Namun, bagaimana mungkin Leo akan membiarkannya melarikan diri? Dia menunjukkan senyuman dingin, lalu menunjuk. Kemudian, cahaya putih pun terpancar keluar.Terdengar suara "pop", cahaya putih itu langsung menembus punggung Jasron, lalu menembus keluar dari depan dan mengeluarkan anak panah berdarah."Ah ...."Jasron menjerit. Kemudian, dia terjatuh ke tanah, berguling dan meratap kesakitan.Energi itu membuat sebuah lubang kecil di tubuhnya Jasron. Namun, hal yang aneh adalah selain panah darah sebelumnya, tidak ada darah yang mengalir. Sebaliknya, mereka melihat asap hitam mengepul dari lukanya seolah-olah telah terbakar oleh api.Sebenarnya hampir sama, karena kekuatan spiritual Leo adalah energi positif murni. Energi positif itu sangat kuat hingga seperti api yang membara.Bahkan dada Hasan pun mengeluarkan asap hitam. Lubang besar di dadanya itu menjadi gosong. Kekuatan ini adalah kekuatan yang paling menakutkan dari energi positif murni.Brenda tercengang dengan pemandangan di de
Tepat ketika Leo hendak menghancurkan tulang belikatnya, kata-kata Brenda membuatnya membeku di tempatnya."Katakan lagi?" Butuh beberapa saat bagi Leo untuk tersadar dari lamunannya. Namun, dia sedikit tidak yakin."Dengarkan baik-baik, aku sedang mengandung anakmu," kata Brenda lagi.Leo langsung mengirimkan aliran kekuatan spiritual ke tubuh Brenda dan memeriksanya. Benar saja, dia menemukan bayi di perut Brenda.Untuk sementara waktu, Leo tidak bisa memercayainya."Bagaimana aku tahu ini adalah anakku?" tanya Leo."Aku hanya berhubungan denganmu. Kalau bukan anakmu, mungkinkah aku yang membuatnya sendiri?" Brenda mendengus dengan ekspresi dingin."Kamu dijuluki Ratu Greta. Kamu licik dan kejam. Siapa yang tahu apakah yang kamu katakan itu benar atau salah." Leo mendengus dingin."Kalau kamu nggak percaya padaku, bunuh saja aku. Lagi pula, ini adalah anak haram!" kata Brenda dengan gigi terkatup.Leo ragu-ragu sejenak, lalu dia perlahan melepaskan tangannya.Leo merasa Brenda sepert
Tentu saja, hal yang paling penting adalah Hasan dan Jasron berbeda.Jasron suka membunuh orang yang tidak bersalah tanpa pandang bulu. Namun, Hasan jarang membunuh orang. Dia bahkan belum pernah ke Negara Cemara sebelumnya. Hal ini juga merupakan alasan penting Leo membiarkannya pergi."Apakah kamu benar-benar Leo, Kepala Sekte Aksara?" tanya Dinda dengan tidak yakin.Leo segera melepas topengnya, hingga memperlihatkan wajahnya yang tampan.Meski Leo bukanlah pria yang sangat tampan, tidak berlebihan jika mengatakan Leo adalah pria tampan.Senyuman tipis muncul di sudut mulut Dinda."Kenapa kamu tertawa?" tanya Leo dengan rasa ingin tahu."Nggak apa-apa." Dinda menggelengkan kepalanya dengan pelan.Awalnya, Dinda berpikir bahwa kepolosannya diambil oleh seorang pria tua. Namun, sekarang dia tahu orang itu adalah Leo. Dinda diam-diam merasa bahagia di dalam hatinya."Bagaimana kondisi kakakku? Apakah dia sudah mati?" tanya Dinda."Apa kamu benar-benar ingin dia mati?" tanya Leo."B
"Apa yang terjadi?" tanya Leo dengan tergesa-gesa.Levia berkata, "Lapor, Ketua. Nona Aisa telah kembali dua hari lalu.""Lanjutkan."Aisa kembali adalah hal yang wajar. Leo pasti merasa ada hal lain.Levia terdiam sejenak. Kemudian, dia berkata, "Nona Febi dan Hydra ditangkap oleh Alvan si pengkhianat itu.""Apa!"Leo terkejut."Bukankah aku sudah bilang pada kalian tetap di sini dan jangan keluar? Bagaimana mereka berdua bisa ditangkap oleh Alvan?" tanya Leo dengan marah.Vila Alea mudah dipertahankan, tetapi sulit untuk diserang. Bahkan tanpa Leo, Alvan tidak akan berani menyerang di sini dengan mudah. Jadi, Leo meminta semua orang untuk tetap di sini. Leo tidak menyangka akan muncul masalah seperti ini.Phoenix menyela, "Alvan menangkap kakeknya Nona Febi dan mengancam Nona Febi. Saat Nona Febi mengetahuinya, dia kabur diam-diam.""Bang!"Leo menghancurkan sebuah meja. Levia dan yang lainnya langsung terdiam ketakutan.Sebelumnya, Leo mengirim orang untuk membawa orang tua Febi ke
