Share

Part 7

Author: Wuri Masruroh
last update Last Updated: 2021-09-23 10:40:50

“Edgar, Andre, Ayu, kalian kok diam aja dari tadi? Kalian kenapa?” tanya Pak Erwin.

“Enggak apa-apa kok, Pa ... Ayu berangkat dulu ya, Pa, Ma. Assalamualaikum,” jawab Ayu sambil pamit pergi ke sekolah.

“Pa, Ma, Andre ke kamar dulu, ya” kata Andre.

Pak Erwin dan Bu Tina merasa aneh dengan sikap anak-anak mereka.

“Gar, ada apa sih sebenarnya?” tanya Bu Tina.

“Edgar enggak tahu, Ma,” jawab Edgar.

“Andre dan Ayu beneran marah sama gue. Gue harus minta maaf ke mereka.” Edgar merasa tak enak melihat sikap Andre dan Ayu.

”Edgar berangkat dulu deh, Ma, Pa. Assalamualaikum.” Edgar pun berangkat ke kampus dengan perasaan tidak tenang, memikirkan sikap Andre dan Ayu yang seketika berubah.

Pagi ini, Ayu berangkat ke sekolah bersama Yongki. Ayu dan Yongki berboncengan menggunakan motor Yongki, sementara motor Ayu berada di rumah Yongki.

“Ki, gue kangen ngumpul-ngumpul, nih, ntar malam ke Solana, yuk,” ajak Ayu.

“Ayo, gue juga mau bilang itu tadi,” jawab Yongki.

Kebetulan, malam ini adalah malam Minggu. Ayu ingin menghabiskan waktu dengan sahabat-sahabat tercintanya, sekadar untuk melepaskan beban di hatinya.

Ayu dan Yongki pun tiba di sekolah. Tampak dari kejauhan, datanglah sebuah city car berwarna tosca. Mobil tersebut adalah mobil kesayangan Martha. Namun, sepertinya Martha tidak datang sendirian. Ia datang bersama dengan seorang laki-laki.

“Oh ... Kevin, gue kira siapa,” celetuk Yongki.

“Akur banget ya mereka,” sambung Ayu.

“Mereka berdua emang serasi, sih. Tapi, gue kok ngerasa kasihan ya sama Kevin,” ucap Ayu dalam hati sambil memperhatikan Kevin dan Martha.

“Yu, ayo masuk, kok malah bengong, sih,” ajak Yongki.

Ayu bingung dengan perasaannya sendiri. Ia merasa, Martha bukanlah perempuan yang tepat untuk Kevin. Menurutnya, Martha dengan keangkuhan dan temperamennya itu tidak pantas bersanding dengan Kevin.

“Kenapa sih, gue terlalu memikirkan hubungan mereka, emang gue siapa,” ujar Ayu dalam hati.

“Belajarnya yang semangat ya, Sayang,” ucap Kevin dengan mesra kepada Martha, kekasih hatinya. 

Sweet banget sih kamu, Sayang. Makasih, ya, kamu juga semangat belajarnya,” jawab Martha sambil memegang tangan Kevin. Kemudian, mereka pun berpisah, pergi menuju ke kelas masing-masing. Saat Kevin melihat Ayu dan Yongki, ia pun memanggil mereka. Seketika, Ayu dan Yongki menghentikan langkahnya.

“Barengan dong guys ke kelasnya,” pinta Kevin.

“Ayolah, Vin, kebetulan banget ya, kita bisa barengan datangnya” sahut Yongki.

“Ngomong-ngomong, Leon sama Bastian kemana? Kok tumben lu berangkat bareng Martha?” tanya Yongki.

“Leon lagi sakit, enggak masuk hari ini. Kalau Bastian sih masih sarapan tadi pas gue telepon,” jawab Kevin.

Tak lupa, Kevin menanyakan keadaan Ayu. Kevin ingin memastikan keadaannya.

“Yu, lu udah enggak murung lagi, kan?” tanya Kevin.

“Gue udah mendingan kok, Vin,” jawab Ayu.

“Syukurlah kalau begitu, lain kali jangan kaya gitu lagi ya, Yu,” balas Kevin.

Ayu pun menganggukkan kepala.

Jujur saja, walaupun Ayu merasa tidak nyaman, namun ia tak mampu menutupi rasa bahagianya. Ia merasa, Kevin begitu mempedulikannya. Kevin adalah orang pertama yang begitu perhatian kepada Ayu, di luar keluarga dan keempat sahabatnya.

