Sebentar lagi natal, aku ingin menghabiskan waktu bersama Danny-kun. Betapa senangnya aku sudah mencium bibir Danny-kun saat di ferris wheel. Kini akan tetap kurahasiakan momen saat itu dalam hatiku rapat-rapat terutama dari Rubah Betina itu yang akan mengacaukan segalanya.
"Sebentar lagi natal, apa kita akan mengadakan pesta natal?" tanya Canis.
"Ide bagus itu ... karena kita hanya merayakannya setahun sekali..," jawab Mihoshi dengan senang.
"Tapi kita akan merayakan pesta natal dimana? Karena tidak ada yang mempunyai halaman yang luas kan?" tanya Ayako.
"Dimana ya?" ucap Ramaru sambil berpikir.
"Bagaimana kalau rumah Kanaya-san saja?" ucap Canis.
"Boleh juga idemu, Canis-san...," ucap Ramaru.
Setelah mereka berlima menentukan dimana akan diadakan pesta natal, mereka juga bertanya kepada murid pria dan mereka juga setuju.
"Ada apa ramai-ramai begini? Apa ada sesuatu yang seru?" tanya Nozomi.
"Ternyata kamu baru tiba, Nozomi nee-
"Disudut biru, dengan tinggi 155 cm, dialah Kanaya "the cat" Meissaaaa-san...," ucap MC tinju."Aku akan berusaha, nyaaaa," ucapku.Para penonton bertepuk tangan."Disudut merah, dengan tinggi 146 cm, dialah Mimi"the rabbit" AR-saan..," ucap MC tinju lagi."Aku akan berusaha, pyon..," ucapnya."Baiklah kalau begitu, kedua petinju silahkan ke tengah ring karena wasit akan menyampaikan sesuatu..," ucap MC itu.Aku dan Mimi menuju ke tengah ring dan saling bertatapan."Baiklah, ada yang ingin aku sampaikan ... aku ingin pertarungan yang bersih, tidak boleh menyundul, tidak boleh menyikut, dan tidak boleh menendang..," ucap wasit tersebut."Bagaimana? Apa kalian berdua sudah paham?" tanya wasit tersebut.Kami berdua mengangguk."Apa yang ingin anda berdua katakan kepada lawan anda sebelum memulai pertandingannya?" tanya wasit tersebut kembali."BROCON nyaa!!??!!" ucapku dengan mengejek sambil tersenyum."DOROBOU NEK
25 DesemberPagi yang cerah walau kutemukan Akuma Milku pingsan didepan kamarku dikarenakan aku meninju kedua matanya sehingga dia pingsan. Hal ini dikarenakan dia berniat melakukan hal mesum kepada Danny-kun. Kami semua, kecuali Akuma Milku menyiapkan sarapan pagi. Ketika kami menyiapkan sarapan, tiba-tiba Mihoshi-san bertanya apakah ada yang melihat Akuma Milku?. Masing-masing dari kami tidak ada yang tahu, kecuali hanya aku yang tahu.Untungnya Akuma Milku bangun pukul 09.30 pagi, sehingga aku hanya memberikannya makanan sisa untuk menghukumnya agar dia tidak berbuat mesum kembali. Namun entah mengapa, hatinya merasa senang. Apakah mungkin karena banyak yang khawatir padanya? Jika yang khawatir adalah teman sekelasku, tak apa. Asalkan jangan Danny-kun yang merasa khawatir, mungkin nantinya dia akan besar kepala. Siang harinya, teman-teman sekelasku pulang ke rumah mereka masing-masing. Kini hanya tinggal aku dan Danny-kun saja dirumah. Kami mulai mengobrol tentang seg
Malam setelah tahun baru, aku dan rubah betina sedang saling bertatapan satu sama lain di sebuah kamar rahasia, aku sedang berdiri sedangkan rubah betina sedang duduk."Ada apa lagi, kucing bau ... mengapa kamu meninjuku??!?!?" tanya Hinada dengan nada kesal sambil memegang matanya yang memerah."Maaf, aku sengaja ... soalnya kamu ini gadis yang tidak tahu diri ... bukankah sebelumnya aku pernah bilang kalau Danny-kun itu tunanganku.," jawabku sambil tersenyum dengan kepala berkedut."Apa buktinya? Apakah berupa cincin? Atau berupa barang lain?" tanya Hinada lagi yang masih memegang matanya."Itu bukan urusanmu..," jawabku sambil tersenyum."Berarti pertunangan kamu itu palsu ... karena tidak mempunyai bukti..," ucap Hinada yang melepaskan tangannya dari matanya sudah karena sudah tidak terlalu sakit."Kamu mau sebelah matamu kutinju lagi?!?!?" ucapku dengan tersenyum namun kepalaku berkedut dan bersiap untuk memukul Hinada."Silahkan saja .
