Home / Pernikahan / Karma Suami Tukang Selingkuh / Bab 6. Tidak Bisa Merawat Diri

Share

Bab 6. Tidak Bisa Merawat Diri

last update Last Updated: 2024-12-09 12:27:15

"Bagaimana keadaan kamu, Marni?" Ayu kini sudah berada di ruang inap bersama Faiz juga Aluna.

Marni hendak menjawa pertanyaan sang nyonya besar namun t ata pan ma ta nya beralih pada Faiz juga Aluna.

"Ada apa, Marni?" kembali perempuan paruh baya itu bertanya.

"T-tidak, ndoro.. Saya baik-baik saja," jawab Marni terbata.

Ia tidak mungkin menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya, ada perasaan khawatir menyeli-muti hati Marni hingga ia memilih untuk memalingkan wajah dari sang pujaan hati.

"Jangan panggil saya seperti itu, kamu akan menjadi menantu saya," katanya seulas senyum terbit di b i b i r ra-nu-m Ayu.

Deg.

"Maksud, ibu?" Aluna menatap m-ani-k ma-ta ibu mertuanya.

"Iya, saya akan menikahkan Faiz dengan Marni." Ayu hanya menatap wajah Aluna sekilas lalu menoleh pada yang lain.

Tak kuat dengan kenyataan yang semakin meny-ak-itkan Aluna melangkah keluar dari ruangan tersebut, ia duduk di kursi ruang tunggu seraya meremas jari jemarinya.

Tete-san demi tete-san tak bisa Aluna tahan lagi, perempuan itu kembali mena-ngisi nasib rumah tangga nya yang di ujung tanduk.

Ceklek.

Terdengar suara pintu tertutup Aluna melihat bayangan jika suaminya keluar dari ruangan tersebut. Secepatnya menghapus jejak jejak air mata yang tidak bisa berhenti begitu saja.

"Maafkan, aku..." lirih Faiz, lelaki itu men-gge-ngg-am kuat lengan sang istri.

"Lepas, mas," pinta Aluna, namun Faiz menggelengkan kepala. Sejujurnya bukan ini yang dia inginkan, tetapi tuntutan padanya seolah ada dorongan kuat untuk melakukan hal itu.

"Sa y-an g... Lihat aku," katanya seraya menarik dagu sang istri agar menatapnya.

"C i n t a dan s ay an g aku hanya untuk kamu, tidak ada perempuan lain di hati aku, Aluna..," lirih Faiz menatap wajah sang istri penuh keyakinan.

Aluna hanya bisa tersenyum simpul, bagaimana bisa lelaki di depan nya itu berkata konyol seperti ini, pikirnya. Sedangkan di dalam sana ada perempuan lain yang sudah berhasil me nd ung a n a k darinya.

"Aku melakukan itu bersama Marni, bukan atas dasar ci nt a.. Melainkan na fs u belaka, say a ng... Saat ini memang Marni men gand ung an ak ku, tapi akanku pastikan saat bayi itu lahir aku akan me ncer ai ka n Marni dan merawat a na k itu bersama kamu," jelas Faiz panjang lebar masih men at ap Aluna,

Deg.

"J-jadi.. kamu setuju dengan ucapan ibu kamu, mas?"

Faiz tidak sepenuh yakin ia pun menundukkan kepala apa yang harus dia jawab, sementara tidak mungkin jika anak itu lahir tanpa seorang ayah.

Aluna masih menatap Faiz yang tak kunjung memberikan jawaban.

"Jadi Marni sudah ha m il anak kamu, Faiz? Alhamdulilah akhirnya ibu akan punya cucu," Aluna juga Faiz menoleh ketika mendengar suara Ayu.

Perempuan paruh baya yang masih cantik itu sudah berdiri di ambang pintu entah sedari kapan, namun tatapan mata nya mengisyaratkan kebencian semakin me nda la m pada Aluna.

Sadar akan di tatap seperti itu oleh Ayu, Aluna pun berdiri melangkah menjauh dari sana. Ia tidak sekuat itu mendapati kenyataan jika mertua yang selama ini dirinya hormati juga penuh dengan kasih s ay ang tega men usukn ya seperti ini.

"Aluna, say an g... Kamu mau kemana?" langkah Aluna terhenti ketika suaminya bertanya seperti itu, namun ia tidak berani menoleh.

