Share

Bab 3

Penulis: Bastian
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-08 22:52:02
Dalam video tersebut, Melissa juga Rudy tengah telanjang dan saling bergumul.

Keduanya bagaikan binatang buas, mengeluarkan jeritan yang memalukan.

Aku mematikan video tersebut dengan marah dan menatap wanita itu.

"Siapa kamu? Apa tujuanmu menunjukkan semua ini padaku?"

Wanita itu memperbaiki letak kacamata hitamnya dan berkata dengan nada genit.

"Aku yakin, kamu sudah bisa menebak siapa diriku."

"Sesama korban nggak perlu saling kenal."

"Informasi ini mungkin berguna bagimu. Anggaplah aku berbaik hati dan memberikannya padamu."

Setelah berkata seperti itu, wanita tersebut berbalik lalu pergi dan hanya menyisakan aroma harum di udara.

Aku mengepalkan tinjuku dan merasakan mual di perutku.

Wanita yang bisa memberikan video pribadi semacam ini, identitasnya tidak sulit untuk ditebak. Dia pasti wanita yang dekat dengan Rudy.

Lantaran informasi ini, bayangan terakhirku mengenai diri Melissa langsung lenyap tak berbekas.

Tubuhku belum pulih sepenuhnya. Aku masih harus tinggal di rumah sakit selama beberapa hari lagi.

Berhubung merasa bosan, aku pun mendorong kursi rodaku keluar dari ruang rawat inap untuk berjalan-jalan.

Ketika sampai di tikungan, tiba-tiba saja aku mendengar suara yang sudah tidak asing lagi bagiku, sedang berbicara di telepon.

"Bayi ini sudah berusia tiga bulan dan kamu memintaku untuk menggugurkannya?" Mustahil!"

"Bukankah kamu bilang akan menceraikannya setelah wanita itu melahirkan anak? Kenapa jadi seribet ini sih?"

"Aku nggak perlu istirahat. Aturlah agar aku bisa bergabung dengan perusahaan secepatnya!"

"Apa? Kamu nggak mau ngasih pekerjaan dan status untukku? Kamu mau berhubungan seks tanpa bayar?"

Suara Melissa yang jernih itu terdengar di telingaku.

Aku ingin berpura-pura tidak tahu, tetapi aku tidak bisa melakukannya.

Jika dipikir-pikir, sungguh sangat ironis. Aku ingin melindungi Melissa sepenuh hati. Namun, ternyata Melissa malah ingin menjadi wanita simpanan orang lain.

Aku memohon pada Melissa untuk mempertahankan anak kami. Akan tetapi, dia bersikeras untuk menggugurkannya.

Sekarang, saat orang lain tidak menginginkan anaknya, Melissa justru bersikeras untuk melahirkannya.

Namun, itu masalah buruk Melissa sendiri. Tidak ada hubungannya dengan diriku.

Aku tidak mengucapkan sepatah kata pun dan menganggap seakan tidak mendengar apa-apa.

Ketika menutup telepon, Melissa berbalik dan melihatku.

Dia menjadi sangat marah.

"Edwin, kamu benar-benar gila! Nggak kusangka, ternyata kamu mengikutiku!"

"Kamu juga menguping teleponku. Apa kamu itu nggak tahu malu?"

"Jangan pikir kamu bisa mengambil keuntungan dari situasi ini, cuma karena kamu mengetahui konflik antara diriku dan Kak Rudy!"

"Sudah kubilang, berhentilah bermimpi! Perceraian kita sudah diputuskan!"

Aku tersenyum sinis.

"Melissa, aku sarankan padamu untuk berhenti bersikap terlalu percaya diri."

"Aku benar-benar nggak tertarik untuk mengetahui semua masalah kacaumu itu!"

"Sekarang setelah nggak sengaja mengetahuinya, aku langsung merasa mual."

"Kamu sama sekali nggak malu jadi simpanan orang lain, selingkuh dan hamil waktu kamu masih menikah."

"Untuk wanita sepertimu, meski kamu berlutut dan memohon maaf padaku, aku nggak akan pernah kembali padamu!"