Rombongan berjumlah ratusan orang itu menaiki belasan mobil.Beberapa mobil di depan adalah mobil sedan. Sementara mobil yang di belakang adalah bus.Setelah menerima perintah Leo, iring-iringan mobil segera menuju Hotel Kumara dengan kecepatan penuh....Saat ini, Hotel Kumara sangat ramai. Hari ini adalah hari pernikahan Ketua Sekte Alvan.Sekte Alvan aslinya adalah Sekte Aksara. Setelah Alvan menjadi ketua sekte, dia mengubah nama Sekte Aksara menjadi Sekte Alvan untuk menyesuaikan dengan namanya.Tentu saja, ucapan selamat datang dari segala penjuru atas pernikahan Alvan. Banyak keluarga besar mengirimkan hadiah. Selain Keluarga Wandyasti, Keluarga Permata dan Keluarga Oktarian, tujuh dari sepuluh keluarga besar lainnya telah hadir.Hotel ini didekorasi dengan lentera dan dekorasi warna-warni. Suasana hotel tersebut tampak sangat meriah dan penuh dengan para tamu.Di kamar suite lantai atas hotel, Febi mengenakan gaun pengantin putih dan duduk di depan meja rias.Febi memiliki
"Ayah!"Saat Alvan bersiap untuk bersenang-senang, pintu tiba-tiba dibuka. Kemudian, seorang wanita muda berlari masuk.Wanita itu berusia sekitar tujuh belas hingga delapan belas tahun. Wajahnya terlihat agak kekanak-kanakan, tetapi penampilannya terlihat cantik dan anggun.Apalagi pinggangnya yang kecil dan seksi itu.Alvan bersiap untuk bersenang-senang, tetapi kesenangannya malah diganggu oleh seseorang. Alvan sangat marah. Namun, ketika dia melihat orang yang datang, dia menahan amarahnya. Orang yang datang adalah putrinya."Melati, kamu sudah dewasa. Tapi, kenapa kamu begitu ceroboh? Kamu masuk tanpa mengetuk pintu."Saat Melati Hernandes melihat Febi terbaring di tempat tidur, dia langsung mengerti apa yang sedang terjadi."Ayah, anggota Keluarga Sagara sudah datang," kata Melati."Keluarga Sagara yang mana? Apa itu keluarga dari Kota Bhanu?" tebak Alvan."Ya. Orang yang datang adalah putri sulung Keluarga Sagara, Nita," kata Melati."Ayo, ikut aku turun untuk menyambutnya!"Alv
"Sayangnya, aku nggak bisa membunuhmu dengan tanganku sendiri." Nita merasa sedikit menyesal.Kemudian, Nita memandang Febi. Matanya menunjukkan ekspresi cemburu.Dalam hal kecantikan, Nita tidak pernah terkesan oleh siapa pun. Namun, setelah bertemu dengan Febi, Nita harus mengakui bahwa dia memang sedikit kalah dari Febi."Pak Alvan menikahi istri secantik ini, bahkan aku yang sebagai wanita pun merasa cemburu," puji Nita."Nona Nita bercanda. Kecantikanmu nggak kalah darinya. Terlebih lagi, kamu adalah putri sulung Keluarga Sagara. Kamu memiliki kedudukan tinggi. Dia sama sekali nggak bisa dibandingkan denganmu."Alvan memuji dari lubuk hatinya.Meskipun Febi lebih cantik dari Nita, identitas Febi berbeda jauh darinya.Jika memungkinkan, Alvan lebih memilih untuk menikahi Nita. Jika Keluarga Sagara dapat menudukungnya, bahkan Sekte Bintang dan Asosiasi Naga Hitam pun tidak dapat menindas Alvan lagi.Namun, Alvan hanya bisa berangan-angan. Para wanita dari keluarga tersembunyi itu be
Sebuah peti mati tiba-tiba terbang dan mendarat di aula. Warna peti itu gelap seperti tinta dan memancarkan udara dingin, hingga membuat semua orang ketakutan."Lancang sekali! Siapa yang berani berbuat ulah di acara pernikahanku. Keluar sekarang!"Alvan berteriak dengan suara seperti guntur. Kemudian, dia memecahkan gelas anggur dengan tangannya dengan niat membunuh yang membubung ke langit.Di hari pernikahannya, seseorang bahkan berani membawa peti mati. Orang itu benar-benar ingin memprovokasinya. Alvan tidak bisa memaafkan orang itu sama sekali.Semua orang melihat ke arah pintu. Mereka ingin melihat siapa yang memiliki nyali untuk menantang Alvan.Di bawah tatapan semua orang, Levia, Phoenix, Lucas dan Tiara berjalan masuk bersama.Di belakang mereka, ada sekelompok pengawal yang mengenakan baju zirah berbagai warna. Semua pengawal itu menunjukkan ekspresi membunuh."Levia, Phoenix!"Saat melihat mereka, Alvan tertawa. Awalnya, Alvan merasa sedikit khawatir. Dia khawatir orang it