“Masa sih gue baper? Kok gue bisa sesenang ini ya diperhatiin sama dia?” ucap Ayu dalam hati.

Pertanyaannya, apakah Kevin juga akan sepeduli itu kepada orang lain? Atau, ia hanya melakukannya kepada Ayu karena suatu alasan yang sulit dijelaskan?

Malam pun tiba, Ayu pun sudah bersiap untuk pergi bersama sahabat-sahabatnya. Ini adalah hangout pertama mereka setelah liburan semester.

“Lu ... mau kemana, Yu?” tanya Edgar.

“Mau ke Solana sama teman-teman,” jawab Ayu tanpa memandang ke arah Edgar. Sepertinya, Ayu masih kesal dengan saudara angkatnya itu.

Yongki, Salsa, dan Dito pun tiba di rumah Ayu. Dito pun membunyikan klakson agar Ayu keluar dari dalam rumah.

“Ma, Pa, Ayu berangkat dulu, ya, Assalamualaikum,” pamit Ayu kepada orang tuanya.

“Waalaikumsalam, hati-hati ya, Sayang, have fun,” jawab Bu Tina.

“Kok gue ngerasa, Ayu pergi karena ingin menghindari gue, ya?” ujar Edgar dalam hati.

Edgar merasa kurang nyaman dengan sikap Andre dan Ayu yang mendadak dingin. Selama ini, kedua saudaranya itu tak pernah semarah ini kepadanya.

“Pa, Ma, kalau misalkan Andre dan Ayu ketemu sama ayahnya, Mama sama Papa ngerelain mereka buat kumpul lagi nggak?” tanya Edgar.

“Mmm ... walaupun berat, Papa harus memberi izin karena mereka sudah seharusnya hidup bahagia bersama. Mau enggak mau, kita harus ikhlas kalau memang Andre dan Ayu harus pergi,” jawab Pak Erwin.

“Iya dong, Gar, walau bagaimanapun, ayah kandungnya adalah orang yang lebih berhak daripada kita,” sambung Bu Tina.

Jawaban kedua orang tuanya itu membuat hati Edgar tidak lega. Edgar tak menyangka jika kedua orang tuanya berbeda pendapat dengan dirinya. Ia pikir, kedua orang tuanya itu tak akan melepaskan Andre dan Ayu begitu saja.

“Kenapa kamu bertanya seperti itu?” tanya Pak Erwin.

“Enggak apa-apa kok, Pa, cuma nanya aja,” jawab Edgar.

Andre dan Ayu sangatlah beruntung memiliki orang tua asuh sebaik Pak Erwin dan Bu Tina. Mereka sadar, mereka hanyalah pihak kedua yang tidak memiliki hak penuh atas  kehidupan Andre dan Ayu. Mereka pun tahu bahwa selama ini kedua anak angkatnya itu masih berharap kepada orang tua kandungnya. Kebahagiaan Andre dan Ayu merupakan hal yang utama bagi mereka. Jika Andre dan Ayu harus pergi, mereka akan merelakannya dengan penuh keikhlasan.

Kebetulan, Kevin, Martha, beserta sahabat-sahabatnya juga akan menghabiskan malam Minggu di Solana. Mereka akan berada dalam satu tempat bersama Ayu dan sahabat-sahabatnya. Kevin pun seakan tak mau kalah dengan Ayu. Leon, Bastian, Niken, Aurel, termasuk Martha juga, merupakan sahabat-sahabatnya yang telah ia kenal sejak duduk di bangku SD. Namun, kekompakan dan kedekatan mereka masih kalah dengan Ayu dan sahabat-sahabatnya. Padahal, persahabatan antara Ayu, Salsa, Dito, dan Yongki masih berjalan 3 tahun.

Ini adalah hangout perdana mereka setelah kepulangan Kevin dari Denmark.

Guys, kalian pasti senang kan, bisa hangout lagi sama Kevin?” tanya Martha kepada sahabat-sahabatnya.

“Bukan senang lagi, Tha, tapi excited banget,” sahut Niken dengan wajah sumringah.

“Sumpah, gue kangen banget sama moment seperti ini,” ujar Kevin dalam hati.

Kevin memiliki keinginan untuk memperbanyak waktu kebersamaannya dengan sahabat-sahabatnya. Rupanya, ia terinspirasi oleh persahabatan Ayu, Salsa, Dito, dan Yongki.

