Share

Gangguan Jiwa

Author: Anggrek Bulan
last update Last Updated: 2022-08-14 09:26:45

"Kamu ngapain senyum-senyum, sambil megang handphone ibu?" ucap Ibu sambil menepuk pundakku.

Aku tentu saja kaget, karena sedang asyik memblokir si gadis pelakor itu. Tadi, aku memang menelepon Lisa di samping tokonya ibu.

"Dih...ibu ngagetin aja sih, hehehe. Ini loh, aku kan kepo, ingin tahu siapa sih pacar ibu," ucapku sambil tersenyum.

Memang aku tak ingin ibu tahu, bahwasanya saat ini, nomor Lisa telah kublokir. Biarlah, mulai sekarang sebisa mungkin semua akan kuatasi sendiri, tanpa menceritakan pada Ibu. Kasihan, beliau juga usianya sudah tak muda lagi, dan aku tak ingin menambah beban pikirannya.

"Ngawur kamu itu, pacar apaan sih, Nit-Nita. Ada-ada saja!" ucap Ibu sembari mencubit kecil perutku.

"Awww...sakit! Ya siapa tahu sih, kan ibu sudah lama sendiri, apa nggak pingin gitu, Bu menikah lagi?" tanyaku menggodanya.

"Ya nggak lah, Nit. Buat apa nikah lagi, lebih baik hidup sendiri, sambil nunggu kamu beri ibu cucu," ucap Ibu sambil duduk di sampingku.

Di samping tokonya ibu,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Sebuah Kebohongan

    "Ya ampun...kok aku bisa bodoh banget ya, Mbak. Sampai segitunya nggak ngerti. Astaghfirullah." Aku terus saja meratapi keadaan dan kebodohanku.Berarti, mertuaku selama ini berbuat baik padaku, hanya untuk menutupi semua ini. Sungguh jahat, selama tiga tahun, mereka menyembunyikan ini dariku, aku tak bisa menerimanya, dan tentu saja segera aku ingin meminta penjelasan atas semua ini."Yang sabar ya, Nit. Cobaan ini mungkin terasa begitu berat, tapi akan memberimu banyak hikmah kedepannya. Pasti nanti, kamu akan mendapat ganti yang lebih baik. Pokoknya, kamu harus tetap semangat." Mbak Sela terus saja memberiku semangat, sepertinya mengerti tentang perasaanku saat ini."Pasti, Mbak. Aku akan selalu bersabar dan menerima semua ini. Tapi jujur, Mbak, aku tuh juga sangat bahagia, karena dengan kedatangan Lisa, aku jadi tahu apa yang selama ini disembunyikan oleh keluarga Mas Budi. Entah jika tak ada ini, sampai kapan aku terus dibohongi," ucapku masih sedikit emosi."Iya juga sih...hehe

    Last Updated : 2022-08-20
  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Kedatangan Kedua Sepupu

    Kedatangan Kedua SepupukuAku dan ibu, akhirnya sampai di rumahku pukul setengah sebelas malam."Ibu mau tidur di sini sama aku, atau di kamar tamu.yang bekas dipakai Lisa? Tapi belum kubersihkan sih. Hehehe," tanyaku pada Ibu."Tidur di sini saja deh, sama kamu, Nit," jawab Ibu.Setelah melaksanakan shalar isya, kami berdua pun langsung berbaring. Badan dan pikiranku, rasanya amat lelah sekali hari ini. Karena sejak semalam juga, aku tak bisa tidur dengan nyenyak."Nit, berarti Tuhan itu masih sayang sama kamu. Buktinya hingga saat ini kamu belum hamil dan sekarang juga, kamu ditunjukkan jika Budi itu, bukan pria yang pas untukmu," ucap Ibu beberapa saat sebelum tidur."Iya, Bu. Benar sekali, aku sangat bersyukur, meski awalnya semua terasa menyakitkan. Mulai saat ini, aku ingin memulai lembaran baru. Temani aku menata hidup ini ya, Bu.""Tentu saja, Bismillah saja. Insyaallah kedepannya, hidupmu bakal bahagia dan sukses, Nit," ucap Ibu sambil mengusap pucuk rambutku.***************

