Share

Bab 88 | Rapuh

Suasana semakin riuh, kulihat beberapa pegawai mencoba menenangkan pengunjung yang mulai grasak-grusuk dan tidak nyaman dengan keributan ini.

Aku tersenyum puas, bisa memberikan pelajaran pada manusia-manusia sombong seperti mereka. Jangan mereka fikir aku takut dengan ancaman dan larangan mereka, sampai matipun aku tidak akan pernah berhenti mengambil hak ku yang Gianira ambil.

=================

Suasana semakin ribut, pelanggan rumah makan banyak yang memilih untuk meninggalkan warung makan milik Gianira. Aku tertawa puas, berhasil merusak citra baik rumah makan ini. Setidaknya setelah ini, pengunjung akan berfikir dua kali jika ingin makan di sini.

“Cepat sediakan makanan dan minuman yang gue pesan, sekarang!” teriak ku lagi, setelah kulihat pengunjung terakhir meninggalkan warung.

“Maaf, Pak, silahkan bapak pergi dari sini sebelum kami lapor polisi!” suara satpam lemah yang Gianira bayar untuk menjaga warungnya.

“Kalau gue enggak mau, lu mau apa, hah?”

“Baik kalau itu yang bapa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status