Kevin, Martha, dan sahabat-sahabatnya tampak begitu bahagia. Canda tawa mereka pun menghiasi perjalanan menuju Solana. Bahkan, karena terlalu asyik bercanda, Leon yang saat itu mengemudikan mobil seketika kehilangan fokus. Saat lampu merah menyala, Leon tidak menghentikan mobilnya. Lampu merah pun ia terobos, hingga akhirnya ... kejadian yang tak diinginkan pun terjadi.

Mobil mereka bertabrakan dengan sebuah motor yang melaju cukup kencang. Pemotor itu pun tergeletak di jalan dan tak sadarkan diri. Tubuhnya penuh dengan luka.

“Aduh, gimana ini?” ucap Aurel yang sedang panik.

“Cepat, telepon ambulans!” teriak Kevin kepada sahabat-sahabatnya.

“Duh ... rusak deh acara kita,” gerutu Martha.

“Kok feeling gue tiba-tiba enggak enak, ya?” Rasa tidak tenang karena suatu hal tiba-tiba menyelimuti hati Ayu. Ayu pun bingung dengan perasaannya yang mendadak seperti itu.

“Kok gue langsung kepikiran sama Andre, ya? Ini ada apa sih sebenarnya?” tutur Ayu dalam hati.

Apakah maksud dari feeling Ayu tersebut? Mungkinkah, pemotor yang ditabrak oleh Kevin dan kawan-kawannya tadi adalah Andre?

Related chapters

  • Kami Bukan Romeo dan Juliet   Part 8

    Pemotor yang ditabrak oleh Kevin dan sahabat-sahabatnya itu akhirnya dibawa ke rumah sakit. Sesampainya di sana, ia langsung mendapatkan penanganan.“Dok, bagaimana kondisinya?” tanya Kevin kepada dokter yang menangani.“Alhamdulillah, luka-lukanya tidak begitu parah. Kita tinggal menunggu sampai dia siuman,” jawab dokter tersebut.“Saya minta tolong kepada kalian agar tetap kondusif. Jangan sampai dia terganggu,” pintanya kepada Kevin dan sahabat-sahabatnya. Setidaknya, Kevin bisa bernapas lega. Ternyata, kondisi pemotor itu tidak separah yang dipikirkannya. Ia akan membiayai biaya perawatan pemotor itu sebagai bentuk tanggung jawabnya.“Biaya rumah sakitnya gimana dong, guys?” tanya Bastian.“Biar gue aja yang tanggung,” sahut Kevin.“Lho, enggak bisa gitu dong, Yang. Ini semua kan gara-gara Leon, gara-gara dia yang nyeti

    Last Updated : 2021-09-27
  • Kami Bukan Romeo dan Juliet   Part 9

    Semua mata tertuju kepada Kevin. Ayu, Andre, Salsa, Dito, dan Yongki melihat ke arah Kevin yang sedang memperlihatkan raut muka tegang. Detak jantung Kevin pun makin kencang, dan sangat kencang.“Yu ... gue ... gue mau ... .” Kemudian, Kevin pun terdiam.“Gue minta maaf, Yu, gue enggak sengaja,” lanjutnya.Mereka bingung dengan ucapan Kevin tersebut. Mereka dibuat salah fokus dengan ketegangan Kevin yang sangat terlihat itu.“Kak, aku minta maaf, aku enggak hati-hati dan kebanyakan bercanda sama teman-teman tadi,” sambung Kevin.“Jadi ... lu yang udah bikin Kak Andre kaya gini?” celetuk Yongki.Kevin pun menjawabnya dengan menganggukkan kepala.“Kok bisa sih, Vin?” tanya Dito.Kemudian, Kevin menceritakan kronologi kejadian tertabraknya Andre. Kevin menceritakan semuanya dengan jujur dan apa adanya. Ia sangat merasa bersalah dan benar-