"Biarkan saja dia pergi, Faiz. Wanita itu sudah tidak ada gunanya lagi! Sekarang kamu fokus dengan Marni." jawaban Ayu membuat Aluna menundukkan pandangan perempuan itu melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

Faiz mentap punggung perempuan yang sangat dia cin-tai itu dengan berat hati mengikuti ucapan sang ibu. Walaupun ia pun sama-sama merasakan sa-kit di hatinya.

"Apalagi yang kamu tunggu, Faiz? Cepat ma-suk!" Ayu melihat putra sulungnya masih menatap jauh punggung Aluna yang sudah tidak terlihat.

"T-tapi, bu.."

"Cepat masu-k!" bentak Ayu, membuat Faiz pun menghela napas berat terpaksa mengikuti keinginan sang ibu.

"Kalian harus cepat menikah, ibu tidak mau orang-orang di luar sana membicarakan kalian berdua,"

Deg.

"Bu, kita bahas soal ini nanti. Aku harus menemui Aluna terlebih dahulu." sela Faiz, bagaimana pun juga ia masih berstatus suami orang.

"Buat apalagi sih, Faiz. Dia tidak bisa merawat diri tidak bisa juga m3mu4sk@n kamu 'kan? Apalagi dia itu wanita mandvl, lihat saja sampai sekarang tidak kunjung ham-il." dengan tegas Ayu berkata seperti itu membuat ulu hati Faiz sak-it.

"Stop mengatakan itu, bu!" Faiz mengkat tangan nya.

"Kenapa, Faiz. Memang itu 'kan kenyataan nya makanya kamu berpaling dari dia?" seolah tak mau berhenti membicarakan keburukan Aluna.

Marni hanya bisa mendengarkan saja tanpa berkomentar ia sangat senang ternyata calon ibu mertuanya sangat mendukung dirinya bersama Faiz, sang pujaan hati.

Seulas senyum terbit dari bi b ir te bal Marni ia sangat bahagia kali ini, walaupun harus menjalani pemeriksaan di area sensitif nya akibat majikan yang tidak tahu malu itu.

Faiz tidak bisa menjawab dan membenarkan apa yang di katakan ibunya. Ia tidak mau jika Marni menggunakan cara ini untuk menyerang Aluna.

"Tidak seperti itu, bu. Aku dan Marni hanya terjebak naf su saja...," lirih Faiz berhasil membuat bola ma-ta Marni nyaris keluar mendengar pengakuan sang kekasih pada ibunya.

Deg.

Related chapters

  • Karma Suami Tukang Selingkuh    Bab 7. Membuat Perhitungan

    "Apa maksud kamu, Mas?!" Marni tersulut es mo si, peremempuan itu bahkan sampai duduk mendengar pengakuan dari Faiz.Faiz menoleh pada Marni menatap begitu t a j a m, "Memang itu kenyataan nya, Marni. Saya tidak pernah cin-ta sama kamu," Deg.Lagi-lagi Marni tersentak kaget mendengar pengakuan yang selama ini bertolak belakang dengan tingkah juga sikapnya."Kamu kenapa, mas? Bukan kah kamu sangat suka m3nikm4ti t u b u h ku?" katanya lagi masih menatap manik mata Faiz tidak percaya.Di tatap seperti itu oleh Marni membuat Faiz memalingkan wajahnya. Perempuan itu yakin jika lelaki di hadapan nya kini sangat menc-intai dirinya namun sukar untuk mengatakan hal tersebut.Jika memang Faiz tidak mencin-tainya tidak mungkin dia akan mempertahankan janin di dalam kand-ungan nya."Jawab, mas!" bentak Marni membuat Faiz menatap nyalang. Dia tidak suka di teriaki seperti ini terutama oleh perempuan yang bukan siapa-siapa di hidupnya."Sudah saya katakan kalau itu hanya n a f s u, bukan cinta."