12 FebruariHari ini aku, Hatsuki, Nozomi, dan Hinada sedang duduk di sebuah taman dekat Kibou Gamine Gakuen. Kami sedang berdiskusi dengan sengit tentang coklat siapa yang akan Danny-kun makan pertama kali."Tentu saja Danny-kun akan memakan coklat buatanku pertama kali..," ucapku sambil tersenyum."Tidak, Da-kun yang akan memakan coklat buatanku..," ucap Hinada."Kurasa Danny senpai pasti akan memakan coklat buatanku..," ucap Nozomi."Bukankah itu kurang penting ya siapa yang akan memakan coklat untuk Danny-san pertama kali?" tanya Hatsuki."Tentu saja itu penting...," jawab kami bertiga serentak."Kalau begitu, mengapa kita tidak mengadakan kompetisi saja?" saran Hatsuki."Benar juga, kalau begitu ... siapa yang coklatnya lebih enak menurut Danny-kun, dia yang menang..," ucapku.Mereka bertiga mengangguk setuju.13 FebruariAku mulai belanja bahan untuk membuat coklat sepulang sekolah. Dan untungnya hari
"Danny-kun .... kamu dimana?" teriakku sambil mencari Danny-kun."Da-kuunnnn..," teriak Hinada."Danny senpaaaii.," teriak Nozomi."Danny-saaann..," teriak Hatsuki.Setelah hasilnya nihil, kami kembali ke taman."Bagaimana hasilnya? Apakah kalian sudah menemukan Danny-kun?" tanyaku sambil kelelahan mencari."Aku tidak menemukan Danny-san dimanapun, Kanaya-san..," jawab Hatsuki sambil mengatur nafas."Aku juga sama...," jawab Hinada."Aku juga sama, aku tidak menemukan Danny senpai dimanapun..," jawab Nozomi."Kamu dimana, Danny-kun..," ucapku sambil bersedih.Hatsuki mengelus punggungku."Aku yakin kalau Danny-san tidak apa-apa..," ucap Hatsuki untuk menghiburku.Namun tiba-tiba, smartphone Hinada berdering yang nama yang muncul adalah nama Danny-kun, namun yang muncul di layar smartphone Hinada adalah sebuah foto Danny-kun sedang diculik."Da-kun..," ucap Hinada dengan kaget.Ketika mendengar Hinada
Sebulan setelah kejadian penculikan yang hampir membuat nyawa Danny-kun melayang, aku berinisiatif untuk setiap hari pulang bersama Danny-kun sampai ke apartemennya."Jangan lupa ya Danny-kun, setelah sampai segera dikunci pintunya agar tidak ada maling yang masuk..," ucapku."Tenang saja Mei ... aku sudah tak apa-apa kok..," ucap Danny-kun sambil tersenyum.Namun karena aku masih belum percaya, aku tidak menghiraukannya."Baiklah kalau begitu, aku akan antar Danny-kun sampai ke kamar.," ucapku lagi."Tapi kan kini kita sudah ada di depan apartemenku..," ucap Danny-kun."Kalau Danny-kun diculik saat aku berbalik sebentar, bagaimana?" tanyaku dengan khawatir."Baiklah, hanya sampai depan pintu saja ... setelah itu, kamu hati-hati pulangnya..," jawab Danny-kun sambil tersenyum.Aku mengangguk.Lalu aku dan Danny-kun berjalan menuju apartemen Danny-kun dan ketika sudah sampai di depan pintu, aku pamit pulang setelah memastikan bahwa
Saat ini, aku sedang bertanding tinju melawan 3 orang gadis yang pernah kukalahkan. Mereka adalah Nozomi, Hinada, dan si brocon Mimi."Baiklah kita mulai pertandingan tidak seimbang ini.," ucap MC tinju."Peraturannya adalah ... untuk ketiga petinju, kalian akan dinyatakan kalah ketika kalian jatuh ... sedangkan untuk petinju yang sendirian, kamu akan kalah ketika hitungan sampai sepuluh ... dan kamu bisa memenangkan pertandingan ini ketika ketiga lawanmu tidak bisa berdiri hingga hitungan ke sepuluh.," lanjut MC tinju lagi."1 vs 3 ya? Kelihatannya tidak seimbang ... aku harus berhati-hati..," gumamku."Awas ya, kamu Meissampah ... aku akan balas 3x lipat..," gumam Nozomi."Lihat saja, aku akan membuatmu babak belur dan Da-kun akan menjadi milikku..," gumam Hinada."Onii-chan tidak akan aku serahkan padamu, dorobou neko.," gumam Mimi.DINGPertandingan pun dimulai. Mereka bertiga langsung mengepungku. Lalu kemudi
Namaku adalah Kanaya Meissa, seorang Ultimate Kagura Dancer. Aku suka menari karena aku memang hobi menari serta aku juga suka memasak masakan apa yang tunanganku sukai dan untungnya dia juga suka. Walaupun beberapa kali gagal dalam memasak, tapi aku terus berusaha untuk melakukannya dan akhirnya berhasil.Di kuil inilah aku dilahirkan, di kuil ini aku dibesarkan, dan di kuil ini aku bertunangan dengannya. Begitulah kisahku yang mungkin hanya biasa saja menurutmu namun hal terindah untukku. Aku dilahirkan tanggal 1 Januari yang bertepatan pada malam tahun baru, seketika itu ayah dan ibuku menyambutku dengan tangis dan senyum bahagia.Sudah 2 bulan semenjak dirinya tinggal bersama kami. Dan kelihatannya dia sudah mulai terbiasa dengan keadaan kami. Dari mulai bangun pagi hingga tidur lagi, ternyata dia bisa membantu aku dan ibuku baik itu membersihkan kuil, memasak kue dan manisan, dan tak jarang pula di hari minggu dia mengajakku bermain, serta dia mau memperhatikanku