    Last Updated : 2022-08-29
  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Budi

    Budi ( Pov Author)Budi Santoso atau yang lebih akrab dipanggil Budi itu. Kini harus kembali masuk ke rumah sakit jiwa, seperti tiga setengah tahun yang lalu. Namun, kali ini orang tuanya pesimis jika Budi bisa sembuh lagi seperti sedia kala. Pasalnya, kali ini sepertinya syaraf Budi makin rusak saja, dan dengan gejala lebih mengerikan dibandingkan dulu."Pak, ini bagaimana anak kita? Aku takut dia nggak bisa sembuh lagi kali ini," ucap Bu Lastri, ibunya Budi."Aku juga berpikiran seperti itu, Bu. Sepertinya kita tak bisa melihat anak kita ini, seeperti sedia kala," ucap Pak Muji, bapaknya Budi."Dua kali, dia kayak gini. Tapi kali ini sungguh keterlaluan, dan sekali lagi karena sebab yang sama, yaitu wanita.""Iya, Bu. Tapi mau bagaimana lagi, toh memang begitu adanya. Sebisa mungkin kita sudah menutupi penyakitnya ini. Berharap agar bisa aman hingga selamanya, eh tapi dengan kedatangan si Lisa itu, semuanya jadi hancur berkeping-keping!" Pak Muji keliahatan amat emosi.Sementara saa

    Last Updated : 2022-10-02
  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Pov Lisa

    Pov Lisa"Gimana, Mbak? Si Nita mau 'kan ngajak aku ikut pulang ke rumahnya?" tanyaku pada Mbak Linda sore itu, tepat saat acara empat puluh harian meninggalnya ibu."Sudah pasti dia mau dong. Secara, siapa sih yang nggak tertipu dengan mulut manisku? Apalagi cuma si Nita yang selalu sok dermawan itu, hahaha," ucap Mbak Linda bangga."Bagus deh kalau begitu, sudah nggak sabar deh aku menyaksikan kehancuran rumah tangga si Nita itu. Sok baik, sok kaya juga. Dasar keturunan pelakor!" ucapku sengit.Aku, mbak Linda dan juga almarhum Mama, sebenarnya sudah sejak lama ingin menghancurkan rumah tangga Lisa, tapi sayang rasanya untuk masuk ke rumahnya, atau mengganggu suaminya itu, amat sulit.Dan kini, ketika mama sudah tiada, justru kesempatan itu akhirnya datang, dan tentu saja, aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Kalau bisa sih, aku ingin menghancurkan seluruh hidupnya, agar dia tak bisa punya anak, jadi garis keturunan pelakor itu, akan habis, hahaha.Tunggu hingga aku bisa

    Last Updated : 2022-10-02
  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Karma?

    Pov Author"Kok bisa sih, Bu kita memiliku saudara seperti mereka itu?" ucap Nita sambil mengajak ibunya masuk."Namanya itu sudah takdir, Nit. Di syukuri saja, karena dengan adanya saudara yang sifatnya seperti mereka, jadi kita bisa mengambil hikmahnya. Dan bisa dijadikan acuan saat kita ingin melakukan sesuatu yang salah, agar kita bisa lebih mawas diri."Nita sangat membenarkan apa yang ibunya katakan itu, dan dia pun berjanji dalam hati untuk lebih berhati-hati lagi dalam melangkah. Seperti kesalahan terbesar dalam hidupnya saat memilih Budi sebagai suaminya, dan membawa Lisa masuk ke dalam rumahnya."Ayo, antar ibu pulang, Nit. Ini sudah siang loh, sekalian ibu mau kulakan," ujar sang ibu.Nita pun mengangguk dan kemudian kedua wanita itu gegas bersiap-siap, untuk segera pulang. Rencananya, Nita untuk sementara waktu ini akan tinggal di rumah ibunya, demi untuk melupakan semua kejadian pahit ini. Jadi kini, dia juga merapikan beberapa barang masuk ke dalam lemari, agar tak rus