    Last Updated : 2024-12-09
  • Karma Suami Tukang Selingkuh    Bab 8. Marni Berulah

    "Aduh, bu... Perut aku sa ki t," keluh Marni, perempuan itu memagang p e r u t nya sendiri mungkin merasa melilit. "Aluna, apa yang kamu masukkan ke da la m mie ini?" Ayu menatap ta ja m menantunya itu, ia pun merasakan hal yang sama ingin buang air besar. Pret Pret Terdengar bunyi nyaring tentu saja membuat Aluna spontan mengibaskan tangan ke depan hidung mancung. Ia sungguh di buat bahagia melihat pemandangan seperti ini, mertua nya itu begitu julid mendukung per seli ngku han putranya sendiri. Bukan ia ja ha t hanya saja terlalu gemas jika mereka di biarkan begitu saja. Mana mungkin Aluna sendiri tidak melakukan apapun ketika dirinya di tindas hanya karena belum memiliki keturunan. Saat langkah nya akan menaiki undakan tangga Marni pun menahan lengan sang majikan membuat Aluna mengerutkan kening, "Tunggu, aku akan laporin mas Faiz kalau kamu menaruh banyak cabe di makanan aku dan ibu," katanya sedikit mengancam. "Aw... Takut, laporin aja." jawab Aluna santai, ia tida

    Last Updated : 2024-12-13
  • Karma Suami Tukang Selingkuh    Bab 9. Aluna, metime

    Aluna tersenyum puas dia saat ini tengah berada di sebuah salon kecantikan m3n!km4t1 p1j@t4n lembut di seluruh badannya."Pasti mas Faiz lagi kepanasan tuh, bingung bayar tagihan rumah sakit." gumam Aluna, S e n t u h a n demi s e n t u h a n Aluna rasakan dari terapis khusus perempuan di tempat spa. Ia baru lagi merasakan me time setelah beberapa bulan lama nya, kali ini Aluna benar-benar memanjakan diri."Maaf, kak. Jadi body scrub nya mau yang mana?" tanya therapis tersebut setelah selesai m3m1j@t seluruh badan Aluna."Coklat s u s u aja, mbak." jawab Aluna, ia memejamkan mata sungguh di buat terbuai dengan wangi aroma therapi khas di ruangan spa itu.Therapis perempuan bernama Sri terlihat dari name tage pakaian khas karyawan spa tersebut, mengoleskan body scrub ke seluruh badan ramping Aluna.Tidak lama Sri mulai menggossokkan body scrub itu sedikit kering agar kotoran-kotoran yang menempel pada kulit cantik Aluna dapat terangkat dengan sempurna.Ddddrrrttt "Maaf mbak, pons

    Last Updated : 2024-12-16
  • Karma Suami Tukang Selingkuh    Bab 1. Suara Aneh dari Dalam

    "Ah, iya mas.. Lebih d a l a m." Deg. Degub jantung Aluna seketika berpacu dengan cepat ketika mendengar sayup-sayup l e n g u h a n dari seorang perempuan. 'Suara itu?' batin Aluna, menerka-nerka.Langkah Aluna mengendap-ngendap rasa penasaran semakin tinggi seiring dengan l e n g u h a n tak pantas dirinya dengar.Seingat dia hanya Marni sang Art yang ada di rumah ketika dia pergi ke rumah sakit untuk mengurus ibu mertuanya terlebih dahulu.BRAK! Pintu di buka dengan keras Aluna sudah siap dengan ponsel yang mengarah pada mereka.CEKREK.Deg!Aluna terdiam seketika melihat pasangan sejoli tengah memadu kasih itu di atas r@nj@ng. Badan nya bergetar hebat seiring ponsel yang dia masukkan ke dalam saku pakaian.PRANG! Aluna memb4nt1ng vas bunga yang ada di kamar.BUGH! tidak hanya itu saja, Aluna pun melempar photo-photo yang terpajang di atas nakas."Kurang ajar. Begini kelakuan kalian di belakang, saya! Hah?!" Aluna menarik rambut Marni yang terurai."Aaaaa, mas tolong rambutku s

    Last Updated : 2024-12-09
  • Karma Suami Tukang Selingkuh    Bab 2. Dua Garis Biru