Setelah berkata seperti itu, aku mendorong kursi rodaku dan pergi ….

Meninggalkan sekelompok orang yang menyaksikan sambil menunjuk-nunjuk ke arah Melissa.

Telepon itu mengungkapkan begitu banyak informasi.

Ternyata Rudy sudah berkeluarga. Dia tidak ingin menikahi Melissa atau berencana memberikan pekerjaan pada Melissa.

Pantas saja, Melissa buru-buru mencari perusahaan lain.

Melissa juga terus menunda urusan perceraian. Mungkin, dia masih ingin menjadikanku sebagai cadangan.

Bagaimana mungkin aku membiarkan Melissa mendapatkan apa yang dia inginkan?

Beberapa hari kemudian, aku keluar dari rumah sakit.

Setelah kembali ke perusahaan, aku bertanggung jawab atas wawancara rekrutmen untuk posisi penting.

Melissa langsung memasuki ruanganku dan menatapku dengan penuh semangat.

"Edwin, dari mana kamu mendapatkan begitu banyak uang?"

"Aku sudah memeriksanya. Perusahaan ini nggak bisa mencapai skala sebesar ini tanpa adanya investasi lebih dari 20 miliar!"

Aku menatap Melissa dengan dingin. "Apa semua itu ada hubungannya denganmu?"

Tanpa merasa malu, Melissa pun berkata, "Kenapa nggak ada hubungannya? Itu 'kan harta gono-gini?"

"Jadi?" Aku menyembunyikan kemarahan di dalam hati dan bertanya pelan.

Aset yang kudapatkan seorang diri ini, awalnya ingin kubagi dengan Melissa.

Akan tetapi, sekarang dia malah selingkuh dan hamil demi uang.

Bagaimana mungkin dia berhak menggunakan uangku, jika dia menginjak-injak harga diriku seperti ini?

"Aset perusahaan ini dibagi dua. Berikan setengah sahamnya padaku, atau bayar dalam bentuk uang!"

Melissa mengutarakan tuntutannya dengan wajah serakah.

Aku mencibir, "Aku sendiri yang mendapatkan uang itu. Jadi, aku bisa ngasih kamu satu sen pun!"

Melissa berteriak dengan tidak rela, "Atas dasar apa? Kalau kamu nggak mau membayarnya, aku akan menunda perceraian kita!"

"Aku akan mengandalkanmu untuk membantuku membesarkan anak pria lain!"

Aku melemparkan flashdisk dengan marah. "Melissa, sebelum mengancam orang lain, pastikan dulu sebelumnya kalau orang itu nggak punya informasi di tangan mereka, yang bisa digunakan untuk menjatuhkanmu!"

Bab terkait

  • Karma Untuk Istri Durhaka   Bab 4

    Melissa mengambil flashdisk tersebut dengan perasaan bersalah. "Apa ini?"Aku mencibir, "Kamu bisa lihat sendiri kelakuanmu yang memalukan itu!"Tangan Melissa mulai gemetar dan dia pun membuka isi flashdisk tersebut di komputernya.Baru melihat sebentar, Melissa langsung mulai berteriak."Edwin, aku salah.""Aku akan segera menceraikanmu. Tolong jangan sebarkan video itu.""Kalau aku kehilangan reputasiku, Kak Rudy pasti nggak akan mau menginginkanku lagi."Rasa mualku kembali muncul mendengar Melissa berkata seperti itu.Aku nggak pernah membayangkan kalau pada saat seperti ini, hal pertama yang dipikirkan Melissa adalah bagaimana merebut hati kekasih gelapnya.Lantaran dia sudah membuatku mual, aku juga harus membuatnya mual."Boleh saja kalau mau cerai. Tapi, aku sudah mengajukan pinjaman puluhan miliar untuk mengembangkan perusahaan ini dan kamu akan menanggung setengah dari utang itu."Aku melemparkan slip pinjaman yang sudah kusiapkan sebelumnya ke hadapan Melissa.Melissa pun l

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Karma Untuk Istri Durhaka   Bab 5