    Last Updated : 2022-10-03
  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Bab 24

    BAB 24Pov AuthorTanpa basa-basi sedikitpun, Nita dan Bu Dewi langsung bergegas pergi ke rumah sakit setelah mendapatkan kabar yang cukup mengejutkan dari pihak kepolisian.Walau hubungan mereka tak terlalu baik dengan Lisa serta Linda. Namun tak sekalipun Nita dan Bu Dewi menutup mata atas ikatan persaudaraan yang sudah lama terjalin.Ada sesak yang kian terasa di dalam hati Nita. Walau sebenarnya dia merasa sangat marah serta kecewa atas perlakuan buruk yang telah dilakukan oleh kedua kakak beradik itu, namun dia tak bisa menepis bahwa selama ini mereka juga pernah melakukan hal yang baik walau nyatanya hanya didasari dengan kepalsuan karena rasa iri dengki serta dendam yang tercipta akibat kesalahpahaman di masa lalu.Nita menatap jalanan yang kini tampak macet karena sempat terjadi kecelakaan. Hatinya kembali teriris saat melihat lumuran darah di aspal.Nita lantas meremas pelan jemari. Bu Dewi yang sejak tadi juga tampak cemas mulai melirik ke arah putrinya."Nita," panggilnya.

    Last Updated : 2022-10-06
  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Bab 25

    Bab 25Kebisingan di rumah sakit seolah tak mengganggu Nita. Sejak tadi dia terus saja diam dan merenungi segala hal yang baru saja terjadi.Bu Dewi pergi untuk mengurus segala hal yang berhubungan dengan jenazah Linda. Sebelumnya, Bu Dewi sudah berpesan pada putrinya untuk ikut. Namun Nita bersikeras untuk tetap berada di sekitar ruangan Lisa.Jangan tanya lagi seberapa besar terpukulnya wanita itu. Walau Nita telah berperang dingin dengan Lisa dan mendiang Linda, hatinya tetap saja terasa sakit saat keluarganya pergi dari dunia untuk selamanya.Mungkin, Linda memang melakukan kesalahan dan berencana untuk menghancurkan hidup Nita. Tapi tetap saja maaf serta kesempatan atas untuk diberikan untuknya.Nita tahu dengan jelas kalau setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Bahkan dirinya sendiri juga pastilah pernah melakukannya.Nasi telah menjadi bubur dan nyawa seseorang yang telah melayang tidak bisa kembali.Nita meremas jarinya sendiri agar bisa menekan perasaan bersalah yang

    Last Updated : 2022-10-06
  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Bab 26

    Bab 26Nita berjalan dengan langkah kesal karena dia masih teringat dengan gombalan yang sempat terlontar dari mulut Dimasta. Pria yang baru dikenalnya beberapa saat lalu itu bahkan tanpa malu sedikitpun langsung mencoba menggodanya dengan kalimat yang terdengar memuakkan.Andai bukan karena mengingat kebaikan Pak Ardi, Nita pasti tak akan mau mengenal Dimasta. "Kenapa dia sangat menyebalkan, sih?! Bahkan sampai berani menggombal padahal baru mengenal beberapa menit yang lalu. Sudah bisa dipastikan dia pria dengan mulut manis!"Kesal, itulah yang tengah dirasakan oleh Nita.Dia lantas mengedarkan pandangannya ke sekeliling saat sampai di parkiran rumah sakit. Biasanya ada ojek di sekitar rumah sakit. Selamat entah mengapa kali ini Nita tak menemukannya sama sekali.Nita menghela napas perlahan. Untungnya dia berhasil pergi dan menjauh dari pria menyebalkan seperti Dimasta. Sekarang dia hanya perlu mencari ojek taksi dan pulang ke rumah agar bisa mengikuti prosesi pemakaman jenazah Mb