    Last Updated : 2021-10-07
  • Kami Bukan Romeo dan Juliet   Part 10

    “Hai, Edgar, gue Kevin,” kata Kevin sambil mengulurkan tangan kepada Edgar.Edgar menerima ajakan Kevin untuk bersalaman.“Lu ada kepentingan apa di sini?” tanya Edgar.Kevin pun menjelaskan semuanya kepada Edgar. Lalu, bagaimanakah reaksinya?Pengakuan dari Kevin membuat api kemarahan Edgar tersulut. Ia langsung meraih dan mencengkeram baju Kevin.“Berani-beraninya lu nyelakain saudara gue!” serang Edgar.“Edgar ... hentikan!” seru Pak Erwin sambil menarik tubuh Edgar.Ia tak terima dengan perbuatan Kevin yang telah membuat Andre terbaring lemah.Sama seperti Martha, Edgar terkenal dengan temperamennya. Hal itulah yang membuat ia terkadang berani melakukan hal yang nekat di luar dugaan. Ia akan melakukan apa saja kepada orang yang tidak ia suka. Kali ini, Edgar melakukannya kepada Kevin, orang yang baru saja ia kenal.“Edgar, lu engg

    Last Updated : 2021-10-07
  • Kami Bukan Romeo dan Juliet   Pat 11

    Kevin memang tidak melakukan suatu kesalahan yang fatal. Namun, kemarahan Martha tak dapat dikendalikan. Separah itukah kecemburuan Martha kepada Kevin? “Kevin nyebelin banget, sih! Sok baik banget dia sama keluarganya Ayu!” pekik Martha. “Kalau dipikir-pikir, kenapa Kevin bisa seperhatian ini sama Ayu? Ini udah kedua kalinya, lho,” gerutunya. “Sepertinya, ada suatu hal yang gue enggak tahu. Okay, gue enggak boleh tinggal diam,” ujar Martha. Wajar saja, ia memang tidak suka saat melihat Kevin begitu perhatian kepada perempuan lain. Menurutnya, perhatian Kevin kepada Ayu sudah melebihi batas maksimal. Apakah Martha mulai curiga dengan Kevin dan Ayu? Apakah dia mulai penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi antara Kevin dan Ayu? Bersikap perhatian kepada perempuan selain Martha merupakan suatu tantangan tersendiri bagi Kevin. Telah tersusun rapi sebuah surat perjanjian di antara pasangan kekasih itu. Ap

    Last Updated : 2021-10-07
  • Kami Bukan Romeo dan Juliet   Part 12

    “Siapa, Dit?” tanya Salsa kepada Dito yang sedang memeriksa ponselnya.“Yongki? Ngapain dia telepon?” celetuk Dito.“Halo, Ki, ada apa?” sahut Dito.Dito dan Salsa pun berkonsentrasi mendengarkan jawaban Yongki. Setelah mengetahui kejadian yang sebenarnya, mereka pun bergegas menuju ke UKS untuk melihat kondisi Ayu yang masih belum sadarkan diri.Tak lama setelah itu, Kevin pun datang. Setibanya di kelas, ia melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kanannya. Ia berkata, “Syukurlah, dikit lagi gue bisa kena hukum, males banget.”Secara spontan, ia langsung mengalihkan pandangannya ke arah bangku 4 serangkai, yaitu Ayu, Salsa, Dito, dan Yongki.“Ayu sama teman-temannya kemana, kok enggak ada? Tapi ... tasnya Salsa sama Dito kok ada di atas meja?” kata Kevin sambil melihat ke arah bangku Ayu dan sahabat-sahabatnya.

    Last Updated : 2021-10-18
  • Kami Bukan Romeo dan Juliet   Part 13

    “Halo, Ndre, gimana keadaan lu?” Ayu pun tak lupa untuk menanyakan keadaan kakaknya yang masih berada di rumah sakit.“Gue udah enakan kok, Yu, mungkin besok atau lusa gue udah bisa cabut dari sini,” jawab Andre.“Yu, suara lu kaya beda gitu, lu sakit?” Ayu pun terdiam ketika mendengar perkataan Andre tersebut.Suara Ayu yang tidak terdengar seperti biasanya membuat Andre melontarkan kata-kata tersebut. Tidak mungkin Ayu berkata jujur kepada Andre. Ia tak ingin membuat kakaknya itu khawatir. Ayu berusaha untuk menutupinya.“Emang suara gue kenapa? Gue enggak apa-apa, Ndre,” elak Ayu.“Dik, waktu pulang nanti Adik harus ditemenin sama teman-teman Adik, ya, karena kondisi Adik belum sepenuhnya pulih. Sekarang, waktunya Adik makan dan minum obat dulu.” Perawat UKS menghampiri Ayu sambil membawa nampan berisi makanan, air putih, dan obat.