    Kedua orang tuaku tertegun untuk sesaat. Kemudian, setelah memahami situasinya, mereka langsung menggebrak meja dengan marah."Dia benar-benar sudah keterlaluan. Jangan khawatir, Nak. Aku punya cara untuk membantumu melampiaskan amarahmu!"Ibuku sangat marah dan terlihat seperti ingin membelaku.Hidungku terasa pedih. Aku merasa begitu terharu, sampai-sampai ingin menangis."Nggak perlu, Bu. Dia pasti akan sengsara setelah meninggalkanku."Orang tuaku dengan sungguh-sungguh mengatakan jika mereka sudah terlalu tua untuk kembali bekerja.Mereka hanya punya satu anak dan bisnis keluarga masih membutuhkanku untuk mewarisinya.Aku pun merasa malu melihat uban yang perlahan tumbuh di kepala mereka.Selama bertahun-tahun, hanya demi Melissa, aku sudah menjauhi orang tuaku sendiri. Benar-benar anak yang tidak berbakti.Setelah kembali bersama orang tuaku, diam-diam aku mengambil alih bisnis keluarga.Dari luar, aku masih menjadi bos biro iklan "Era Baru" itu.Akan tetapi, sebagian besar energ

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Karma Untuk Istri Durhaka   Bab 6

    Setelah bekerja untukku selama beberapa tahun, Lusy-lah yang paling memahami keadaanku.Pada saat ini, Lusy memperhatikan wajahku dengan penuh perhatian dan menghiburku dengan hangat."Pak Edwin, jangan biarkan orang-orang busuk ini memengaruhi suasana hati Anda. Hari ini kita masih harus membicarakan masalah kerja sama.""Kalau nggak, aku akan turun tangan dan mengusir mereka berdua.""Lalu, aku akan memberi tahu Pak Brata agar berhati-hati terhadap kedua orang ini."Aku menggelengkan kepalaku. "Nggak perlu.""Semua gerak-gerik orang-orang ini berada di bawah pengawasanku dan ayah."Mulut Lusy langsung menganga karena terkejut mengetahui jika pertunjukan yang bagus akan segera berlangsung.Sebelum aku dan Lusy bisa duduk, Rudy juga Melissa melihatku dan Lusy.Kebiasaan buruk Melissa sebagai wanita yang "sangat percaya diri, menganggap dirinya tinggi dan bahkan sedikit sombong", kembali muncul."Edwin, bagaimana kamu bisa masuk?""Apa kamu nggak tahu malu, menyelinap masuk ke sini cuma

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Karma Untuk Istri Durhaka   Bab 7

    Para petugas keamanan itu pun buru-buru meminta maaf padaku. "Maafkan kami, Tuan Edwin. Kami nggak tahu kalau kedua orang ini sudah menyinggung Anda.""Kami akan segera menyeret kedua orang ini keluar."Setelah berkata seperti itu, mereka pun mulai mendorong dan mendesak Rudy juga Melissa.Rudy langsung tertegun."Apa yang kalian lakukan? Aku ini tamu kehormatan Grup Saloka!""Kalian salah orang. Yang harusnya diusir itu Edwin dan pelacur yang bersamanya itu!""Aku mau bertemu dengan Pak Brata Aku mau dia menegakkan keadilan!"Pada titik ini, tiba-tiba saja ayahku membuka pintu dan masuk.Ketika mendengar ada orang yang meneriakkan namanya, ayahku pun langsung mengerutkan kening."Apa yang terjadi? Siapa yang mencariku?"Rudy buru-buru menunjuk ke arahku dan mulai melapor."Pak Brata, bajingan ini datang untuk membuat masalah.""Dia melukai teman wanita yang kubawa dan menyuruh kami keluar.""Entah apakah penjaga keamanan di perusahaan kalian ini salah minum obat atau nggak, tapi merek

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Karma Untuk Istri Durhaka   Bab 8