    Last Updated : 2022-10-08

Latest chapter

  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Bab 38

    Bab 38Setelah Lisa dirawat beberapa hari di rumah sakit, gadis itu pada akhirnya diperbolehkan untuk pulang oleh dokter. Namun dengan satu syarat bahwa dia harus menjalani perawatan rutin ke rumah sakit.Mereka semua kini telah sampai di rumah dan Lisa dirawat di rumah Retno. Apalagi tak ada satupun orang yang mau merawatnya sama sekali. Hanya Nita dan ibunya saja yang bersedia."Lisa, kalau nanti kamu butuh sesuatu panggil saja Mbak atau Bibi."Wanita muda itu tampak menganggukkan kepalanya perlahan dan membiarkan sesosok perempuan yang baru saja bicara padanya itu menutup pintu kamar.Setelah Nita memastikan keadaan sepupunya itu baik-baik saja dan merasa nyaman di dalam kamar. Dia memutuskan untuk kembali dan menemui ibunya. Apalagi saat ini ada tamu tak diundang yang terus saja mengikutinya.Pandangan kita mengarah tajam ke arah ruang tamu. Ada Dimasta yang tengah asik mengobrol dengan Bu Dewi.Perlahan wanita itu mendekat namun tatapan tajamnya tak kunjung menghilang sama sekali

  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Bab 37

    Bab 37Nita datang kembali ke rumah sakit untuk bergantian menjaga Lisa. Pagi tadi ibunya telah pulang lebih dulu ke rumah.Setelah sampai di rumah sakit wanita itu segera pergi ke ruang rawat sepupunya. Saat membuka pintu ruang rawat Lisa, gadis itu terlihat termenung seolah telah mendapatkan begitu banyak kehancuran di dalam hidupnya.Nita menghela nafas perlahan sambil meletakkan barang bawaannya. Dia lantas menarik kursi dan duduk tepat di samping ranjang Lisa."Gimana keadaan kamu, Lis? Udah lebih membaik?"Lisa melirik sekilas tapi sayangnya gadis itu tak mengatakan apapun. Bahkan bibirnya kini terlihat semakin pucat dengan raut wajah yang tak memiliki semangat sedikitpun untuk melanjutkan hidup."Kalau kamu butuh sesuatu jangan sungkan untuk minta sama Mbak dan Bibi, ya?"Lisa terkekeh pelan. Tiba-tiba saja gadis itu merasakan kengerian di dalam dirinya karena kini justru dirawat oleh orang-orang yang sempat dia sakiti."Mbak, kamu nggak perlu bersikap baik padaku.""Kenapa? Ap

  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Bab 36

    Dada Lisa terasa semakin bergemuruh. Saat ini dia memang masih belum yakin kalau kakaknya telah meninggal. Tapi satu hal yang pasti, Mbak Linda tak mungkin meninggalkannya sendirian di rumah sakit apalagi sampai membiarkan dirinya berada di tangan Nita dan Bu Dewi.Tangisan Lisa kembali pecah dan dia tak bisa membendungnya lagi. Seberapa banyak dia mencoba untuk tak lagi menangis tetap saja rasanya sulit karena dirinya frustasi.Saat ini dia telah lumpuh dan Mbak Linda juga sudah meninggal. Lisa hanya bisa meratapi tangisnya. Nita tiba-tiba memeluknya, Lisa awalnya mencoba untuk berontak tapi nyatanya dia tak bisa menggerakkan tubuh sama sekali.Alhasil dia menangis dipelukan Nita, wanita yang sangat dibencinya.Di luar ruangan, Bu Dewi dan Dimasta terlihat tersenyum melihat pemandangan yang cukup mengejutkan. "Syukurlah, sepertinya semuanya kan baik-baik saja.""Iya, Bu. Dimas harap juga gitu," cicit Dimasta.Bu Dewi sejujurnya karena pria muda itu putrinya. Bukan satu dua kali saja

