memakannya walaupun dia sangat menyenanginya.Sekarang, dia merasa sangat senang saat melihat Rossa membawakan dia apel. Lulu menghampirinya dengan tersenyum. Lalu Rossa berkata."Walaupun sekarang kamu bisa memakannya, tapi kamu tidak bisa makan terlalu banyak. Kamu baru saja selesai operasi.""Mami, mengapa kamu sangat kejam?" Dia menggumamkan mulutnya, terlihat kecewa.Rossa mengelus kepalanya dan berkata, "Mami melakukan ini untuk kebaikanmu, coba kamu pikirkan nantinya kamu mau kehidupan yang seperti apa? Sekarang masih ingin membandel?"Lulu memiringkan kepala kecilnya dan berkata dengan su
"Kenapa? Apakah kamu ingin marah karena menahan malu? Menggunakan identitas dan statusmu untuk menyerangku? Atau kamu ingin membunuhku untuk menutup mulut? Lebih baik kamu harus cukup bisa membunuhku, jika tidak aku tidak takut memakai sepatu dengan kaki telanjang, aku hanya takut kamu tidak bisa menerima pembalasanku."Penampilan Cerry sekarang terlihat sangat menyeramkan. Tiba-tiba Rossa terdiam."Sebenarnya apa yang kamu inginkan?""Tidak bagaimana. Berdasarkan perjanjian kita, aku ingin Neilsen menemaniku selama tiga bulan. Mengenai apa yang telah dia janjikan padaku, itu adalah urusanku dengannya bukan? Jadi, jika dia menjadikanku sebagai adik angkatmu, menjadi Nona muda kedua keluarag besarmu, maka aku akan melakukannya. Tapi ini adalah hal yang kamu janjikan, dan apa yang kamu janjikan padaku harus terpenuhi."Ucapan Cerry membuat Rossa merasa sangat tidak tahu malu."Aku dan Neilsen adalah suami istri, kita itu sehidup semati. Apa yang dia inginkan adalah inginku, atas dasar a