    Rudy merendahkan sikapnya di depanku dan ayahku, tetapi tidak di depan Melissa.Ketika Melissa menendangnya, Rudy langsung melompat dan menendang Melissa belasan kali.Sambil menendang, Rudy juga memaki Melissa. "Dasar wanita jalang, kamulah yang sudah menyakitiku!""Awalnya, jelas-jelas kamu yang sengaja merayuku demi mendapatkan kontrak besar.""Sekarang, begitu melihat Tuan Edwin sudah nggak lagi menginginkanmu, kamu malah menyalahkanku.""Kamu pikir kamu itu siapa? Kamu itu cuma mainan gratisan buatku!"Melissa ditendang sampai berlumuran darah dan keguguran di tempat.Lantaran takut Rudy akan menimbulkan masalah di hotel milik keluargaku ini, aku pun buru-buru menghentikannya."Cukup! Rudy, kamu harus bertanggung jawab secara hukum, karena sudah menyakiti orang di depan umum.""Aku nggak peduli kalau kamu mau masuk penjara. Tapi, jangan mengotori properti keluargaku!""Keluar!"Rudy masih ingin mendapatkan pujian dariku."Tuan Edwin, wanita itu memang harus dipukul supaya menurut.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Karma Untuk Istri Durhaka   Bab 9

    Wajah Melissa langsung tidak sedap dipandang mata. "Kamu jelas-jelas tahu kalau semua itu nggak mungkin."Aku mencibir. "Lantaran kamu tahu kalau orang yang sudah mati itu nggak bisa hidup lagi, kamu seharusnya juga paham kalau perasaan yang sudah mati, nggak akan bisa dihidupkan lagi!"Melissa tetap tidak mau terima."Perasaanmu padaku sudah mati, tapi perasaanku padamu belum.""Seenggaknya kamu harus memberiku waktu untuk membiarkan perasaan itu terbakar menjadi abu."Aku membeberkan niat Melissa. "Jangan bicara tentang perasaan. Yang kamu inginkan sekarang cuma uang keluargaku."Begitu menyinggung soal uang, Melissa benar-benar kehilangan kendali.Dia menjerit-jerit seperti orang gila."Edwin, apakah salah kalau aku mementingkan uang?""Cuma karena aku mementingkan uang, kamu nggak bisa menyangkal perasaanku padamu.""Dulu, kamu pura-pura miskin dan menipuku. Itulah yang membuatku terperosok ke jalan yang salah.""Aku sudah bersamamu selama lima tahun. Jadi, nggak berlebihan kalau a

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Karma Untuk Istri Durhaka   Bab 10

    Ibuku mundur beberapa langkah dan menatap Melissa dengan waspada."Bawa pergi! Aku takut diracun!"Melissa tampak malu. Dia menggigitnya sedikit untuk mencicipinya.Kemudian, dengan hati-hati, Melissa kembali menyerahkan sarapan itu pada ibuku."Jangan khawatir, Bibi. Ini nggak beracun dan rasanya enak."Ibuku sangat marah saat melihat jika sarapan itu dibeli dari luar."Melissa, apa menyenangkan bagimu untuk pergi ke luar dan membeli sarapan nggak enak ini guna membodohiku?""Kalau kamu benar-benar tulus, buatlah makanan sendiri!"Begitu mendengar kata-kata tersebut, Melissa menangkap jelas ada maksud tersembunyi di baliknya.Melissa pun langsung merasa senang. Dia buru-buru bertanya pada ibuku, soal makanan kesukaan ibuku.Akan tetapi, ibuku tidak mengatakannya secara terang-terangan. "Apa kamu nggak bisa menebaknya sendiri? Kalau kamu begitu bodoh, bagaimana kamu bisa memenuhi syarat untuk menjadi menantuku?"Dengan satu kalimat itu, Melissa pun menghabiskan waktu tiga bulan untuk m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Karma Untuk Istri Durhaka   Bab 1