  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Bab 35

    "Aku lumpuh, 'kan? Kenapa Bibi nggak jujur padaku?!"Tangis Lisa kembali pecah ketika wanita itu sadar keadaannya memprihatinkan. Hidupnya benar-benar hancur karena dia bahkan tak bisa lagi menggerakkan tubuhnya."Dimana Mbak Linda? Kalian berbuat apa sama Mbak Linda?!"Satu-satunya hal yang ingin diketahui oleh Lisa hanyalah keadaan kakaknya. Namun satu hal yang tidak diketahui oleh wanita muda itu, Linda kini telah meninggal dunia.Bibir Bu Retno rasanya begitu berat untuk terbuka. Bagaimana caranya dia bisa menjelaskan tentang keadaan yang telah terjadi?Sebelum dia berhasil membuka suara, pintu ruangan kembali terbuka dan menampakan sosok Nita. Wanita itu bahkan datang dengan seorang pria yang tak lain adalah Dimasta."Nita? Kenapa kamu balik lagi, Nduk?"Nita menghela napas berat. "Gimana mungkin aku tetap berada di rumah, Bu? Biar aku saja yang bicara sama Lisa."Bu Dewi tampak mengangguk pelan. Sedangkan Nita kini berjalan mendekati sepupunya yang masih menangis di atas ranjang

  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Bab 34

    Lisa tampak mengerjapkan matanya beberapa kali. Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita dari kejauhan yang cukup samar."Lisa ... kamu udah bangun, Nduk?"Lisa memperjelas penglihatannya secara perlahan-lahan dan saat itulah matanya kembali membulat dengan sempurna ketika melihat sosok Bu Dewi."Bibi? Kenapa Bibi ada disini?!"Bukannya merasa senang, Lisa justru makin merasa kesal karena dia ingin sekali bertemu dengan Linda.Lisa juga merasa takut jika sesuatu yang buruk terjadi padanya karena Lisa hanya percaya pada Linda.Bu Dewi tampak terkejut ketika mendapatkan sikap kasar Lisa. Tapi wanita paruh baya itu tahu kalau keponakannya saat ini tengah dalam keadaan yang buruk."Lisa tenang dulu, ya? Bibi panggilkan dokter," ujarnya.Lisa hanya diam. Wanita itu memilih untuk memalingkan wajahnya. Tapi setelah pintu tertutup, Lisa kembali berpikir untuk mencari cara agar bisa menyelamatkan dirinya.Wanita muda itu kembali mencoba untuk menggerakkan tubuhnya. Tapi sekali lagi dia dikejut

  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Bab 33

    Bab 33Bu Dewi terlihat tergopoh-gopoh menghampiri anaknya. Nita masih duduk tepat di depan ruangan Lisa. Namun wanita itu segan untuk masuk kembali karena takut jika sepupunya akan marah. Walaupun Lisa kini sudah ditenangkan, Nita masih saja merasa bersalah."Nita," panggil Bu Dewi.Nita menoleh, seketika pula dia beranjak dan memeluk erat tubuh ibunya. Sudah cukup baginya untuk pura-pura kuat, Nita tak tahan lagi.Bu Dewi segera mengelus pelan pundak anaknya. Dia tahu kalau anaknya memang sering kali menyalahkan diri sendiri atas segala hal yang terjadi."Sudah, Nita ... Sudah! Mau sampai kapan kamu nangis seperti ini?"Nita mengusap sudut matanya. Ucapan Bu Dewi barusan benar. Dia memang tak pantas menangis terus. Tapi nyatanya dia ketakutan saat ini.Nita segera melepas pelukan. Ditatapnya lekat sosok sang ibu dengan sudut mata yang berair."Gimana kondisi Lisa?""Dia kayaknya masih tidur, Bu. Mungkin dua jam lagi sadar," ujar Nita.Bu Dewi menghela napas berat. "Kamu pulang aja