    Last Updated : 2021-10-18
  • Kami Bukan Romeo dan Juliet   Part 14

    “Yu, tadi kan lu udah janji sama gue, mau jelasin kronologi kecelakaan lu tadi pagi. Nah ... sekarang, saatnya lu jelasin semuanya,” pinta Kevin, masih dengan rasa penasarannya.“Gue kira, Kevin enggak akan nanya-nanya soal itu lagi. Hhhhh ... terpaksa, gue harus tutup rapat-rapat siapa pelakunya,” ucap Ayu dalam hati.Ia bingung harus menjawab pertanyaan Kevin tersebut dengan kata-kata apa. Ia pun terdiam, berusaha mencari jawaban yang tepat dan aman.“Tadi tuh ada mobil kencang banget dari arah belakang, terus nyerempet gue sama Yongki. Gue heran sih sama tuh mobil, bisa-bisanya nyerempet gue, padahal jalannya tuh lebar dan sepi,” jelas Ayu.“Setelah nyerempet gue sama Yongki, bukannya berhenti terus minta maaf, malah semakin kencang bawa mobilnya,” imbuhnya.Kevin pun semakin penasaran dengan orang di balik mobil yang menyerempet Ayu dan Yongki tersebut. Ke

    Last Updated : 2022-03-23
  • Kami Bukan Romeo dan Juliet   Part 1

    Andre dan Ayu mulai merasakan keanehan. Akhir-akhir ini, ayahnya jarang berada di rumah. Mereka tidak tahu yang sebenarnya bahwa ayahnya memang sengaja ingin menghindar. “Bu, kok Ayah jarang di rumah sih sekarang? Ayah juga udah lama banget enggak ngajak kita jalan-jalan,” keluh Andre. “Iya, Bu, Ayah cuma mikirin urusannya doang, kita sampai dilupain,” sambung Ayu. “Kalian jangan ngomong gitu. Ayah mungkin lagi sibuk-sibuknya sekarang, jadi enggak sempat ngajak kalian jalan-jalan,” tutur Bu Sartika dengan penuh rasa sabar. “Aku kangen sama Ayah yang dulu. Ayah yang selalu ngertiin kemauan kita, Ayah yang selalu ada untuk kita,” ucap Andre. Andre dan Ayu pun berpikir kritis. Mereka dibuat penasaran dengan perubahan sikap ayahnya. “Bu, Ibu lagi ada masalah sama Ayah?” tanya Ayu yang membuat Bu Sartika terkejut. “Kok kamu nanyanya gitu sih, Sayang?” jawab Bu Sartika. “Soalnya Ayah jarang ada d

    Last Updated : 2021-09-12

Latest chapter

  • Kami Bukan Romeo dan Juliet   Part 14

    “Yu, tadi kan lu udah janji sama gue, mau jelasin kronologi kecelakaan lu tadi pagi. Nah ... sekarang, saatnya lu jelasin semuanya,” pinta Kevin, masih dengan rasa penasarannya.“Gue kira, Kevin enggak akan nanya-nanya soal itu lagi. Hhhhh ... terpaksa, gue harus tutup rapat-rapat siapa pelakunya,” ucap Ayu dalam hati.Ia bingung harus menjawab pertanyaan Kevin tersebut dengan kata-kata apa. Ia pun terdiam, berusaha mencari jawaban yang tepat dan aman.“Tadi tuh ada mobil kencang banget dari arah belakang, terus nyerempet gue sama Yongki. Gue heran sih sama tuh mobil, bisa-bisanya nyerempet gue, padahal jalannya tuh lebar dan sepi,” jelas Ayu.“Setelah nyerempet gue sama Yongki, bukannya berhenti terus minta maaf, malah semakin kencang bawa mobilnya,” imbuhnya.Kevin pun semakin penasaran dengan orang di balik mobil yang menyerempet Ayu dan Yongki tersebut. Ke

  • Kami Bukan Romeo dan Juliet   Part 13

    “Halo, Ndre, gimana keadaan lu?” Ayu pun tak lupa untuk menanyakan keadaan kakaknya yang masih berada di rumah sakit.“Gue udah enakan kok, Yu, mungkin besok atau lusa gue udah bisa cabut dari sini,” jawab Andre.“Yu, suara lu kaya beda gitu, lu sakit?” Ayu pun terdiam ketika mendengar perkataan Andre tersebut.Suara Ayu yang tidak terdengar seperti biasanya membuat Andre melontarkan kata-kata tersebut. Tidak mungkin Ayu berkata jujur kepada Andre. Ia tak ingin membuat kakaknya itu khawatir. Ayu berusaha untuk menutupinya.“Emang suara gue kenapa? Gue enggak apa-apa, Ndre,” elak Ayu.“Dik, waktu pulang nanti Adik harus ditemenin sama teman-teman Adik, ya, karena kondisi Adik belum sepenuhnya pulih. Sekarang, waktunya Adik makan dan minum obat dulu.” Perawat UKS menghampiri Ayu sambil membawa nampan berisi makanan, air putih, dan obat.