    Melissa menatap serpihan kertas yang berserakan di atas lantai tersebut dengan ekspresi tidak percaya."Edwin, sebaiknya kamu pikirkan baik-baik. Kontrak ini cukup untuk membiayai perusahaanmu yang jelek itu selama setahun.""Atau, kamu menginginkan lebih?""Jangan meminta lebih. Ini terakhir kalinya aku membantumu."Aku menatap Melissa dengan sedih. Mataku memerah."Melissa, apa kamu tahu, hari ini hari apa?""Memangnya hari apa?"Melissa memperhatikan sekeliling dengan tatapan kosong. Perusahaan dihiasi dengan lampu-lampu."Ulang tahun ketiga berdirinya perusahaan? Memangnya ada sesuatu yang patut untuk dirayakan?"Perusahaan kecil yang cuma terdiri dari belasan orang, hampir nggak mungkin untuk bertahan.""Kalau kamu sebagai bos utama nggak begitu bodoh dan pengecut seperti ini, sebagai wakil bos, aku juga nggak perlu bekerja sekeras ini untuk mendapatkan kontrak.""Tapi, sebentar lagi aku bebas dan bekerja di perusahaan klien."Setiap kata yang keluar dari mulut Melissa dipenuhi de

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08

Bab terbaru

  • Karma Untuk Istri Durhaka   Bab 10

    Ibuku mundur beberapa langkah dan menatap Melissa dengan waspada."Bawa pergi! Aku takut diracun!"Melissa tampak malu. Dia menggigitnya sedikit untuk mencicipinya.Kemudian, dengan hati-hati, Melissa kembali menyerahkan sarapan itu pada ibuku."Jangan khawatir, Bibi. Ini nggak beracun dan rasanya enak."Ibuku sangat marah saat melihat jika sarapan itu dibeli dari luar."Melissa, apa menyenangkan bagimu untuk pergi ke luar dan membeli sarapan nggak enak ini guna membodohiku?""Kalau kamu benar-benar tulus, buatlah makanan sendiri!"Begitu mendengar kata-kata tersebut, Melissa menangkap jelas ada maksud tersembunyi di baliknya.Melissa pun langsung merasa senang. Dia buru-buru bertanya pada ibuku, soal makanan kesukaan ibuku.Akan tetapi, ibuku tidak mengatakannya secara terang-terangan. "Apa kamu nggak bisa menebaknya sendiri? Kalau kamu begitu bodoh, bagaimana kamu bisa memenuhi syarat untuk menjadi menantuku?"Dengan satu kalimat itu, Melissa pun menghabiskan waktu tiga bulan untuk m

  • Karma Untuk Istri Durhaka   Bab 9

    Wajah Melissa langsung tidak sedap dipandang mata. "Kamu jelas-jelas tahu kalau semua itu nggak mungkin."Aku mencibir. "Lantaran kamu tahu kalau orang yang sudah mati itu nggak bisa hidup lagi, kamu seharusnya juga paham kalau perasaan yang sudah mati, nggak akan bisa dihidupkan lagi!"Melissa tetap tidak mau terima."Perasaanmu padaku sudah mati, tapi perasaanku padamu belum.""Seenggaknya kamu harus memberiku waktu untuk membiarkan perasaan itu terbakar menjadi abu."Aku membeberkan niat Melissa. "Jangan bicara tentang perasaan. Yang kamu inginkan sekarang cuma uang keluargaku."Begitu menyinggung soal uang, Melissa benar-benar kehilangan kendali.Dia menjerit-jerit seperti orang gila."Edwin, apakah salah kalau aku mementingkan uang?""Cuma karena aku mementingkan uang, kamu nggak bisa menyangkal perasaanku padamu.""Dulu, kamu pura-pura miskin dan menipuku. Itulah yang membuatku terperosok ke jalan yang salah.""Aku sudah bersamamu selama lima tahun. Jadi, nggak berlebihan kalau a

  • Karma Untuk Istri Durhaka   Bab 8

    Rudy merendahkan sikapnya di depanku dan ayahku, tetapi tidak di depan Melissa.Ketika Melissa menendangnya, Rudy langsung melompat dan menendang Melissa belasan kali.Sambil menendang, Rudy juga memaki Melissa. "Dasar wanita jalang, kamulah yang sudah menyakitiku!""Awalnya, jelas-jelas kamu yang sengaja merayuku demi mendapatkan kontrak besar.""Sekarang, begitu melihat Tuan Edwin sudah nggak lagi menginginkanmu, kamu malah menyalahkanku.""Kamu pikir kamu itu siapa? Kamu itu cuma mainan gratisan buatku!"Melissa ditendang sampai berlumuran darah dan keguguran di tempat.Lantaran takut Rudy akan menimbulkan masalah di hotel milik keluargaku ini, aku pun buru-buru menghentikannya."Cukup! Rudy, kamu harus bertanggung jawab secara hukum, karena sudah menyakiti orang di depan umum.""Aku nggak peduli kalau kamu mau masuk penjara. Tapi, jangan mengotori properti keluargaku!""Keluar!"Rudy masih ingin mendapatkan pujian dariku."Tuan Edwin, wanita itu memang harus dipukul supaya menurut.