    BRAK! Faiz juga Aluna melihat ke arah pintu kamar mereka."Yang sopan dong kalau mau masuk!" Aluna terlihat santai, perempuan cantik itu melipat kedua tangan di depan d a d a melihat apa yang akan di lakukan plakor rasa pembantu."Diam, kamu! Saya mau bicara sama mas Faiz." bentak Marni, menghampiri majikan laki-laki sebagai sang kekasih.'Berani juga nyalinya.' batin Aluna."Apa ini balasan kamu, mas? Setelah kamu m3n1km4t1 seluruh tubuhku ini, hah?!" Marni memelas menatap sendu pria yang masih berstatus suami majikan nya itu."Ck. Menjijikan," Aluna berjalan keluar dia sudah tidak sanggup mendengar apapun lagi yang keluar dari mulut pembantunya itu."Aluna, kamu mau kemana?" Faiz mengalihkan pertanyaan pada sang istri, mengabaikan Marni."Bukan urusan kamu, Mas!" Aluna menjawab seraya pergi dari ruangan.Faiz hendak menyusul langkah sang istri. Tetapi, Marni menahan lengan nya."Tunggu, Mas. Kamu belum jawab pertanyaanku," Marni mentap mata Faiz begitu dalam."Oke, kamu tunggu disi

    Last Updated : 2024-12-09
  • Karma Suami Tukang Selingkuh    Bab 3. Melakukan Hal yang Sama

    Di sudut kamar yang remang, suara tangis terdengar sangat pelan, hampir tertelan oleh hening nya malam.Mata Aluna basah, Air mata nya mengalir tanpa henti m e m b a s a h i pipinya yang dingin. Sesekali ia menarik napas panjang mencoba menguasai dirinya, namun isakan kecil pecah di sela b i b i r nya.Jari jemari nya bergetar saat ia mencoba menyeka air mata yang terus menerus berjatuhan, seolah tak ingin berhenti. Hatinya terasa sesak mengingat apa yang telah di lakukan sang suami bersama art di rumahnya."A-aku... Harus kuat," lirihnya menyeka air mata.Helaan napas panjang Aluna keluarkan demi bisa berdamai dengan dirinya sendiri, ia harus bisa menguasai perasaan sakit itu walau sulit.Aluna sudah memikirkan cara nya agar suami bersama gundiknya merasa terancam tidak bisa berkutik. Ceklek."Sayang," Faiz membuka pintu kamar mereka. Ia masuk begitu d a l a m menghidupkan penerangan di sana.Melihat sang istri tertidur membelakangi membuat seulas senyum terbit dari wajah tampan san

    Last Updated : 2024-12-09
  • Karma Suami Tukang Selingkuh    Bab 4. Ancaman Aluna

    "Arghhhh!!! Panas, sakit. Kamu jangan diam aja dong, mas!" Jerit Marni, merasakan panas yang luar biasa seperti terbakar di area sensitif membuat perempuan itu menangis histeris bukan main.Faiz pun segera berlari setelah menggunakan pakaian lengkap mencari keberadaan sang istri. Entah apa yang akan di lakukan pria itu mencari Aluna."MAS FAIIZ CEPAT!!" rancu Marni meninggikan suaranya.Faiz segera datang menghampiri sang pujaan hati yang masih dalam keadaan b e r t e l a n j a n g tanpa menggunakan apapun.Dia baru saja membujuk sang istri meminta bantuan nya untuk membawa Marni ke klinik terdekat. Rasa khawatir padanya begitu kentara terlihat dari wajah tampan Faiz."Gimana, mas? Kamu mau 'kan bawa aku ke klinik?" Marni menatap mata lelaki di depan nya. Memohon agar dirinya segera mendapatkan pertolongan."M-maaf, Mar. Aluna tidak memberikan kita akses keluar dari rumah ini," sesal Faiz. Lelaki itu menundukkan wajahnya tidak berani menatap sang kekasih.Deg.Pandangan Marni mulai ka

    Last Updated : 2024-12-09
  • Karma Suami Tukang Selingkuh    Bab 5. Dugaan Aluna