  • Kami Bukan Romeo dan Juliet   Part 12

    “Siapa, Dit?” tanya Salsa kepada Dito yang sedang memeriksa ponselnya.“Yongki? Ngapain dia telepon?” celetuk Dito.“Halo, Ki, ada apa?” sahut Dito.Dito dan Salsa pun berkonsentrasi mendengarkan jawaban Yongki. Setelah mengetahui kejadian yang sebenarnya, mereka pun bergegas menuju ke UKS untuk melihat kondisi Ayu yang masih belum sadarkan diri.Tak lama setelah itu, Kevin pun datang. Setibanya di kelas, ia melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kanannya. Ia berkata, “Syukurlah, dikit lagi gue bisa kena hukum, males banget.”Secara spontan, ia langsung mengalihkan pandangannya ke arah bangku 4 serangkai, yaitu Ayu, Salsa, Dito, dan Yongki.“Ayu sama teman-temannya kemana, kok enggak ada? Tapi ... tasnya Salsa sama Dito kok ada di atas meja?” kata Kevin sambil melihat ke arah bangku Ayu dan sahabat-sahabatnya.

  • Kami Bukan Romeo dan Juliet   Pat 11

    Kevin memang tidak melakukan suatu kesalahan yang fatal. Namun, kemarahan Martha tak dapat dikendalikan. Separah itukah kecemburuan Martha kepada Kevin? “Kevin nyebelin banget, sih! Sok baik banget dia sama keluarganya Ayu!” pekik Martha. “Kalau dipikir-pikir, kenapa Kevin bisa seperhatian ini sama Ayu? Ini udah kedua kalinya, lho,” gerutunya. “Sepertinya, ada suatu hal yang gue enggak tahu. Okay, gue enggak boleh tinggal diam,” ujar Martha. Wajar saja, ia memang tidak suka saat melihat Kevin begitu perhatian kepada perempuan lain. Menurutnya, perhatian Kevin kepada Ayu sudah melebihi batas maksimal. Apakah Martha mulai curiga dengan Kevin dan Ayu? Apakah dia mulai penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi antara Kevin dan Ayu? Bersikap perhatian kepada perempuan selain Martha merupakan suatu tantangan tersendiri bagi Kevin. Telah tersusun rapi sebuah surat perjanjian di antara pasangan kekasih itu. Ap

  • Kami Bukan Romeo dan Juliet   Part 10

    “Hai, Edgar, gue Kevin,” kata Kevin sambil mengulurkan tangan kepada Edgar.Edgar menerima ajakan Kevin untuk bersalaman.“Lu ada kepentingan apa di sini?” tanya Edgar.Kevin pun menjelaskan semuanya kepada Edgar. Lalu, bagaimanakah reaksinya?Pengakuan dari Kevin membuat api kemarahan Edgar tersulut. Ia langsung meraih dan mencengkeram baju Kevin.“Berani-beraninya lu nyelakain saudara gue!” serang Edgar.“Edgar ... hentikan!” seru Pak Erwin sambil menarik tubuh Edgar.Ia tak terima dengan perbuatan Kevin yang telah membuat Andre terbaring lemah.Sama seperti Martha, Edgar terkenal dengan temperamennya. Hal itulah yang membuat ia terkadang berani melakukan hal yang nekat di luar dugaan. Ia akan melakukan apa saja kepada orang yang tidak ia suka. Kali ini, Edgar melakukannya kepada Kevin, orang yang baru saja ia kenal.“Edgar, lu engg