  • Karma Untuk Istri Durhaka   Bab 7

    Para petugas keamanan itu pun buru-buru meminta maaf padaku. "Maafkan kami, Tuan Edwin. Kami nggak tahu kalau kedua orang ini sudah menyinggung Anda.""Kami akan segera menyeret kedua orang ini keluar."Setelah berkata seperti itu, mereka pun mulai mendorong dan mendesak Rudy juga Melissa.Rudy langsung tertegun."Apa yang kalian lakukan? Aku ini tamu kehormatan Grup Saloka!""Kalian salah orang. Yang harusnya diusir itu Edwin dan pelacur yang bersamanya itu!""Aku mau bertemu dengan Pak Brata Aku mau dia menegakkan keadilan!"Pada titik ini, tiba-tiba saja ayahku membuka pintu dan masuk.Ketika mendengar ada orang yang meneriakkan namanya, ayahku pun langsung mengerutkan kening."Apa yang terjadi? Siapa yang mencariku?"Rudy buru-buru menunjuk ke arahku dan mulai melapor."Pak Brata, bajingan ini datang untuk membuat masalah.""Dia melukai teman wanita yang kubawa dan menyuruh kami keluar.""Entah apakah penjaga keamanan di perusahaan kalian ini salah minum obat atau nggak, tapi merek

  • Karma Untuk Istri Durhaka   Bab 6

    Setelah bekerja untukku selama beberapa tahun, Lusy-lah yang paling memahami keadaanku.Pada saat ini, Lusy memperhatikan wajahku dengan penuh perhatian dan menghiburku dengan hangat."Pak Edwin, jangan biarkan orang-orang busuk ini memengaruhi suasana hati Anda. Hari ini kita masih harus membicarakan masalah kerja sama.""Kalau nggak, aku akan turun tangan dan mengusir mereka berdua.""Lalu, aku akan memberi tahu Pak Brata agar berhati-hati terhadap kedua orang ini."Aku menggelengkan kepalaku. "Nggak perlu.""Semua gerak-gerik orang-orang ini berada di bawah pengawasanku dan ayah."Mulut Lusy langsung menganga karena terkejut mengetahui jika pertunjukan yang bagus akan segera berlangsung.Sebelum aku dan Lusy bisa duduk, Rudy juga Melissa melihatku dan Lusy.Kebiasaan buruk Melissa sebagai wanita yang "sangat percaya diri, menganggap dirinya tinggi dan bahkan sedikit sombong", kembali muncul."Edwin, bagaimana kamu bisa masuk?""Apa kamu nggak tahu malu, menyelinap masuk ke sini cuma

  • Karma Untuk Istri Durhaka   Bab 5

    Kedua orang tuaku tertegun untuk sesaat. Kemudian, setelah memahami situasinya, mereka langsung menggebrak meja dengan marah."Dia benar-benar sudah keterlaluan. Jangan khawatir, Nak. Aku punya cara untuk membantumu melampiaskan amarahmu!"Ibuku sangat marah dan terlihat seperti ingin membelaku.Hidungku terasa pedih. Aku merasa begitu terharu, sampai-sampai ingin menangis."Nggak perlu, Bu. Dia pasti akan sengsara setelah meninggalkanku."Orang tuaku dengan sungguh-sungguh mengatakan jika mereka sudah terlalu tua untuk kembali bekerja.Mereka hanya punya satu anak dan bisnis keluarga masih membutuhkanku untuk mewarisinya.Aku pun merasa malu melihat uban yang perlahan tumbuh di kepala mereka.Selama bertahun-tahun, hanya demi Melissa, aku sudah menjauhi orang tuaku sendiri. Benar-benar anak yang tidak berbakti.Setelah kembali bersama orang tuaku, diam-diam aku mengambil alih bisnis keluarga.Dari luar, aku masih menjadi bos biro iklan "Era Baru" itu.Akan tetapi, sebagian besar energ

