Share

28. Derita Asrul

Derita Asrul

---

Aku masih menyeka tangan dan tubuh Bang Asrul, sambil membiarkan pikiranku berkelana entah ke mana. Menyusuri bayangan masa lalu yang datang silih berganti, saat tersadar, kudapati air dalam baskom sudah menjadi dingin. Lalu buru-buru aku mengganti air di baskom, dengan yang baru.

Saat mengelap wajah dan tangan bang Asrul, terasa lengket sekali, jadi harus mengganti dengan air bersih. Entah sudah berapa lama bang Asrul tidak membersihkan tubuhnya.

"Bang Nizar, sejak kapan Risa pergi?" tanyaku pada bang Nizar yang sedang mengetik sesuatu di ponselnya.

"Tak lama setelah kalian pulang," jawab bang Nizar singkat.

Aku terpekur, menatap air dalam baskom. Pelan aku menarik napas dalam, kemudian mengembuskannya pelan.

"Berarti sejak kemarin abang sendirian di sini?" Ucapku kemudian

Aku berhenti mengelap tangan bang Asrul, dan merubah posisi dudukku, hingga menghadap bang Nizar. Sementara bang Nizar masih asik memandangi ponselnya.

"Iya. Seperti yang kubilang kemarin kan, ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status