  • Kami Bukan Romeo dan Juliet   Part 9

    Semua mata tertuju kepada Kevin. Ayu, Andre, Salsa, Dito, dan Yongki melihat ke arah Kevin yang sedang memperlihatkan raut muka tegang. Detak jantung Kevin pun makin kencang, dan sangat kencang.“Yu ... gue ... gue mau ... .” Kemudian, Kevin pun terdiam.“Gue minta maaf, Yu, gue enggak sengaja,” lanjutnya.Mereka bingung dengan ucapan Kevin tersebut. Mereka dibuat salah fokus dengan ketegangan Kevin yang sangat terlihat itu.“Kak, aku minta maaf, aku enggak hati-hati dan kebanyakan bercanda sama teman-teman tadi,” sambung Kevin.“Jadi ... lu yang udah bikin Kak Andre kaya gini?” celetuk Yongki.Kevin pun menjawabnya dengan menganggukkan kepala.“Kok bisa sih, Vin?” tanya Dito.Kemudian, Kevin menceritakan kronologi kejadian tertabraknya Andre. Kevin menceritakan semuanya dengan jujur dan apa adanya. Ia sangat merasa bersalah dan benar-

  • Kami Bukan Romeo dan Juliet   Part 8

    Pemotor yang ditabrak oleh Kevin dan sahabat-sahabatnya itu akhirnya dibawa ke rumah sakit. Sesampainya di sana, ia langsung mendapatkan penanganan.“Dok, bagaimana kondisinya?” tanya Kevin kepada dokter yang menangani.“Alhamdulillah, luka-lukanya tidak begitu parah. Kita tinggal menunggu sampai dia siuman,” jawab dokter tersebut.“Saya minta tolong kepada kalian agar tetap kondusif. Jangan sampai dia terganggu,” pintanya kepada Kevin dan sahabat-sahabatnya. Setidaknya, Kevin bisa bernapas lega. Ternyata, kondisi pemotor itu tidak separah yang dipikirkannya. Ia akan membiayai biaya perawatan pemotor itu sebagai bentuk tanggung jawabnya.“Biaya rumah sakitnya gimana dong, guys?” tanya Bastian.“Biar gue aja yang tanggung,” sahut Kevin.“Lho, enggak bisa gitu dong, Yang. Ini semua kan gara-gara Leon, gara-gara dia yang nyeti

  • Kami Bukan Romeo dan Juliet   Part 7

    “Edgar, Andre, Ayu, kalian kok diam aja dari tadi? Kalian kenapa?” tanya Pak Erwin. “Enggak apa-apa kok, Pa ... Ayu berangkat dulu ya, Pa, Ma. Assalamualaikum,” jawab Ayu sambil pamit pergi ke sekolah. “Pa, Ma, Andre ke kamar dulu, ya” kata Andre. Pak Erwin dan Bu Tina merasa aneh dengan sikap anak-anak mereka. “Gar, ada apa sih sebenarnya?” tanya Bu Tina. “Edgar enggak tahu, Ma,” jawab Edgar. “Andre dan Ayu beneran marah sama gue. Gue harus minta maaf ke mereka.” Edgar merasa tak enak melihat sikap Andre dan Ayu. ”Edgar berangkat dulu deh, Ma, Pa. Assalamualaikum.” Edgar pun berangkat ke kampus dengan perasaan tidak tenang, memikirkan sikap Andre dan Ayu yang seketika berubah. Pagi ini, Ayu berangkat ke sekolah bersama Yongki. Ayu dan Yongki berboncengan menggunakan motor Yongki, sementara motor Ay

  • Kami Bukan Romeo dan Juliet   Part 6

    Ayu pun tak habis pikir dengan sikap Kevin yang sejauh itu. “Kenapa sih, Kevin sepeduli ini sama gue?” tanyanya dalam hati. “Vin, gue mohon banget sama lu, lu ngertiin gue, “ pinta Ayu kepada Kevin. “Masalah ini enggak mau gue umbar ke orang lain, Vin, cukup gue aja yang tahu. Bahkan, sahabat-sahabat gue pun juga enggak ada yang tahu,” lanjut Ayu. Ayu tak sengaja melihat ke arah Martha dan kawan-kawannya, dan ia baru tahu bahwa Martha mengawasi pembicaraannya dengan Kevin. Jam istirahat pun dimulai, Martha langsung pergi menuju ke kelas Ayu. Apa yang akan dia lakukan? “Sayang, tadi aku lihat kamu lagi ngobrol berdua sama Ayu di samping perpus. Kalian ngomongin apaan sih, kok kaya serius gitu?” tanya Martha penuh selidik. “Dia tuh lagi sedih terus sering menyendiri, enggak seperti biasanya. Aku penasaran, masalah apa yang sebenarnya lagi dia hadapi,” jawab Kevin. “Ken

DMCA.com Protection Status