  • Karma Untuk Istri Durhaka   Bab 4

    Melissa mengambil flashdisk tersebut dengan perasaan bersalah. "Apa ini?"Aku mencibir, "Kamu bisa lihat sendiri kelakuanmu yang memalukan itu!"Tangan Melissa mulai gemetar dan dia pun membuka isi flashdisk tersebut di komputernya.Baru melihat sebentar, Melissa langsung mulai berteriak."Edwin, aku salah.""Aku akan segera menceraikanmu. Tolong jangan sebarkan video itu.""Kalau aku kehilangan reputasiku, Kak Rudy pasti nggak akan mau menginginkanku lagi."Rasa mualku kembali muncul mendengar Melissa berkata seperti itu.Aku nggak pernah membayangkan kalau pada saat seperti ini, hal pertama yang dipikirkan Melissa adalah bagaimana merebut hati kekasih gelapnya.Lantaran dia sudah membuatku mual, aku juga harus membuatnya mual."Boleh saja kalau mau cerai. Tapi, aku sudah mengajukan pinjaman puluhan miliar untuk mengembangkan perusahaan ini dan kamu akan menanggung setengah dari utang itu."Aku melemparkan slip pinjaman yang sudah kusiapkan sebelumnya ke hadapan Melissa.Melissa pun l

  • Karma Untuk Istri Durhaka   Bab 3

    Dalam video tersebut, Melissa juga Rudy tengah telanjang dan saling bergumul.Keduanya bagaikan binatang buas, mengeluarkan jeritan yang memalukan.Aku mematikan video tersebut dengan marah dan menatap wanita itu."Siapa kamu? Apa tujuanmu menunjukkan semua ini padaku?"Wanita itu memperbaiki letak kacamata hitamnya dan berkata dengan nada genit."Aku yakin, kamu sudah bisa menebak siapa diriku.""Sesama korban nggak perlu saling kenal.""Informasi ini mungkin berguna bagimu. Anggaplah aku berbaik hati dan memberikannya padamu."Setelah berkata seperti itu, wanita tersebut berbalik lalu pergi dan hanya menyisakan aroma harum di udara.Aku mengepalkan tinjuku dan merasakan mual di perutku.Wanita yang bisa memberikan video pribadi semacam ini, identitasnya tidak sulit untuk ditebak. Dia pasti wanita yang dekat dengan Rudy.Lantaran informasi ini, bayangan terakhirku mengenai diri Melissa langsung lenyap tak berbekas.Tubuhku belum pulih sepenuhnya. Aku masih harus tinggal di rumah sakit

  • Karma Untuk Istri Durhaka   Bab 2

    Melissa pun membanting pintu dan pergi.Aku berbaring sendirian di ranjang rumah sakit, menutupi wajahku dan berpikir.Memikirkan bagaimana cara membereskan kekacauan ini.Lima tahun menikah, harus berakhir seperti ini.Bohong jika kubilang aku tidak patah hati.Akan tetapi, nasi sudah jadi bubur. Memikirkannya lebih jauh pun sudah tidak ada gunanya.Yang perlu untuk segera diselesaikan saat ini adalah masalah operasional perusahaan.Lima tahun lalu aku bersikeras menikahi Melissa meski orang tuaku tidak setuju.Orang tuaku merasa Melissa tidak bisa diandalkan dan tidak setara dengan keluarga kami.Pada saat itu, aku berpikir jika semua itu hanyalah prasangka orang tuaku saja.Untuk membuktikan jika aku benar, aku pun menikahi Melissa.Setelah menikah, aku jarang pulang ke rumah orang tuaku, juga jarang berinteraksi dengan mereka.Aku bahkan menolak mewarisi bisnis keluarga dan memulai bisnisku sendiri dari nol.Melissa tidak menyukai orang tuaku. Dia menganggap orang tuaku nggak bergu

DMCA.com Protection Status