  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Bab 32

    Bab 32Nita menganggukkan kepalanya perlahan. "Baik, Dok. Tapi apakah adik sepupu saya itu baik-baik saja?"Dokter tampak menarik sudut bibirnya hingga membentuk senyum tipis seolah mencoba untuk memberikan kode pada Nita, agar dia tetap bersikap tenang."Pasca sadar dari koma memang seringkali membuat pasien merasa terkejut. Ini merupakan hal yang wajar jadi anda tak perlu khawatir."Setelah Nita mendapat penjelasan dari dokter, perasaannya jauh lebih tenang.Kini dokter dan beberapa perawat terlalu pergi meninggalkan Nita. Walaupun keadaan sudah jauh lebih tenang, Nita tetap memilih berada di luar ruangan Lisa.Dia masih merasa takut dan juga shock karena keponakannya itu terus saja mengumpatnya.Tiba-tiba suara ponselnya berdering. Nita lantas meraihnya dan menatap layar ponsel yang menyala serta memperlihatkan adanya panggilan masuk dari ibunya."Halo, Bu?""Nit? Kenapa suara kamu kedengaran bergetar. Ada apa?"Nita menggigit bibir bawahnya karena dia tak bisa menyembunyikan peras

  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Bab 31

    Bab 31Nita menangis tersedu-sedu di dalam pelukan seorang pria yang tiba-tiba datang. Sesekali Nita merasakan kepalanya dielus perlahan dan suara seorang pria mulai masuk ke dalam gendang telinganya."Sudah, Nit. Menangislah jika itu semua bisa membuatmu menjadi lebih tenang," lirih pria itu lagi.Di dalam keadaan yang kini begitu ricuh, Nita merasakan kehangatan dan entah mengapa rasanya dia tak bisa menolak walaupun sebenarnya merasa enggan.Entah siapa pria yang tengah memeluknya sekarang. Tapi Nita merasa bersyukur karena dia bisa jauh lebih tenang. Suara Lisa dan teriakan yang terus memaki-maki kini mulai mereda. Begitu juga dengan kekhawatirannya dan juga tangisan yang sejak tadi terus saja membasahi pipi.Perlahan, Nita mulai sadar dan wanita itu mencoba untuk keluar dari pelukan. Tapi tiba-tiba pria itu mencegahnya dan semakin menerapkan pelukannya."Jangan melepaskannya karena terpaksa, Nita. Aku tahu kalau kamu sekarang butuh sandaran."Lagi, Nita dibuat bingung oleh sosok

  • Karena Dendam Suamiku Direbut   Bab 30

    Bab 30"Aku nggak menyukaimu, Dimasta."Mata Dimasta terlihat membulat dengan sempurna setelah mendengar penuturan Nita. Pria itu berhenti berbicara dan mulai memikirkan tentang arti dari perkataan wanita yang berada tepat di sampingnya."Kamu sudah dengar jawabannya, 'kan? Mulai sekarang jangan ganggu aku lagi, Dim. Kamu hanya akan terluka jika terus memaksa untuk mendekat."Nita menegaskan lagi maksud dari ucapannya barusan. Lagi pula dia tak berbohong sama sekali karena sampai saat ini masih belum memiliki yang sedikitpun untuk membuka hati.Dimasta perlahan mulai mendongakkan kepala dan menatap lekat manik mata milik Nita."Aku tahu soal ini, Nit. Tapi aku yakin bahwa suatu hari nanti hatimu pasti akan terbuka," lirihnya.Cukup sudah! Nita bahkan tak nafsu makan. Perkataan Dimasta membuatnya merasa cukup muak."Kamu sangat menyebalkan!" desisnya sambil beranjak dari tempat duduk dan beralih mendekat ke arah kasir. Nita segera membayar pesanannya. Setelah itu dia berbalik hendak

DMCA.com Protection Status