    "Kamu bilang aku p u a s, mas?!" Aluna menatap sendu Faiz, perempuan itu mengulang pertanyaan suaminya."Tidak! Aku belum pu@s sampai kalian benar-benar merasa menyesal." jawab Aluna tegas."Apa lagi yang akan kamu lakukan, Aluna?" "Itu urusanku!" Aluna m3mb4nt1ng pintu kamar setelah menjawab pertanyaan sang suami.Brak!** "Faiz, jadi benar selama ini kamu ada main sama Marni?" Ayu kini sudah berada di rumah putranya kembali, perempuan paruh baya itu bertanya.Faiz menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Em.. E-enggak, bu," jawabnya."Gak usah ngelak kamu, Faiz. Ibu dan yang lain sudah liat video syur kalian, memalukan sekali. Kenapa juga harus di kirim ke group sih?" "Maaf bu, Aluna yang kirim video itu," jawab Faiz menghela napas berat. Ia sudah yakin pasti ibunya akan marah."Jadi perempuan mandul, itu?" Faiz mengerutkan kening tidak mengerti dengan pertanyaan sang ibu."Istrimu yang mandul 'kan, Faiz? Sudahlah, gak apa-apa ibu dukung kamu sama Marni, dimana dia sekarang?" m

    Last Updated : 2024-12-09

Latest chapter

  • Karma Suami Tukang Selingkuh    Bab 9. Aluna, metime

    Aluna tersenyum puas dia saat ini tengah berada di sebuah salon kecantikan m3n!km4t1 p1j@t4n lembut di seluruh badannya."Pasti mas Faiz lagi kepanasan tuh, bingung bayar tagihan rumah sakit." gumam Aluna, S e n t u h a n demi s e n t u h a n Aluna rasakan dari terapis khusus perempuan di tempat spa. Ia baru lagi merasakan me time setelah beberapa bulan lama nya, kali ini Aluna benar-benar memanjakan diri."Maaf, kak. Jadi body scrub nya mau yang mana?" tanya therapis tersebut setelah selesai m3m1j@t seluruh badan Aluna."Coklat s u s u aja, mbak." jawab Aluna, ia memejamkan mata sungguh di buat terbuai dengan wangi aroma therapi khas di ruangan spa itu.Therapis perempuan bernama Sri terlihat dari name tage pakaian khas karyawan spa tersebut, mengoleskan body scrub ke seluruh badan ramping Aluna.Tidak lama Sri mulai menggossokkan body scrub itu sedikit kering agar kotoran-kotoran yang menempel pada kulit cantik Aluna dapat terangkat dengan sempurna.Ddddrrrttt "Maaf mbak, pons

  • Karma Suami Tukang Selingkuh    Bab 8. Marni Berulah

    "Aduh, bu... Perut aku sa ki t," keluh Marni, perempuan itu memagang p e r u t nya sendiri mungkin merasa melilit. "Aluna, apa yang kamu masukkan ke da la m mie ini?" Ayu menatap ta ja m menantunya itu, ia pun merasakan hal yang sama ingin buang air besar. Pret Pret Terdengar bunyi nyaring tentu saja membuat Aluna spontan mengibaskan tangan ke depan hidung mancung. Ia sungguh di buat bahagia melihat pemandangan seperti ini, mertua nya itu begitu julid mendukung per seli ngku han putranya sendiri. Bukan ia ja ha t hanya saja terlalu gemas jika mereka di biarkan begitu saja. Mana mungkin Aluna sendiri tidak melakukan apapun ketika dirinya di tindas hanya karena belum memiliki keturunan. Saat langkah nya akan menaiki undakan tangga Marni pun menahan lengan sang majikan membuat Aluna mengerutkan kening, "Tunggu, aku akan laporin mas Faiz kalau kamu menaruh banyak cabe di makanan aku dan ibu," katanya sedikit mengancam. "Aw... Takut, laporin aja." jawab Aluna santai, ia tida

  • Karma Suami Tukang Selingkuh    Bab 7. Membuat Perhitungan

    "Apa maksud kamu, Mas?!" Marni tersulut es mo si, peremempuan itu bahkan sampai duduk mendengar pengakuan dari Faiz.Faiz menoleh pada Marni menatap begitu t a j a m, "Memang itu kenyataan nya, Marni. Saya tidak pernah cin-ta sama kamu," Deg.Lagi-lagi Marni tersentak kaget mendengar pengakuan yang selama ini bertolak belakang dengan tingkah juga sikapnya."Kamu kenapa, mas? Bukan kah kamu sangat suka m3nikm4ti t u b u h ku?" katanya lagi masih menatap manik mata Faiz tidak percaya.Di tatap seperti itu oleh Marni membuat Faiz memalingkan wajahnya. Perempuan itu yakin jika lelaki di hadapan nya kini sangat menc-intai dirinya namun sukar untuk mengatakan hal tersebut.Jika memang Faiz tidak mencin-tainya tidak mungkin dia akan mempertahankan janin di dalam kand-ungan nya."Jawab, mas!" bentak Marni membuat Faiz menatap nyalang. Dia tidak suka di teriaki seperti ini terutama oleh perempuan yang bukan siapa-siapa di hidupnya."Sudah saya katakan kalau itu hanya n a f s u, bukan cinta."

  • Karma Suami Tukang Selingkuh    Bab 6. Tidak Bisa Merawat Diri

    "Bagaimana keadaan kamu, Marni?" Ayu kini sudah berada di ruang inap bersama Faiz juga Aluna.Marni hendak menjawa pertanyaan sang nyonya besar namun t ata pan ma ta nya beralih pada Faiz juga Aluna."Ada apa, Marni?" kembali perempuan paruh baya itu bertanya."T-tidak, ndoro.. Saya baik-baik saja," jawab Marni terbata.Ia tidak mungkin menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya, ada perasaan khawatir menyeli-muti hati Marni hingga ia memilih untuk memalingkan wajah dari sang pujaan hati."Jangan panggil saya seperti itu, kamu akan menjadi menantu saya," katanya seulas senyum terbit di b i b i r ra-nu-m Ayu.Deg."Maksud, ibu?" Aluna menatap m-ani-k ma-ta ibu mertuanya."Iya, saya akan menikahkan Faiz dengan Marni." Ayu hanya menatap wajah Aluna sekilas lalu menoleh pada yang lain.Tak kuat dengan kenyataan yang semakin meny-ak-itkan Aluna melangkah keluar dari ruangan tersebut, ia duduk di kursi ruang tunggu seraya meremas jari jemarinya.Tete-san demi tete-san tak bisa Aluna tahan lagi

  • Karma Suami Tukang Selingkuh    Bab 5. Dugaan Aluna

    "Kamu bilang aku p u a s, mas?!" Aluna menatap sendu Faiz, perempuan itu mengulang pertanyaan suaminya."Tidak! Aku belum pu@s sampai kalian benar-benar merasa menyesal." jawab Aluna tegas."Apa lagi yang akan kamu lakukan, Aluna?" "Itu urusanku!" Aluna m3mb4nt1ng pintu kamar setelah menjawab pertanyaan sang suami.Brak!** "Faiz, jadi benar selama ini kamu ada main sama Marni?" Ayu kini sudah berada di rumah putranya kembali, perempuan paruh baya itu bertanya.Faiz menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Em.. E-enggak, bu," jawabnya."Gak usah ngelak kamu, Faiz. Ibu dan yang lain sudah liat video syur kalian, memalukan sekali. Kenapa juga harus di kirim ke group sih?" "Maaf bu, Aluna yang kirim video itu," jawab Faiz menghela napas berat. Ia sudah yakin pasti ibunya akan marah."Jadi perempuan mandul, itu?" Faiz mengerutkan kening tidak mengerti dengan pertanyaan sang ibu."Istrimu yang mandul 'kan, Faiz? Sudahlah, gak apa-apa ibu dukung kamu sama Marni, dimana dia sekarang?" m

  • Karma Suami Tukang Selingkuh    Bab 4. Ancaman Aluna

    "Arghhhh!!! Panas, sakit. Kamu jangan diam aja dong, mas!" Jerit Marni, merasakan panas yang luar biasa seperti terbakar di area sensitif membuat perempuan itu menangis histeris bukan main.Faiz pun segera berlari setelah menggunakan pakaian lengkap mencari keberadaan sang istri. Entah apa yang akan di lakukan pria itu mencari Aluna."MAS FAIIZ CEPAT!!" rancu Marni meninggikan suaranya.Faiz segera datang menghampiri sang pujaan hati yang masih dalam keadaan b e r t e l a n j a n g tanpa menggunakan apapun.Dia baru saja membujuk sang istri meminta bantuan nya untuk membawa Marni ke klinik terdekat. Rasa khawatir padanya begitu kentara terlihat dari wajah tampan Faiz."Gimana, mas? Kamu mau 'kan bawa aku ke klinik?" Marni menatap mata lelaki di depan nya. Memohon agar dirinya segera mendapatkan pertolongan."M-maaf, Mar. Aluna tidak memberikan kita akses keluar dari rumah ini," sesal Faiz. Lelaki itu menundukkan wajahnya tidak berani menatap sang kekasih.Deg.Pandangan Marni mulai ka

  • Karma Suami Tukang Selingkuh    Bab 3. Melakukan Hal yang Sama

    Di sudut kamar yang remang, suara tangis terdengar sangat pelan, hampir tertelan oleh hening nya malam.Mata Aluna basah, Air mata nya mengalir tanpa henti m e m b a s a h i pipinya yang dingin. Sesekali ia menarik napas panjang mencoba menguasai dirinya, namun isakan kecil pecah di sela b i b i r nya.Jari jemari nya bergetar saat ia mencoba menyeka air mata yang terus menerus berjatuhan, seolah tak ingin berhenti. Hatinya terasa sesak mengingat apa yang telah di lakukan sang suami bersama art di rumahnya."A-aku... Harus kuat," lirihnya menyeka air mata.Helaan napas panjang Aluna keluarkan demi bisa berdamai dengan dirinya sendiri, ia harus bisa menguasai perasaan sakit itu walau sulit.Aluna sudah memikirkan cara nya agar suami bersama gundiknya merasa terancam tidak bisa berkutik. Ceklek."Sayang," Faiz membuka pintu kamar mereka. Ia masuk begitu d a l a m menghidupkan penerangan di sana.Melihat sang istri tertidur membelakangi membuat seulas senyum terbit dari wajah tampan san

  • Karma Suami Tukang Selingkuh    Bab 2. Dua Garis Biru

    BRAK! Faiz juga Aluna melihat ke arah pintu kamar mereka."Yang sopan dong kalau mau masuk!" Aluna terlihat santai, perempuan cantik itu melipat kedua tangan di depan d a d a melihat apa yang akan di lakukan plakor rasa pembantu."Diam, kamu! Saya mau bicara sama mas Faiz." bentak Marni, menghampiri majikan laki-laki sebagai sang kekasih.'Berani juga nyalinya.' batin Aluna."Apa ini balasan kamu, mas? Setelah kamu m3n1km4t1 seluruh tubuhku ini, hah?!" Marni memelas menatap sendu pria yang masih berstatus suami majikan nya itu."Ck. Menjijikan," Aluna berjalan keluar dia sudah tidak sanggup mendengar apapun lagi yang keluar dari mulut pembantunya itu."Aluna, kamu mau kemana?" Faiz mengalihkan pertanyaan pada sang istri, mengabaikan Marni."Bukan urusan kamu, Mas!" Aluna menjawab seraya pergi dari ruangan.Faiz hendak menyusul langkah sang istri. Tetapi, Marni menahan lengan nya."Tunggu, Mas. Kamu belum jawab pertanyaanku," Marni mentap mata Faiz begitu dalam."Oke, kamu tunggu disi

  • Karma Suami Tukang Selingkuh    Bab 1. Suara Aneh dari Dalam

    "Ah, iya mas.. Lebih d a l a m." Deg. Degub jantung Aluna seketika berpacu dengan cepat ketika mendengar sayup-sayup l e n g u h a n dari seorang perempuan. 'Suara itu?' batin Aluna, menerka-nerka.Langkah Aluna mengendap-ngendap rasa penasaran semakin tinggi seiring dengan l e n g u h a n tak pantas dirinya dengar.Seingat dia hanya Marni sang Art yang ada di rumah ketika dia pergi ke rumah sakit untuk mengurus ibu mertuanya terlebih dahulu.BRAK! Pintu di buka dengan keras Aluna sudah siap dengan ponsel yang mengarah pada mereka.CEKREK.Deg!Aluna terdiam seketika melihat pasangan sejoli tengah memadu kasih itu di atas r@nj@ng. Badan nya bergetar hebat seiring ponsel yang dia masukkan ke dalam saku pakaian.PRANG! Aluna memb4nt1ng vas bunga yang ada di kamar.BUGH! tidak hanya itu saja, Aluna pun melempar photo-photo yang terpajang di atas nakas."Kurang ajar. Begini kelakuan kalian di belakang, saya! Hah?!" Aluna menarik rambut Marni yang terurai."Aaaaa, mas tolong rambutku s

DMCA.com Protection Status